Print

Pahlawan Surga: Michael & Margaretha Sattler

Michael dan Margaretha Sattler adalah orang biasa. Mereka merasakan kegembiraan dan kesedihan, harapan dan ketakutan seperti orang lain. Namun, pada saat diuji, mereka tetap setia kepada Yahuwah. Keteguhan mereka dalam menghadapi perlawanan akan sangat dihargai di Surga. Baca kisah mereka dan dapatkan inspirasi bahwa apa yang telah dilakukan Yahuwah untuk orang lain, Dia juga akan melakukannya untuk Anda.

"Lihat, lihat ini. Kami mendapat Badai Grace yang bergerak ke utara dari pesisir Atlantik. Sangat Besar . . . dan bertambah besar. Dua, pulau Sable yang rendah ini, siap meledak. Lihat ini. Tiga, sebuah udara dingin baru menukik dari Kanada. Tapi itu tertahan dan terbawah aliran kencang. . . dan berbelok ke arah Atlantik. Bagaimana jika Badai Grace masuk menghantamnya? Tambahkan ke skenario ini bayi badai dari Pulau Sable, yang mencari energi. Dia akan mulai bertambah besar di depan Kanada yang dingin. . . dan Badai Grace. Anda bisa menjadi ahli meteorologi sepanjang hidup anda. . . dan tidak pernah melihat sesuatu yang seperti ini. Ini akan menjadi sebuah bencana dalam bentuk yang luar biasa. Itu akan menjadi . . . badai yang sempurna."

~ Todd Gross, Pengamat Meteorologi TV

28 Oktober 1991: Menjelang akhir musim badai, sebuah badai mulai berkembang di Samudera Atlantik, di sebelah timur Kanada. Sebuah Badai "pemukul" yang kuat, menyerap Badai Grace dan menjadi semakin besar lagi. Kondisi udara bertekanan tinggi memaksa badai besar bergerak ke selatan di mana badai itu berkembang menjadi topan yang sangat besar dan sangat kuat. Itu adalah sebuah badai yang luar biasa, dibentuk oleh kombinasi faktor yang mengakibatkan bencana yang langsung merenggut nyawa 13 orang dan menghasilkan kerusakan dengan total lebih dari 200 juta dolar. Itu adalah: "badai yang sempurna."

Image showing the Perfect Storm of '91, south of Nova Scotia, on October 30, 1991

Gambar yang menunjukkan Badai yang Sempurna tahun '91, sebelah selatan Nova Scotia, pada tanggal 30 Oktober 1991.

Sebuah kapal nelayan komersial sepanjang 22 meter, bernama Andrea Gail, terperangkap di tengah-tengah pertemuan badai dahsyat ini. Kapten Frank "Billy" Tyne, Junior, dengan kru lima orang laki-laki, telah memancing melewati Grand Banks di Flemish Cap. Meskipun laporan cuaca memperingatkan cuaca buruk, orang-orang tersebut memutuskan untuk mencoba pulang ke rumah karena mesin es mereka sudah tidak berfungsi dan muatannya tidak akan bertahan lama. Dalam perjalanan pulang, mereka menemukan diri mereka terbungkus dalam badai yang sempurna itu.

Kata-kata terakhir Kapten Tyne yang terekam adalah: "Dia datang, anak-anak, dan dia datang dengan kekuatan". Drum bahan bakar, tangki bahan bakar, rakit kosong dan beberapa peti lainnya adalah benda-benda milik kapal Andrea Gail yang ditemukan kemudian. Kapten Tyne dan lima pria yang bersamanya merupakan separuh dari total jumlah kematian yang disebabkan oleh badai yang dikemudian hari dikenal dengan nama Badai yang Sempurna tahun '91.

Seandainya itu hanya sebuah badai petir, orang-orang itu bisa saja melewatinya. Seandainya itu adalah sebuah badai yang baru, mereka bisa saja memutarinya. Seandainya mesin es mereka tidak rusak, mereka dapat bertahan di lautan lebih lama, dan tidak bertaruh berlayar melewati lautan yang penuh badai. Tapi itu adalah kombinasi dari faktor-faktor yang menciptakan situasi bencana yang membuat kapal itu tenggelam dan merenggut semua nyawa yang ada di dalam kapal itu.


Sebuah Badai yang Sempurna

Saat itu adalah waktu terbaik, sekaligus waktu terburuk. Masa kebijaksanaan, sekaligus masa kebodohan. Zaman iman sekaligus zaman keraguan. Musim terang sekaligus musim kegelapan. Musim semi pengharapan sekaligus musim dingin keputusasaan. Kita memiliki semuanya di hadapan kita, sekaligus tidak memiliki semuanya. Kita semua langsung pergi ke Surga, sekaligus langsung pergi ke jalan lainnya. Pendeknya, zaman itu begitu persis dengan zaman sekarang.

~ Charles Dickens, A Tale of Two Cities

Sebuah "Badai yang sempurna" adalah: "Kombinasi beberapa peristiwa yang tidak berbahaya secara individual, tapi terjadi bersama-sama menghasilkan hasil yang mengerikan."1 Tidak seperti badai biasa, sebuah badai yang sempurna disebabkan oleh "efek gabungan yang kuat dari sebuah keadaan yang unik."2 Badai yang sempurna tidak sering terjadi, tapi selalu berbahaya saat terjadi.

Iman adalah Kemenangan!

Iman adalah Kemenangan

Eropa abad keenam belas merupakan badai yang sempurna dari berbagai gagasan - dan seringkali saling bertentangan. Di Prancis, Gerakan Renaisans berada pada puncaknya. Di Jerman, Martin Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa umum, menantang otoritas paus, dan mempromosikan konsep radikal tentang keselamatan yang hanya diperoleh dengan iman. Di Italia, Giordano Bruno mengajarkan bahwa bintang-bintang hanyalah matahari yang jauh, mungkin dikelilingi oleh planet mereka sendiri sementara Pietro Pomponazzi memperdebatkan ajaran tentang keabadian jiwa. Di Dunia Baru, Spanyol menaklukkan Kekaisaran Aztec. Di seluruh Eropa, tentara Muslim menyerang, membunuh dan memperbudak orang-orang Kristen kemanapun mereka telah pergi.

Eropa sendiri terbagi antara umat Katolik dan Protestan. Gagasan tentang hukum alam - bahwa hak-hak tertentu bersifat bawaan dan umum bagi semua umat manusia - mulai berkembang. Gagasan baru mengilhami pemikiran baru, aspirasi baru di hati massa petani tertindas yang mulai memberontak terhadap pajak berat yang dipungut oleh tuan-tuan mereka. Ini menciptakan sebuah "badai sempurna" yang, pada gilirannya, meletakkan dasar bagi Abad Pencerahan 200 tahun kemudian. Dalam kawah mendidih dari perubahan yang kacau ini, terdapat sepasang manusia yang bertekad untuk mengikuti kebenaran, apapun juga harganya. Waktu mereka bekerja secara aktif untuk Yahuwah sebenarnya sangat singkat - kurang dari dua tahun - namun pengaruhnya, serta contoh kesetiaan mereka dalam menghadapi penganiayaan, berlanjut sampai hari ini.

Pada masa ketika Christopher Columbus mencoba mendapatkan dukungan finansial untuk melakukan usahanya menemukan rute baru ke India dengan berlayar ke barat, seorang bayi laki-laki lahir di Stauffen, Jerman. Sangat sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal dan pendidikan Michael Sattler, namun diketahui bahwa dia memasuki Biara Santo Petrus di dekat Freiberg. Diyakini bahwa dia menjadi kepala dari biara Benediktin ini, yang dengan sendirinya menunjukkan bahwa dia memiliki etika kerja yang baik, merupakan seorang administrator yang cakap, dan memiliki karakter yang dapat dipercaya. Sebagai kepala biara, dia akan menjadi penanggung jawab kedua dari seluruh biara. Ini adalah posisi yang memiliki kekuasaan dan dihormati. Hal itu membuat Michael menjadi anggota kelas atas pada masanya.

Karena Michael jujur secara intelektual, dia taat dalam kepercayaannya. Dia terlibat dalam reformasi antar-Benediktin Bursfeld, sebuah pembaruan spiritual di biara Santo Petrus. Sebagai kepala biara, dia bahkan mungkin bertanggung jawab atas hal itu. Tapi perubahan muncul, seperti yang selalu harus dilakukan bagi mereka yang jujur secara intelektual. Berabad-abad kemudian, presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln berkata: "Ketika seseorang yang benar-benar salah mendengar kebenaran, dia akan berhenti menjadi salah atau berhenti bersikap jujur." Dan Michael jujur.

St. Peter's Monastery in Freiberg, Germany, where Michael Sattler rose to the rank of prior

Biara Santo Petrus di Freiberg, Jerman,
tempat di mana Michael Sattler memperoleh jabatan sebagai kepala biara.

Pada pertengahan tahun 1520-an, para petani Protestan menguasai Biara Santo Petrus. Mereka menuntut kebebasan dari tambahan pajak dan penindasan oleh kaum bangsawan. Dengan gagasan baru tentang kebebasan dan kesetaraan semua orang percaya, mereka menginginkan keadilan dan kebebasan berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Kitab Suci.

Beberapa dari petani ini adalah anggota Anabaptis. "Anabaptis" berarti dibaptis ulang, karena mereka menolak baptisan bayi yang tidak alkitabiah. "Bagaimana mungkin seorang bayi yang baru lahir bisa dengan sadar membuat keputusan untuk melayani Yahuwah?" Demikian tuntutan mereka. Bagaimanapun, Sang Juruselamat sendiri tidak dibaptis sampai Dia menjadi dewasa: "Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yahushua juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. . . . Ketika Yahushua memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun". (Lukas 3: 21-23, KJV).

Kemungkinan besar, bahkan mungkin, bahwa para petani mengajukan permohonan mereka kepada Michael, sebagai kepala biara. Meskipun tidak ada catatan tertulis tentang pemikirannya yang masih tersimpan, tiga fakta berikut ini diketahui:
  1. Michael Sattler jujur secara intelektual dan merupakan seorang Kristen yang saleh. Dengan demikian, ketika kebenaran ditunjukkan, dia tidak segan-segan menerimanya.
  2. Michael meninggalkan biara pada pertengahan tahun 1525.3
  3. Setelah meninggalkan biara Santo Petrus, Michael pergi ke daerah Waldshut yang merupakan tempat di mana banyak para revolusioner muncul.
Dengan fakta-fakta yang diketahui ini, adalah aman untuk menyimpulkan bahwa, sebagai orang yang jujur secara intelektual, Michael telah bersimpati kepada para petani dan tertarik pada, jika tidak langsung yakin, pada kepercayaan mereka. Pastinya, setelah sampai di Waldshut, dia berkesempatan untuk belajar lebih jauh mengenai kepercayaan yang dianut oleh para Anabaptis.

Beberapa bulan kemudian, pad atanggal 6-8 November di tahun yang sama, Michael menghadiri perselisihan baptisan bayi yang terkenal di Zurich, Swiss. Dia mungkin hanya pergi untuk mendengar argumen yang mendukung dan melawan persoalan itu. "Pada tahun 1525, reformasi tersebut telah dikukuhkan di kota Zurich."4 Namun, orang-orang Protestan di Zurich belum memahami konsep kebebasan beragama yang sejati: hak individu untuk beribadah dengan bebas seperti yang didikte oleh nuraninya sendiri. Otoritas Protestan yang dengan gigih menganiaya orang-orang Anabaptis, menangkap Michael dan melemparkannya ke dalam penjara. Dia akhirnya dibebaskan pada tanggal 18 November 1525, setelah berjanji untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Pertentangan awal ini hanyalah sebuah kepanikan dari apa yang akan segera terjadi.


Bekerjalah karena malam akan tiba. . .

Karakter asli terungkap pada pilihan yang diambil sewaktu mendapat tekanan –semakin kuat tekanan, semakin dalam pengungkapan, semakin bermakna pilihan tersebut bagi sifat dasar karakter. ~ Robert McKee, Story

Oil painting of artist's conception of the Anabaptist leader Michael Sattler preaching in the woods.

Lukisan minyak dari konsepsi seniman tentang pemimpin Anabaptis Michael Sattler yang sedang berkhotbah di hutan.

Suatu saat dalam kurun tahun 1525 sampai 1526, Michael menikahi seorang wanita bernama Margaretha yang telah menjadi seorang biarawati Beguine. Seperti Michael, Margaretha jujur secara intelektual dan telah meninggalkan perintah berdasarkan keyakinan pribadinya tentang kebenaran. Pada bulan Juni tahun 1526, Michael dibaptis ulang sebagai orang dewasa. Tindakan ini menuntut keberanian besar dari mereka berdua, karena kemungkinan besar Margaretha juga dibaptis ulang.

Para reformator paling awal membela kebebasan hati nurani sebagai hak yang diberikan oleh Yahuwah. Namun, ketika paham Protestan telah menjadi agama negara, ini pula yang kemudian menjadi kekuatan yang menganiaya.

Ini adalah fakta yang diakui oleh banyak sejarawan baru-baru ini, bahwa penganiayaan terhadap para Anabaptis melampaui tingkat keparahan penganiayaan orang-orang Kristen awal oleh Roma kafir! Penganiayaan dimulai di Zurich segera setelah Majelis telah mengorganisir sebuah kongregasi. Pemenjaraan dengan tingkat keparahan yang bervariasi, terkadang di ruang bawah tanah yang gelap, diikuti oleh eksekusi. Dalam waktu singkat para pemimpin dari Saudara-saudara kehilangan nyawa mereka dalam penganiayaan.

Paham Anabaptis dijadikan sebagai sebuah kejahatan besar. Bayarannya telah ditetapkan pada kepala para Anabaptis. Memberi mereka makanan dan tempat berlindung adalah berarti melakukan sebuah kejahatan. Duke Bavaria, pada tahun 1527, memberi perintah agar para Anabaptis yang dipenjarakan dibakar di tiang pancang - kecuali jika mereka mau mengakui kesalahannya, dalam hal ini mereka harus dipenggal.5

Bahaya dari menyingkirkan kesalahan dan mengikuti kebenaran sangat nyata. Michael dan Margaretha menyukai kebenaran. Kebenaran lebih berharga bagi mereka daripada hal lainnya. James Lane Allen menulis: "Kesulitan tidak membangun karakter anda, tapi mengungkapkannya." Dan itu nyata dari para pendukung Sattler. Kesulitan mengungkapkan karakter yang disempurnakan di sekolah Surga, bersinar dengan cahaya yang dipantulkan dari Sang Juruselamat.

Kualitas karakter Michael dan Margaretha terungkap dalam persahabatan mereka yang terus berlanjut dengan orang-orang yang tidak setuju dengan keyakinan mereka. Pada akhir tahun 1526, Michael pergi ke Strasbourg di mana dia tinggal bersama Wolfgang Capito, seorang humanis Jerman dan pemrakarsa Protestan terkemuka. Sementara di Strasbourg, Michael juga bertemu dengan seorang reformis Protestan lainnya, Martin Bucer. Capito dan Bucer tidak setuju dengan Michael dalam sejumlah hal, termasuk sikap kelompok Anabaptis terhadap baptisan bayi. "Orang-orang Protestan saat ini membenci kelompok Anabaptis karena pandangan mereka, dan karena kebanyakan orang tidak berpendidikan dan ketinggalan zaman. Namun, Michael juga berada pada level yang sama dalam tingkatan sosial dengan mereka dan mereka menghormatinya. Dia meminta mereka untuk membebaskan para Anabaptis yang telah mereka penjarakan."6 Terlepas dari perbedaan keyakinan mereka, kebaikan hati dari Michael dapat dilihat dalam fakta bahwa dia menyebut Capito dan Bucer sebagai" saudara terkasih di dalam Tuhan".

Bahkan di antara orang-orang percaya saat ini, banyak orang yang mengikuti kebenaran bersikap keras dan mengutuk orang-orang yang tidak mengikuti dan menerima terang yang baru. Terlalu mudah untuk menghina orang-orang yang tenggelam dalam kesalahan lama dengan menyebut mereka sebagai orang-orang sesat. Kasih Michael, yang meneladani kasih Kristus bagi mereka yang tidak memiliki pandangan yang sama dengannya adalah saksi bagi semua orang yang mengikuti kebenaran pada hari ini. Perhatian yang baik dan lembut terhadap orang lain, yang menunjukkan rasa hormat terhadap martabat orang lain, membangunkan hal yang sama di hati orang lain. Setelah Michael dieksekusi, Capito dan Bucer sendiri menyebut dia sebagai "teman baik mereka di dalam Tuhan." Hal ini menginformasikan betapa besarnya karakter Michael Sattler pada suatu era ketika orang-orang Protestan lainnya diketahui menyiksa dan membakar orang-orang yang tidak memiliki pandangan yang sama dengan mereka.

Waktu Michael bekerja untuk Surga sangat singkat, tapi riak dari pekerjaan yang dia lakukan selama ini masih terasa sampai sekarang. Pada bulan Januari sampai Februari tahun 1527, Michael pergi ke Lahr, sebuah kota di utara Freiburg, untuk berbagi kebenaran dengan orang lain. Pada akhir bulan Februari, dia pergi ke desa Schleitheim untuk mengadakan pertemuan penting di antara orang-orang percaya Anabaptis. Itu adalah pertemuan rahasia. Masa-masa itu adalah masa yang berbahaya. Mereka yang tampil maju di depan sebagai para pemimpin memiliki harapan hidup hanya dua tahun. Michael bahkan jauh lebih sedikit.

Michael memimpin pertemuan pada tanggal 24 Februari, di mana Anabaptis mencapai kesepakatan mengenai keyakinan mereka. Pertemuan itu sangat revolusioner untuk sementara waktu. Selain menolak baptisan bayi, mereka mengecam sumpah-sumpah yang bertentangan dengan ucapan Yahushua; Mereka menyatakan bahwa pembaptisan hanyalah tindakan lahiriah dari seseorang untuk secara sadar menyatakan iman yang dimiliki oleh roang itu; dan, yang paling mengejutkan, menyerukan pemisahan sepenuhnya antara Gereja dan Negara!

Setelah menyetujui sebuah pernyataan yang berisi tujuh pernyataan, Michael menulis Pengakuan Iman mereka dalam sebuah dokumen yang disebut Pengakuan Schleitheim. Dokumen ini terus memiliki otoritas yang sangat besar di antara jemaat Amish, Mennonite, dan Baptis sampai hari ini.

The village of Schleitheim, north of Zurich near the German border

Desa Schleitheim, sebelah utara Zurich dekat perbatasan Jerman.

"Inilah saat-saat di mana jiwa manusia diuji. . . "

Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tapi kemenangan atas rasa takut itu. Manusia pemberani bukanlah dia yang tidak merasa takut, tapi dia yang telah menaklukkan ketakutan itu. ~ Nelson Mandela

Ada sebuah ketinggian level rohani yang datang dengan melakukan apa yang anda tahu benar. Tanpa diragukan lagi, Michael dan Margaretha Sattler merasakan sukacita dan harapan akan masa depan kebenaran setelah pertemuan yang sukses di Scheitheim. Namun, itu tidak berlangsung lama. Petrus memperingatkan: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5: 8, KJV).

Dimanapun kebenaran mendapatkan sebuah kemenangan, para lawan dari kebenaran itu akan melakukan yang terbaik untuk melawannya. Beberapa saat setelah pertemuan Schleitheim, Michael dan Margaretha Sattler, bersama dengan sejumlah penganut Anabaptis lainnya, ditangkap di Horb atas perintah Pangeran Joachim von Zollern, bupati untuk Archduke Ferdinand dari Austria. Setelah ditangkap pada bulan Maret tahun 1527, mereka dibawa ke menara penjara di Binsdorf.

Ini manusiawi. Penangkapan tersebut, begitu cepat menyusul pertemuan yang berkemenangan di Schleitheim, membuat segelintir orang percaya merasa terguncang dan takut. Tidak ada orang yang mau menghadapi penganiayaan, penyiksaan, dan kematian. Dari penjara, Michael menulis sepucuk surat kepada mereka, mendorong mereka untuk menjadi kuat dan penuh iman.

Aku berkata kepadamu melalui anugerah [Yahuwah], agar kamu menjadi gagah berani, dan hidup sebagai orang-orang kudus [Yahuwah . . . Jangan biarkan siapapun mengalihkan anda dari tujuan anda, seperti yang terjadi pada beberapa orang bahkan sampai sekarang; tetapi berjalanlah dengan segenap kesabaran, janganlah menyimpang, supaya jangan kamu melepaskan salib yang telah diletakkan [Yahuwah] atas kamu, jangan melepaskan salib itu karena melepaskannya berari anda tidak menghormati dan memuji [Yahuwah], dan itu merupakan pelanggaran pada Perintah-Nya yang kekal, benar, adil, dan memberi hidup.

Jangan menjadi letih, jika kamu dihajar [Yahuwah]. . . karena [Yahuwah] menghajar orang yang dikasihi-Nya, bahkan sebagai seorang ayah yang sangat senang dengan anaknya. Apa untungnya jika anda melarikan diri dari [Yahuwah]? Siapa yang dapat menolong anda jika anda meninggalkan [Yahuwah]? Bukankah [Yahuwah] yang memenuhi langit dan bumi?

. . . Dan janganlah ada orang yang menjauhkan kamu dari dasar yang diletakkan berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci, dan dimeteraikan dengan darah Kristus dan banyak saksi dari [Yahushua]. . . . Pertimbangkanlah apa yang saya tulis kepada anda; fikirkanlah dengan hati anda,. . . agar anda ditemukan sebagai anak-anak yang rendah hati, berbuah dan patuh pada [Yahuwah]. Saudara-saudara terkasih, janganlah heran karena saya menanggapi hal ini dengan sungguh-sungguh; karena saya melakukannya bukan tanpa alasan. Saudara-saudara pasti telah memberi tahu anda bahwa beberapa dari kita telah dipenjara; dan setelah itu saudara-saudara juga telah ditangkap ketika berada di Horb, mereka membawa kami ke Binzdorf. Saat ini kita menghadapi berbagai bentuk rencana musuh. Pertama mereka mengancam kita dengan penjara; lalu dengan api, dan kemudian dengan pedang. Dalam bahaya ini saya benar-benar menyerahkan diri saya ke dalam kehendak [Yahuwah], dan bersama dengan semua saudara dan istri saya, saya mempersiapkan diri bahkan untuk menghadapi kematian karena kesaksian-Nya dan kemudian saya memikirkan adanya banyak saudara-saudara palsu, dan mengenai anda, yang hanya sedikit, yang disebut kawanan yang kecil; dan juga, bahwa hanya ada sedikit pekerja yang setia di ladang Yahuwah. . . Oleh karena itu saya merasa perlu untuk membangkitkan anda dengan peringatan ini, untuk mengikuti kami dalam peperangan ilahi ini, agar anda dapat menghibur diri anda dengan hal itu, agar anda tidak menjadi lelah karena hajaran [Yahuwah].7

Janji-janji yang besar dan berharga

Janji-janji yang sangat Besar & Berharga

Kata-kata Michael bersinar seperti emas murni, tidak terpadamkan oleh waktu sekalipun berabad-abad. Imannya pada Yahuwah, kasihnya akan kebenaran, tak tergoyahkan.

Persidangan berlangsung pada tanggal 17-18 Mei 1527 di Rottenburg. Michael berbicara untuk membela semua tahanan, yang menjadikan Alkitab sebagai otoritas tertinggi penentu kebenaran dan kesalahan.

Michael mengerti bahwa dalam perihal keyakinan seseorang; kerohanian yang sejati jauh melebihi ucapan bibir belaka: ini adalah pekerjaan hati. Misalnya, dalam pembelaannya untuk menjelaskan mengapa kelompok Anabaptis tidak mau mengangkat senjata, dia berkata:

Jika orang-orang Turki datang, kita seharusnya tidak melawan mereka; Sebab ada tertulis: Jangan membunuh. Kita tidak boleh membela diri terhadap orang-orang Turki dan orang-orang lain dari penganiaya kita, tapi harus memohon kepada [Yahuwah] dengan sungguh-sungguh untuk mengusir dan melawan mereka. Tapi saya mengatakan, bahwa jika berperang itu dibenarkan, saya lebih suka menggunakan medan perang untuk melawan mereka yang disebut orang Kristen, yang menganiaya, menangkap dan membunuh orang Kristen yang saleh, daripada melawan orang-orang Turki, karena alasan ini: Orang Turki adalah seorang Turki sejati, tidak tahu apa-apa tentang iman Kristen; dan mereka ini adalah Turki duniawi; tetapi anda, yang menyebut diri Kristen, dan yang membanggakan Kristus, namun menganiaya saksi Kristus yang saleh, adalah merupakan orang-orang Turki rohani.8

Butuh keberanian yang luar biasa untuk membuat pernyataan seperti itu. Dia meringkas pembelaannya dengan sebuah pernyataan berani lainnya:

Kamu para pelayan [Yahuwah], saya menasihati anda untuk mempertimbangkan akhir dari ketetapan yang [Yahuwah] buat untuk anda, untuk menghukum yang jahat, dan untuk membela dan melindungi orang-orang yang saleh.

"Sebaliknya, kami tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan [Yahuwah] dan Injil, anda akan menemukan bahwa baik saya maupun saudara-saudara saya yang lain tidak bersalah dalam kata-kata atau perbuatan melawan otoritas manapun. Oleh karena itu, kamu sebagai para pelayan [Yahuwah], jika kamu belum pernah mendengar atau membaca Firman [Yahuwah], kirimlah yang orang yang paling terpelajar, yang mempelajari kitab yang paling suci, dari bahasa apapun mereka, dan biarkan mereka menghakimi kami berdasarkan Firman [Yahuwah]; dan jika mereka membuktikan dengan Kitab Suci kepada kami, bahwa kami telah salah dan melakukan yang tidak benar, maka dengan senang hati kami akan berhenti dan mengakui kesalahan itu dan juga akan rela menanggung hukuman berdasarkan tuduhan yang diperhadapkan kepada kami, namun jika tidak ada kesalahan yang terbukti telah kami lakukan, saya berharap kepada [Yahuwah], agar anda mau bertobat, dan menerima perintah-perintah-Nya"

Setelah pidato ini, para hakim tertawa sambil menyatukan pemikiran mereka bersama-sama, dan imam kota Ensisheim berkata, "Wahai anda penjahat dan imam yang nakal, akankah kami berdebat dengan anda? Saya menyakinkan anda, algojolah yang akan membantah anda, percayalah".

Michael berkata, "Jadilah kehendak [Yahuwah]."9

Setelah berunding selama satu setengah jam, hakim kembali dan mengucapkan kalimat:

Dalam kasus Gubernur Yang Mulia berhadapan dengan Michael Sattler, penghakiman telah diberikan, bahwa Michael Sattler akan dikirim ke algojo, yang akan menuntunnya ke tempat eksekusi, dan memotong lidahnya; lalu melemparkannya ke sebuah gerobak, dan di sana merobek tubuhnya dua kali dengan penjepit merah yang panas; dan setelah itu dia akan dibawa dan dagingnya akan dicungkil lima kali dengan alat yang sama.10

Itu adalah sebuah hukuman yang mengerikan dan sangat menyiksa: lidahnya dipotong dan dagingnya dicungkil dari tubuhnya dengan jepit merah panas, yang pada akhirnya di akhiri dengan pembakaran hidup-hidup. Beberapa tahanan mengaku bersalah. Namun, Michael, tetap kuat. Pada tanggal 20 Mei 1527, Michael dibawa ke alun-alun kota di Rottenburg dan disiksa. Melalui proses ini, imannya tidak pernah goyah. Meski lidahnya telah dipotong, dia terus berdoa, dengan berkata:

"[Yahuwah] Yang Mahakuasa yang abadi, Engkau adalah jalan dan kebenaran; karena saya tidak terbukti salah, saya akan dengan pertolongan-Mu pada hari ini bersaksi tentang kebenaran dan memeteraikannya dengan darahku. "Dia kemudian didorong ke dalam nyala api yang besar. Ketika tali yang mengikat tangannya sudah terbakar, Sattler memberi isyarat kepada kelompoknya dengan menunjukkan bahwa dia yakin akan nasibnya dan berdoa, "Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan jiwaku."11

Michael Sattler tied to a ladder and thrown into a fire

Pada tanggal 20 Mei 1527, Michael Sattler disiksa dan kemudian diikat pada sebuah tangga, lalu digulingkan ke dalam api, dia memeteraikan kesaksiannya dengan darahnya. Dia menjadi anggota kelompok Anabaptis kurang dari dua tahun.

Setia Sampai Mati

"Keberanian sejati adalah saat anda tahu anda akan kalah sebelum memulai, tapi anda tetap memulai dan merampungkannya, apapun yang terjadi."

~ Harper Lee, To Kill A Mockingbird

Sangat sedikit yang diketahui tentang Margaretha Sattler tapi dia segera bergabung dengan suaminya dalam kematian. Margaretha "jelas merupakan perempuan dengan keyakinan kuat dan merupakan satu dari sedikit perempuan yang secara aktif terkait dengan gerakan Reformasi. Banyak perempuan lain, para istri orang-orang Radikal, yang dipenjara bersama dia, namun, banyak di antara mereka yang dibebaskan karena kurangnya keterlibatan nyata mereka dalam gerakan tersebut dan karena sebagian besar dari mereka mengaku bersalah setelah mereka ditangkap."12

Keberanian dan kekuatannya bahkan mengesankan Putri Hechingen, istri Pangeran Joachim von Zollern. Pangeran inilah yang memerintahkan agar Sattler ditangkap dan menjadi hakim utama dalam persidangan mereka. Sang putri mengunjungi Margaretha di penjara, mendesaknya untuk mengaku bersalah dan menjanjikan tempat tinggal untuknya di dalam istana.

Jawaban Margaretha kepada sang putri menunjukkan kekuatan keyakinannya sendiri. Ketika sang putri berkata bahwa Margaretha dipenjara hanya karena dia adalah seorang istri yang patuh, yang menaati suaminya, Margaretha dengan berani menjawab: "Saya tidak mengikuti keyakinan saya karena suami saya. Saya mengikuti suami saya karena keyakinan saya."13

Dua hari setelah suaminya dibakar sampai mati, Margaretha dibawa ke Sungai Neckar dan ditenggelamkan, pada hari Rabu, 22 Mei 1527. Pernikahan mereka paling lama, hanya dua tahun.

 A memorial to Michael and Margaretha Sattler

Sebuah batu peringatan untuk Michael dan Margaretha Sattler menyatakan secara sederhana:
"Mereka mati karena iman mereka."

"Banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi. . . "

Keberanian adalah perlawanan terhadap ketakutan, menguasai ketakutan – bukan ketiadaan ketakutan. ~ Mark Twain

Kehidupan Michael dan Margaretha Sattlers dibuat terlalu singkat, tapi bagi mereka yang akan tetap hidup untuk melihat Yahushua kembali, mereka yang harus menjalani hari-hari akhir dari sejarah bumi, menghormati Yahuwah, mereka adalah cahaya yang bersinar: sebuah janji bahwa apa yang telah dilakukan Yahuwah bagi kedua orang ini, Dia juga bisa melakukannya untuk anda.

Stuart Hamblen adalah penyanyi, aktor, dan host radio yang tangguh. Setelah menyerahkan hidupnya kepada Yahushua, dia mengalami transformasi kehidupan dan karakter yang menakjubkan. Hollywood yang riuh—bukan menyebut kesenangan yang sedikit—membuat pria tangguh yang dulu selalu bersikap terang-terangan itu sekarang secara terbuka mengaku sebagai seorang Kristen. Suatu sore, Hamblen bertemu dengan temannya, rekan artisnya, John Wayne.

"Apa yang telah kudengar tentang dirimu, Stuart?" Tanya Wayne.

"Nah, anda tahu apa yang mereka katakan, John," jawab Hamblen. "Bukan rahasia lagi apa yang bisa Tuhan lakukan."

"Kedengarannya seperti judul sebuah lagu," kata Wayne.

Stuart Hamblen pulang ke rumah dan mengubahnya menjadi sebuah lagu. Kesaksian Michael dan Margaretha Sattler, pelajaran yang mereka ajarkan hari ini, diringkas dengan baik oleh ucapan dalam sebuah nyanyian rohani:

Bukan rahasia lagi apa yang bisa dilakukan [Yahuwah].
Apa yang Dia lakukan untuk orang lain, Dia akan melakukannya untukmu!
Dengan tangan terbuka lebar, Dia akan mengampunimu.
Bukan rahasia lagi apa yang bisa dilakukan [Yahuwah].

Orang-orang percaya saat ini memiliki kesempatan yang sangat unik. Kita sekarang hidup di hari-hari akhir sejarah bumi. Waktu kesusahan ada di depan kita. Saat sangkakala mulai terdengar, tidak akan ada jeda sampai akhir. Kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan meledak di dunia ini. Ketika setan, yang menyamar sebagai mahluk luar angkasa, menyerbuh bumi, ketika paus ditinggikan menjadi perwakilan umat manusia, ketika hari ibadah palsu ditegakkan dengan ancaman kematian, apakah anda memiliki iman untuk tetap patuh terhadap hukum Yahuwah? Ketika Setan datang, menyamar sebagai Yahushua, dan mengklaim telah mengubah Sabat kuno ke hari Minggu dalam kalender Masehi, maukah anda berpegang teguh hanya pada Firman Yahuwah?

Bayangan akan menghadapi penganiayaan dan kematian mungkin menakutkan bagi anda. Anda mungkin berpikir bahwa anda tidak memiliki keberanian untuk menjadi seorang martir. Lalu bagaimana? Mereka juga tidak. Keberanian itu adalah sebuah anugerah, yang diberikan oleh Yahuwah kepada anak-anak-Nya yang setia, jika dibutuhkan.

Anda tidak perlu takut akan hari-hari depan. Anda tidak perlu khawatir apakah Anda akan mengalami penyiksaan. Anda bisa menyerahkan semua itu di tangan Bapa yang penuh kasih.

Sebuah badai yang sempurna akan datang! Kekuatan jahat, iblis dan manusia, akan bergabung untuk menghilangkan dari seluruh bumi orang-orang yang menghormati Yahuwah.

Bagian anda, sekarang, hari ini, adalah untuk mengenal Yahuwah dengan baik, agar anda dapat berpegang teguh pada Dia, janji-janji-Nya, dan kasih-Nya, dan bukan pada yang lain.

Putuskan pilihan anda. Hari ini! "Dengan tangan terbuka lebar, Dia akan mengampuni kamu." Jadi pergilah kepada-Nya.

Hari ini.

lightning storm

Sebuah badai yang sempurna akan datang.
Bersiaplah hari ini sehingga ketika badai itu menghantam, anda tidak akan goyah.

"Yahuwah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya". (Mazmur 46: 1-3, KJV).




3 Beberapa orang berpendapat bahwa Michael mungkin meninggalkan biara lebih cepat pada tahun 1523.

4 http://history-switzerland.geschichte-schweiz.ch/reformation-switzerland-calvin.html

7 Thieleman Van Bragt and Jan Luyken, Martyrs Mirror, hal. 419-420.

8 S.d.a., hal. 418.

9 S.d.a.

10 S.d.a., hal. 419.

13 Sebagaimana dikutip dalam buku The Radicals.