Print

PLANET dalam kisah penciptaan, BINTANG yang mengembara, malaikat yang jatuh – Yudas 13

Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan.

PLANET dalam kisah penciptaan, BINTANG yang mengembara, malaikat yang jatuh – Yudas 13

Gelombang laut yang ganas, yang membuihkan aib mereka sendiri; BINTANG-BINTANG YANG MENGEMBARA, yang baginya telah tersedia kegelapan yang paling gelap untuk selama-lamanya” (Yudas 13)

Istilah “mengembara” berasal dari kata benda Yunani πλανήτης (planḗtēs, Strong’s 4107) dan hanya muncul satu kali dalam Alkitab, yakni dalam Yudas 1:13, yang merujuk pada bintang-bintang yang mengembara. Menurut Biblehub, kata ini berasal dari kata kerja πλανάω (planáō, Strong’s 4105), yang berarti menyimpang, menyesatkan, keluar dari jalur, atau membawa orang lain ke jalan yang salah. Kata kerja ini muncul sebanyak 39 kali dalam Alkitab terjemahan KJV. Istilah ini dapat menunjuk pada bintang yang mengembara (yaitu planet) dan secara kiasan menggambarkan pengajar palsu yang memanfaatkan orang-orang yang tidak berpendirian dan menyesatkan mereka dari jalan yang benar. Kata kerja ini juga dipakai untuk menggambarkan pengembaraan orang Israel di padang gurun pada masa Keluaran.

Matius 24:4–5, 11 Yahushua menjawab dan berkata kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan (planáō, Strong’s 4105) kamu. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata: Aku adalah Kristus, dan mereka akan menyesatkan (planáō, Strong’s 4105) banyak orang. … Dan banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.”

2 Timotius 3:13–14 Tetapi orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan (planáō, Strong’s 4105) dan disesatkan (planáō, Strong’s 4105). Tetapi engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

Yakobus 5:19–20 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang (planáō, Strong’s 4105) dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.

2 Petrus 2:13–15 Mereka akan menerima upah karena perbuatan-perbuatan yang tidak benar. Mereka menganggap kesenangan hidup mewah di siang hari sebagai kebahagiaan. Mereka adalah noda dan cela, yang bergembira dalam tipu daya mereka sendiri pada waktu mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu berzinah dan mereka tidak berhenti berbuat dosa; mereka memikat orang-orang yang lemah imannya; hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah anak-anak terkutuk. Mereka telah meninggalkan jalan yang lurus dan tersesat (planáō, Strong’s 4105) dengan mengikuti jalan Bileam bin Beor, yang menyukai upah kejahatan.

Dari sinilah berasal kata bahasa Indonesia “planet”, yang juga dapat dikenali dalam banyak bahasa lain dengan sedikit perbedaan ejaan.

Planet dalam Alkitab?

Banyak orang bertanya mengapa Alkitab hanya menyebut bumi, matahari, dan bulan, tetapi tidak secara eksplisit menyebut planet-planet. Bukankah seharusnya planet-planet juga disebutkan? Jika planet-planet dipahami sebagai “bintang”, maka sesungguhnya planet-planet telah termasuk di dalamnya. Alkitab merujuk pada planet-planet (sebagaimana kita mengenalnya sekarang) sebagai bintang-bintang yang mengembara dalam Yudas 13, yang dibedakan dari bintang-bintang lain di langit. Kebanyakan bintang tidak mengembara; mereka tetap berada pada posisi yang telah ditetapkan—banyak di antaranya tergabung dalam rasi bintang tertentu yang terlihat dari bumi—namun ada bintang-bintang tertentu yang diklasifikasikan sebagai mengembara. Planet-planet, atau bintang-bintang pengembara, berjumlah tujuh, sebagaimana hari-hari dalam sepekan: Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Semuanya pada zaman kuno dikaitkan dengan dewa-dewa tertentu.

Bumi digambarkan sebagai yang telah diciptakan sebelum terang pada hari pertama dan sebagai tempat yang Yahuwah maksudkan untuk dihuni (Yesaya 45:18), yang menunjukkan bahwa Ia tidak menunggu miliaran tahun untuk mencapai tujuan ini. Sebaliknya, bintang-bintang—baik yang tetap maupun yang mengembara—diciptakan pada hari keempat, dan sepenuhnya berbeda dari bumi kita yang unik.

Tujuan bumi adalah untuk dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Matahari dan bulan, yang masing-masing disebut sebagai penerang, dimaksudkan untuk memisahkan siang dari malam, menjadi tanda bagi musim-musim tertentu, hari-hari, dan tahun-tahun, serta memberikan terang di bumi. Bintang-bintang juga tampaknya berperan dengan memberikan terang dan tanda-tanda bagi penghuni bumi. Kita membaca tentang bintang-bintang dalam ungkapan, “Ia menjadikan bintang-bintang juga,” yang mengikuti penjelasan tentang tujuan matahari dan bulan. Penulis kemudian menambahkan bahwa Elohim menaruh semuanya itu di cakrawala langit untuk menerangi bumi, untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap, yang secara ringkas merangkum fungsi dari benda-benda penerang tersebut.

Menurut Kitab Henokh dan Alkitab, matahari disebut sebagai He - dia (maskulin) dan bulan sebagai She - dia (feminin).

Yesaya 13:10 Sebab bintang-bintang di langit dan gugusan-gugusannya tidak memancarkan cahayanya; matahari akan gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.

Yehezkiel 32:7 Pada saat Aku memadamkan engkau, Aku akan menutupi langit dan menggelapkan bintang-bintangnya; Aku akan menutupi matahari dengan awan, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.

Hakim-hakim 5:31 Demikianlah binasa semua musuh-Mu, ya Yahuwah; tetapi orang yang mengasihi Dia seperti matahari yang terbit dengan kekuatannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.

Tujuh bintang?

Amos 5:8 Carilah Dia yang menjadikan Tujuh Bintang dan Orion, yang mengubah kelam pekat menjadi pagi dan menggelapkan siang menjadi malam, yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi—Yahuwah nama-Nya.

Ayat ini dapat menunjuk pada gugus bintang terbuka yang dikenal sebagai Pleiades (tujuh saudari) dalam rasi Taurus, gugus yang paling mudah dilihat dengan mata telanjang di langit. Orion, seperti Taurus, adalah suatu rasi bintang. Namun, ayat ini juga dapat dipahami sebagai merujuk pada tujuh bintang yang mengembara.

Kejadian 1:3–8, 14–19 Berfirmanlah Elohim: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Elohim melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Berfirmanlah Elohim: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Elohim menjadikan cakrawala itu dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Elohim menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Berfirmanlah Elohim: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala langit untuk memisahkan siang dari malam; biarlah benda-benda itu menjadi tanda-tanda dan untuk menentukan masa-masa, hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala langit supaya menerangi bumi.” Maka Elohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni penerang yang lebih besar untuk menguasai siang dan penerang yang lebih kecil untuk menguasai malam; dan dijadikan-Nyalah juga bintang-bintang. Elohim menaruh semuanya itu di cakrawala langit untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

Malaikat-malaikat yang jatuh

Alkitab menyebutkan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan kedudukan asal mereka, tetapi meninggalkan tempat kediaman mereka. Yudas juga membandingkan cara hidup penduduk Sodom dan Gomora yang tidak wajar, yakni dengan penyimpangan seksual, dengan pelanggaran para malaikat tersebut.

Yudas 1:6–7 Dan bahwa malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, melainkan meninggalkan tempat kediaman mereka, telah ditahan-Nya dalam belenggu kekal di dalam kegelapan sampai penghakiman pada hari besar. Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar hubungan dengan makhluk yang berbeda, telah dijadikan peringatan dengan menjalani hukuman api kekal.

Yudas 1:14 Tentang mereka juga Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya.”

Yudas menyebut Henokh sebagai “keturunan ketujuh dari Adam”, yang menunjukkan bahwa ia memandang sejarah dalam Kitab Kejadian secara literal (Henokh memang merupakan generasi ketujuh dari Adam). Yudas tidak memiliki alasan untuk meragukan bahwa keterangan tentang anak-anak Yahuwah (malaikat-malaikat) juga bersifat literal.

Kejadian 6:1–6 Ketika manusia mulai bertambah banyak di muka bumi, dan anak-anak perempuan lahir bagi mereka, maka anak-anak Elohim melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah Yahuwah: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging; umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; itulah orang-orang yang gagah perkasa pada zaman dahulu, orang-orang yang ternama. Ketika Yahuwah melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Yahuwah bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Kitab Henokh dan Kitab Yasyar juga meneguhkan kisah ini dan memberikan rincian tambahan.

Matahari (atau bintang-bintang) tidak diperlukan untuk menerangi bumi selama tiga hari pertama (matahari baru diciptakan pada hari keempat). Kita mengetahui dari Kitab Wahyu bahwa Anak Domba Yahuwah, yaitu Yahushua, akan menjadi terang bagi kita di Yerusalem yang baru, di mana matahari tidak lagi diperlukan.

Setan, sebuah bintang yang indah

Setan, sebuah bintang yang indah, jatuh dari surga karena pemberontakannya. Kini ia berjalan ke sana kemari, berusaha menyesatkan manusia.

1 Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, BERJALAN KELILING sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Ayub 1:6–7 Pada suatu hari datanglah anak-anak Elohim menghadap Yahuwah, dan di antara mereka datanglah juga Setan. Lalu Yahuwah bertanya kepada Setan: “Dari mana engkau?” Jawab Setan kepada Yahuwah: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.”

Penguasa Tirus dan penguasa kerajaan angkasa (Setan) memperlihatkan pola kehidupan yang serupa, sebagaimana diilustrasikan di bawah ini. Setan memang digambarkan sebagai sebuah bintang yang bercahaya.

Yehezkiel 28:2, 12–18 “Anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan Yahuwah: Oleh karena hatimu sombong dan engkau berkata: Aku adalah allah, aku duduk di takhta Elohim di tengah lautan—padahal engkau adalah manusia dan bukan El [Tuhan], walaupun hatimu menyamakan diri dengan hati Elohim. … Anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakan kepadanya: Beginilah firman Tuhan Yahuwah: Engkau adalah meterai kesempurnaan, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di Eden, taman Elohim; segala batu permata meliputi engkau: sardis, topas, berlian, krisopras, yaspis, lazurit, pirus, zamrud dan emas; pekerjaan kerajinan genderang-genderang dan suling-sulingmu disiapkan bagimu pada hari penciptaanmu. Engkau adalah kerub yang diurapi, yang menudungi; Aku menempatkan engkau; engkau berada di gunung kudus Elohim; engkau berjalan di tengah-tengah batu-batu yang menyala. Engkau tidak bercela dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Oleh karena perdaganganmu yang luas engkau dipenuhi dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa; maka Aku mengusir engkau sebagai yang najis dari gunung Elohim, dan Aku membinasakan engkau, hai kerub yang menudungi, dari tengah-tengah batu-batu yang menyala. Hatimu sombong karena kecantikanmu; engkau merusak hikmatmu karena semarakmu; Aku melemparkan engkau ke bumi, Aku membentangkan engkau di hadapan raja-raja supaya mereka melihat engkau. Dengan banyaknya kesalahanmu, dengan kecurangan perdaganganmu, engkau menajiskan tempat-tempat kudusmu; maka Aku mengeluarkan api dari tengah-tengahmu; api itu memakan habis engkau dan Aku menjadikan engkau abu di atas bumi di hadapan semua orang yang melihatmu.”

Orang-orang Kristen yang mendukung pandangan bumi datar meyakini bahwa bintang-bintang berukuran lebih kecil dan lebih dekat ke bumi, serta berada di dalam (bukan di atas) cakrawala.

Mengapa bintang-bintang berkelap-kelip? Tampaknya seolah-olah mereka ditempatkan di dalam suatu lapisan air. “Elohim menjadikan cakrawala dan memisahkan air yang ada di bawah cakrawala dari air yang ada di atas cakrawala.” Dan “Elohim berfirman: Jadilah benda-benda penerang di dalam cakrawala langit.”

bubble


Tulisan ini merupakan artikel non-WLC oleh Annika Björk. Artikel ini diringkas dari sumber berikut:
https://bjorkbloggen.com/2017/12/09/planets-in-the-creation-account-wandering-stars-fallen-angels-jude-13/

Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC