Print

Meterai, Sangkakala, & Sidang Penyelidikan

Kebakaran pada Pioneer International Hotel (1970)

Tangga truk pemadam kebakaran kurang panjang untuk menjangkau banyak orang yang terjebak di kamar atas hotel Pioneer.

Louis Taylor tidak pernah bermaksud untuk membuat sebuah rekaman. Itu terjadi begitu saja.

"I'll Be There" dari Jackson 5 berada di peringkat lima di tangga lagu dan sebuah film baru yang dibintangi oleh Ryan O'Neal dan Ali MacGraw yang berjudul "Love Story" baru saja dirilis. Mungkin yang paling menarik bagi Louis yang berumur 16 tahun adalah bahwa Natal tinggal beberapa hari lagi. Dia tidak dapat mengetahui bahwa sebelum fajar di pagi hari, hidupnya akan berubah selamanya.

Malam tanggal 19 Desember 1970, merupakan saat yang meriah di Pioneer Hotel di Tucson, Arizona. Beberapa ratus karyawan Hughes Aircraft Company berada di hotel tersebut merayakan pesta Natal tahunan mereka. Tak lama setelah tengah malam, 20 Desember, sebuah kebakaran terjadi di hotel. Walaupun beberapa karyawan melarikan diri, "Yang lain berlari dengan cepat di dalam gedung hotel memimpin para tamu, yang sebagian besar adalah orang tua, hingga selamat. "Banyak yang melakukan hal-hal yang berani," kata seorang saksi mata."1

Louis adalah salah satu yang berani. "Laporan investigasi menunjukkan bahwa dia ... membantu orang melarikan diri dari neraka."2 Tetapi sebelum fajar menyingsing, dia ditangkap dan dituntut sebagai penyebab kebakaran yang menelan korban jiwa sebanyak 29 orang. Louis Taylor, seorang turunan Afrika-Amerika, mengaku tidak bersalah tapi seorang dari dewan juri yang berkulit putih menganggapnya bersalah dan dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

"Banding [Taylor] telah habis setelah Mahkamah Agung AS menolak sebuah pengadilan baru pada tahun 1983 untuknya. Sementara itu, hakim yang memimpin persidangannya [secara terbuka telah menyatakan skeptisisme tentang keyakinan tersebut dan tetap berhubungan dengan Taylor, memberinya Natal Hadiah dan buku-buku tentang hukum."3

Pada tahun 2002, sebuah laporan yang dibuat oleh  CBS "60 Menit" memberi dorongan kepada polisi untuk mulai meninjau kembali bukti tersebut. Arizona Justice Project mulai mempelajari kasus Taylor untuk melihat apakah, seperti yang selalu dia pertahankan, bahwa dia sebenarnya tidak bersalah. Akhirnya pada tanggal 3 April 2013, setelah empat puluh dua tahun dihukum, Louis Taylor berjalan keluar dari penjara sebagai orang bebas. Empat puluh dua tahun penjara di penjara menjadi waktu terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat di mana seseorang menjalani waktu untuk melakukan kejahatan yang diyakini bahwa dia tidak melakukannya.4

Elizabeth Báthory Keadilan telah menilai salah Louis Taylor. Juga telah menilai salah Elizabeth Báthory. Pembunuh berantai wanita terburuk dengan lebih dari 600 korban, Báthory tidak pernah diadili karena posisi sosial keluarganya yang tinggi. Dalam kasus Taylor, seorang pria yang tidak bersalah dihukum karena kejahatan yang tidak dilakukannya. Dalam kasus Báthory, orang lain yang tidak bersalah disiksa dan akhirnya dihukum karena kejahatan yang menjadi tanggung jawab Báthory dimana dia hanya ditahan di tahanan rumah karena dia adalah seorang wanita bangsawan. Keadilan gagal karena dia tidak "buta" dalam kedua kasus tersebut.

Keadilan bergantung pada informasi. Pengadilan, pada dasarnya, adalah sebuah penyelidikan yang mencoba untuk meletakkan fakta di depan hakim dan dewan juri. Jika informasi tidak tersedia atau ditahan, ketidakadilan yang parah dapat--dan telah--terjadi. Untuk keadilan sejati, semua fakta perlu dilihat dan dipahami dengan jelas, setiap keadaan yang meringankan diperhitungkan.

Sidang Penyelidikan

Pemerintahan Yahuwah juga memiliki sebuah ruang sidang. Di ruang sidang ini, setiap putra dan putri Adam yang pernah hidup akan diadili. Taruhannya jauh lebih tinggi daripada pengadilan manapun yang pernah berkumpul dalam persidangan di dunia nyata. Di sini, mereka yang dibebaskan, dibebaskan untuk hidup kekal. Mereka akan dihormati dengan status kerajaan dan diperlakukan sebagai putra atau putri dari Yang Maha Tinggi. Mereka akan tinggal di istana kerajaan. Mereka akan bebas menjelajahi semua dunia lain yang diatur oleh pemerintahan ilahi. Mereka akan menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehidupan Yahuwah.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
 
(Yohanes 14:2)

Namun, mereka yang dinyatakan bersalah, akan dijatuhi hukuman mati. Tidak seperti Louis Taylor yang kemudian diizinkan untuk bebas, begitu hukumannya disahkan di Pengadilan Surgawi, tidak ada yang akan lolos dari hukuman mati. Kematian ini bukan kematian tubuh saja. Nama mereka akan dihapuskan dari Kitab Kehidupan Anak Domba. Bahkan catatan apapun yang mungkin telah mereka lakukan sementara di bumi akan dihapus. Hukumannya adalah kematian kekal yang tidak ada kebangkitannya. Inilah sebabnya mengapa sebuah sidang penyelidikan terhadap setiap kehidupan individu menjadi sangat penting. Ini adalah masalah hidup dan mati -hidup kekal dan mati kekal. Tidak boleh ada kesalahan yang dibuat dipengadilan ini. Tidak ada kesempatan kedua di sini. Semua orang yang dinyatakan bersalah akan binasa selama-lamanya.

Yahushua menubuatkan sidang yang sangat penting ini ketika Dia berkata: "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan." (Lukas 8:17, KJV). Ini adalah sebuah janji! Tindakan kita, tidak peduli seberapa disalahpahami di bumi, akan dinilai berdasarkan motivasi terdalam kita. Dia yang membaca hati dapat membawa penghakiman yang paling baik pada tindakan yang paling disalahpahami, sambil melihat dengan jelas kemunafikan yang seringkali bersembunyi dibalik tindakan-tindakan yang "benar".

Masuk akal untuk berasumsi bahwa peristiwa apa pun yang penting akan dibahas dalam Alkitab, dan memang demikian. Pentingnya Surga menetapkan perihal ini dapat disimpulkan dari jumlah ruang yang dikhususkan untuk hal ini. Selain referensi yang tersebar mengenai sidang penyelidikan di dalam kitab Daniel 7, Daniel 8, dan Zakharia 3, sebagian besar Wahyu didedikasikan untuk peristiwa yang penuh perhatian ini. Kitab Wahyu 4 sampai Wahyu 11 meliput kejadian-kejadian yang terlibat, atau yang secara khusus terjadi selama, sidang penyelidikan. Delapan pasal dari sebuah buku yang hanya memiliki dua puluh dua pasal! Jelas, perihal ini diberi prioritas tinggi namun, anehnya, sangat sedikit orang yang tahu tentang hal itu.

Sidang penyelidikan terjadi di ruang tahta Surga. Ini adalah sebuah pemandangan yang sangat mengesankan:

Lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. … dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Yahuwah.

Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. … Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Eloah Yahuwah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu … maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Yahuwah, Tuan kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." (Wahyu 4: 2-6, 8-11, KJV).

Inilah gambaran yang menakjubkan dari sudut ruang takhta Surga. Sudah diatur dalam peristiwa yang sangat serius ini untuk menyelidiki kata-kata, perbuatan dan motivasi tersembunyi dari setiap jiwa yang pernah ada. Seluruh pasal keempat dari kitab Wahyu dikhususkan untuk gambaran ini seolah-olah Roh Yahuwah berkata, "Perhatikan! Ini penting!"

Yahuwah lebih dari Pencipta ilahi kita yang Maha Kuasa. Dia juga Bapa kita yang penuh kasih. Dia telah melakukan segalanya dengan kuasa-Nya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anak-anak-Nya. "Bapa mengasihi Anak, dan telah menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya." (Yohanes 3:35, KJV). Sang Putra adalah Hakim dan Imam Besar. Sebagai hakim kita, Dia berkata, "Akupun tidak menghukum engkau." (Yohanes 8:11, KJV). Sebagai Imam Besar kita, Ia menanggung segala dosa kita. Tapi lebih dari itu, Dia merasakan semua yang kita rasakan. Dia menimbang kekuatan setiap godaan sehingga Dia bisa mengetahui seberapa besar kekuatan untuk diberikan pada kita. Semua ini diberikan untuk mengilhami jiwa dengan percaya diri akan kasih Bapa sehingga kita mau mencari pertolongan yang dijanjikan dan diselamatkan.

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yahushua, Anak Yahuwah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibrani 4: 14-16, KJV).

Selain semua ini, Yahuwah melangkah lebih jauh untuk menimbang keputusan yang menguntungkan kita,. Dia memastikan bahwa dewan juri terdiri dari rekan-rekan kita: sesama manusia yang juga menderita melalui masa pencobaan dan godaan. 24 tetua merupakan juri di pengadilan surgawi.

Para tua-tua itu adalah manusia. Mereka memakai mahkota kemenangan. Selanjutnya, saat memuji Anak Domba (Yahushua) di hadapan takhta, mereka secara khusus mengatakan, "Engkau layak ... karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Yahuwah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Eloah kita". (Wahyu 5: 9-10, KJV). Para tua-tua mungkin saja adalah para bapa leluhur: Abraham, Ishak, Yakub, anak-anak Yakub, dan orang-orang lain yang menjalani kehidupan yang benar di bumi. Henokh, Elia dan Musa mungkin termasuk di antara jumlah ini. Tentu saja, kebanyakan dari mereka diambil dari mereka yang telah dibangkitkan oleh Yahushua dan yang dibawa ke Surga bersama Dia pada saat kenaikan-Nya. (Lihat Matius 27: 52-53).

Persidangan yang dewan jurinya adalah teman sebaya seseorang adalah hak istimewa moderen, sesuatu yang tidak dialami oleh banyak orang selama ini. Fakta bahwa Yahuwah mau menunjuk juri manusia menggarisbawahi keinginan-Nya untuk sidang yang benar, tidak memihak, dan adil. Keempat binatang digambarkan penuh dengan mata. Mereka adalah mahkluk surgawi pintar yang mencatat segalanya. Jika juri membutuhkan lebih banyak informasi, mereka bisa langsung mendapatkannya dari empat binatang itu. Binatang itu memiliki pengetahuan penuh, telah melihat dan mencatat semuanya.

Jika pasal ini tidak menggambarkan sidang penyelidikan, lalu apa itu? Mengapa Yahushua berdiri? Apa fungsi yang dilakukan para tua-tua? Siapakah Anak Domba itu? Apa kitab itu? Jika memang bukan sidang penyelidikan, lalu apa itu?


Kitab Kehidupan

Kitab Wahyu pasal 4 menetapkan panggung, namun kitab Wahyu pasal 5 adalah tempat di mana tindakan dimulai. "Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai." (Wahyu 5: 1, KJV). Ini adalah kitab yang paling penting yang pernah ditulis. Ini adalah Kitab Kehidupan. Tidak ada seorangpun yang masuk surga jika nama mereka tidak tertulis di sana.

"Kedudukan kita di hadapan [Yahuwah] bergantung bukan pada jumlah terang yang kita terima, tapi pada apa yang kita lakukan dengan terang yang sudah kita miliki. Jadi bahkan orang-orang kafir yang memilih yang benar sejauh mereka dapat membedakannya berada dalam kondisi yang lebih baik daripada mereka yang memiliki terang yang besar, dan mengaku melayani [Yahuwah], tapi yang mengabaikan terang itu, dan dalam kehidupan sehari-hari mereka bertentangan dengan kesaksian mereka."

(E. G. White, Desire of Ages, hal. 239.)

Tujuan dan maksud dari Kitab Kehidupan adalah sebagai buku sejarah. Buku ini berisi penjelasan rinci tentang setiap perbuatan yang pernah dilakukan, setiap kata yang pernah diucapkan, setiap pikiran rahasia yang pernah ada sejak penciptaan Adam. Kitab Suci tidak secara rinci menyebutkan bagaimana nama-nama dimasukkan ke dalam Kitab Kehidupan, namun Alkitab sejatinya berisi petunjuk-petunjuk tertentu, yang, jika digabungkan bersama, menunjukkan bahwa nama seseorang tercatat pada waktu kelahiran di dalam buku catatan sejarah yang paling akurat ini.

Petrus menyatakan: "Yahuwah tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3: 9, KJV). Ketika Paulus berkhotbah kepada para filsuf dan orang-orang terpelajar di Athena, dia mengacu pada fakta bahwa mereka sangat saleh, katanya:

Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. ... Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah5 memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. (Kis 17: 22-23, 30)

Paulus tidak hanya berpaling kepada ego para pendengarnya. Dia tahu Roh Yahuwah dikirim ke setiap anak Adam yang pernah lahir, untuk menarik semua orang untuk diselamatkan. Dia mengakui bahwa orang-orang kafir ini, yang terbaik dari pengetahuan mereka yang terbatas, mencoba untuk menyembah Sang Pencipta dari Semua. Dalam suratnya kepada orang-orang Romawi, Paulus menjelaskan lebih lanjut, katanya:

Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Yahuwah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.  

Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Yahuwah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Yahushua Yang Diurapi. (Roma 2: 12-16, KJV)

Setiap orang memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Itulah seluruh tujuan kematian Yahushua di kayu salib! Dengan demikian, keadilan ilahi menempatkan semua orang pada pijakan yang sama. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memilih yang benar dan menanggapi mendekatnya Roh Kudus.

"Betapa akan terkejut dan bersukacitanya mereka yang rendah hati di antara bangsa-bangsa, dan di antara orang-orang kafir, untuk mendengar dari bibir Sang Juruselamat; "segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku"! Betapa senangnya hati Sang Pengasih yang Tak Terbatas saat para pengikut-Nya melihat dengan terkejut dan gembira atas firman penerimaan-Nya!"6

Namun apakah nama-nama mereka tetap terpelihara di dalam Kitab Kehidupan, itu adalah masalah pilihan pribadi. Siapapun juga yang terus menerus melakukan pemberontakan, akan mendapati namanya dihapus dari Kitab Kehidupan:

"Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka! Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!" (Mazmur 69: 27-28, KJV)

"Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya." (Wahyu 3: 5, KJV)

Yahuwah tidak akan memaksa siapapun untuk diselamatkan yang bertentangan dengan kehendak orang itu

Anak Domba Di depan Tahkta

Yohanes melihat satu malaikat yang kuat memanggil siapa yang layak untuk melangkah maju dan membuka meterai untuk membuka kitab tersebut. Namun, tidak ada siapa pun "di surga, atau di bumi, atau di bawah bumi" yang ditemukan dapat membuka kitab itu atau yang layak untuk melihat isinya!

Ini sangat memilukan bagi nabi yang sudah tua itu. Dia memahami pentingnya kitab yang khusus ini. Ini adalah Kitab Kehidupan Anak Domba! Tanpa kitab ini, sidang penyelidikan tidak dapat dilakukan! "Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya." (Wahyu 5: 4, KJV)

Salah seorang dari tua-tua itu dengan cepat menghibur Yohanes, dan mengatakan kepadanya: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." (Wahyu 5: 5 , KJV)

Anak Domba Yahuwah

Anak Domba Yahuwah yang menghapus dosa adalah layak untuk membuka kitab itu.

Perhatian Yohanes segera terkesan. Oh bagus! Tidak ada orang yang layak untuk membuka kitab ini, tapi mereka telah menemukan seekor singa untuk melakukannya. Tentunya raja binatang yang kuat dan perkasa ini akan menyelesaikan pekerjaannya!

Dia berbalik untuk melihat binatang perkasa ini, cukup kuat untuk melakukan apa yang tidak bisa dilakukan manusia biasa. "Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Yahuwah yang diutus ke seluruh bumi." (Wahyu 5: 6, KJV)

Tentu saja! Anak Domba Yahuwah yang menghapus dosa dunia adalah satu-satunya yang layak untuk mengambil dan membuka kitab itu. Hanya Dia yang berhak melakukannya. Keempat binatang dan 24 tua-tua itu segera menyanyikan "suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih." (Wahyu 5: 9, KJV). Jutaan malaikat di Ruang sidang bergabung, dengan senada bernyanyi: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (Wahyu 5:12, KJV)

Pembukaan Meterai

Pasal enam menjelaskan apa yang terjadi pada saat kitab itu dibuka. Kitab ini mencakup seluruh sejarah bumi dan kehidupan yang pernah ada. Ketujuh meterai mewakili berbagai zaman dalam sejarah bumi. Begitu dibuka, masing-masing meterai ini tetap terbuka sampai akhir. Tidak ada titik akhir sampai kedatangan Yahushua yang kedua. Namun, begitu meterai berikutnya terbuka, masa yang lain dimulai.

 7 meterai

Ketujuh meterai meliputi semua zaman, dari penciptaan Adam sampai masa seribu tahun di dalam Surga.


Adalah mustahil untuk memastikan dengan tepat waktu di mana sebagian besar dari meterai-meterai ini dibuka. Dan, akhirnya, tidak masalah ketika sebagian besar dibuka. Adalah hak prerogatif Surga untuk menentukan zaman yang berbeda. Walaupun meterai-meterai itu mencakup periode-periode waktu di bumi, namun itu diberikan dari sudut pandang Surga. Periode waktu mana (dan generasi mana) berada di bawah meterai mana, adalah ditentukan oleh sidang pengadilan Surgawi. Beberapa waktu bisa ditentukan, tapi tidak semuanya.

Meterai Pertama: Dari Adam sampai ?
Meterai Kedua: Dari ? sampai ?
Meterai Ketiga: Dari ? sampai ?
Meterai Keempat: Dari ? Sampai ?
Meterai Kelima: Berlaku untuk semua martir dari sejak zaman Adam.
Meterai Keenam: Dari tahun 1755 sampai Kedatangan Kedua Yahushua.
Meterai Ketujuh: Mulai tepat sebelum sangkakala pertama diperdengarkan dan mencakup sampai Kedatangan Kedua Yahushua.

Kitab Wahyu ditulis setelah empat meterai pertama sudah terjadi. Oleh karena itu, lebih sedikit rincian diberikan untuk periode waktu tersebut karena yang paling penting untuk generasi akhir adalah informasi yang mencakup meterai keenam dan ketujuh. Untuk masa ini, Surga tidak berdiam diri. Yahuwah telah memberikan rincian secara rinci karena sangat penting bahwa mereka yang hidup pada masa penutupun diperingatkan akan kejadian di bawah dua meterai terakhir yang berdampak langsung pada mereka.

Meterai pertama

“Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”. (Wahyu 6: 1-2, KJV)

Yohanes sedang melihatnya tapi perintahnya diberikan: "Mari dan lihatlah." Apa pun yang terjadi, dia harus mengetahui dan memahaminya dengan jelas.

Penunggangnya memiliki sebuah panah. Panah adalah sebuah simbol peperangan. Namun, yang cukup menarik, bagaimanapun, kata untuk "panah" (toxon) berasal dari kata lain (tikto) yang berarti "menghasilkan" dan "melahirkan." Itu "digunakan secara metaforis ... dari nafsu yang melahirkan dosa."7

Ini sangat pas karena meterai pertama dimulai dengan Adam, manusia pertama, ketika dosa "dilahirkan". Adam hidup hampir seribu tahun. Dia mematuhi perintah Yahuwah untuk "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu". (Kejadian 1: 28, KJV). Hidupnya yang panjang setelah bertobat dari dosa dalam kerendahan hati adalah teladan bagi generasi selanjutnya dan imannya yang kuat dalam janji Sang Juruselamat untuk menebus dan mengembalikan apa yang telah hilang adalah janji yang sama yang orang-orang dapat pegang teguh dalam iman pada hari ini. Janji-janji ini telah berjalan terus untuk "menaklukkan dan menaklukkan" dan mereka akan terus melakukannya sampai akhir karena selamanya akan selalu menang atas kejahatan. Meski kita tidak dapat mengetahui kapan zaman kedua dimulai, namun yang pertama dimulai dengan Adam. Masa pertama ini ketika pengetahuan tentang Sang Pencipta masih kuat di bumi, diwakili dengan baik oleh seekor kuda putih.

Meterai Kedua

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar." (Wahyu 6: 3-4).

Perintah itu diberikan lagi untuk mengetahui dan memahami apa yang sedang ditunjukkan. Kuda ini berwarna merah. Dalam Kitab Suci, merah adalah sebuah lambang untuk darah dan ini adalah warna yang tepat untuk mewakili masa sejarah bumi berikutnya. Meskipun tidak mungkin untuk mengidentifikasi suatu titik waktu tertentu, kemungkinan terjadi setelah kematian Adam atau menjelang akhir hayatnya yang panjang. Selama masa ini, kemurtadan besar datang dan banyak orang, selama kehidupan Adam, telah setia kepada Sang Pencipta, menjadi murtad.

Empat Kuda dari kitab Wahyu

Empat meterai yang pertama melepaskan empat kuda. Setiap kali Yohanes diperintahkan untuk "Mari dan lihat". Perintah untuk kita hari ini adalah: ketahuilah dan pahamilah nubuatan.

Pasal ini tampaknya menunjukkan periode waktu ketika keturunan raksasa jahat berkembang biak di bumi. "Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka." (Kejadian 6: 1-2, KJV). Hasil dari penggabungan yang melanggar hukum ini adalah para raksasa yang memang "mengambil kedamaian dari bumi".

Kekerasan dan kerusakan di masa ini secara langsung bertanggung jawab atas dibersihkannya bumi dengan air bah.

Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Ketika dilihat Yahuwah, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Yahuwah, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah Yahuwah: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, … sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Elohim dan penuh dengan kekerasan. Elohim menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6: 4-7, 11-12, KJV)

Kitab Henokh menguraikan kekerasan yang dilakukan oleh para raksasa saat mereka berperang satu sama lain dan membunuh manusia. Perdamaian sesungguhnya telah diangkat dari bumi selama masa para raksasa seperti yang dijelaskan oleh meterai kedua.

Meterai Ketiga

“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” (Wahyu 6: 5-6, KJV)

Meterai ketiga melepaskan seekor kuda hitam ke bumi dan setan memperbaharui usahanya untuk menyembunyikan kebenaran, terang, dan kasih Yahuwah. Alih-alih pedang, penunggang ini memegang sepasang timbangan di tangannya. Timbangan digunakan untuk mengukur berat biji-bijian. Masalahnya, ini adalah sepasang timbangan yang tidak adil. Mereka menipu pembeli dari seukuran penuh biji-bijian yang berhutang kepada mereka karena satu sen untuk seukuran gandum dan satu sen untuk sepertiga ukuran jelai adalah harga yang sangat mahal pada untuk saat itu.

Makanan sering digunakan dalam Alkitab sebagai sebuah simbol doktrin. Ketika Yahushua berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yohanes 6:35, KJV), pendengar-Nya benar-benar tahu apa yang Dia maksudkan. Ada kemungkinan meterai ini menunjukkan era setelah air bah saat kepalsuan menyebar dengan cepat seperti kanker metastasis di muka bumi. Pengaruh mengerikan dari Nimrod dan ratu jahatnya, Semerimus, dengan sistem kepercayaan mereka yang rusak dan pemberontak, membentuk sebuah dinasti kesalahan yang dapat dilihat hingga hari ini dalam praktik pemujaan Maria sebagai "Ratu Surga", dekorasi pohon Natal, dan banyak, banyak kepercayaan lain yang pertama kali ditetapkan oleh Nimrod.

Namun, perintah yang diberikan kepada penunggang kuda ketiga, adalah pasti: "Janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." Minyak dan anggur sama-sama merupakan simbol untuk kebenaran rohani. Selama masa ini, ketika kesalahan menjadi meningkat dalam kuasa dan pengaruh, Yahuwah menjaga garis sucinya sendiri melalui Abraham. Pengetahuan tentang Sang Pencipta tidak untuk sepenuhnya dihilangkan dari bumi. Mereka yang benar-benar ingin tahu dan mengikuti kebenaran tetap bisa melakukannya.

4 penunggang kuda dari kitab wahyu pasal 6

Empat meterai yang pertama melepaskan empat penunggang kuda,
yang mewakili empat zaman pertama dalam sejarah bumi. 

Meterai Keempat

“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” (Wahyu 6: 7-8, KJV)

Sebuah nubuat Perjanjian Lama yang menarik tentang Mesias menggambarkan Dia: ”Sebagai taruk Dia tumbuh di hadapan-Nya dan sebagai tunas dari tanah kering”. (Yesaya 53: 2, KJV). Kata Yunani yang setara dengan kata, chloros yang berarti "taruk" adalah sumber kata bahasa Inggris klorofil. Ini adalah kata yang sama yang digunakan untuk menggambarkan kuda keempat: "Hijau muda, 'warna rumput muda ...' hijau, 'maka,' pucat '..."8

Yahushua adalah tanaman yang lembut, lahir pada akhir milenium keempat, hidup-Nya mencakup peralihan ke milenium kelima. Dia menyerahkan diri-Nya untuk diliputi oleh Kematian, tapi dengan berbuat demikian, Dia membalikkan keadaan. "Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka." (Kolose 2:15, KJV). Karena itu Ia berfirman: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan", supaya kita dapat berseru dalam kemenangan, "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (Efesus 4: 8, NKJV; 1 Korintus 15:55, KJV).

Dalam titik mana pun dalam waktu, meterai keempat telah dibuka, itu cukup mencerminkan kondisi bumi saat Sang Juruselamat datang untuk menebus manusia. Yahushua dikirim pada generasi yang terburuk dari yang terburuk pada saat kegelapan rohani hampir menghancurkan semua terang yang tersisa. Orang-orang Yahudi telah dipercayakan dengan terang spiritual yang besar. Maksud Yahuwah agar mereka dapat membaginya dengan bangsa-bangsa di sekitar yang sering melintas melalui Israel di jalur perdagangan dari jalur utara ke selatan. Namun, setelah mereka kembali dari pembuangan Babel, orang-orang Yahudi tidak berbagi terang yang mereka miliki dengan bangsa-bangsa sekitarnya. Sebaliknya, mereka tenggelam dalam penyembahan memberhalakan-diri dari melalui ajaran farisi: selamat karena perbuatan.

Filsafat dan pembelajaran Yunani merusak sekolah-sekolah Yahudi dan mempengaruhi bangsa tersebut dengan cara yang sebelumnya tidak pernah terdengar. Hasilnya adalah kematian rohani dari banyak orang. Tapi hal itu juga berdampak pada bangsa Yahudi secara fisik juga. Ketika beberapa orang Yahudi berusaha untuk tetap setia pada prinsip-prinsip kuno, yang diturunkan dari Adam, Abraham, dan Musa, banyak dari mereka kehilangan nyawa mereka dengan kekuatan politik yang menindas (binatang buas) yang berkuasa atas Palestina dan kemudian pada dunia yang sekarang kita kenal.

Meterai Kelima

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Yahuwah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." (Wahyu 6: 9-11, KJV)

Telah ada martir untuk kebenaran sejak Kain mengangkat tangan yang penuh kekerasan melawan Habel orang yang benar itu. Banyak dari nabi-nabi yang setia dalam Perjanjian Lama menemui maut di tangan orang-orang yang melakukan kekerasan. Namun, pembentukan dan penyebaran Kekristenan, telah membawa mati syahid ke tingkat yang sama sekali baru. Walaupun orang Romawi kafir biasanya cukup toleran dan menerima berbagai macam keyakinan, seiring berjalannya waktu dan iman apostolik yang murni menjadi rusak, rasa jijik dan prasangka yang dirasakan orang-orang Romawi untuk orang-orang Kristen tumbuh dan ini menghasilkan penganiayaan yang meningkat drastis.


Namun, penganiayaan yang lebih buruk lagi melebihi penganiayaan oleh orang-orang kafir, adalah penganiayaan orang-orang Kristen oleh sesama orang Kristen. Uskup Roma mulai hanya sebagai satu pemimpin gereja dari  banyak orang, namun saat dia memperoleh kekuasaan dan pengaruh, dia berusaha untuk membawa lebih banyak orang dan wilayah di bawah kendalinya. Dia memaksakan kepatuhan dengan bayaran mengorbankan nurani atau nyawa. Hanya Surga yang dapat mengungkapkan jutaan orang yang tak terhitung yang kehilangan nyawa mereka atas kekuatan lalim ini untuk merintangi kebenaran.

Nama orang-orang ini mungkin hilang dari sejarah. Tidak ada jiwa yang hidup mengingat mereka dan mereka semua menderita karena setia kepada Yahuwah. Tapi mereka tidak dilupakan. Nama mereka tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba dan mereka memegang sebuah tempat yang sangat istimewa di dalam hati Bapa. Meterai kelima disisipkan sebagai pesan penghiburan bagi mereka yang kesaksiannya dimeteraikan oleh darah mereka. Bahkan di tengah pengadilan penyelidikan, Yahuwah butuh waktu untuk mengirim pesan pengharapan dan penghiburan. Mereka tidak dilupakan. Mereka akan diberi upah yang kaya untuk apa pun yang mereka inginkan untuk bertahan di bumi.

Dan janji itu juga untuk generasi akhir. Jika ada di antara kita yang dipanggil untuk memeteraikan kesaksian kita dengan darah kita, kita dapat tinggal tenang dengan mengetahui bahwa kita juga akan diingat dan dibangkitkan lagi pada akhir zaman.

ISIS preparing to behead Christians on a beach

Identitas dari mereka yang merelahkan nyawanya untuk kebenaran tidak akan pernah dilupakan.
Nama-nama mereka dicetak dengan darah di tangan Sang Juruselamat. 

Meterai Keenam

"Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. "Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?" (Wahyu 6: 12-17, KJV)

Semua meterai, sekali dibuka, terus berlangsung sampai akhir. Meterai keenam, dimulai dengan gempa Lisbon pada tahun 1755, berfokus terutama pada kejadian yang terkait dengan dimulainya waktu akhir zaman dan masa kesusahan yang berlanjut hingga kedatangan kedua. Setiap peristiwa penting yang menarik perhatian sampai akhir dunia diuraikan dalam enam ayat ini:

"Gempa besar" - Gempa Lisbon, 1 November 1755
Hari yang gelap - 19 Mei 1780
Bintang-bintang berguguran dari Langit - 13 November 1833

Sejauh ini, langit belum menyusut seperti sebuah gulungan kitab, dan juga belum terjadi "gunung-gunung dan pulau-pulau ... pindah dari tempatnya". Belum ada yang melarikan diri ke dalam gua-gua dan memohon agar gunung-gunung jatuh menimpa mereka. Ini semua adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada saat munculnya Yahushua pada kedatangan kedua. Ini membuktikan bahwa meterai keenam memuncak pada kedatangan Yahushua yang kedua.

Meterai keenam sangat penting bagi generasi akhir zaman. Masing-masing dari empat meterai pertama hanya dua ayat panjangnya. Meterai kelima terdiri dari tiga ayat panjangnya. Namun, peristiwa yang terjadi di bawah meterai keenam, melibatkan banyak karena berdampak langsung pada mereka yang hidup sampai akhir zaman. Banyak detail yang lebih besar diberikan sehingga tidak ada yang perlu dikejutkan.

Pemberian Meterai

Ada tujuh meterai, tapi setelah meterai keenam dibuka, perhatian Yohanes berpindah di tempat lain. Apa yang dia tunjukkan selanjutnya jelas terjadi di bawah meterai keenam karena yang ketujuh belum dibuka.

Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Yahuwah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Eloah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (Wahyu 7: 1-4, KJV)

Inilah sidang penyelidikan itu! Mereka yang telah menyerahkan hidup mereka kepada Sang Pencipta dan membiarkan Dia menulis hukum-Nya di dalam hati mereka akan dimeteraikan untuk selama-lamanya! Mereka aman untuk diselamatkan.Pemberian meterai menetapkan mereka ke dalam kebenaran sehingga mereka tidak akan pernah bisa terguncang. Dan bukan hanya generasi terakhir yang dimeteraikan, tapi semua yang telah mati dalam pengharapan akan Sang Juruselamat akan dimeteraikan juga.

"Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Yahuwah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" (Wahyu 7: 9-10, KJV)

Yohanes diberitahu bahwa orang banyak ini diselamatkan dari setiap generasi, dari Adam sampai bayi terakhir yang lahir di bumi.

Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Yahuwah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Yahuwah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7: 14-17, KJV)

Sekali lagi, ini merupakan gambaran kejadian di masa depan, menunjukkan resolusi sukses dan berkemenangan dalam sidang penyelidikan. Jiwa-jiwa yang tak terhitung jumlahnya akan diselamatkan melalui pengorbanan Putra tunggal Yahuwah. Seperti yang telah dinubuatkan sebelumnya, "Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Yahuwah akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul." (Yesaya 53: 10-11, KJV)

Meterai Ketujuh

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya." (Wahyu 8: 1, KJV)

Saat meterai ketujuh dibuka, Surga pun terdiam karena semua aktivitas berhenti. Peristiwa yang terjadi di bawah era akhir sejarah bumi ini begitu serius sehingga bahkan makhluk-makhluk surgawi sekalipun menunggu dengan napas tertahan untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yohanes juga menanti dengan tanggapan yang serius. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Jawabannya adalah:

Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Yahuwah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Yahuwah.

Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala. (Wahyu 8: 2-6, KJV)

Apapun kejadian yang akan terjadi kemudia, tentu saja sangat penting hingga menarik perhatian semua penghuni istana Surga.

Dan itulah. Kejadian-kejadian suram yang terjadi setelah meterai ketujuh dibuka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan akhir kehidupan seperti yang kita ketahui di planet bumi. Sangkakala menyuarakan mendekatkan kerajaan; Sangkakala ini membunyikan tanda peringatan bahaya; itu menarik perhatian pada suatu pengumuman. Sangkakala yang terdengar di bawah meterai terakhir melakukan semua hal ini. Peniupan sangkakala akan menjadi peristiwa paling mengerikan yang pernah ada di bumi saat itu. Selama rangkaian peristiwa inilah Setan muncul, meniru identitas Sang Juruselamat sendiri.

Bukan itu saja. Penutupan masa percobaan dan tujuh malapetaka terakhir juga terjadi pada masa meterai ketujuh. Tak heran jika Surga terdiam saat meterai ketujuh dibuka! Meterai ketujuh, seperti enam meterai yang ada sebelumnya, berakhir pada kedatangan Yahushua yang kedua.

Jaminan keselamatan

Meterai-meterai itu mengamankan Kitab Kehidupan. Oleh karena itu, semuanya mencakup. Meterai-meterai ini mencakup segala hal mulai dari penciptaan Adam, sampai kedatangan kedua ketika pertikaian berakhir dan Yahushua datang untuk menerima milik-Nya sendiri. Sebagian besar dunia kekristenan menyangkal doktrin sidang penyelidikan, tapi hal itu ada di sini! Dan ini mencakup beberapa pasal dalam kitab Wahyu. Ini adalah topik yang paling banyak dibahas dalam kitab terakhir dari Alkitab.

Banyak orang takut pada sidang penyelidikan. Setan menyiksa mereka dengan keraguan dan memperbesar rasa tidak aman mereka. Dia berbisik, "Bagaimana jika Anda belum siap? Bagaimana jika masih ada dosa yang belum diakui? Bagaimana jika Anda tidak dapat mengingat setiap dosa? Anda tidak bisa mengakui apa yang tidak Anda ingat!"

Kabar baiknya adalah hakim Anda adalah teman baik Anda dan pengacara yang menjadi pembela Anda! Dia benar-benar memberikan nyawa-Nya untuk Anda! Lebih jauh lagi, Dia hanya memiliki pendapat yang diperlukan untuk membungkam Iblis, si "jaksa penuntut." Hal ini dengan indah terwakili dalam penglihatan Yosua dan Malaikat. Joshua adalah imam besar. Dia menanggung dosa orang-orang karena itu, dalam arti tertentu, dia mewakili - atau secara simbolis – orang pribadi.

Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat Yahuwah sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.

Lalu berkatalah Malaikat Yahuwah kepada Iblis itu: "Yahuwah kiranya menghardik engkau, hai Iblis! Yahuwah, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"

Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,

yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."

Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya. (Zakharia 3: 1-5, KJV)

Malaikat Yahuwah mengacu pada Yahushua sebelum Dia datang sebagai manusia. Dalam adegan ini, Dia adalah hakimnya. Setan adalah pendakwa saudara-saudara kita. Dia berdiri di sebelah kanan Yosua untuk mendakwa dia dan memceritakan di dalam persidangan dosa-dosa Yosua dengan cara yang paling buruk.

Mereka yang menghormati [Yahuwah] dan mematuhi perintah-perintah-Nya menjadi target dakwaan-dakwaan Setan. Musuh bekerja dengan segenap energinya untuk membawa orang ke dalam dosa. Kemudian dia memohon bahwa karena dosa masa lalu mereka, dia harus diizinkan untuk melakukan kekejamannya yang mengerikan terhadap mereka sebagai targetnya sendiri. Dari pekerjaan ini Zakharia telah menulis, "Dan dia menunjukkan kepada saya Yosua sang imam besar" - seorang wakil dari orang-orang yang mematuhi perintah-perintah Yahuwah - "berdiri di hadapan Malaikat [Yahuwah], dan Setan berdiri di sebelah kanannya untuk melawan dia. "

[Yahushua] adalah Imam Besar kita. Setan berdiri di hadapan-Nya siang dan malam sebagai pendakwa saudara-saudara kita. Dengan kekuatannya yang luar biasa, dia menyajikan setiap ciri karakter yang tidak pantas sebagai alasan yang cukup untuk menarik kekuatan perlidungan dari [Yahushua], sehingga memungkinkan Setan untuk melemahkan dan menghancurkan orang-orang yang telah dia tuntun ke dalam dosa. Tetapi [Yahushua] telah mengadakan pendamaian bagi setiap orang berdosa. Dapatkah kita dengan iman mendengar Sang Pengacara kita berkata, “Yahuwah kiranya menghardik engkau, hai Iblis! Yahuwah, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?”

"Sekarang Yosua berpakaian dengan pakaian kotor." Jadi orang berdosa muncul di hadapan musuh yang, dengan kekuatannya yang menipu, telah membawa mereka menjauh dari kesetiaan kepada [Yahuwah]. Dengan pakaian dosa dan rasa malu, yang dipakaikan musuh kepada orang-orang yang telah dikuasai oleh godaannya, dan kemudian dia menyatakan bahwa tidak adil bagi [Yahushua] untuk menjadi Terang mereka, Pembela mereka.9

Tapi sebuah suara membungkam dakwaan Setan, dan saat Dia berbicara, semuanya taat.

Tetapi, orang-orang malang yang bertobat, mendengar kata-kata [Yahushua], dan percaya seperti  yang anda dengar: "Dan Dia menjawab (dakwaan tuduhan dari Setan) dan berbicara kepada mereka (para malaikat) yang berdiri di hadapannya (untuk melakukan perintahnya), dan berkata: "Lepaskanlah pakaian kotor dari padanya." Aku akan menghapuskan pelanggaran-pelanggarannya. Aku akan menutupi dosa-dosanya. Aku akan memberikan kebenaran-Ku kepadanya. Dan kepadanya Dia berkata, "Sesungguhnya, Aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! dan Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."

Pakaian kotor dilepas; Karena [Yahushua] berkata, "Aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu". Kejahatan dipindahkan kepada Anak Yahuwah yang kudus, yang murni dan benar; dan manusia, semua yang tidak layak, yang berdiri di hadapan [Yahuwah] dibersihkan dari semua ketidakbenaran, dan mengenakan pakaian kebenaran milik [Yahushua]. Oh, sungguh sebuah pergantian yang luar biasa!

Dan [Yahushua] melakukan lebih dari ini untuk mereka: "Dan Aku berkata, Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya. Dan malaikat [Yahuwah] berdiri. Dan malaikat [Yahuwah] berkata kepada Yosua, dengan mengatakan; Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini."

Inilah kehormatan yang [Yahuwah] akan berikan kepada mereka yang berpakaian dengan pakaian kebenaran [Yahushua]. Dengan dorongan seperti ini, bagaimana manusia dapat terus berdosa?10

Sidang penyelidikan yang dibahas secara rinci pada materai-materai bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti! Ini adalah karunia terakhir Yahuwah untuk mempersiapkan Anda menuju Surga. Kebenaran kita adalah seperti kain kotor. Dan tidak ada satu hal pun yang bisa kita lakukan untuk itu. Tapi Yahushua tidak meninggalkan kita dalam kekurangan kita.

Pakaian kotor telah dilepaskan; Karena [Yahushua] berkata, "Aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu" (ayat 4). Kejahatan dipindahkan kepada Anak Yahuwah yang kudus, yang murni dan benar; dan manusia, semua yang tidak layak, yang berdiri di hadapan [Yahuwah] dibersihkan dari semua ketidakbenaran, dan mengenakan pakaian kebenaran milik [Yahushua]. Oh, sungguh sebuah pergantian yang luar biasa!

Dia mengambil setiap dosa, dan memakaikan kepada kita jubah kebenaran-Nya yang ditenun di alat tenun surga .... Kita diadopsi ke dalam keluarga surgawi, dan kita akan mewarisi rumah-rumah besar yang dipersiapkan bagi orang-orang yang taat.11

Hari ini, berpalinglah pada Sahabat terbaik yang dapat anda miliki. Jika Anda membuat penyerahan dan komitmen penuh, Dia akan memastikan Anda siap. Itu adalah pekerjaan-Nya, bukan pekerjaanmu. Jika Anda tidak tahu bagaimana menyerahkan semua, katakan pada-Nya! Biarkan Dia membantu. Di daerah mana pun Anda memerlukan bantuan, Dia telah berjanji untuk memberikan semua bantuan yang Anda butuhkan.

Berpalinglah kepada-Nya dengan hati yang menjerit, "Tuan, selamatkan aku! Aku binasa!"

Doa ini akan selalu mendapat sebuah jawaban langsung. Doakan doa itu hari ini. Jangan tunda. Dia berdiri di sana, menunggu, dengan tangan terbuka lebar untuk menyambut Anda.

pasangan yang berdoa


Konten Terkait:


4 Daripada menunggu dua sampai tiga tahun penjara tambahan agar namanya dibebaskan dalam persidangan lain, Taylor memilih kesepakatan pembelaan agar segera dibebaskan. Dia menjelaskan, "Saya tidak akan memberi mereka satu jam lagi, satu menit lagi." (Ibid.)

5 Nama Sang Pencipta adalah Yahuwah. Tetapi dalam khotbahnya kepada orang-orang Yunani, Paulus harus mendekati di mana mereka berada untuk mengarahkan mereka pada terang yang lebih besar. Oleh karena itu, dia menggunakan kata "Theos" atau Tuhan karena nama "Yahuwah" tidak ada artinya bagi mereka.

6 E. G. White, Desire of Ages, pp. 637-638.

7 Tikto, #5088, The New Strong’s Expanded Dictionary of Bible Words.

8 Chloros, #5515, Ibid.

9 Ellen G. White, Manuscript 125, 1901, December 9, 1901.

10 Ibid.

11 Ellen White, That I May Know Him, p. 108.