Siapapun dapat membuat sebuah kalender. Melewati berbagai zaman, banyak orang yang telah melakukannya dengan berbagai tingkat akurasi. Kalender hanyalah sebuah metode pengukuran waktu. Karena perjalanan waktu hanya diukur oleh gerakan, maka semua kalender didasarkan pada gerakan-gerakan matahari, bulan dan bintang-bintang yang dirasakan sebagaimana yang terlihat dari bumi.
Umat Kristen, dalam ketidaktahuan, telah menggunakan sebuah kalender matahari [kalender masehi] penyembah berhala/kepausan selama lebih dari 1.500 tahun. Di dalam kemurahan, Sorga telah memberikan kebenaran tentang masalah perhitungan waktu, dengan menunjukkan bahwa Yahuwah memiliki sebuah kalender yang menggunakan gerakan gabungan dari matahari dan bulan. Karena orang-orang yang tulus hati telah kembali ke Alkitab mereka dan sastra Alkitabiah tambahan kuno untuk mencari kebenaran, berbagai teori telah bermunculan tentang bagaimana kalender Alkitabiah sejati bekerja. Salah satu kalender yang disarankan, yaitu sebuah kalender patriakal/keimaman, yang menggunakan kitab-kitab Henokh, Yaser, dan Yobel untuk membentuk sebuah kalender yang menambahkan perbedaan waktu antara tahun-tahun matahari dan bulan setiap tahunnya, bukan setiap dua atau tiga tahun, seperti yang dilakukan pada kalender luni-solar Penciptaan.
WLC percaya bahwa kalender Yahuwah harus berdasarkan bukti yang ada di dalam Alkitab, bukan berdasarkan sumber-sumber Alkitabiah tambahan lainnya. Alasannya sederhana: Kitab Suci, yang ditulis dalam simbol-simbol asli (huruf), tersedia. Sebaliknya, tulisan-tulisan Henokh, Yaser, dan Yobel yang ditulis dalam simbol-simbol asli tidak tersedia. Berbagai potongan ditemukan di antara Gulungan Kitab Laut Mati dan tempat-tempat lainnya hanya membuktikan keberadaan kitab-kitab tersebut. Kitab-kitab tersebut tidak memberikan naskah-naskah lengkap, yang tidak dirusak oleh berbagai penerjemahan dan tulisan-tulisan selama bertahun-tahun.
Ketika Yahuwah mengacaukan bahasa-bahasa dunia di Babel, Dia merancang bahasa yang sangat istimewa bagi mereka yang akan memelihara hukum-Nya. Ibrani kuno, tidak seperti kebanyakan bahasa moderen, adalah sebuah bahasa verba, bukan nomina.
Nama-nama kata benda atau nomina: kuda, apel, anak.
Verba, sebaliknya, menjelaskan apa yang kata benda lakukan (tidur, bertumbuh, berlari) atau menjadi (adalah).
Seiring kemajuan teknologi, kata benda ditambahkan ke dalam bahasa setiap saat. Ibrani kuno, sebaliknya, menggunakan frasa kata kerja untuk menyebut benda. Hasilnya adalah sebuah bahasa yang sangat deskriptif – dan satu bahasa yang hampir mustahil rusak karena tindakan/gerakan dan keadaan-keadaan dari makhluk hidup tetap sama. “Berjalan” berarti masih berjalan. “menyanyi” berarti masih menyanyi. Bahasa-bahasa yang didasarkan pada kata bendalah yang memiliki kerusakan paling banyak dari waktu ke waktu.
Banyak orang menyatakan bahwa tidak mungkin kita mengetahui yang mana, jika ada, terjemahan-terjemahan Alkitab yang benar. Saat ini, ada 40 lebih terjemahan dan parafrase dalam bahasa Inggris saja. Namun, dengan bantuan komputer-komputer dan internet, adalah sesuatu yang mungkin untuk mendapatkan terjemahan-terjemahan Perjanjian Lama yang sangat akurat. Situs-situs web seperti mechon-mamre.org menyediakan tulisan-tulisan Alkitab yang ditulis dalam simbol-simbol asli. Dengan menggunakan komputer, kata yang digunakan 400 kali di dalam Perjanjian Lama dapat dianalisis menurut konteksnya untuk memastikan bahwa definisi tersebut adalah tepat.
Yahuwah telah melestarikan tiga saksi yang meneguhkan kalender Penciptaan yaitu kalender luni-solar yang terdiri dari 12 bulan dengan bulan ketiga belas ditambahkan setiap dua sampai tiga tahun. Berikut adalah ketiga saksi tersebut: 1) ketersediaan simbol-simbol asli; 2) ketepatan ilmu astronomi; dan 3) catatan tertulis sejarah.
Kitab-kitab Alkitabiah tambahan Henokh, Yaser, dan Yobel memuat banyak informasi yang menarik, bermanfaat, dan mendidik. Namun, kitab-kitab tersebut tidak memiliki tiga saksi yang meneguhkan kalender Penciptaan. Pikiran harus selalu terbuka saat membaca sumber Alkitabiah tambahan. Alkitab adalah satu-satunya standar, yang diberikan di antara manusia, yang digunakan untuk menilai semua tulisan lainnya. “Segala tulisan yang diilhami Yahuwah, memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Yahuwah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (Lihat 2 Timotius 3:16, 17.)
Saat membaca kitab-kitab Henokh, Yaser, dan Yobel, pencari kebenaran harus mengambil apa yang baik dan meninggalkan sisanya. Karena tentu saja kitab-kitab tersebut tidak seharusnya digunakan sebagai otoritas yang pasti terhadap cara menghitung kalender. Di dalam membuat sebuah kalender “patriakal/keimaman” dari sumber-sumber Alkitabiah tambahan ini, beberapa asumsi yang dapat terus meningkat telah dibuat. Berikut adalah beberapa dari banyaknya asumsi itu:
Asumsi Pertama
Salah satu situs yang mempromosikan sebuah kalender yang diduga berdasarkankan pada kitab Henokh, Yaser, Yobel, mengklaim bahwa bulan telah “sakit” sejak zaman Hiskia dan tidak lagi bekerja dengan ketepatan. Sama sekali tidak ada bukti yang mendukung klaim ini. Hal ini hanya dapat menjadi sebuah asumsi. Hal ini benar-benar bertentangan dengan karakter Yahuwah yang terungkap yang mengharuskan ibadah pada waktu tertentu dan kemudian menghancurkan metode pemeliharaan waktu-Nya sendiri atau mengubahnya sedemikian rupa sehingga tidak bisa diandalkan.
Alkitab membantah asumsi bahwa bulan telah “sakit” dan tidak dapat menentukan waktu. Sekitar 3,000 tahun setelah Penciptaan, Daud menulis, di dalam Mazmur tentang Yahuwah sebagai Pencipta: “Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.” (Mazmur 104:19, KJV) Kata “membuat” berasal dari kata âsâh (#6213) dan berarti “melakukan atau membuat, dalam arti yang lebih luas dan penerapan terluas.”1 Kata “waktu” berasal dari bahasa Ibrani mô’êd (#4150). Yang berarti:
-Sebuah janji, yaitu waktu atau musim yang tetap; khususnya. Sebuah perayaan . . . secara tersirat, sebuah pertemuan (diselenggarakan untuk tujuan tertentu); secara teknis umat; dengan perluasan, tempat pertemuan . . .2
Kata tersebut menjadi erat kaitannya dengan semua umat untuk menyembah Yahuwah. Kitab Imamat pasal 23, yang berisi daftar perayaan tahunan Yahuwah, mengacu pada perayaan-perayaan itu dengan kata yang sama. Mazmur 104:19 dengan jelas menyatakan bahwa Yahuwah menciptakan bulan untuk sebuah tujuan tertentu: karya penentu waktu yang dibuat untuk ibadah.
Hal ini diulang dalam Mazmur 89, yang merupakan sebuah nyanyian yang memuji kesetiaan Yahuwah. Mazmur tersebut diawali dengan kata-kata yang diilhami ilahi: "Aku hendak menyanyikan kasih setia Yahuwah selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.'" (Mazmur 89:1 dan 2)
Bulan tidak “sakit”! Sebaliknya, pergerakannya yang dapat diprediksi digunakan dengan ilham sebagai sebuah contoh tentang betapa handal dan setianya firman Pribadi Yang Mahakuasa!
Aku
tidak akan melanggar perjanjian-Ku,
Dan
apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Sekali
Aku bersumpah demi kekudusan-Ku;
Tentulah
Aku tidak akan berbohong kepada Daud:
Anak
cucunya akan ada untuk selama-lamanya,
Dan
takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku;
Seperti bulan yang ada
selama-lamanya,
Suatu saksi yang setia di
awan-awan. (Mazmur 89:34-37, NKJV)
Ayat yang mulia ini, yang membandingkan kesetiaan janji-janji Yahuwah yang tak pernah gagal dengan pergerakan bulan yang tetap dan dapat diprediksi, lebih jauh menyebut bulan sebagai “suatu saksi yang setia di awan-awan” bagi Yahuwah. Firman Yahuwah yang pasti tidak akan membiarkan bulan menjadi “sakit” dan tak bisa diandalkan untuk memenuhi fungsinya dalam mengatur waktu dan umat untuk beribadah.
Asumsi Kedua
Suatu asumsi bahwa Alkitab tidak memuat catatan tentang bulan ketiga belas kabisat yang menyatukan tahun lunar yang lebih singkat dengan tahun solar yang lebih panjang setiap dua sampai tiga tahun. Namun, hal ini tidak benar. Bulan ketiga belas, bulan kabisat dapat ditemukan dalam kitab Yehezkiel dimana nabi diberitahukan untuk mengeluarkan sebuah perumpamaan tentang pengepungan Yerusalem. Ia diperintahkan untuk berbaring pada sisi kirinya selama 390 hari dan, ketika ia telah selesai, berbaringlah ia untuk kedua kalinya pada sisi kanannya selama 40 hari sehingga jumlahnya 430 hari. Oleh karena tanggal-tanggal yang diberikan selama dia menerima perintah dan saat ia telah menyelesaikannya, sudah jelas bahwa dia mengikuti perintah-perintah Yahuwah selama tahun embolisme atau dia tidak dapat kembali ke rumahnya seperti yang dicatat dalam kitab Yehezkiel 4:1. (Untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca “Bulan Ke-13?? Ketepatan Ilahi dari Kalender Luni-solar.”)
Asumsi Ketiga
Asumsi ini menyatakan bahwa waktu akan menjadi “sembuh” di dalam kekekalan karena kitab Wahyu pasal 21 menyatakan bahwa matahari dan bulan tidak diperlukan lagi. Asumsi ini membuat sebuah penerapan yang salah tentang apa yang dicatat di kitab Wahyu. Wahyu 21:23 dan 24 menyatakan: “Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Yahuwah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya.”
Alkitab menyatakan bahwa di bumi yang baru, kemuliaan Yahuwah akan membanjiri bumi dengan sinar kemuliaan tanpa henti, membuat matahari dan bulan tidak diperlukan sebagai sumber cahaya. Namun, hal ini bukan berarti matahari dan bulan akan lenyap dalam perannya sebagai penentu waktu yang Sorga telah tetapkan. Yesaya 66:22 dan 23 menubuatkan: “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap dihadapan-Ku, demikianlah firman Yahuwah, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Yahuwah.”
Asumsi keempat
Untuk “membuktikan” kalender patriakal/keimaman, dibuatlah klaim yang menyatakan bahwa Yahushua memelihara sebuah kalender yang berbeda dari yang dipelihara oleh imam utama di zaman-Nya. Asumsi ini dengan mudah terbukti palsu dengan fakta bahwa saat Yahushua bertanya, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?” (Yohanes 8:46, NKJV), mereka tidak dapat menjawab. Bahkan Pilatus, di persidangan Yahushua, menyatakan, “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini.” (Lukas 23:4, KJV)
Tuntutan favorit orang Yahudi adalah tentang pelanggaran hari Sabat. Setelah Yahushua benar-benar menjaga hari Sabat di hari yang berbeda dari hari mereka, para imam dan orang-orang Lewi akan dengan yakin mencoba membunuh Yahushua atas dasar tersebut.
Asumsi Kelima
Asumsi ini mengklaim bahwa Yahushua menetapkan Paskah satu hari lebih awal sesuai kalender Eseni. Hal tersebut adalah palsu. Semua referensi Alkitab untuk perjamuan terakhir mengungkapkan peristiwa itu tidak bisa disebut Paskah karenaYahushua dan murid-murid-Nya menggunakan roti beragi bukan roti tak beragi.
Di dalam memperkirakan sebuah kalender patriakal/keimaman yang berdasar pada kitab-kitab Henokh, Yaser, dan Yobel, bukti Alkitab yang jelas harus dikesampingkan. Selain itu, catatan sejarah juga harus diabaikan.
Alkitab adalah satu-satunya standar yang dapat diandalkan untuk menegakkan doktrin. Kalender yang digunakan untuk menghitung hari-hari suci tidak boleh didasarkan pada asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan yang salah. WLC terus mempromosikan kalender luni-solar Pencipta sebagai satu-satunya metode pengukuran waktu yang telah ditetapkan sorga.
1 Hebrew-Greek Key Word Study Bible, Hebrew and Chaldee Dictionary, hal. 92.
2 S.d.a., hal. 63.