Print

Kitab dari Alkitab yang Menentukan Hidup Anda

Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan.

Kitab dari Alkitab yang Menentukan Hidup Anda

Hanya satu kitab dalam Alkitab yang secara sistematis menyajikan kabar baik itu. Semua kitab lainnya memuat bagian-bagian darinya, tetapi hanya satu kitab yang menyajikannya secara teratur dan menyeluruh. Kitab ini adalah yang pertama di antara surat-surat rasuli karena merupakan yang paling penting. Surat-surat rasuli ditujukan kepada tujuh jemaat: Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dan Tesalonika, namun Roma ditempatkan sebagai yang pertama.

Surat 1 dan 2 Tesalonika membahas kedatangan kedua dalam setiap pasalnya. Namun hal itu bukanlah kabar baik apabila seseorang tidak memahami makna kedatangan yang pertama. Setiap kelompok yang memberitakan kedatangan kedua terlepas dari perspektif salib sedang memutarbalikkan Injil. Kita tidak siap menyongsong epifani yang mulia itu sebelum kita berlindung di bawah salib—puncak dari kedatangan yang pertama.

Kitab Roma adalah yang pertama di antara surat-surat rasuli, dan membahas masalah besar pertama kita. Kuasa dosa tidak pernah dapat dipatahkan dalam kehidupan sebelum rasa bersalah akibat dosa disingkirkan: temperamen buruk itu, kenajisan itu, kerakusan, kekhawatiran, kekejaman, roh gosip, dan niat jahat.

memberikan kitabDalam kitab Roma kita belajar bahwa seluruh rasa bersalah kita hanyalah seperti sebutir pasir di hadapan gunung pengampunan Yahuwah, dan seluruh dosa kita seperti percikan api yang jatuh ke samudra belas kasihan Yahuwah. Di dalam kitab inilah kita belajar bahwa Yahuwah membenarkan orang fasik, bahwa Dia lebih rela menyelamatkan Anda dan saya daripada seorang ibu menyelamatkan anaknya dari rumah yang terbakar. Inilah kabar baik.

Kita semua memiliki kerinduan yang kuat, dorongan batin yang mendesak untuk diterima. Relasi adalah hal terpenting dalam hidup, bukan uang, bukan keberhasilan bisnis yang tampak, bukan kemuliaan akademik.

Namun hidup bersifat segitiga. Saya tidak dapat menerima diri saya sendiri sebelum saya berdamai dengan Yahuwah dan mengetahui bahwa Dia menerima saya.

Tahukah Anda bunyi yang paling keras di dunia? Jeritan sunyi dari hati nurani yang bersalah adalah bunyi yang paling keras di dunia. Biasanya bukan karena hal-hal yang telah dilakukan—sebab Anda dan saya sering tidak berani melakukan kejahatan—melainkan karena hal-hal yang tidak kita lakukan: bagi pasangan kita, bagi anak-anak kita, bagi orang tua, saudara-saudari kita, bagi saudara-saudari seiman, dan bagi sesama kita. Bunyi paling keras di seluruh dunia adalah jeritan sunyi hati nurani yang bersalah karena semua yang tidak dilakukan.

“Dan jika kamu tidak melakukannya untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk aku.” Pernyataan ini merupakan tuduhan yang tajam dan menggentarkan terhadap kita semua, sebab tidak seorang pun dari kita dapat berkata, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa aku berbuat dosa?” Tidak seorang pun dapat berkata, “Aku senantiasa melakukan apa yang berkenan kepada-Nya.”

Karena itu, inilah sebuah kitab yang menangani masalah terbesar kita: bagaimana diterima oleh Yahuwah agar saya dapat menerima diri saya sendiri. Ketika saya dapat menerima diri saya sendiri, barulah saya dapat menerima orang lain.

Saya tahu bahwa saya memiliki banyak kelemahan—tak terhitung jumlahnya—maka mengapa sejumlah kesulitan yang serupa pada saudara atau saudari saya harus menghalangi saya untuk menerima mereka? Inilah segitiga itu: penerimaan oleh Yahuwah, penerimaan diri, dan ketika seseorang menerima dirinya, ia dapat menerima orang lain.

Karena itu, inilah sebuah kitab yang menangani masalah terbesar kita: bagaimana diterima oleh Yahuwah agar saya dapat menerima diri saya sendiri. Ketika saya dapat menerima diri saya sendiri, barulah saya dapat menerima orang lain.

Anda selalu dapat mengenali seseorang yang belum pernah menemukan penerimaan dari Yahuwah. Mereka pahit, kritis, dan gemar bergosip. Mereka menikmati kesalahan saudara-saudari mereka. Itu adalah tanda bahwa mereka belum pernah mampu menerima diri sendiri karena mereka tidak mengenal penerimaan dari Yahuwah.

Karena itu, inilah sebuah kitab yang membahas persoalan penerimaan dan cara menyingkirkan rasa bersalah. Kitab ini menjawab semua persoalan besar dalam hidup kita: mengapa penderitaan, tragedi, dan kesedihan ada? Jika Yahuwah itu baik dan Mahakuasa, mengapa semua ini terjadi? Apa yang terjadi setelah kematian? Bagaimana seharusnya kita hidup? Bagaimana hubungan kita dengan pemerintah, dengan jemaat, dengan keluarga, dan dengan sesama?

Bagaimana kita dapat menghindari penyesatan, khususnya oleh ajaran agama yang keliru? Jangan pernah lupa bahwa sebagian besar ajaran agama itu buruk. Jika ajaran agama yang kita anut tidak menjadikan kita ramah, sopan, lembut hati, dan penuh belas kasihan, maka itu bukan agama Kristus. Ajaran agama yang semata-mata berupa dogma, yang membuat kita merasa lebih baik daripada orang lain yang tidak mengetahui sebanyak yang kita ketahui—betapa menyesatkan hal itu!

Penyesatan terbesar dalam pikiran manusia adalah anggapan bahwa sekadar menyetujui kebenaran sudah merupakan kebenaran itu sendiri. Injil meremukkan hati. Injil mengubah pikiran. Kita datang kepadanya dengan kata-kata “jika tidak” dari Yahushua yang terus terngiang di telinga kita: “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Elohim.” “Jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa.” “Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahnya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”

Seandainya orang mengetahui nilai kitab Roma, mereka akan berjuang untuk memilikinya. Dan kemudian mereka akan menghabiskan hidup mereka mempelajarinya seolah-olah hidup mereka bergantung padanya—karena memang demikian adanya.


Ini adalah artikel non-WLC yang ditulis oleh Dr. Desmond Ford.

Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC