Print

Kaitan Taurat dengan kasih karunia

"Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah Taurat, tetapi di bawah kasih karunia" [Roma 6:14]. Paulus takut bahwa ayat ini akan disalahpahami dengan mengartikan bahwa jika kita berada di bawah kasih karunia maka kita tidak tidak lagi bertanggung jawab untuk menaati Taurat. Itulah sebabnya mengapa Paulus melanjutkan, "Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!" [Roma 6:15]. Yahuwah melarang kita melanggar perintah-perintah-Nya dengan dalih kasih karunia. Mereka yang berada di bawah kasih karunia Yahuwah menjaga Taurat-Nya.

Kasih karunia tidak memberi kita ijin untuk tidak mematuhi Yahuwah. Misalkan Anda melaju di jalan raya dengan kecepatan yang melebihi batas yang ditentukan, dan seorang polisi menangkap dan memberhentikan anda untuk memberikan surat tilang, tetapi Anda menjelaskan bahwa Anda berada dalam perjalanan pulang dari hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja dan semua yang ingin Anda lakukan adalah pulang dan beristirahat. Polisi itu melihat Anda penuh simpati dan memberitahu Anda bahwa dia tidak akan memberikan surat tilang; dia hanya berpesan agar anda jangan melanggar lagi. Anda sekarang berada di bawah kasih karunianya. Apakah Anda kemudian justru mempercepat  mobil anda dengan desitan ban atau apakah Anda hati-hati mengemudi dalam batas kecepatan yang sudah ditentukan? Berada di bawah kasih karunia berarti bahwa Anda harus mengambil tindakan khusus untuk senantiasa taat.

"Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah Taurat, tetapi di bawah kasih karunia" [Roma 6:14]. Untuk hidup di bawah Taurat berarti bahwa kita harus mati karena upah dosa adalah maut [Roma 6:23] dan semua orang telah berbuat dosa [Roma 3:23]. Tapi Yahushua membayar hukuman mati bagi kita dan dengan  kasih karunia-Nya, oleh anugerah-Nya, kita hidup hari ini.

Dosa memiliki kekuasaan atas orang yang di bawah Taurat. Tetapi orang yang berada di bawah kasih karunia tidak berada di bawah penghukuman Taurat karena dia tidak melanggar  Taurat itu. Umat Yahuwah tidak berada di bawah Taurat karena mereka tidak melanggar Taurat; dengan demikian, kita tidak berada di bawah penghakiman-Nya, melainkan di bawah kasih karunia-Nya.

Berita baik dari Injil tidak boleh ditafsirkan salah, dengan membiarkan orang untuk terus hidup dalam pemberontakan terhadap Yahuwah melalui pelanggaran terhadap Taurat-Nya yang kudus, benar dan baik. Mengapa  orang-orang yang mengklaim memahami Kitab Suci tidak dapat melihat bahwa ketentuan Yahuwah di bawah kasih karunia adalah sama dengan yang Dia buat di taman Eden-- yaitu ketaatan yang sempurna kepada aturan-Nya. Pada hari penghakiman, Yahuwah akan bertanya kepada orang-orang yang mengaku sebagai orang Kristen: Mengapa kamu mengaku percaya pada anak-Ku, dan terus melanggar hukum-Ku? Siapa yang menyuruh kamu untuk menginjak-injak aturan kebenaran-Ku? "Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, dan memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan."

Injil Perjanjian Baru bukanlah penurunan standar Perjanjian Lama agar orang berdosa bisa diselamatkan dari dosa-dosanya. Yahuwah mengharuskan ketaatan dalam segala hal, ketaatan penuh kepada semua perintah-Nya. Dia menuntut kebenaran yang sempurna untuk mencapai Sorga. Yahushua adalah sumber pengharapan dan perlindungan kita. Kebenaran-Nya diperhitungkan karena ketaatan-Nya. Mari kita terima itu dengan iman, bahwa Bapa akan mendapati kita tanpa dosa. Tetapi mereka yang telah menginjak-injak Taurat suci tidak akan memiliki hak untuk mengklaim kebenaran.