Print

14 Alasan Mengapa Saya Tidak Akan Menonton The Chosen

Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan.

Jika kehidupan Kristen adalah sebuah peperangan di mana kita harus terus maju, maka kita tidak memiliki waktu untuk disia-siakan—terlebih lagi untuk pertunjukan teatrikal yang diproduksi oleh pihak-pihak yang berkonsultasi dengan kuasa antikristus serta ajaran spiritual formation Ignatius.

Ada banyak hal dalam The Chosen yang seharusnya menimbulkan keprihatinan bagi orang Kristen yang tulus. Tayangan ini mencampuradukkan setiap agama besar ke dalam satu wadah: sebuah anak lembu emas yang mistik, panteistik, ekumenis, feministik, Yesuit, dan Mormon. Semuanya dibungkus manis dengan rujukan-rujukan Alkitab agar tampak berbasis Kitab Suci, namun pada saat yang sama memperlakukan firman Yahuwah hanya sebagai salah satu buku di antara yang lain, serta mengaburkan perbedaan antara gerakan umat sisa Yahuwah dan gereja yang murtad.

Marilah kita melihat beberapa contoh bagaimana tayangan ini memutarbalikkan Kitab Suci dan merendahkan Kristus.

#1 – “Ikuti Kata Hatimu” — tetapi bukan menuju Kristus

Dalam serial The Chosen, Yahushua bertemu dengan Nikodemus, dan sebagian besar percakapan mereka tampak alkitabiah. Namun, terdapat perubahan-perubahan halus, seperti penambahan kalimat, “Apa yang dikatakan hatimu?”—sebuah frasa populer ala Disney. (Perlu diingat, Alkitab menyatakan bahwa hati itu licik.) Kemudian dalam seri tersebut, Yahushua berkata, “Sebentar lagi semuanya akan berpusat pada hati.” Sifat ajaran mistik semacam ini memang bekerja secara halus.

Patut dicatat bahwa dalam adegan yang sama, Nikodemus berlutut di kaki Yahushua, dan versi The Chosen dari Yahushua menghentikannya, dengan mengatakan bahwa Nikodemus tidak perlu menyembah dia. Gereja Katolik membenci penyembahan kepada Yahushua, dan The Chosen mengikuti sikap yang sama.

#2 – Injil Berbasis Desas-desus

Sepanjang seri ini, para murid seperti Matius dan Yohanes digambarkan mewawancarai orang-orang, berlarian dengan buku catatan dan menuliskan desas-desus yang kemudian disebut sebagai kitab-kitab Alkitab. Dalam satu adegan, seorang perempuan berlari sambil menangis, “Dia menyembuhkanku!” Matius, dengan penuh keputusasaan, memanggilnya dan bertanya, “Menyembuhkanmu dari apa?” Tayangan ini berupaya merusak inspirasi Kitab Suci dengan menggambarkannya sebagai buku biasa yang disusun dari kabar angin.

Alkitab menyatakan bahwa orang-orang kudus Yahuwah berbicara oleh dorongan Roh Kudus. 1 Yohanes 1:1–3 menegaskan bahwa Injil adalah kesaksian para saksi mata, dan 2 Petrus 1:16 menggemakan kebenaran ini. Namun menurut The Chosen, Yohanes 21:25 berasal dari Maria Magdalena dan bukan dari Yohanes sendiri. Dalam “injil” versi mereka yang ditulis ulang, Maria Magdalena memainkan peran feministik yang ganjil untuk konteks zaman itu, bahkan menjadi seorang murid yang bepergian bersama Yahushua. Terjadi dekonstruksi inspirasi yang halus, yang mengubah Alkitab menjadi kumpulan desas-desus dan dongeng, bukan kebenaran.

#3 – Perintis yang Angkuh

Dalam The Chosen, Yohanes Pembaptis digambarkan sebagai sosok yang angkuh, tidak hormat, dan terus-menerus mempertanyakan Yahushua. Dalam satu adegan, Yahushua mengatakan bahwa dia belum siap untuk masuk ke rincian tertentu, lalu Yohanes Pembaptis menjawab dengan nada meremehkan, “Kau tampaknya memang belum siap untuk masuk ke rincian dalam banyak hal.” Dalam percakapan sebelumnya, Yahushua berbicara kepada Yohanes Pembaptis mengenai inses dan perzinaan, dengan mengatakan, “Aku mengerti itu bertentangan dengan hukum Musa, tetapi Aku datang untuk tujuan yang lebih besar daripada sekadar menegakkan aturan.” Hal ini memberi kesan bahwa Yohanes—yang akan menegur Herodes—tidak terilhami, bahkan ceroboh, serta bahwa versi The Chosen dari Yahushua tidak peduli terhadap Sepuluh Perintah.

Seolah mencari perhatian, Yohanes mengatakan kepada Yahushua bahwa dia berencana mendatangi istana Herodes untuk menegurnya, lalu menambahkan, “Para pengikutku akan menyukainya.” Ini bukanlah yang terjadi! Dalam Alkitab, Yohanes menyatakan, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Lalu mengapa The Chosen menggambarkannya sebagai sosok yang angkuh?

#4 – Merusak Kitab Suci demi Satire

Sementara Yohanes Pembaptis tidak menghormati Kristus, Petrus digambarkan tidak menghormati Yohanes Pembaptis dengan memanggilnya “Yohanes yang menyeramkan.” Dalam tayangan tersebut, Petrus dan saudaranya mengutip perkataan Yohanes Pembaptis, “Lihatlah Anak Domba Yahuwah yang menghapus dosa dunia,” namun disampaikan dengan cara yang menghancurkan kesakralan dan keagungan momen tersebut. Saudara Petrus memulai dengan, “Dia berkata ‘lihatlah’…,” lalu Petrus menyela, “Aku sedang makan serangga.” Upaya humor yang dangkal dan tidak hormat ini mengejek pengakuan Yohanes terhadap Yahushua sebagai Kristus dan merusak keseluruhan pesan.

Dalam tayangan tersebut, Petrus mendatangi Yahushua dan berkata bahwa ia akan mengikuti dia sampai ke ujung bumi, sebuah rujukan kepada Lukas 22:33. Secara alkitabiah, ini merupakan momen penting dalam pertobatan Petrus. Namun dalam The Chosen, momen ini dirusak ketika versi “Yahushua” menjawab, “Aku berharap demikian, Simon, tetapi seingatku ada masalah… sesuatu tentang kaki Andreas.” Ini menjijikkan. Petrus memang memiliki hati yang belum bertobat yang membuatnya tidak mampu menepati janjinya kepada Kristus, tetapi para penonton The Chosen tidak pernah diperlihatkan bagaimana Yahushua menyatakan kebenaran itu kepadanya.

#5 – Meninggikan… Maria

Pemujaan terhadap Maria dimasukkan ke dalam tayangan ini melalui pengaruh Katolik Roma. Dalam keyakinan Katolik, Maria ditempatkan di atas Kristus. Di dalam tayangan tersebut, Maria digambarkan sebagai sumber dukungan emosional yang sangat kuat. Yahushua mengucapkan kalimat-kalimat seperti, “Apa yang akan kulakukan tanpamu?” alih-alih menampilkan Kristus yang bersandar kepada Bapanya, sebagaimana dinyatakan dengan jelas dalam Kitab Suci. Para penulis menyisipkan teologi yang tidak ditemukan dalam Alkitab, melainkan dalam tradisi Katolik.

#6 – Pertukaran Doktrin

Produser acara, Dallas Jenkins, menyatakan dalam sebuah wawancara, “Niat kami berbeda dari niat Alkitab.”

Produser acara, Dallas Jenkins, menyatakan dalam sebuah wawancara, “Niat kami berbeda dari niat Alkitab.” Niat Alkitab adalah meninggikan Kristus, lalu apakah niatnya? Ia menyatakan bahwa tayangan ini akan menjadi “apa yang ingin atau perlu dilihat oleh penonton.” Acara televisi ini, yang dirancang secara cermat untuk menarik emosi, tidak mendorong penontonnya untuk mengorbankan dosa-dosa yang disukai. Secara halus, acara ini menukar Kitab Suci dengan doktrin Katolik yang mistik dan humor murahan. Lebih jauh lagi, penulis acara Tyler Thompson mengklaim bahwa Alkitab adalah “sastra yang baik,” tetapi tidak tanpa kesalahan.

Dalam sebuah diskusi antara mitra-mitra Mormon dan pembawa acara, mereka bercanda bahwa kitab Wahyu memerintahkan agar kita tidak menambahkan apa pun ke dalam Alkitab. Pembawa acara, Dallas Jenkins, kemudian mendiskusikan dengan mereka bahwa tidak masalah untuk mengabaikan apa yang dikatakan Yohanes dalam Wahyu dan menambahkan cerita-cerita ke dalam Alkitab (demi keperluan seri ini). Ia kemudian menyatakan, dengan senyum—dan mohon jangan lewatkan ini—“…orang-orang yang hanya ingin membaca Alkitab tidak akan menonton seri ini.”

Saudara-saudari, jika para mitra acara ini menyatakan bahwa orang-orang yang berpegang murni pada Alkitab tidak akan menonton tayangan mereka, maka kita seharusnya berlari sejauh mungkin. Kita adalah penganut kemurnian Alkitab!

#7 – Murid atau Pemabuk?

Dalam tayangan ini, banyak tokoh Alkitab digambarkan sebagai pemabuk. Pertemuan pertama kita dengan Natanael menampilkannya sebagai seorang pemabuk dan arsitek yang gagal (Natanael hanyalah salah satu dari tokoh Alkitab yang disalahgambarkan). Keadaan mendorongnya untuk menenggelamkan kegagalannya di rumah minum, sebuah latar yang kerap muncul dalam seri ini. Mengapa tayangan ini menampilkan Natanael demikian, padahal Yahushua sendiri menyatakan, “Lihatlah, seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya”? Tayangan ini hendak membuat kita percaya bahwa hal-hal tersebut sejalan dengan kekristenan.

#8 – Pertobatan Tidak Diperlukan

Walaupun Yahushua yang sejati memberitakan pertobatan, dalam tiga musim pertama The Chosen Anda mungkin hanya mendengar kata itu disebutkan tiga atau empat kali—dan itupun secara sambil lalu, tanpa bobot keyakinan. Hal ini dilakukan dengan sengaja. Ketika versi The Chosen dari Yahushua seolah mengutip Lukas 5:32, kata “pertobatan” dihilangkan dan ia hanya mengatakan bahwa dia “memanggil orang-orang berdosa.” Memanggil orang berdosa kepada apa? Tayangan ini memanggil orang berdosa kepada injil palsu yang tidak menuntut pertobatan.

#9 – Penangkapan yang Lebih Cepat

Prajurit Romawi menangkap Yahushua sebelum peristiwa di Bukit Zaitun, sebuah kisah yang tidak ditemukan di mana pun dalam Alkitab. Hal ini ditambahkan untuk merusak iman terhadap inspirasi Kitab Suci, sebab Yahushua menyatakan bahwa saatnya belum tiba.

#10 – Merendahkan Kristus

Untuk menurunkan Yahuwah ke tingkat manusia, The Chosen memasukkan adegan di mana Yahushua mempersiapkan khotbah dan melatih ayat-ayat yang terkenal, sehingga terasa lebih manusiawi dan biasa, bukan diilhami oleh Bapanya. Ibunya menyela dia dalam salah satu latihan tersebut, dan terlihat kejengkelan di matanya. Dalam interaksi yang sama antara Yahushua dan Maria, Maria berkata, “Aku bangga padamu,” dan versi The Chosen dari Yahushua menjawab, “Mungkin anda perlu menunggu untuk mengatakan hal itu sampai aku selesai, jangan sampai aku membuat kesalahan di depan kerumunan sebesar itu.” …INI ADALAH YAHUSHUA! Tayangan ini memuaskan hati yang jahat dengan merendahkan Tuhan dan Juruselamat kita.

#11 – Naskah yang Tidak Alkitabiah

Penambahan-penambahan yang tidak alkitabiah tersebar di seluruh The Chosen. Sebagian tampak sepele, sebagian lain jelas bercorak Katolik, dan sebagian lagi menghibur imajinasi sambil menanamkan keraguan. Ketika Maria dan Yusuf kehilangan jejak Yahushua yang masih muda, mereka menemukannya di Bait Suci, dan versi The Chosen dari Yahushua bertanya, “Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus berada di rumah Bapaku?” Apa maksudnya? Alkitab menyatakan, “harus berada di rumah Bapaku,” dalam arti melakukan pekerjaan Bapa. Ini khas produksi yang dipengaruhi Katolik untuk menekankan bangunan gereja alih-alih ketaatan kepada Bapa di surga.

Contoh lain muncul dalam percakapan yang diduga terjadi antara seorang murid dan Maria Magdalena, ketika ia ditanya kapan pertama kali melihat Yahushua. Jawabannya: “Di sebuah kedai.” Ia berkata, “Dia meletakkan tangannya di tanganku,” lalu menambahkan, “yang bukan seperti yang kalian bayangkan.” Ia menyarankan agar Yohanes menghilangkan bagian itu dari tulisannya supaya orang tidak bingung… sekali lagi, itulah cara The Chosen menimbulkan pertanyaan dan keraguan.

Seri ini sangat berbahaya karena tampak “dengan dekat mengikuti Alkitab” dan dengan demikian dapat menyesatkan banyak orang. Dalam sebuah wawancara, tayangan ini digambarkan sebagai “jalan raya multi-jalur untuk relasi dengan Yahushua” (karena itu, tayangan ini melibatkan kaum homoseksual, ateis, Katolik, dan mistikus sebagai penulis, aktor, dan kru). Alkitab menyatakan bahwa jalan menuju hidup itu sempit, sedangkan jalan menuju kebinasaan itu lebar. Tidak ada jalan raya multi-jalur menuju Kristus.

#12 – Doa kepada Maria di Balik Layar

Berbicara kepada Orang Mati : Berbicara kepada Setan

Berbicara kepada Orang Mati : Berbicara kepada Setan

Aktor yang memerankan Yahushua dalam The Chosen, Jonathan Roumie, memiliki banyak pengikut, dan mengkhawatirkan bagaimana pengaruhnya digunakan. Roumie memiliki siaran langsung “rosario” yang menarik banyak penonton. Dalam siaran tersebut, ia mengajarkan rosario Katolik, berdoa kepada orang-orang kudus yang telah mati, berdoa kepada Maria yang telah mati, dan meminta pengampunan dosa kepadanya. Mungkin Anda tidak akan menonton rosarionya, tetapi penggambaran Kristus yang tidak alkitabiah olehnya tetap akan menghibur Anda. Apakah hubungan terang dengan kegelapan? Kita seharusnya menyerukan panggilan keras dan memanggil orang keluar dari Babel, bukan menonton produksinya.

#13 – Kristus Versi Katolik?

Wawancara dengan aktor The Chosen yang memerankan Yahushua, Jonathan Roumie, mengungkap banyak hal yang seharusnya mengkhawatirkan kaum Protestan.

“Penggambaran Anda tentang Yahushua telah menarik perhatian dunia Katolik secara besar-besaran,” demikian ia diberitahu dalam sebuah wawancara. (Ia mengakui bahwa penggambaran Yahushua terinspirasi oleh Paus, yang pernah ia kunjungi dan darinya ia menerima berkat.)

Jonathan Roumie juga menceritakan pengalamannya dengan seorang perempuan yang kehilangan anaknya. Perempuan itu yakin bahwa jika ia menyentuh jumbai pakaian yang dikenakan Jonathan Roumie, ia akan dapat terhubung dengan jiwa anaknya. Ini adalah ajaran roh-roh jahat. Yahushua palsu ini tidak berusaha meluruskan perempuan tersebut dan mengarahkannya kepada Kristus, melainkan mengambil kemuliaan itu bagi dirinya sendiri. Tidak mengherankan jika manusia durhaka menyukainya!

#14 – Tema yang Mengganggu dan Musik Mistik

Sebagai puncaknya, musik untuk The Chosen diproduksi oleh orang-orang seperti Dan Haseltine, seorang pengajar spiritual formation yang secara terbuka menyatakan bahwa ia “ingin ada sedikit kekacauan” dalam produksi musik acara tersebut. Ketika mempersiapkan musik latar, Dallas Jenkins mengatakan kepada para komponis, “Tidak ada aturan dalam hal ini.” Pola pikir tersebut tercermin dalam lirik-lirik acara, di mana pembukaan setiap episode menegaskan pesan bahwa Yahuwah “tidak mempermasalahkan kekacauan yang ada pada dirimu.” Walaupun tidak dinyatakan secara terbuka, nuansa mistik mewarnai musik di setiap episode.

Kata-kata Penutup sebagai Peringatan

The Chosen menunjukkan ketidakpedulian yang serius terhadap Kristus dan berkali-kali meremehkan dia sepanjang tayangan. Sekalipun tidak ada alasan lain, hal ini saja sudah cukup untuk menolaknya sebagai kesalahan yang berat dan berbahaya. Namun, masih ada puluhan alasan lainnya. Ketika Alkitab menuntun kita kepada keselamatan, The Chosen justru menuntun kita untuk meremehkan kebenaran, pertobatan, dan pengorbanan Kristus bagi kita. Bagian-bagian Kitab Suci yang esensial dan menyingkapkan pertobatan dipelintir demi hiburan.

Tidak ada terang dalam penggambaran satanik dan produksi humanistis yang menyimpang ini. Mereka yang sungguh-sungguh peduli untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yahushua seharusnya menjauhi karya-karya kegelapan.


Tulisan ini merupakan artikel non-WLC oleh Randal LaCelle.

Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC