Print

Yahushua Menjadi Sumber Hidup Kekal

Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan.

Yahushua Menjadi Sumber Hidup Kekal

Sebuah Kajian pada Yohanes 11:25 – “Akulah Kebangkitan dan Hidup”

Lazarus telah empat hari berada di dalam kubur ketika Yahushua datang ke Betania dan berbicara dengan saudara perempuannya, Marta:

Yahushua membangkitkan Lazarus dari kematian oleh kuasa Yahuwah.

Yohanes 11:21–27 Marta berkata kepada Yahushua: “Tuan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu bahwa Yahuwah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang engkau minta kepada-Nya.” Kata Yahushua kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepadanya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yahushua: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Kata Marta kepadanya: “Ya, Tuan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Yahuwah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”

Mereka yang mengenal kisah ini mengetahui bahwa tidak lama setelah percakapan tersebut, Yahushua membangkitkan Lazarus dari kematian oleh kuasa Yahuwah.¹ Namun demikian, banyak orang Kristen percaya bahwa ketika Yahushua berkata kepada Marta, lasarus keluar dari kubur“Akulah kebangkitan dan hidup,” ia sedang mengklaim diri sebagai Yahuwah. Sebab, siapakah selain Yahuwah yang dapat membangkitkan orang mati? Lebih jauh lagi, mereka berpendapat bahwa pernyataan-pernyataan seperti ini dalam Injil Yohanes membuktikan bahwa Yahushua adalah “Aku adalah Aku” dalam kitab Keluaran.² Tetapi benarkah Yahushua sedang menyatakan diri sebagai sosok dalam Ketuhanan? Marilah kita menelaah apa yang dikatakan Kitab Suci mengenai Yahushua dan hidup kekal.

Hidup Kekal Berasal dari Sang Bapa

Ketika kita menelusuri Kitab Suci, kita mendapati bahwa Yahuwah Sang Bapa adalah sumber kehidupan. Sebagai contoh, Sang Bapa-lah yang memberikan kehidupan kepada umat manusia:

Maleakhi 2:10a “Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Tuhan menciptakan kita?

Yesaya 64:8 “Namun, ya Yahuwah, Engkaulah Bapa kami; kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.”

Ketika kita menelusuri Kitab Suci, kita mendapati bahwa Yahuwah Sang Bapa adalah sumber kehidupan.

Paulus juga menegaskan bahwa Yahuwah adalah Dia yang memberikan hidup kepada segala sesuatu:

Kisah Para Rasul 17:24–25 Tuhan [Yahuwah] yang telah menjadikan dunia dan segala isinya, Ia yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam di dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan napas dan segala sesuatu kepada semua orang.”

Paulus selanjutnya menyatakan bahwa Yahuwah-lah yang akan menghakimi dunia “melalui seseorang yang telah ditentukan-Nya,” yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.⁴ Dengan demikian, dari konteks ini dan dari pernyataan Paulus dalam Galatia 1:1 bahwa Yahuwah Sang Bapa-lah yang membangkitkan Yahushua dari antara orang mati, kita mengetahui bahwa rasul itu merujuk kepada Yahuwah Sang Bapa sebagai Pemberi hidup dalam bagian ini.⁵ Memang, Yahushua sendiri menyatakan bahwa ia hidup oleh karena Yahuwah Sang Bapa:

Yohanes 6:57 “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus aku dan aku hidup oleh Bapa

Bukan hanya hidup pada zaman sekarang yang berasal dari Sang Bapa, tetapi hidup dalam zaman kekal pun berasal dari-Nya:

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Yahuwah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Sang Bapa telah mengurapi Yahushua sebagai Mesias (yang juga disebut secara sinonim sebagai Anak Yahuwah, Anak Manusia, dan Kristus), dengan demikian menetapkannya sebagai Raja yang akan memerintah Kerajaan yang kekal atas nama Yahuwah.⁶ Sebagai bagian dari tanggung jawab kerajaan tersebut, ia akan bertindak sebagai Hakim yang ditetapkan oleh Yahuwah dan menganugerahkan hidup kekal kepada mereka yang telah diberikan Sang Bapa kepadanya:⁷

Yohanes 5:25–27 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba, dan sudah tiba sekarang, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Yahuwah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya kepada Anak mempunyai hidup dalam dirinya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepadanya untuk menghakimi, karena ia adalah Anak Manusia.”

Jika Yahushua adalah Yahuwah, maka kita akan mengharapkan bahwa otoritas untuk memberikan hidup melekat secara hakiki padanya. Namun, Kitab Suci sekali lagi menyatakan bahwa otoritas tersebut diberikan kepadanya oleh Yahuwah Sang Bapa:

Yohanes 17:1–3 Demikianlah kata Yahushua, dan sambil menengadah ke langit, ia berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau, sama seperti Engkau telah memberikan kepadanya kuasa atas segala yang hidup, supaya ia memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepadanya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Yahuwah yang benar, dan mengenal Yahushua Kristus yang telah Engkau utus.”

Dalam pemahaman Yahushua, tidak ada Trinitas. Yang ada hanyalah satu Tuhan, yaitu Sang Bapa. Menurut Yahushua, satu-satunya Tuhan inilah yang telah memberikan kepadanya otoritas untuk menganugerahkan hidup kekal.

Sesungguhnya, Yahushua adalah seorang saksi yang dapat dipercaya. Dalam pemahamannya, tidak ada Trinitas. Yang ada hanyalah satu Tuhan, yaitu Sang Bapa. Menurut Yahushua, satu-satunya Tuhan inilah yang telah memberikan kepadanya otoritas untuk menganugerahkan hidup kekal.

Paulus juga menulis bahwa hidup kekal berasal dari Yahuwah melalui atau di dalam Yahushua, yang adalah Kristus:

Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Yahuwah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yahushua, Tuan kita.

1 Timotius 6:13 Di hadapan Yahuwah, yang memberikan hidup kepada segala sesuatu, dan di hadapan Kristus Yahushua, yang telah memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku berpesan kepadamu.

Selanjutnya, Paulus membuat suatu perbandingan yang sangat penting antara Adam, manusia pertama yang diciptakan oleh Yahuwah, dan Yahushua, yang ia sebut sebagai Adam terakhir:

1 Korintus 15:45 “Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup.” Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan.

Menjadi sesuatu berarti bahwa sebelumnya seseorang bukanlah apa yang kemudian ia menjadi. Sebagai contoh, Paulus menulis bahwa Adam pada mulanya tidak hidup, tetapi Yahuwah menghembuskan napas hidup ke dalam dirinya, dan Adam pun menjadi makhluk yang hidup. Demikian pula, Yahushua pada mulanya bukanlah roh yang menghidupkan; tetapi setelah ia dibangkitkan dari antara orang mati, ia menjadi dia yang menyalurkan air hidup:

Yohanes 7:37–39 Pada hari terakhir, yaitu hari raya yang terbesar itu, Yahushua berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaku dan minum! Barangsiapa percaya kepadaku, seperti yang dikatakan Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkannya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadanya; sebab Roh itu belum diberikan, karena Yahushua belum dimuliakan.

Penulis surat Ibrani menggemakan pemikiran yang sama. Yahushua menjadi sumber keselamatan kekal setelah ia disempurnakan:

Ibrani 5:9–10 Dan sesudah dia [Yahushua] mencapai kesempurnaannya, dia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadanya, dan dia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Yahuwah menurut peraturan Melkisedek.

Yahushua menjadi sumber keselamatan kekal

Yahushua bukanlah sumber keabadian dari dirinya sendiri. Namun, setelah Yahuwah membangkitkannya dari antara orang mati dan memberikan kepadanya otoritas, ia menjadi sarana melalui mana hidup kekal dianugerahkan. Jika Yahushua adalah Yahuwah, maka tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa ia menjadi sumber keselamatan kekal, sebab Yahuwah secara hakiki adalah Pemberi hidup dan keabadian. Akan tetapi, sangat masuk akal untuk mengatakan bahwa Yahushua, Mesias manusia yang ditinggikan ke sebelah kanan Yahuwah karena ketaatannya sampai mati,⁸ telah diberikan otoritas untuk menjadi sumber hidup kekal. Bagaimanapun juga, Yahushua menyatakan bahwa kehendak Yahuwah Sang Bapa-lah bahwa keabadian datang melalui Anak:

Yahushua bukanlah sumber keabadian dari dirinya sendiri. Namun, setelah Yahuwah membangkitkannya dari antara orang mati dan memberikan kepadanya otoritas, ia menjadi sarana melalui mana hidup kekal dianugerahkan.

Yohanes 6:40 “Sebab inilah kehendak Bapaku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepadanya beroleh hidup yang kekal, dan supaya aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Jika Yahushua adalah Yahuwah, maka kita akan mengharapkan ia mengatakan bahwa keselamatan umat manusia adalah gagasannya sendiri, atau kehendaknya sendiri, atau bahwa ia merancang rencana tersebut bersama anggota Trinitas lainnya. Namun, Kitab Suci menyatakan bahwa Yahuwah Sang Bapa-lah yang dipuji sebagai Perancang rencana penebusan yang ajaib itu,⁹ bukan Yahushua, bukan Roh Kudus, dan bukan pula Trinitas.

Fakta bahwa hidup kekal bukanlah kehendak Yahushua sendiri, maupun rencananya sendiri, ditegaskan oleh kenyataan bahwa Yahushua bahkan tidak datang atas inisiatifnya sendiri, melainkan diutus oleh Yahuwah:

Yohanes 7:28 Maka Yahushua berseru di dalam Bait Suci, sementara Ia mengajar dan berkata: “Memang kamu mengenal aku dan kamu tahu dari mana asalku; tetapi aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dia yang mengutus aku, Dia benar, yang tidak kamu kenal.”

Yohanes 8:42 Kata Yahushua kepada mereka: “Jikalau Yahuwah adalah Bapamu, tentu kamu mengasihi aku, sebab aku keluar dan datang dari Yahuwah; dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dia yang mengutus aku.”

Sekali lagi, hal ini tidak masuk akal jika Yahushua adalah Yahuwah, sebab sebagai Yahuwah, ia sendirilah yang akan mengambil inisiatif untuk menyelamatkan umat manusia. Namun, jika Yahushua adalah agen manusia yang diutus oleh Yahuwah, maka semuanya menjadi sepenuhnya selaras dengan kesaksian Alkitab. Demikian pula, kita mengetahui bahwa meskipun Yahushua memberitakan hidup kekal dalam Kerajaan yang akan datang, pesan tersebut bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari Yahuwah Sang Bapa:

Yohanes 12:50 “Dan aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Sebab itu apa yang aku katakan, aku katakan seperti yang telah difirmankan Bapa kepadaku.”

doa di taman getsemani

Janji ini berlaku bagi semua orang yang percaya bahwa Yahushua adalah Kristus

Janji yang luar biasa tentang hidup kekal yang disampaikan Yahushua kepada Marta berlaku bagi semua orang yang percaya kepadanya:

Janji yang luar biasa tentang hidup kekal yang disampaikan Yahushua kepada Marta berlaku bagi semua orang yang percaya kepadanya.

Yohanes 11:25–26 Yahushua berkata kepadanya [Marta]: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

Namun, apakah yang harus dipercayai seseorang tentang Yahushua untuk menerima hidup kekal? Apakah seseorang harus percaya bahwa ia adalah Tuhan yang berinkarnasi untuk memperoleh keabadian? Menurut Kitab Suci, tidak demikian. Ketika Yahushua bertanya kepada Marta apakah ia percaya kepadanya, Marta menyatakan bahwa ia percaya Yahushua adalah Kristus, Anak Yahuwah, bukan bahwa ia adalah Yahuwah:

Yohanes 11:27 Jawab Marta kepadanya: “Ya, Tuan, aku percaya, bahwa engkau adalah Mesias, Anak Yahuwah, dia yang akan datang ke dalam dunia.”

Selain itu, Petrus mengakui bahwa perkataan Yahushua adalah perkataan hidup yang kekal, namun dengan jelas mengidentifikasikan dia bukan sebagai Yahuwah, melainkan sebagai Yang Kudus dari Yahuwah:

Yohanes 6:68–69 Maka jawab Simon Petrus kepadanya: “Tuan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataanmu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Yahuwah.”

Pernyataan Petrus ini sepenuhnya selaras dengan penyataan yang sebelumnya ia terima dari Yahuwah Sang Bapa.¹⁰ Ketika Yahushua bertanya kepada murid-muridnya, “Menurut kamu, siapakah aku ini?” Petrus menyatakan bahwa ia adalah Kristus, atau sebagaimana dicatat oleh Lukas, “Kristus dari Yahuwah,” bukan Yahuwah Sang Kristus.¹¹ Selain itu, rasul Yohanes dengan jelas menyatakan tujuan ia menulis Injilnya adalah supaya kita mengetahui bahwa ada hidup bagi mereka yang percaya bahwa Yahushua adalah Kristus, bukan—sebagaimana diklaim sebagian orang—supaya kita mengetahui bahwa ia adalah Yahuwah:

Ketika kita percaya bahwa Yahushua adalah Kristus yang diutus oleh satu-satunya Tuhan yang benar untuk menebus umat manusia, sesungguhnya kita sedang mempercayai kesaksian Yahuwah sendiri.

Yohanes 20:31 Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yahushua adalah Kristus, Anak Yahuwah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namanya.¹²

Ketika kita percaya bahwa Yahushua adalah Kristus yang diutus oleh satu-satunya Tuhan yang benar untuk menebus umat manusia, sesungguhnya kita sedang mempercayai kesaksian Yahuwah sendiri. Dan iman kepada Yahuwah serta kepada dia yang diutus-Nya inilah yang menghasilkan hidup kekal:

Yohanes 5:24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”

Dengan sangat pasti, Yahuwah Sang Bapa adalah sumber hidup yang kekal, dan Ia telah menetapkan bahwa kita harus memperolehnya melalui Anak-Nya:

1 Yohanes 5:11–12 Dan inilah kesaksiannya itu: Yahuwah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak Yahuwah, ia tidak memiliki hidup.

Yahushua adalah kebangkitan dan hidup karena Yahuwah Sang Bapa telah menetapkannya untuk peran tersebut.


¹ Yohanes 11:22, 41–44; Kisah Para Rasul 2:22; 10:38.

² Keluaran 3:13–14.

³ Kejadian 2:7.

⁴ Kisah Para Rasul 17:31; Galatia 1:1.

⁵ Paulus secara konsisten mengidentifikasi Yahuwah sebagai Bapa: Roma 1:17; 15:6; 1 Korintus 1:3; 8:6; 2 Korintus 1:2–3; Galatia 1:1, 3–4; Efesus 1:2–3, 17; 4:6; 5:20; 6:23; dan seterusnya.

⁶ Lukas 1:31–33; 22:29; Efesus 1:19–23; 1 Korintus 15:24–28; Mikha 5:2.

⁷ Yohanes 17:2.

⁸ Filipi 2:8–11; Efesus 1:19–23.

⁹ Kisah Para Rasul 2:22–24; 4:24–28.

¹⁰ Matius 16:13–17.

¹¹ Lukas 9:20.

¹² Lihat juga 1 Yohanes 5:13.


Ini adalah artikel non-WLC. Sumber: https://oneGodworship.com/Jesus-became-the-source-of-eternal-life/

Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC