|
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |

Ketika Yahuwah menyatakan diri-Nya kepada Musa di semak duri yang menyala, Ia menyebut diri-Nya sebagai Allah nenek moyangmu,¹ lebih khusus lagi, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub:
Keluaran 3:6 Ia berfirman pula: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Yahuwah.
Kemudian Musa menceritakan bahwa Yahuwah menyatakan tanda-tanda ajaib supaya orang Israel mengetahui bahwa tidak ada Allah lain selain Yahuwah:
Ulangan 4:35 Engkau telah diperlihatkan semuanya itu supaya engkau mengetahui, bahwa Yahuwah, Dialah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.
Maka dengarlah, hai Israel, dan lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Yahuwah, Allah nenek moyangmu, kepadamu, di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai Israel: Yahuwah itu Allah kita, Yahuwah itu esa! Kasihilah Yahuwah, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ulangan. 6:3-5)
|
Yahuwah memerintahkan Musa untuk mengajarkan kepada orang Israel seluruh perintah, ketetapan, dan hukum-Nya supaya mereka berbahagia di Tanah Perjanjian.² Yang terutama di antara perintah-perintah itu ialah bahwa mereka harus mengasihi satu Allah, yaitu Allah nenek moyang mereka:
Ulangan 6:3–5 Maka dengarlah, hai Israel, dan lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Yahuwah, Allah nenek moyangmu, kepadamu, di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai Israel: Yahuwah itu Allah kita, Yahuwah itu esa! Kasihilah Yahuwah, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Sepanjang sejarah kuno, orang Israel memahami pernyataan iman yang sederhana ini: Yahuwah itu esa, dan tidak ada yang lain. Doa Raja Hizkia mencerminkan pemahaman ini:
2 Raja-raja 19:19 Maka sekarang, ya Yahuwah, Allah kami, lepaskanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui bahwa Engkaulah Yahuwah, Allah yang esa.
Berabad-abad kemudian, Yahushua meneguhkan pengakuan akan satu Allah ini dan mengatakan bahwa mengasihi dan menaati Allah yang esa itulah perintah yang terutama.
Markus 12:28–30 Lalu seorang ahli Taurat datang, dan setelah mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Ia telah memberi jawab yang baik kepada orang-orang itu, ia bertanya kepada-Nya: “Hukum manakah yang paling utama?” Yahushua menjawab: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai Israel, Yahuwah Allah kita, Yahuwah itu esa. Kasihilah Yahuwah, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Petrus, setelah menyembuhkan orang lumpuh di Gerbang Indah, memberitakan kepada orang banyak bahwa Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, Yahushua:
Kisah Para Rasul 3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita, telah memuliakan hamba-Nya, Yahushua, yang kamu serahkan dan kamu sangkal di hadapan Pilatus, sekalipun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
Petrus membedakan Allah Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Pribadi yang berbeda dari Yahushua. Sesungguhnya, Yahushua bukanlah Yahuwah, melainkan hamba Yahuwah.
Selanjutnya, ketika Petrus menghadap imam besar dan Mahkamah Agama, ia dan para rasul kembali menyatakan bahwa Yahushua adalah Pribadi yang berbeda dari Allah nenek moyang kita:
Bagi Petrus dan para rasul, Yahushua bukanlah Allah nenek moyang kita, melainkan dia yang dibangkitkan oleh Allah nenek moyang kita dari antara orang mati dan ditinggikan ke sebelah kanan-Nya.
|
Kisah Para Rasul 5:29–31 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab: “Kita harus lebih taat kepada Yahuwah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yahushua, yang telah kamu bunuh dengan menggantungnya pada kayu salib. Dialah yang telah ditinggikan oleh Yahuwah dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, untuk memberikan pertobatan kepada Israel dan pengampunan dosa.”
Bagi Petrus dan para rasul, Yahushua bukanlah Allah nenek moyang kita, melainkan dia yang dibangkitkan oleh Allah nenek moyang kita dari antara orang mati dan ditinggikan ke sebelah kanan-Nya.
Bertahun-tahun kemudian, rasul Paulus (Saulus) menceritakan peristiwa ketika Ananias datang kepadanya untuk menyembuhkan dia dan menyampaikan pesan ilahi:
Kisah Para Rasul 22:12–15 Ada seorang bernama Ananias, seorang yang saleh menurut hukum Taurat dan yang terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang tinggal di situ. Ia datang kepadaku, berdiri di dekatku dan berkata: ‘Saudara Saulus, lihatlah!’ Seketika itu juga aku dapat melihat dia. Lalu ia berkata: ‘Allah nenek moyang kita telah memilih engkau untuk mengetahui kehendak-Nya dan untuk melihat Yang Benar serta mendengar suara dari mulutnya. Sebab engkau harus menjadi saksinya terhadap semua orang tentang apa yang telah kaulihat dan kaudengar.’
Allah nenek moyang kita menetapkan bahwa Paulus (Saulus) akan melihat dan mendengar Yang Benar itu, yaitu Mesias.³ Ia harus menjadi saksi mata kebangkitan Kristus, bukan saksi mata Yahuwah.
Kesaksian manakah mengenai identitas Yahuwah yang harus kita percayai? Kesaksian para bapa gereja dalam Alkitab (ATAU) para bapa gereja dari era pasca-Alkitab?
|
Sayangnya, para Bapa Gereja sejak abad kedua dan seterusnya menafsirkan Kitab Suci melalui sudut pandang filsafat Yunani, sehingga mengubah identitas Allah orang Yahudi. Perkembangan keyakinan mereka tercatat dalam kredo-kredo yang mereka susun. Alih-alih menyembah satu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, mereka memperluas definisinya melampaui Kitab Suci dengan memasukkan dua pribadi lain, Yahushua dan Roh Kudus. Walaupun Allah nenek moyang kita menyatakan bahwa Yahushua adalah hamba-Nya, para Bapa Gereja yang terilhami paham Platonisme bersikeras bahwa Yahushua adalah Yahuwah Sang Hamba. Alih-alih menjadi seorang manusia yang ditinggikan oleh Allah nenek moyang kita, Yahushua dipahami sebagai allah itu sendiri, setara dalam segala hal—sesuatu yang tidak pernah dikatakan Kitab Suci.⁴ Bahkan, hal ini bertentangan dengan kesaksian Yahushua sendiri bahwa Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar, sedangkan ia adalah Kristus.
Yohanes 17:1–3 Semua itu dikatakan Yahushua, lalu sambil menengadah ke langit Ia berkata: “Bapa, saatnya telah tiba; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau, sama seperti Engkau telah memberikan kepadanya kuasa atas segala yang hidup, supaya Ia memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepadanya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yahushua Kristus yang telah Engkau utus.”
Kesaksian manakah mengenai identitas Yahuwah yang harus kita percayai? Kesaksian para bapa Alkitabiah, yang kepadanya Yahuwah menyatakan diri-Nya dalam kemuliaan dan keajaiban, namun dengan kejelasan dan kesederhanaan? Ataukah kesaksian para Bapa Gereja pasca-Alkitabiah, yang melukiskan potret yang berbeda dari potret yang Yahuwah lukiskan tentang diri-Nya sendiri?
¹ Allah ayahmu di sini, tetapi juga Allah nenek moyangmu dalam Keluaran 3:13–16 dan di bagian-bagian lain.
2 Ulangan 6:1-2.
3 Kisah Rasul 3:14; 7:52; 1 Yohanes 2:1.
4 Lihat Yohanes 5:18 and Yohanes 10:30.
Ini adalah artikel non-WLC. Sumber: https://oneGodworship.com/the-God-of-our-fathers/
Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC