|
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |

Jika kita memahami pesan Kitab Roma, kita akan dipenuhi oleh semua sukacita dan damai sejahtera dalam iman, dan salah satu alasannya adalah karena kita memiliki, seolah-olah di tangan kita, putusan dari penghakiman terakhir. Hal itu bukanlah sesuatu yang kecil.
Itulah makna dari kata pembenaran. Pembenaran berarti bahwa Anda telah memiliki putusan penghakiman terakhir sekarang. Pembenaran tidak berarti menjadikan kita benar secara batiniah dan lahiriah. Setelah Anda keluar dari kolam baptisan, Anda tetap harus bergumul dengan temperamen buruk, hawa nafsu, kerakusan, kemarahan, dan segala hal lainnya. Pembenaran tidak berarti menjadikan kita benar secara internal; pembenaran berarti menyatakan kita benar.
Ingatlah ungkapan terkenal bahwa orang Kristen adalah simul iustus et peccator—secara bersamaan benar dan berdosa. Dalam diri kita sendiri, selalu berdosa; di dalam Kristus, selalu benar. Inilah kabar baik itu, bahwa saya benar di dalam Kristus dengan segala kelemahan dan kekurangan saya, sekalipun saya mungkin seorang suami yang tidak sempurna, ayah yang tidak sempurna, pelayan yang tidak sempurna, bahkan tidak sempurna dalam segala hal—kecuali satu hal: saya adalah seorang pendosa yang sempurna.
Saya diperhitungkan benar, dan saya tidak akan pernah binasa selama saya memandang kepada Yahushua
Namun demikian, terlepas dari semua itu, karena saya telah menemukan Kristus dan telah membelakangi kehidupan lama saya, dan meskipun saya sering tersandung, saya diperhitungkan benar dan saya tidak akan pernah binasa selama saya memandang kepada Yahushua, sekalipun saya jatuh seribu kali sehari.
Orang Kristen membenci dosa, menjauhi dosa, dan memandang kepada Yahushua, namun tetap ada banyak kejatuhan, saudara-saudari yang terkasih. Suatu hari, bandingkanlah gambaran orang Kristen dalam buku Pilgrim’s Progress karya John Bunyan dengan apa yang Anda baca dalam banyak bahan rohani yang dijual di toko-toko buku. Toko-toko buku itu akan mengatakan bahwa begitu Anda menjadi orang Kristen, tidak ada lagi masalah; semuanya terselesaikan, Anda tidak perlu lagi melawan pencobaan, Anda telah menang atasnya, Anda tidak memiliki masalah lagi sekarang, semuanya berada di bawah kaki Anda, hidup menjadi indah, dan segala sesuatu akan berjalan sesuai keinginan Anda. Itu tidak benar. Ini akan menjadi sebuah perjalanan dengan rangkaian tersandung yang terus berlangsung.
Simul iustus et peccator—orang Kristen secara bersamaan benar dan berdosa. Saya masih memiliki sifat berdosa, sekalipun Yahuwah telah datang dan memberikan kepada saya suatu sifat yang baru, yang dari waktu ke waktu menguasai yang lama ketika saya memandang kepada Yahushua. Ingatlah, kita dipanggil untuk berjalan dalam kehidupan Kristen, dan sebuah perjalanan adalah rangkaian tersandung yang terus berlangsung. Yakobus 3:2 mengingatkan kita, “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal.” Dalam banyak hal kita semua bersalah, tetapi saya memiliki putusan penghakiman terakhir itu. Yahuwah telah menyatakan saya benar. Saya dapat melihat kebenaran itu di kayu salib. Kristus dijadikan apa yang bukan dirinya, dan ia diperlakukan seolah-olah ia adalah seorang pendosa—mengapa? Supaya saya, yang adalah seorang pendosa, dapat diperlakukan seolah-olah saya adalah orang benar. Itulah pesan Kitab Roma, saudara-saudari yang terkasih.

Tulisan ini merupakan artikel non-WLC oleh Dr. Desmond Ford.
Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC