|
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |

Jika Yahushua BUKAN Yahuwah dan orang Kristen tetap menyatakan bahwa dia adalah Yahuwah, maka sesuatu yang sangat mendalam sudah hilang dalam teologi. Menyatakan bahwa Yahuwah mati di kayu salib berarti mengabaikan penderitaan kasih dari Sang Bapa terhadap putra-Nya yang tersiksa dan bergumul di kayu salib. Akan jauh lebih mudah bagi Yahuwah untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri daripada mempersembahkan Anak tunggal-Nya, Yahushua.
Saya percaya bahwa kisah Abraham dan Ishak dicantumkan dalam Alkitab dengan suatu maksud. Yahuwah hendak menguji Abraham untuk melihat apakah imannya cukup kuat untuk menaati Dia, sekalipun hal itu berarti menyerahkan putranya, Ishak, sebagai korban di Gunung Moria di Yerusalem. Kisah tersebut menyingkapkan kepedihan seorang ayah yang setia, yang harus memilih antara putranya dan Yahuwah. Itu adalah pilihan yang sangat berat. Abraham tidak diminta untuk mengorbankan dirinya sendiri! Pilihan mengorbankan anak justru akan lebih sulit daripada pengorbanan diri sendiri! Yahuwah tidak pernah bermaksud membiarkan Abraham melakukannya sampai tuntas. Itu adalah ujian kasih sekaligus iman. Pada saat terakhir, Yahuwah menyediakan seekor domba jantan sebagai korban pengganti putra Abraham. Abraham menamai tempat di Gunung Moria itu “YAHUWAH MENYEDIAKAN.”
“Dan Abraham menamai tempat itu: ‘Yahuwah menyediakan.’ Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: ‘Di gunung Yahuwah, akan disediakan.’” (Kejadian 22:14)
Apa yang tidak Yahuwah tuntut dari Abraham, Ia sendiri genapi di tempat yang sama pada waktu kemudian dalam sejarah, untuk menyatakan kasih-Nya kepada dunia dengan menyerahkan Anak-Nya yang terkasih, Yahushua, untuk mati di kayu salib demi keselamatan dunia yang berdosa: “Dalam hal inilah kasih Yahuwah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Yahuwah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia” (1 Yohanes 4:9). Jadi Yahuwah tidak menyerahkan diri-Nya sendiri kepada kematian, melainkan Sang Bapa surgawi menyerahkan Anak-Nya untuk mati di kayu salib. Yahuwah menuntut lebih banyak dari diri-Nya sendiri melebihi apa yang Dia tuntut dari Abraham.
Ini adalah artikel non-WLC. Sumber: http://thegodofjesus.com/blog/did-god-give-himself-or-his-only-son
Kami telah mengganti gelar dan nama dalam bahasa Inggris bagi Bapa dan Anak dengan istilah yang digunakan oleh para rasul. Dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang disajikan, kami telah memulihkan nama-nama asli sebagaimana digunakan oleh para penulis yang diilhami. Namun demikian, kami mengakui perkembangan historis yang menyebabkan nama Yahushua diterjemahkan menjadi “Yesus.” Selain itu, kami juga mengakui bahwa istilah bahasa Indonesia “Tuhan” secara umum telah digunakan sebagai padanan bagi istilah Ibrani Eloah atau Elohim. —Tim WLC