Print

Mengembalikan Sabat yang Hilang

Sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan, "Apakah Yahuwah benar-benar mengijinkan pengetahuan akan Sabat-Nya hilang?" Jawaban yang ada dalam Ratapan 2:6 adalah: ya. "Di Sion Yahuwah menjadikan orang lupa akan perayaan (mo'edim) dan sabat."

Pembahasan ini diperluas di kitab Hosea, pasal dua. Di pasal tersebut Yahuwah menyamakan umat-Nya seperti seorang istri yang tidak setia yang telah pergi berzinah dengan kekasih-kekasih yang lain. Umat Yahuwah telah menjadi mempelai wanita yang tidak setia kepada Tuan mereka. Nubuatan nabi Hosea berlaku untuk umat Yahuwah saat ini. Kita suka mengutip janji-janji indah di dalam pasal kedua tersebut yang berlaku untuk umat Yahuwah. Janji-janji tersebut sangat berharga. Namun, ayat-ayat itu harus dilihat dalam konteksnya, dan di dalam konteksnya, mereka adalah mempelai Yahuwah yang telah menjadi tidak setia kepada-Nya. Oleh karena itu, hukumannya adalah: "Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya." (Ayat 11).

"Bulan-bulan baru" adalah sebuah acuan yang jelas untuk kalendar dimana hari Sabat dapat ditemukan, sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 66:23: "Dari satu Bulan Baru kepada Bulan Baru berikutnya, dan dari satu hari Sabat kepada hari Sabat berikutnya, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Yahuwah." Gereja Advent Hari Ke-tujuh menggunakan ayat ini untuk membuktikan bahwa hari Sabat akan tetap ada di bumi yang baru. Lebih dari itu, ayat ini membuktikan kalendar mana yang akan digunakan disepanjang kekekalan, sebab pada kalendar Gregorian kafir [kalender masehi], Bulan-bulan Baru bahkan tidak ditandai dan tentunya tidak pernah mengawali setiap bulanan.

Oleh hasil dari kompromi dengan agama berhala sehingga gereja Kristen mula-mula telah kehilangan kemurnian kerasulannya. Hal tersebut memungkinkan semua tipu daya Setan. Karena tidak menghargai dan menjaga kebenaran, umat Yahuwah kehilangan kebenaran. Ketika kebenaran Sorga tidak dihargai  sebagaimana seharusnya, Yahuwah menghilangkannya; Dia menjadikan kebenaran itu dilupakan.

Hosea 2:14+ mengungkapkan betapa kita telah melupakan Suami sorgawi kita. Yakni dengan mengambil nama-nama  Baal ke dalam mulut kita dan membiarkan penyembahan terhadap Baal menata hidup kita.

Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. . . . Maka pada waktu itu, firman Yahuwah, engkau akan memanggil Aku: Ishi1, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!2. Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut. Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu . . . Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Yahuwah . . . Dan Aku berkata kepada Lo-Ami (bukan umat Yahuwah): Umat-Ku engkau! Dan ia akan berkata: Eloahku.3

Jika "masing-masing para nabi zaman dahulu berbicara sedikit saja di zaman mereka dan berbicara lebih banyak di zaman kita, agar nubuatan mereka berlaku bagi kita"4 maka, adalah penting untuk memperhatikan ayat ini sebagai kebenaran untuk dunia masa kini. Tak akan ada lagi yang berzinah dengan mengaku menjadi para penyembah Baal. Ayat 17 memberikan kita sebuah petunjuk tentang bagaimana hal tersebut terjadi: "Lalu Aku menjauhkan nama Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak akan pernah diingat lagi." Nama-nama hari dalam sepekan: Sunday (Minggu), Monday (Senin), Tuesday (Selasa), dan lain-lain, diberi nama sesuai dewa-dewa planet.

Ini adalah sebuah fakta yang aneh dari sejarah kalendar bahwa mingguan dengan hari yang memiliki nama-nama planet milik penyembah berhala, awalnya dimulai pada hari Saturnus (dies Saturni – hari Sabtu). Itulah hari terbesar dalam sepekan. Dan diikuti dengan Sun's day (hari Matahari, dies Solis – hari Minggu), Moon's day (hari Bulan, dies Lunæ – hari Selasa), dan lain-lain. Para penyembah berhala menyembah tujuh dewa planet dalam tatanan yang mereka pikir bahwa planet-planet tersebut mengorbit berkaitan dengan bumi. Mereka berpikir bahwa Saturnus adalah yang terjauh dari bumi, sehingga menempati posisi yang paling penting, sebagai hari pertama dari sepekan.5

planetary god stick calendarDi dalam potongan kalendar Romawi dari “Permandian Titus”6, mingguan dengan hari yang memiliki nama-nama planet milik penyembah berhala, ditunjukkan dengan gambar-gambar dari tujuh dewa planet. Hari pertama adalah hari Saturnus [hari Sabtu] yang oleh para pemelihara Sabat dianggap telah sesuai dengan hari ketujuh dan terakhir dari mingguan Alkitab, yaitu hari Sabat. Barulah setelah itu hari-hari dalam sepekan disusun kembali dengan Sunday [hari Minggu] sebagai hari pertama dan hari Saturnus [hari Sabtu] sebagai hari ke-tujuh. Dua belas lambang zodiak dapat dilihat  di tengah-tengah lingkaran, dan lambang-lambang ini mewakili dua belas bulan dalam setahun, enam di antaranya juga diberi nama sesuai dewa-dewa para penyembah berhala7.

Bulan-bulan dalam tahun Gregorian [masehi] dan hari-hari dalam mingguan planetari adalah bulan-bulan dan hari-hari berhala yang direnovasi. Inilah yang  ayat dalam kitab Hosea maksudkan. Saat umat Kristen mengatur kehidupan mereka dan hari-hari ibadah mereka dengan kalendar penyembah berhala, nama-nama Baal diambil dan masuk ke dalam mulut mereka. Adalah tidak mungkin menemukan hari Sabat Alkitabiah yang sebenarnya pada kalendar Gregorian kafir dan dalam hal ini Sang Pencipta telah dilupakan.

Dengan mengembalikan pengetahuan akan metode penanggalan-Nya yang sebenarnya kepada generasi akhir, Yahuwah membawa mereka kembali pada sebuah kesalehan primitif. Dia berfirman, "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya." Apa yang dimaksud padang gurun? Jawabannya dapat ditemukan dalam kitab Wahyu pasal 12. Dalam kitab Wahyu pasal 12 diberikan gambaran tentang gereja sejati, Mempelai perempuan Kristus, sebagai seorang perempuan yang melarikan diri ke padang gurun.8 "Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Yahuwah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya." (Ayat 6).

Ketika gereja yang murni menerima praktek-praktek agama berhala, Zaman Kegelapan yang panjang jatuh padanya. Gereja sejati yang melarikan diri ke padang gurun dan di sana, setelah mengalami kehancuran karena menerima kekasih-kekasih yang lain, Yahuwah mulai membujuk dia kembali. Reformasi Protestan mulai mengembalikan kepadanya terang yang telah lama hilang. "Kebenaran adalah sebuah kebenaran yang bergerak maju, dan kita harus berjalan dalam cahaya yang lebih terang."9 Bapa Sorgawi akan bergerak maju tidak lebih cepat dari yang umat-Nya dapat ikuti. Sejak zaman Reformasi Protestan, Yahuwah telah "membujuk" mempelai perempuan-Nya (gereja) kembali pada-Nya, memenangkan hatinya untuk Kasih Sejatinya dengan menunjukkan kasih-Nya yang indah dan memeliharanya.10

Pengetahuan tentang Sabat luni-solar sekarang sedang dikembalikan kepada gereja sisa. Pemahaman ini harus mempengaruhi ide-ide yang terbentuk sebelumnya tentang masa kesusahan. Satu keyakinan yang sama oleh baik umat Advent Hari Ketujuh liberal dan konservatif adalah  bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menjadi yang pertama dalam membuat sebuah gambaran tentang binatang (Gereja Katholik Roma.) Dalam hal sederhana: semua orang mencari sebuah hukum hari Minggu. Dengan mengingat bahwa Ellen White diperintahkan untuk menulis “Great Controversy” dengan cara seperti "menelusuri sejarah di masa lalu, dan secara khusus juga menghadirkannya untuk menjelaskan sebuah kebenaran pada perjuangan yang cepat mendekati masa depan"11, apakah mungkin bahwa hukum hari Minggu akan kembali lagi menyamar sebagai sebuah kalendar yang mengubah hukum?

Pikirkanlah. Sasaran utama Setan adalah para pemelihara Sabat. Setiap orang mengetahui tentang hukum-hukum penutupan hari Minggu dan semua orang telah beranggapan bahwa bentuk hukum hari Minggu akan terjadi. Tetapi jika anda adalah Setan, dan musuh nomor satu anda sedang merencanakan penyerangan, tidak maukah anda mencoba dan menyelinap tanpa sepengetahuan mereka? Ellen White memperingatkan  orang-orang setia untuk berhati-hati terhadap perangkat-perangkat Setan. Segera setelah orang-orang menjadi sadar akan satu perangkat, bapa segala dusta itu akan memberikan sebuah sentuhan yang baru. Hal ini sangat penting bahwa gereja saat ini harus berhati-hati terhadap perangkat-perangkat tipuan Setan sebab generasi akhir  dibebankan sebuah tugas khusus; sebuah tugas yang Setan sangat tidak ingin tetap dilakukan:

Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”. (Yesaya 58:12).

Kristus Sendiri, sesaat sebelum kematian-Nya, juga menyebut kelompok orang-orang khusus ini. Pasal terakhir dari kitab terakhir Perjanjian Lama memuat nasihat ini:

Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku . . . yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Yahuwah yang besar dan dasyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi hingga musnah. (Maleakhi 4:4-6).

Para murid tahu nubuatan ini. Setelah Kristus berubah rupa, maka tampak Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia, lalu Petrus, Yakobus dan Yohanes bertanya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"12. Dengan kata lain, "Jika Engkau memang Mesias sebagaimana yang kami yakini, mengapa Elia tidak datang dahulu?"

Jawaban Yahushua sangat menarik.

Yahushua menjawab dan berkata kepada mereka, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yahushua bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis13.

Dalam pertukaran ini, para murid dan Kristus keduanya mengacu kepada nubuatan Maleakhi tentang kedatangan Elia yang janjikan sebelum "hari Yahuwah yang besar dan dasyat itu." Para murid beranggapan bahwa Ia hanya berbicara tentang Yohanes Pembaptis, tetapi sebenarnya "[Yahushua] membuat sebuah perbedaan antara Elia yang belum datang, dan Yohanes yang telah datang (Matius 17:11)"14.

Elia yang akan datang di Zaman Kristus akan melakukan sesuatu yang sangat penting: ia akan "memulihkan segala sesuatu." (Ayat 11). Memulihkan sesuatu apa? Jawabannya dapat ditemukan lagi dalam kitab Maleakhi 4: "Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa . . . yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum." (Ayat 4). Orang-orang yang memulihkan pelanggaran hukum-hukum Musa: yakni ketetapan-ketetapan, hukum-hukum dan prinsip-prinsip penanggalan.

Banyak orang beranggapan bahwa kata "ketetapan" berlaku secara ketat untuk persembahan-persembahan korban yang telah disingkirkan di atas kayu salib. Namun, penelusuran Alkitab yang cermat mengungkapkan bahwa kata "ketetapan" tidak pernah digunakan untuk memberlakukan persembahan korban. Sebaliknya, kata tersebut sering ditulis dalam kalimat berikut: "Itulah ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya)", "Inilah suatu ketetapan untuk selama-lamanya," dan " Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya".

Tugas pemulihan dan pembaruan yang dijalankan oleh orang-orang buangan yang dikembalikan, di bawah kepemimpinan Zerubabel, Ezra, and Nehemia, menampilkan gambaran tentang sebuah tugas pemulihan rohani yang akan dikerjakan di hari-hari penutupan sejarah bumi . . .

Pemulihan rohani dimana tugas yang diteruskan di zaman Nehemia adalah sebuah lambang, yang diuraikan dalam kata-kata Yesaya: "Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi." "Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan, engkau akan disebut: yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni." (Yesaya 61:4; 58:12).

Pada ayat ini, nabi tersebut menggambarkan orang-orang yang hidup di akhir zaman akan berusaha memulihkan prinsip-prinsip yang merupakan dasar kerajaan [Yahuwah]. Mereka adalah orang-orang yang memperbaiki tembok yang tembus yang telah dibuat dalam hukum [Yahuwah] – tembok yang Ia telah tempatkan mengelilingi umat pilihan-Nya untuk melindungi mereka, dan ketaatan terhadap ajaran-ajaran keadilan, kebenaran, dan kesucian akan menjadi perlindungan abadi mereka.

Dengan kata-kata yang memiliki arti yang jelas, nabi Yesaya menunjukkan tugas khusus tersebut terhadap umat sisa yang membangun tembok. "Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Yahuwah “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Yahuwah dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Yahuwahlah yang mengatakanya." (Yesaya 58:13, 14).

Pada akhir zaman setiap lembaga ilahi akan dipulihkan. Pelanggaran yang dilakukan dengan  mengubah hukum Sabat oleh manusia, akan dipulihkan. Umat sisa [Yahuwah], berdiri di hadapan dunia sebagai para pembaharu, akan menunjukkan bahwa hukum [Yahuwah] adalah dasar dari semua pembaharuan abadi dan bahwa Sabat yaitu hukum keempat akan bertahan sebagai sebuah peringatan penciptaan, pengingat kuasa [Yahuwah]. Secara jelas, dengan jalur yang berbeda mereka akan menampilkan perlunya ketaatan terhadap semua ajaran-ajaran Kesepuluh  Perintah. Didorong oleh kasih Kristus, mereka akan bekerja sama dengan-Nya dalam membangun reruntuhan-reruntuhan. Mereka akan memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni15.

Semoga umat Yahuwah saat ini memulihkan "setiap lembaga ilahi", termasuk kalendar-Nya, sehingga keindahan hukum-Nya dapat ditunjukkan di hadapan dunia.


Konten Terkait:


1 Suamiku

2 Allahku, sebuah gelar umum bagi Tuhan atau Baal.

3 Hosea 2:14, 16-20, 23

4 3SM 338

5 Untuk mengetahui lebih banyak dan melihat lebih dalam mengenai bagaimana para penyembah berhala mengatur setiap jam dari 24 jam sehari bagi setiap ddewa-dewa planet yang didasarkan pada posisi mereka dalam kaitannya dengan bumi, lihat “How Did Sunday Get It's Name?” by Robert L. Odom, Southern Publishing Association, 1972.

6 R. L. Odom, How Did Sunday Get It's Name?, Southern Publishing Association, 1972.

7 Juli and Agustus diberi nama berdasarkan nama Kaisar Julius (yang menetapkan kalender  Julian) and Kaisar Agustus (Kaisar Roma yang disebut di dalam Lukas 2:1-7). September, Oktober, November dan Desember adalah merupakan hitungan angka: "tujuh", "delapan", "sembilan", dan "sepuluh", perlu diingat, kalender Roma aslinya dimulai pada bulan Maret.

8 Seorang perempuan adalah selalu merupakan lambang dari sebuah gereja. Seorang pelacur adalah sebuah gereja sesat; seorang perawan adalah gereja sejati.

9 E. G. White, Councils to Writers and Editors, 33.

10 Kitab Wahyu 12:1 menyediakan sebuah lambang yang sangat menarik yang menggambarkan sebuah gereja sejati. Dia berdiri di atas bulan. Kaki adalah sebuah lambang dari kepemilikan (Lihat Ayub 1:7 and Ruth 4:7 & 8). Arti dari ayat ini adalah sangat indah: gereja adalah sekali lagi akan memiliki pengetahuan mengenai Sabat yang sejati dan memberikan kepadanya dasar yang kokoh.

11 Ellen G. White, Great Controversy, xi, penekanan diberikan.

12 Matius 17:10

13 Matius 17:11-13

14 Hebrew-Greek Key Word Study Bible, KJV, footnotes to Malachi 4, by Spiros Zodhiates.

15 E. G. White, Prophets & Kings, 677-678, penekanan diberikan.