Barangsiapa menang . . . Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya." (Wahyu 02:17, NKJV)
Barangsiapa menang, . . . padanya akan Kutuliskan nama Eloah-Ku, nama kota Eloah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Eloah-Ku, dan nama-Ku yang baru. (Wahyu 3:12, NKJV)
Alkitab berisi banyak, banyak janji bagi mereka yang akan memperoleh hidup yang kekal. Salah satu yang paling indah, namun paling sedikit dipahami, adalah janji bahwa nama ilahi akan ditulis di dahi masing-masing sang pemenang. Karena kebanyakan orang tidak mengerti apa yang dimaksud dengan janji seperti ini, akhirnya janji ini diabaikan begitu lama. Namun, ini adalah salah satu yang paling menggembirakan, janji pengharapan yang diilhami dalam Alkitab.
Nama-nama digunakan untuk menandai pribadi, keluarga, dan suku-suku. Dalam banyak budaya, pengantin perempuan mengambil nama keluarga suaminya pada saat pernikahan. Dalam beberapa budaya, pria akan mengambil nama keluarga pengantin wanita. Intinya, bagaimanapun, adalah bahwa nama mereka bergabung bersama-sama seperti mereka berdua sekarang dianggap sebagai "satu daging." (Kejadian 2:24)
Selanjutnya, pada saat seorang bayi lahir, anak itu biasanya mengambil nama dari ayahnya, meskipun dalam beberapa budaya seorang anak mengambil nama gabungan dari kedua orang tuanya. Sekali lagi, yang dibagi adalah sebuah nama. Nama keluarga yang diperluas dengan memasukkan seorang bayi adalah cara untuk menandai anak yang baru itu sebagai bagian dari keluarga besar.
Dalam dua puluh tahun terakhir, berbagai nama-nama tempat telah menjadi populer dijadikan sebagai nama pribadi: Dakota, China, India, Sierra, Asia, dll. Nama kadang-kadang diambil dari hal-hal yang ada di alam: Mawar, Fajar, Aspen, Rain, Brooke, dll. Kadang-kadang orang tua bahkan membuat nama yang benar-benar unik yang tidak ada artinya, hanya didasarkan pada bunyi yang menyenangkan di telinga mereka, seperti yang populer LaToya, Lakeisha, Shanique, Jimarr, dll
Pada zaman Alkitab, nama dipilih berdasarkan maknanya. Orang tua akan menamai bayi mereka berdasarkan bentuk sifat fisik atau penanda karakter yang mereka harap dapat terlihat pada anak mereka kelak. Esau, "kasar," diberi nama seperti itu karena dia "kemerahan, dan seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu." (Kejadian 25:25). Karena Rahel sedang sekarat saat melahirkan, ia memberi nama anak bungsunya, Benoni, yang berarti "anak dukaku." Ayahnya merubah nama itu menjadi Benjamin, yang berarti "anak dari tangan kanan." (Kejadian 35:18)
Juga menjadi kebiasaan umum untuk memberikan nama kepada anak berdasarkan dewa yang disembah oleh orang tua. Raja Nebukadnezar dinamai dengan nama dewa sastra dan ilmu pengetahuan Babilonia, Nebo. Namanya berarti: "Nebo, mempertahankan batas." Anak Nebukadnezar, Evil-Merodak, menunjukkan kebaikan besar kepada Raja Jehoichin, dengan melepaskan dia dari penjara setelah Raja Nebukadnezar memenjarakannya selama 37 tahun. Namun, nama Evil-Merodak itu berarti "Tentara Marduk." Ayah dari Ratu jahat Izebel, Raja Ethbaal, memiliki nama yang berarti "dengan Baal."
Orang tua di Israel sering memberi nama kepada anak-anak mereka dengan nama Yahuwah. Alkitab berisi ratusan nama dengan kata Yah atau Yahu sebagai bagian dari nama itu.
Nama yang diakhiri dengan kata YAH:
#29 Abia (AbiYAH - Bapa-Ku adalah YAHUWAH)
#138 Adonia (AdoniYAH - Tuanku adalah YAHUWAH)
#223 Uria (UriYAH – Nyala apiku adalah YAHUWAH)
#274 Ahazia (AchazYAH - Dimiliki YAHUWAH)
#452 Elia (EliYAH – Eloahku adalah YAHUWAH)
#3414 Yeremia (YirmeYAH - ditinggikan YAHUWAH)
#5662 Obaja (ObadYAH - Hamba YAHUWAH)
#6846 Zefanya (TsephanYAH - disembunyi oleh YAHUWAH)
#2899 Tob-Adonia (Tob AdoniYAH - untuk menyenangkan Tuanku YAHUWAH)
Nama yang dimulai dengan kata Yahu:
#3059 Yoahas (YAHUachaz - YAHUWAH mengukur)
#3075 Yozabad (YAHUzabad - YAHUWAH diberkahi)
#3076 Yohanan (YAHUchanan - YAHUWAH disukai)
#3078 Yoyada (YAHUyakin - YAHUWAH dikenal)
#3079 Yoyakim (YAHUyaqim - YAHUWAH akan membangkitkan)
#3088 Yoram (YAHUram - YAHUWAH-dibesarkan)
#3085 Jehoadah (YAHUaddah - YAHUWAH dimuliakan)
#3092 Yosafat (YAHUshaphat - YAHUWAH menghakimi)
#3100 Joel (YAhwEl - YAHUWAH adalah El-nya [Tuhannya])
Nama dengan kata Yahu berada di tengah:
#454 Elyoenai (ElYAHUenai - kepada YAHUWAH kutujukan mataku)
Ada banyak lagi nama yang menggunakan kata El sebagai referensi untuk "Yahuwah."
Praktek penamaan anak dengan nama pribadi berkuasa bangsa Ibrani begitu luas tersebar di Israel, bahkan raja-raja yang jahat memberi nama anak-anak mereka dengan nama Yahuwah. Ahas, salah satu raja terburuk Israel yang pernah ada, memberi nama anaknya dengan nama Hizkia (YechizqiYAH, yang berarti "kekuatan saya adalah YAHUWAH." Lihat 1 Tawarikh 3:13.)
Yoyakhin (YAHUWAHkeen) "melakukan apa yang jahat di mata" Yahuwah (2 Tawarikh 36: 9). Meskipun namanya berarti “Yahuwah akan mengokohkan." Saudaranya Zedekia, raja terakhir dari Israel, sama-sama rusak meskipun namanya (TsidekiYAH) berarti "kebenaranku adalah YAHUWAH."
Dalam praktek-praktek tersebut, kemungkinan ada beberapa orang yang tidak menyukai nama-nama yang diberikan kepada mereka. Salah satu orang yang secara khusus membenci namanya adalah sang pemimpin: Yakub. Sebagai anak kembar yang lebih muda, ia lahir memegang tumit saudaranya. (Kejadian 25:26). Karena alasan inilah sehingga dia dipanggil Yakub, nama yang berarti "perampas."
"Merampas" didefinisikan dengan: "mengambil tempat [sesuatu], menggantikan, khususnya melalui kekuatan, perbuatan licik, atau pengkhianatan, menghapus atau mencabut untuk mengganti dengan sesuatu yang lain"1 Sungguh nama yang begitu membebani seorang anak! Orang-orang mungkin juga dengan enteng telah memanggilnya Penyelinap atau Penipu.
Hikmat ilahi telah tersedia dalam kisah Yakub sebagai kunci untuk memahami janji bahwa nama Bapa akan ditulis dalam dahi semua orang yang akan memperoleh hidup yang kekal. Ini adalah kisah yang harus menginspirasi harapan di dalam hati setiap orang yang pernah berdosa dan merindukan pengampunan dan pemulihan.
Sejarah kehidupan Yakub, seperti yang telah diabadikan di dalam Alkitab, merupakan salah satu catatan panjang ketidakjujuran; dari usahanya, dalam kehidupan nyata, untuk menggantikan kakaknya, Esau. Sebagai anak yang sulung, Esau berhak untuk mewarisi tiga hal:
Saat masih muda, Esau tidak kuat menahan diri. Dia adalah seorang pemburu yang mencintai kebebasan dari berburu liar. Penghinaan terhadap kehormatan yang tinggi untuk menjadi pewaris janji bahwa melalui keturunannya Mesias akan lahir terlihat pada fakta bahwa dia menikahi perempuan-perempuan kafir. Perempuan-perempuan yang "menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka." (Kejadian 26:35, KJV). Pengaruh negatif dua orang kafir yang dibawa ke rumah dan ketidakbahagiaan yang dihasilkan begitu besar sehingga Ribka berkata kepada Ishak, "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu [istri-istri Esau]; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?" (Kejadian 27:46)
Yakub sebaliknya, "adalah orang yang polos, tinggal di tenda-tenda." (Kejadian 25:27). Kelembutannya, secara alami menemukan kesenangan yang jauh lebih besar bersama kelompok-kelompok kambing domba, dan membantu ibunya di rumah, daripada masuk ke dalam hutan, mencari binatang untuk dibunuh. Yakub tidak iri pada posisi Esau sebagai anak sulung yang berhak atas semua kekayaan dan kekuasaan yang akan datang dengan menjadi kepala keluarga. Satu hal yang Yakub inginkan lebih dari yang lain adalah untuk mewarisi hak kesulungan spiritual. Yakub ingin menjadi imam keluarga, nenek moyang Mesias yang dijanjikan.
Sikap Esau yang memandang rendah hak istimewa yang tinggi untuk menjadi leluhur dari Yang Dijanjikan, membuat kerinduan Yakub untuk memiliki hak itu bagi dirinya semakin kuat. Suatu hari, Yakub sedang berada di padang mengawasi domba-domba, sambil memasak beberapa makanan untuk dirinya sendiri di atas api unggun. Esau telah terhuyung karena kelaparan dan kelelahan. Saat mencium sup kental milik Yakub, ia meminta, "berikan aku makanan itu... sebab aku lelah." (Kejadian 25:30)
Yakub memanfaatkan kesempatan ini, sambil berkata: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." (Ayat 31.)
Esau menjawab: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" (Ayat 32.)
Tapi Yakub bersikeras. Tidak ada hak kesulungan; tidak ada makanan. "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu." (Kejadian 25:33, 34, KJV)
Walaupun Esau memandang ringan hak kesulungan itu, tentu penekanan untuk tawar-menawar hak itu tidak benar. Dosa Yakub ini diperparah kemudian ketika Ishak akan mengucapkan berkat hak kesulungan atas Esau. Yakub pergi ke ayahnya yang buta dan menipu dia agar memberinya berkat hak kesulungan.
Esau begitu marah atas kebohongan ini, sampai dia mengancam kehidupan Yakub. Yakub melarikan diri ke Haran dan tinggal di sana selama lebih dari 20 tahun. Selama masa itu, penyesalan menjadi penyakit yang menggerogoti jiwanya. Yakub tahu bahwa Yahuwah tidak bisa menghormati apa yang telah dia lakukan: memperoleh hak kesulungan dengan tipu daya. Setiap kali namanya diperkatakan, itu menjadi pengingat dosanya: "Yakub! Perampas! Penyelinap! Penipu!"
Ketika ia akhirnya kembali ke Kanaan, ia menerima kabar bahwa Esau datang ke arahnya dengan 400 laki-laki, pasti untuk membalas dendam.
Klimaks dari kehidupan Yakub telah tiba. Dia meminta pengampunan atas dosanya yang besar, tapi kalau saja dia bisa tahu dengan pasti bahwa ia telah diampuni dan dikembalikan ke nikmat ilahi! Dalam penderitaan yang besar baik secara fisik maupun rohaninya, ia mengirim keluarganya dan hewan peliharaannya melalui sungai Yabok, sementara ia tetap di belakang untuk berdoa.
Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, . . . Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." (Kejadian 32: 25-26, NKJV)
Seandainya Yakub sebelumnya tidak bertobat dari dosanya yang besar, keberanian seperti itu akan membuatnya menemui kematian dengan sangat cepat. Tapi itu adalah permohonan dari jiwa yang tahu keberdosaannya dan dia percaya pada janji-janji dari Bapa surgawi yang setia pada perjanjian-Nya, dia berserah penuh kepada-Nya. Jawaban ramah diberikan kepada Yakub, merupakan jaminan untuk semuanya. Ketika Yakub memohon berkat ilahi, jawabannya adalah:
"Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan [Elohim] dan manusia, dan engkau menang." (Kejadian 32:27, 28, KJV)
Hadiah yang luar biasa! Sungguh sebuah Jaminan! Yakub mengerti bahwa namanya, Perampas, itu mencerminkan dosa-dosanya. Sekarang namanya telah berubah menjadi "Israel" yang berarti "berkuasa dengan El." Dan untuk menggarisbawahi arti nama barunya sehingga tidak akan ada keraguan, Malaikat menjelaskan, "sebab engkau telah bergumul melawan [Elohim] dan manusia, dan engkau menang."
Pentingnya pernyataan ini tidak hilang pada Yakub/Israel. Dosanya telah diampuni! Dia telah dipulihkan untuk seirama dengan Yahuwah. Selain itu, fakta bahwa ia telah "menang" dengan Yang Maha Kuasa adalah janji bahwa ia juga akan menang dalam pertemuannya dengan Esau pada hari berikutnya.
Fakta bahwa namanya diubah sebagai jawaban atas permintaannya untuk diberkati, menandakan bahwa sifat dosanya telah dibersihkan dan dipulihkan dalam citra Penciptanya. Ini adalah berkat yang dirindukan oleh jiwa Yakub dan nama barunya mengungkapkan bahwa hal itu telah diberikan kepadanya.
Sama seperti Yakub, semua orang yang telah hidup sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Yahuwah. Semua orang memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa baik yang diwarisi maupun yang ditumbuhkan sendiri. Tapi ada harapan untuk Yakub moderen juga! Yesaya pasal 58, pasal yang ditujukan terutama kepada generasi akhir, menyatakan: “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! (Yesaya 58: 1, NKJV)
Ini adalah pernyataan yang luar biasa. Pernyataan ini dibuat berabad-abad setelah Yakub sudah diampuni dan kepadanya diberikan sifat dan nama baru: Israel. Fakta bahwa nama "Yakub" digunakan dalam pasal ini telah mengungkapnya. Panggilan disampaikan kepada orang-orang yang mengaku sebagai umat Yahuwah, tetapi berdosa. Ini adalah panggilan untuk bertobat dan dan memperoleh pengampunan.
Dosa merusak citra Sang Pencipta pada anak-anak manusia-Nya. Penciptaan ulang pikiran hanya dapat dilakukan oleh Sang Pencipta. Penyucian adalah hadiah. Keluaran 31:13 menyatakan: "Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah [Yahuwah], yang menyucikan kamu....." (NKJV)
Ketaatan pada hukum Yahuwah diperlukan dalam segala hal bagi mereka yang mau disucikan. Tentu saja, ini bukan sesuatu yang akan terjadi dengan menggunakan kekuatan manusia. Inilah sebabnya mengapa Alkitab berulang kali mendesak semua orang untuk "berseru memanggil nama Yahuwah."
Yesaya pasal 58 ditutup dengan sebuah janji yang sangat indah bagi semua orang yang mau kembali kepada Yahuwah dalam pertobatan dan dalam kekuatan-Nya untuk menaati hukum-Nya.
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus [Yahuwah] "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena [Yahuwah], dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut [Yahuwah]lah yang mengatakannya. (Yesaya 58: 13-14, NKJV)
Warisan Yakub bapa leluhur kita adalah sebuah nama baru, menunjukkan sebuah perubahan dan penciptaan ulang karakter yang baru! Nama Sang Juruselamat itu sendiri merupakan kekuatan untuk semua orang yang "berseru kepada-Nya" karena nama itu adalah sebuah janji bahwa "Yahuwah menyelamatkan!"
Berserulah memanggil Dia hari ini. Dia menunggu dengan tangan yang terbuka lebar untuk menerima semua orang yang mau datang kepada-Nya. Anda juga dapat menerima sebuah karakter baru yang telah dibersihkan dan dipulihkan - sebuah nama baru yang ditulis di dalam dahi Anda, tempat fikiran alam bawah sadar berada. Janjinya untuk Anda adalah: "barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." (Yohanes 6:37, NKJV)
Saya diberkati dengan memiliki sejumlah guru Sekolah Sabat yang berdedikasi dan berbakat yang sementara bertumbuh. Dari mereka semua, ada seorang wanita yang terbaik dan menjadi kesenangan semua anak-anak. Seorang pembicara publik yang terampil dan seorang Kristen yang berkomitmen, dia mengerti kekuatan alat peraga visual yang baik. Dari peti harta karun bajak laut yang diisi dengan harta "daya pikat" duniawi, padanya ada vas kristal terbaik yang penuh dengan bunga-bunga yang indah, makanan busuk dan kotoran anjing untuk menggambarkan dosa rahasia yang bersembunyi dalam seorang "Kristen yang cantik," alat peraga visualnya menarik perhatian kita saat mengajar kebenaran rohani yang mendalam dengan cara yang bisa dipahami oleh fikiran muda kita.
Kemampuan menggunakan alat peraga visual yang baik untuk menggambarkan konsep-konsep yang sulit dipahami tidak bisa diremehkan. Yahuwah sendiri menggunakan alat peraga visual yang sangat terperinci untuk mengajarkan salah satu hal yang paling sulit untuk memahami konsep-konsep dalam rencana penebusan: pembersihan jiwa itu sendiri.
Rencana ilahi untuk menghadapi bahaya dosa, sebuah rencana penebusan, yang tidak sederhana, bukan tindakan serampangan yang dilakukan pada saat-saat terakhir. Itu adalah bagian dari hal-hal yang telah disimpan dan dirahasiakan dari zaman dahulu dan yang akan tetap tersembunyi sampai selama-lamanya, jika seandainya Adam dan Hawa tidak perna berdosa.
Rencana keselamatan mencakup lebih dari pengampunan dosa. Ini melibatkan lebih dari kemampuan untuk memberikan hidup yang kekal kepada orang-orang berdosa yang telah bertobat. Tujuan utama dalam rencana penebusan ini adalah untuk mengembalikan setiap manusia menjadi serupa dan segambar dengan Yahuwah: untuk mencipta ulang pikiran manusia sehingga tidak lagi menjadi seperti pikiran Setan tetapi untuk selanjutnya menjadi satu dengan pikiran ilahi.
Hal-hal rohani terlihat dengan cara rohani. Kemampuan kita untuk memahami kebenaran suci yang dalam telah hilang ketika manusia jatuh dan mengambil sifat setan. Dalam rangka untuk mengajar pikiran yang telah digelapkan oleh dosa tentang rencana keselamatan, Sang Pencipta merancang sebuah alat peraga visual: yang paling indah, kompleks, alat peraga visual dengan bentuk terbanyak yang pernah dibuat. Yahuwah memberi kita: Kemah Suci.
Kemah Suci menggunakan lambang-lambang untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang terlibat dalam keselamatan, untuk menyelamatkan umat manusia. Karena "upah dosa adalah maut" (Roma 6:23) dan "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" dosa (Ibrani 9:22), kematian diminta untuk memenuhi tuntutan hukum ilahi yang telah dirusak. Hal ini dilambangkan dalam pelayanan kudus melalui pengorbanan binatang. Namun, darah anak domba itu hanya simbol dari darah yang akan ditumpahkan oleh Yahushua, "Anak Domba. . . [Yahuwah] yang menghapus dosa dunia!" (Yohanes 1:29, NKJV)
Darah yang ditumpahkan oleh domba, kambing dan sapi tidak pernah membersihkan dosa siapa pun! Darah binatang ini tidak dapat membersihkan dan mencipta ulang sebuah jiwa karena darah binatang ini tidak lebih dari sekadar sebuah lambang.
Di dalam hukum itu hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan dibawa oleh [Yahushua], dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. (Ibrani 10: 1-4, JB Phillips Translation, penekanan ditambahkan.)
Dengan kata lain, hukum membutuhkan korban binatang itu tapi bayangan mengenai apa yang akan dicapai dengan pengorbanan yang benar adalah: kematian Yahushua di atas kayu salib. Hal ini dapat dilihat oleh fakta bahwa orang-orang harus terus mempersembahkan korban. Mereka terus berbuat dosa karena darah hewan tidak memiliki kekuatan untuk mencipta ulang jiwa mereka menjadi seperti gambar ilahi!
Karena itu ketika [Yahushua] masuk ke dunia, Dia berkata:
"Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki,
tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku;
Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang;
(dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku)
untuk melakukan kehendak-Mu, ya [Yahuwah]."
Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" (meskipun dipersembahkan menurut hukum). Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak [Yahuwah] inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh [Yahushua Juruselamat kita].
Orang-orang Israel pada masa Yahushua melihat pengorbanan diri mereka sebagai hal yang membuat mereka suci. Namun, pengorbanan itu hanya alat peraga visual! Pengorbanan-pengorbanan ini adalah obyek pelajaran untuk mengarahkan pada penyucian yang sebenarnya yang akan terjadi dalam pikiran dan jiwa setiap pribadi setelah kematian Yahushua.
Keseluruhan Kemah Suci adalah sebuah simbol, sebuah peraga visual dari rencana keselamatan. |
Banyak penelitian yang indah telah dilakukan pada keindahan dan makna yang terkandung dalam layanan Kemah Suci. WLC mendorong para pembaca untuk melakukan pembelajaran terhadap topik yang sangat penting ini. Ada lapisan pedoman berharga yang terkandung dalam alat peraga multi dimensi ini. Namun, makna yang paling penting yang harus dipegang, adalah apa yang Kemah Suci ajarkan mengenai jiwa manusia.
Kemah Suci terdiri dari tiga bagian:
Masing-masing dari tiga tempat tersebut merupakan lambang-lambang dari setiap aspek kehidupan seseorang.
Pelataran melambangkan perkataan dan tindakan. (Gambar milik dari BrianMorley.com.) |
Pelataran merupakan lambang dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan dari seseorang. Kata-kata dan tindakan seseorang yang dilihat dan didengar oleh orang lain. Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di pelataran kehidupan seseorang. Apa yang terjadi di pelataran, kata-kata yang diucapkan, perbuatan yang dilakukan adalah semuanya merupakan hasil dari apa yang terjadi di dalam pikiran dan perasaan orang itu.
Tempat Kudus melambangkan karakter, pikiran dan perasaan seseorang. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat dibawa oleh seseorang ke surga. Tidak ada yang akan bisa membawa harta bendanya; tidak ada yang akan membawa status sosialnya; tidak ada yang bisa menjamin bahwa mereka dapat membawa teman-teman dan keluarga mereka. Satu-satunya hal yang dibawa ke surga adalah karakter yang telah ditumbuhkan selama masa pencobaan di bumi. Inilah alasan mengapa sangat penting bagi setiap orang untuk mengontrol dan melatih pikiran dan perasaannya. Tidak ada orang yang boleh memberikan kebebasan pada emosi mereka, yang memungkinkan kata-katanya menimpa orang lain seperti hujan es yang merusak. Ini adalah tugas positif untuk menahan diri baik dalam pikiran maupun perasaan.
Pikiran dan perasaan seseorang mengalir langsung dari sikap dan keyakinannya. Sama seperti orang-orang Israel rata-rata tidak memiliki akses ke dalam tempat kudus, demikian juga tidak semua orang dapat mengakses pikiran bawah sadarnya. Ini terletak di dalam otak bagian depan, tepat di dalam dahi. Di sinilah, Ruang Maha Kudus setiap orang, dalam pikiran bawah sadar, dan di tempat inilah pembersihan ilahi, yang dimungkinkan oleh darah Anak Domba Yah yang menghapus dosa dunia, harus dilakukan.
Hal ini tidak dapat dilakukan dengan kata-kata atau tindakan yang dilakukan dalam "pelataran" kehidupan. Pada masa kedatangan Yahushua yang pertama, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berfokus pada "pelataran" dari kehidupan mereka. Mereka mencoba untuk mendapatkan keselamatan melalui perbuatan-perbuatan mereka; mereka mencoba untuk bekerja membuat jalan mereka ke surga melalui banyaknya pengorbanan mereka, dengan berpuasa beberapa kali seminggu, kejelian mereka dalam menaati hukum dengan sempurna. Mereka sangat kritis terhadap semua orang yang tidak menjaga hukum dengan cara yang mereka pikir diperlukan untuk diselamatkan.
Suatu hari, beberapa ahli Taurat dan orang Farisi datang kepada Yahushua dan menuduh para murid melanggar "adat istiadat nenek moyang. Karena mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." (Matius 15: 2)
Orang-orang Farisi sangat berhati-hati dalam menjaga hukum Lewi yang mengatur mengenai tata cara kebersihan. Mereka bahkan telah menambahkannya ke dalam hukum Musa, dengan berpikir bahwa jika tradisi ini juga ditambahkan, ini akan memastikan bahwa hukum ilahi tidak akan pernah rusak. Seluruh fokus mereka adalah pada kata-kata dan tindakan seseorang, benar-benar mendominasi pembersihan batin yang jauh lebih penting dari itu.
Yahushua jelas melihat bahwa orang-orang Farisi hanya berfokus pada "pelataran" luar kehidupan, dan benar-benar mengabaikan kebersihan "Ruang Maha Suci" yang diperlukan oleh semua orang yang mau memperoleh hidup yang kekal. Dia dengan tegas menyatakan: "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." (Matius 15:10, 11, New English Bible)
Kemudian, ketika murid-murid-Nya bertanya untuk menjelaskan, Juruselamat mengatakan,
Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang." (Matius 15: 17-20, New English Bible, penekanan diberikan.)
Kata-kata dan tindakan dalam pelataran, hanyalah pengungkapan luar dari apa yang telah ada di dalam pikiran dan perasaan, yang semuanya memiliki asal-usul dari sikap dan keyakinan yang tersimpan jauh di dalam pikiran bawah sadar. Seseorang dapat mendengar tawa dalam suara Sang Juruselamat ketika Dia menambahkan: “tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." " (Matius 15:20, NKJV)
Ini adalah tema yang sering diulang dalam pengajaran Sang Juruselamat.
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." (Lukas 6: 43-45, New English Bible)
Agar tindakan pada "pelataran" menjadi murni, pikiran dan perasaan yang mengalir dari "tempat kudus" harus tidak tercemar. Agar pikiran dan perasaan menjadi kudus dan tidak tercemar, sikap dan keyakinan dalam "tempat maha kudus" alam bawah sadar harus dibersihkan dan menjadi satu dengan sifat ilahi.
Tetapi pembersihan otak depan tidak mungkin dilakukan oleh siapapun bagi dirinya sendiri. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh Sang Juruselamat. Guru Vas kristal saya yang berisi bunga bakung yang indah terjebak dalam bau busuk makanan dan kotoran anjing yang tidak bisa membersihkan dirinya sendiri. Hanya kekuatan dari luar sendiri yang bisa membuang kotoran itu keluar. Hal ini dilakukan di dalam hati seseorang hanya oleh satu kekuatan saja: kuasa ilahi yang dilakukan atas nama orang berdosa ketika dia mengklaim janji itu dengan iman.
Ketika pikiran bawah sadar dibersihkan dan dibawa menjadi satu dengan pikiran ilahi, hati akan melimpah dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kesabaran dan setiap tanda ilahi lainnya. Petrus mengerti hal ini ketika ia menulis:
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan [Yahuwah] dan akan [Yahushua, Tuan kita]. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi . . . (2 Petrus 1: 2-4, KJV, penekanan ditambahkan.)
Pusat Tempat Maha Kudus seseorang dibersihkan ketika Yahushua, Imam Besar Agung, menghilangkan semua sifat setan yang dibawa oleh setiap orang sejak lahir dan mencipta ulang pikiran bawah sadar untuk mencerminkan citra ilahi. Seluruh kitab Ibrani adalah sebuah penjelasan tentang pelayanan Imam Besar Agung Yahushua yang membersihkan jiwa bawah sadar semua orang yang datang kepada-Nya dalam iman.
Iman itu bukan perasaan. Keduanya benar-benar terpisah. Banyak orang menunggu untuk merasa bahwa mereka telah disucikan sebelum mempercayai hal itu. Sikap seperti itu adalah salah. Iman adalah "persetujuan pikiran pada kebenaran yang dinyatakan oleh pihak yang lain, yang bertumpu pada otoritas dan keabsahannya [kebenarannya], tanpa bukti lainnya."2 Dengan kata lain, iman adalah mempercayai Firman Yahuwah karena siapa Dia , tanpa perlu bukti lainnya. Tetapi percaya bahwa Dia akan menepati janji-Nya, karena Dia mengatakan bahwa Dia akan menepatinya.
"Iman adalah dasar [jaminan] dari segala hal yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11: 1, NKJV) Iman adalah karunia yang Yahuwah berikan, tetapi adalah bagian kita untuk memilih apakah kita akan menggunakan iman itu untuk meminta janji yang diinginkan. "Jika anda percaya, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya." (Markus 9:23, NKJV)
Apakah Anda ingin disucikan? Apakah Anda ingin dipulihkan? Apakah Anda ingin gambar ilahi dicipta ulang dalam pikiran bawah sadar Anda? Janji ini adalah milikmu untuk anda ambil jika itu adalah keinginan Anda.
Fakta kekuatan Yahuwah untuk mencipta ulang adalah bukan rahasia lagi bagi siapa saja yang sudah pernah mengalami kuasa pemulihan-Nya.
Henrietta Mears telah memutuskan untuk mengundang sebuah kelompok yang aneh menghadiri sebuah pembelajaran Alkitab. Dia telah diberkati oleh kunjungan seorang penginjil muda, dan ingin agar teman-temannya juga menerima berkat yang sama. Dan begitulah, kelompok orang-orang terkenal Hollywood berkumpul di rumah Mears di Beverly Hills untuk pembelajaran Alkitab. Di antara mereka yang datang adalah seorang pemabuk berat, seorang bintang dari wilayah barat yang memiliki kehidupan yang keras, Stuart Hamblen.
Stuart Hamblen: Penyanyi, Aktor, Penyiar Radio |
Meskipun Stuart sangat terkenal dengan perjudian dan perkelahiannya dan karena dia juga adalah penyanyi, aktor dan penyiar radio terkenal, namun pelayan muda dan sang bintang itu langsung akrab. Ketika penginjil itu mengundang Stuart untuk datang ke pertemuan, Hamblen menerima dan sebelum seri berakhir, dia telah menyerahkan hidupnya untuk Sang Juruselamat.
Berita itu menyebar. Stuart Hamblen telah ditobatkan! Koran mengangkat cerita dan segera seluruh Los Angeles berdengung tentang seorang bintang tangguh yang sekarang menjadi seorang Kristen. Stuart sendiri tidak diam dengan perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Pada acara radionya, ia bersaksi dengan gembiranya. Dia segera membangkitkan kemarahan sponsor ketika ia menolak untuk mengizinkan perusahaan bir memasang iklan selama acaranya.
John Wayne |
Suatu hari ia bertemu dengan seorang temannya, sesama aktor, John, temannya membintangi sejumlah film bersama-sama.
"Apa ini yang saya dengar tentang Anda, Stuart?" Tanya John.
"Yah, Duke, bukan rahasia apa yang dapat dilakukan Tuhan," jawab Hamblen tersenyum
"Hm… Kedengarannya seperti sebuah lagu," John Wayne memperhatikan. Stuart pulang dan membuat pernyataan itu menjadi sebuah lagu, yang pertama dari lebih dari 220 lagu yang ia tulis sebelum kematiannya pada tahun 1989. Ini adalah pernyataan sederhana namun kuat dari kasih Bapa surgawi untuk menerima dan mengubah orang yang berdosa oleh kasih karunia-Nya .
Sudah bukan rahasia apa yang
Yah bisa lakukan.
Apa yang Dia lakukan untuk
orang lain, Dia akan lakukan untuk Anda.
Dengan tangan terbuka lebar,
Dia akan mengampuni Anda.
Sudah bukan rahasia apa yang
Yah bisa lakukan.3
Dalam hati setiap orang yang pernah hidup, apakah dia seorang raja mulia atau pencuri licik, apakah dia seorang istri yang berharga, atau pelacur hebat, ada kerinduan untuk dicintai dan diterima oleh orang yang serius - dan meskipun tidak ada orang yang sungguh-sungguh. Semua orang merindukan pengertian.
Seperti yang sering diperkatakan bahwa ada sebuah "lubang tanda Tuhan" dalam hati semua orang. Jauh di dalam hati semua orang ada kerinduan untuk bersatu dengan Sang Pencipta. Karena dosa, seringkali tujuan itu tidak disadari. Takut pada Yahuwah, dan ragu pada kasih-Nya, membuat keinginan itu menjadi suatu penderitaan yang tidak terpenuhi.
Hal yang menyayat hati dan membuat menangis ini begitu baik dinyatakan dalam sebuah lagu yang nadanya telah menghujam hati banyak orang. Banyak orang yang didapati memiliki kerinduan yang sama dengan apa yang dinyatakan dalam lagu ini.
Jika aku punya satu
keinginan,
Hanya satu permintaan,
Saya berharap
dia tidak seperti saya.
Saya berharap
dia mengerti.
. . 4
Dosa menghancurkan pengenalan akan Yahuwah di dalam hati manusia. Dosa hampir merusak seluruh gambar ilahi dalam jiwa. Namun, semua orang yang mau memanggil Yahuwah, mencari pengampunan dan penyucian, akan dipulihkan. Citra ilahi akan dipulihkan dan orang itu akan mencerminkan kemuliaan, karakter, dari Sang Pencipta.
Alkitab berisi 360 paduan nama unik Yahuwah. Setiap nama mencerminkan aspek yang berbeda dari karakter ilahi yang multi dimensi. Kerinduan Bapa untuk mengungkapkan karakter-Nya kepada anak-anak-Nya yang menyimpang di bumi dapat dilihat pada berbagai cara di mana Dia menggambarkan diri-Nya dalam nama-nama indah ini.
Beberapa nama ini adalah nama-nama yang sangat kuat: AKULAH Kekuatanmu; AKULAH Perisaimu; AKULAH Penebusmu; AKULAH Pahlawan Perang. Nama-nama ini adalah jaminan bagi anak-anak-Nya dengan kekuatan dan kekuasaan-Nya; kemampuan-Nya untuk menyediakan setiap kebutuhan.
Nama-nama yang lain, di telinga manusia kedengaran lebih lembut: Mawar Sharon; Bunga Bakung di Padang; Yang Berlapang Dada. Nama-nama ini adalah janji penghiburan pada pemahaman yang lembut, cinta kasih dan pemeliharaan yang mesra.
Seluruh bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang "kemuliaan" (karakter) dari Yahuwah, ketika umat-Nya, bertobat, diampuni, disucikan, dan diciptakan kembali, menjadi sempurna mencerminkan karakter-Nya. Hal ini akan membuat kita memiliki nama Bapa ditulis dalam dahi kita. Manusia yang fana, dikembalikan ke citra ilahi, mendapat kembali kehormatan tertinggi untuk mencerminkan aspek yang berbeda dari karakter ilahi.
Proses ini tidak merusak kepribadian seseorang. Kepribadian tidak diserap dan dilenyapkan. Sebaliknya, satu dari banyaknya jenis keindahan sejati seseorang dibentangkan. Dimurnikan dari semua kecenderungan setan yang menyesatkan, karakter yang benar sekarang bersinar seperti yang tujuannya untuk menjadi: pewahyuan terhadap aspek unik dari karakter ilahi.
Alkitab menggambarkan Musa sebagai orang paling lembut di dunia. "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.." (Bilangan 12: 3, KJV) Sangat disayangkan bahwa banyak versi modern menerjemahkan kata ini menjadi "rendah hati". Kata rendah hati tidak memiliki arti yang sama seperti lemah lembut. Berbagai definisi rendah hati termasuk rendah, penurut, akan direndahkan dan dibawa turun. Orang sering menyamakan "lemah lembut" dengan "rendah hati" dalam pikiran mereka.
Tetapi orang yang lemah lembut jauh lebih dari sekedar rendah hati. Kelemahlembutan terlalu sering dilihat dengan penghinaan sebagai lemah atau tak bertulang. Terutama karena ini benar dalam budaya Barat di mana individualitas dipuji sebagai yang tertinggi dan lagu-lagu seperti "I Did It My Way" menjadi hits yang populer. Namun, orang yang lemah lembut akan benar-benar selalu memiliki kekuatan yang lebih besar dari karakternya daripada orang yang menjadi budak dari emosinya, yang tidak dapat mengontrol emosi atau lidahnya.
Penjabaran dari kamus memancarkan segudang cahaya pada karakter ilahi yang berharga ini, walaupun sering di rendahkan.
Lemah lembut: tidak pemarah; lembut; ramah; tidak mudah terprovokasi atau jengkel; mengalah; menunjukkan kesabaran ketika sedang terluka.5
Seseorang yang lemah lembut tidak berjiwa lemah. Musa memiliki amarah yang besar! Salah satu pertunjukan kemarahannya menyebabkan pembunuhan seorang pengawas Mesir. (Keluaran 2:11, 12) Delapan puluh tahun kemudian, dia menunjukkan kemarahannya yang lain (di bawah provokasi ekstrim) yang menyebabkan dia ditolak untuk melanjutkan hak istimewa memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. (Bilangan 20:12). Namun, di dalam sekolah ilahi, yang diperintahkan oleh Guru Terbesar yang perna dikenal dunia, Musa belajar untuk mengendalikan amarahnya.
Amarah yang telah menjadi kelemahan terbesar dalam karakternya yang telah menyebabkan tindakan pembunuhan, berubah menjadi suci di bawah pengaruh ilahi. Musa mengembangkan pengontrolan diri yang besar. Dia menjadi salah satu yang paling lemah lembut; seorang manusia "yang menunjukkan kesabaran saat sedang terluka”6 "Kesabaran" itu adalah "pengendalian diri, menahan sabar"7 Kelemah lembutan tidak menyangkal bahwa sebuah kesalahan atau ketidakadilan telah dilakukan. Namun, dalam menghadapi dan menerima penghinaan dan luka, orang yang lemah lembut berlatih "pengendalian diri" dan kesabaran dan menjadi pemaaf. Karakter Musa bukan tidak bertulang dan tanpa perasaan, tetapi setelah itu memurnikan dirinya, dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya dalam kekuatan karakter yang sejati.
Lebih dari orang lain di muka bumi, Musa merasa terhormat untuk mencerminkan keindahan sifat karakter ilahi yang jarang terlihat di antara anak-anak manusia. Yahuwah sendiri adalah sangat lemah lembut. Dia menunjukkan pengontrolan diri yang besar dan sabar dalam luka pribadi-Nya. " Bahwasanya Aku, [Yahuwah], tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap." (Maleakhi 3: 6, KJV)
Setiap orang yang diselamatkan akan memiliki karakter baik yang seimbang. Tetapi dalam hal itu, masing-masing orang akan memiliki kepribadian yang berbeda yang telah dikembangkan menjadi lebih tinggi dari beberapa aspek yang unik dari karakter ilahi. Seorang anak yang, dalam hidupnya sendiri, mengungkapkan karakter Bapa sebagai salah satu yang "bersedia untuk berbuat baik kepada orang lain, dan membuat mereka bahagia dengan memberikan permintaan mereka, memasok keinginan mereka atau membantu mereka dalam kesusahan"8 akan memiliki nama BAIK ditulis dalam dahinya. Kebaikan adalah atribut ilahi yang telah dikembangkan secara khusus dalam karakternya sendiri.
Seseorang yang dengan iman di dalam Yahushua, mengembangkan kemampuan ilahi untuk selalu melakukan apa yang perlu dilakukan, karena itu harus dilakukan, terlepas dari harga yang harus dibayar, rasa takut atau bahaya, akan memiliki KEBERANIAN ditulis dalam dahinya. Keberanian adalah aspek tertentu dari karakter ilahi yang paling jelas ditunjukkan dalam hidupnya.
Untuk yang lain, yang dalam hidupnya, mengungkapkan "kebajikan, kelembutan atau kelembutan hati yang membuat seseorang mengabaikan lukanya, atau memperlakukan seseorang melebihi apa yang layak dia terima, bertukar perasaan keadilan, dan melayakkan seorang yang terluka dan memaafkan pelanggaran-pelanggaran dan kesalahannya, dan menanggung hukumannya"9 dari Yahuwah sendiri akan menerima nama RAHMAT di dahinya, karena itu adalah bagian dari sifat karakter Yahuwah yang telah dia tunjukkan dengan jelas dalam sifat dan karakternya sendiri.
Seorang kenalan pribadi pada suatu waktu bercerita bahwa, sebagai orang muda, dia telah membaca bahwa Sang Juruselamat "hidup hanya untuk memberkati orang lain." Pada saat itu, dia bertekad di dalam hatinya bahwa dia ingin sama seperti itu juga di dalam kehidupan nyatanya. Sekarang, setahun kemudian, dia adalah orang yang paling tidak egois, orang yang paling murah hati yang perna saya kenal. Penyangkalan dirinya yang murah hati tidak terbatas hanya pada masalah keuangan, meskipun, ketika keadaan membutuhkannya, dia murah hati dalam hal keuangan juga. Dia memberi dirinya dalam banyak cara. Sesungguhnya, dia hidup hanya untuk memberkati orang lain.
Alkitab ditutup dengan sebuah janji. Tirai yang menutupi masa depan dalam kekekalan diangkat dan seseorang diizinkan untuk menatap ke dalam wilayah kebahagiaan yang tak terbatas. Setelah menjelaskan mengenai air kehidupan yang " jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta . . . " (Wahyu 22: 1), janji untuk masa depan sampai ke dalam masa kekekalan diberikan: Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta [Yahuwah] dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (Wahyu 22: 3,4)
Yahushua datang mengambil rupa Adam yang telah jatuh dalam dosa. Sang Anak mengungkapkan apa yang akan Bapa lakukan jika Dia adalah manusia. Namun, Yahushua tidak pernah berdosa! Dia tidak punya kecenderungan untuk mengembangkan kesalahan yang harus diatasi. Pertentangan panjang antara Kebaikan dan Kejahatan, Kesucian dan Kekafiran selesai ketika Yahuwah memiliki sekelompok orang yang sepenuhnya berserah kepada-Nya, yang dibersihkan dan dikembalikan ke dalam gambar ilahi. Orang-orang yang telah berdosa tapi yang melalui pertobatan dan pengampunan sekarang memiliki kesadaran ilahi pada otak alam bawah sadar mereka bahwa: Namanya ada di dahi mereka.
Bumi akan diterangi dengan kemuliaan dari Yang Kekal ketika sifat karakter-Nya terungkap dalam setiap hidup umat yang menanti-Nya.
Dunia akan tahu apa yang akan Yahuwah lakukan, apa kata-kata yang Dia akan katakan, bagaimana Dia akan bertindak, sebagai orang tua berumur 55 tahun menghadapi kehilangan pekerjaannya karena menolak untuk melanggar Sabat. Dunia akan melihat pertunjukan reaksi dari Yahuwah sendiri, apa yang akan Dia lakukan, jika Dia adalah seorang ibu tiga orang anak yang berusia 34 tahun, kehilangan pernikahannya karena mengikuti kebenaran. Karakter ilahi akan ditampilkan pada seorang muda yang ketika dihadapkan dengan kemungkinan karir yang cerah, akan bersedia untuk menghitung segala sesuatu sebagai kerugian dan memilih tetap setia pada prinsip ilahi.
Dunia akan melihat bagaimana Yahuwah akan bertindak dalam segala keadaan apapun, dan dalam segala situasi, karena karakter-Nya, pikiran dan perasaan-Nya, akan menjadi pikiran dan perasaan, kata-kata dan tindakan dari umat-Nya.
Semua orang yang masuk ke dalam Surga akan memiliki nama Yahuwah tertulis di dahinya, tertulis di sana karena Dia adalah pusat pikiran mereka. Tidak ada orang yang bisa mendapati dirinya telah siap sendiri, tapi nama Yahuwah sendiri adalah sebuah janji bahwa Dia akan MENJADI semua yang anda butuhkan untuk Dia jadi, untuk membuat kita siap.
Berserulah memanggil nama Yahuwah. Percayalah kepada-Nya. Anda juga dapat mencerminkan kemuliaan karakter ilahi.
“Dia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna
semua orang yang oleh Dia datang kepada [Yahuwah]. Sebab Ia hidup senantiasa
untuk menjadi Pengantara mereka. (Ibrani 7:25, NKJV)
Klik di sini untuk menonton videonya!
Artikel terkait:
2 American Dictionary of the English Language, Noah Webster, ed., 1828.
3 Diambil dari “It Is No Secret (What God Can Do)” oleh Stuart Hamblen, copyright © 1950 (Renewed) Songs of Universal, Inc.
4 "With Arms Wide Open," ditulis oleh Scott Stapp.
5 American Dictionary of the English Language,Noah Webster, ed., 1828.
6 sda.
7 Webster's New Universal Unabridged Dictionary, 1983.
8 "Kind," American Dictionary of the English Language, Noah Webster, ed., 1828.
9 "Mercy," sda.