Print

Perjamuan Terakhir: Paskah? Atau Bukan?

Perjamuan Terakhir telah menimbulkan pertanyaan di dalam benak banyak orang. Apakah itu jamuan makan Paskah? Atau hanya jamuan makan biasa di mana Sang Juruselamat menetapkan sebuah persekutuan untuk memperingati kematian-Nya?

Injil Yohanes tampaknya menempatkan Perjamuan Terakhir pada hari sebelum Paskah:

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, [Yahushua] telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Ketika perjamuan makan sudah selesai . . . [Yahushua] mulai membasuh kaki murid-murid-Nya . . ." (Yohanes 13: 1, 2, 5, NKJV)

Di sisi lain, ayat-ayat tertentu dalam Injil Matius, Markus dan Lukas tampaknya menempatkan Perjamuan Terakhir pada hari Paskah:

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yahushua kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" (Matius 26: 17)

Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. (Markus 14: 1)

Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah. Lalu Yahushua menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan." (Lukas 22: 7, 8)1

Salah satu alasan yang telah dijadikan asumsi adalah bahwa Perjamuan Terakhir adalah perjamuan Paskah, karena telah lama diyakini bahwa hari orang Ibrani dimulai pada saat matahari terbenam, dan bukannya pada saat fajar. Karena Alkitab menyatakan bahwa Yahushua disalibkan pada hari Paskah, sehari sebelum hari Sabat (lihat Yohanes 19: 31 dan Markus 15: 42) maka jika sebuah "hari" dimulai pada saat matahari terbenam, maka Perjamuan Terakhir itu telah dimakan pada hari Paskah dan perjamuan seperti itu adalah perjamuan Paskah zaman dulu/jamuan paskah Ibrani.

Namun, jika Perjamuan Terakhir adalah benar merupakan perjamuan makan Paskah, maka sejumlah masalah akan muncul.

Pertama-tama, penggunaan kata hari "Persiapan" secara berulang di dalam Alkitab yang diterapkan pada hari penyaliban menunjukkan bahwa perjamuan makan pada waktu-malam Paskah (yang persiapannya harus dilakukan) belum dimakan. (Lihat Matius 27: 62, Markus 15: 42, Lukas 23: 54, Yohanes 19: 31). Banyak orang pada saat ini yang menyebut hari keenam pada suatu mingguan Alkitab sebagai "Hari Persiapan" - hari di mana persiapan dilakukan untuk menyambut hari Sabat. Namun, dalam Kitab Suci, penggunaan kata ini dicatat hanya untuk tanggal 14 Abib atau Paskah. Perjamuan Paskah berlangsung pada saat malam, sehingga hari sebelum perjamuan itu disebut sebagai hari "Persiapan".

Alasan utama penurunan mayat dari atas salib dilakukan begitu cepat adalah karena hari itu adalah hari "Persiapan" untuk perjamuan malam Paskah serta persiapan untuk hari berikutnya, yang merupakan hari pertama dari Hari raya Roti Tidak Beragi, hari Sabat Besar. Perjamuan Terakhir dimakan sehari sebelum Yahushua disalibkan. Jika Perjamuan Terakhir adalah benar merupakan perjamuan Paskah, maka hari berikutnya tidak akan disebut berulang kali sebagai hari "Persiapan".

Kedua, jika Perjamuan Terakhir yang sebenarnya, adalah merupakan perjamuan Paskah resmi, simbolisme harmonik Yahushua sebagai "Anak Domba Yahuwah yang menghapus dosa dunia" anak domba(Yohanes 1: 29) akan rusak. Simbolisme yang indah dari darah Yahushua yang menjadi darah Anak Domba Paskah yang oleh darah itu kita telah dilewati akan rusak jika Dia tidak mati pada saat kurban petang pada hari Paskah.

Sebuah penelitian yang seksama dan teliti pada Alkitab mengungkapkan bahwa Perjamuan Terakhir pada kenyataannya tidak berlangsung pada hari Paskah. Oleh karena itu perjamuan terakhir itu bukanlah perjamuan Paskah. Artikel ini tidak ditulis untuk memberikan penjelasan mengenai perbedaan waktu Perjamuan Terakhir yang diduga bertentangan seperti yang diberikan di dalam Injil. Penjelasan seperti ini telah disediakan di dalam artikel Teka-teki Paskah. Artikel ini akan mempelajari bukti tambahan bahwa Perjamuan Terakhir itu bukanlah perjamuan Paskah seperti yang dilakukan dari sejak zaman dulu.

Yohanes pasal 13 dengan jelas menunjukkan bahwa pada saat Perjamuan Terakhir, "perayaan itu" (perjamuan Paskah biasa disebut dengan nama itu) belumlah dimakan. Di meja makan, Yahushua mengumumkan bahwa salah satu dari dua belas murid itu akan mengkhianati-Nya. Ini membuat para murid mengalami kekhawatiran yang besar. Ketika Yohanes diam-diam bertanya, "Tuan, siapakah itu" jawab Yahushua:

"Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. (Yohanes 13: 26, NKJV)

Pada saat ini, Yudas sepenuhnya telah bertekad untuk mengkhianati Sang Juruselamat. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Setan benar-benar telah mengontrol Yudas, bagian dimana Yahushua mengatakan sesuatu kepada Yudas tidak dimengerti oleh murid-murid yang lain. Di dalam kesalahpahaman yang terjadi diantara para murid ini terungkap bahwa Perjamuan Terakhir itu pada kenyataannya, adalah bukan perjamuan Paskah.

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yahushua berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yahushua mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yahushua menyuruh dia “membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu”, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. (Yohanes 13: 27-29, NKJV, penekanan diberikan.)

Terjemahan King James Version untuk ayat 29 adalah: "Beberapa orang dari mereka berpikir bahwa, karena Yudas memegas kas, maka. . . [Yahushua] telah berkata kepadanya: belilah hal-hal yang akan kita perluhkan untuk perayaan itu. . . . "

Terjemahan The New American Standard Bible untuk ayat ini adalah: "Beberapa murid menyangka, bahwa karena Yudas memegang kotak uang, maka. . . [Yahushua] berkata kepadanya:'belilah hal-hal yang akan kita dibutuhkan untuk pesta itu'. . . . "

Terjemahan Complete Jewish Bible menyatakan: "Beberapa murid berpikir bahwa karena Y'hudah bertanggung jawab atas kas umum,. . . [Yahushua] telah mengatakan kepadanya, 'Belilah apa yang kita butuhkan untuk festival itu. . . . '"

Sangat jelas, bahwa jika Yahushua dan murid-murid-Nya baru saja selesai makan Paskah, maka murid-murid tidak akan salah menafsirkan komentar-Nya kepada Yudas dengan mengartikan bahwa Yudas diminta untuk membeli sesuatu untuk hari Paskah.

roti tak beragiBukti yang lebih menarik lagi ditemukan dalam kata-kata yang sebenarnya digunakan untuk merujuk pada roti yang Yahushua pecahkan sebagai lambang bagi tubuh-Nya.

Di dalam sistem Ibrani, ragi adalah simbol dari dosa. Hanya dibutuhkan sangat sedikit ragi untuk mengubah seluruh adonan dalam mangkok yang besar. Dengan demikian, itu menjadi simbol yang tepat tentang bagaimana dosa yang paling kecil sekalipun, yang dipelihara di dalam hati, dapat mengubah dan menghancurkan jiwa. Simbolisme ini digunakan oleh Yahushua ketika Dia memperingatkan para murid: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Matius 16: 6, NKJV)

Ilustrasi ini seharusnya mudah dipahami oleh para murid, namun itu sulit pada awalnya:

Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti." Dan ketika Yahushua mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: . . . bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki. (Matius 16: 7, 8, 11, 12, NKJV, penekanan diberikan.)

roti tak beragi dan jus anggurYahushua menggunakan ragi sebagai sebuah simbol dari "doktrin manusia" yang berdosa yang bagi orang-orang Farisi dan Saduki yang sombong lebih disukai daripada hukum Yahuwah. "Doktrin manusia" yang salah masih mempengaruhi banyak sistem kepercayaan pada zaman sekarang. Ajaran-ajaran, dogma-dogma dan tradisi-tradisi agama yang terorganisir harus dipelajari dengan seksama agar kesalahan yang bodoh tidak diterima sebagai sebuah kebenaran. Hanya karena sebuah keyakinan telah dipegang selama ratusan tahun itu tidak menjadi bukti bahwa keyakinan itu telah benar dan berlandaskan pada Alkitab. Semua orang yang ingin mengetahui kebenaran, seluruh kebenaran dan hanya kebenaran akan dengan seksama mempelajari setiap keyakinan yang mereka pegang dalam terang Kitab Suci.

Oleh perintah dari Yahuwah, bukan hanya tidak boleh ada ragi yang dimakan, tapi semua ragi dan setiap bahan lain yang beragi harus disingkirkan dari rumah selama Hari raya Roti Tidak Beragi berlangsung. Karena hari pertama perayaan itu dimulai pada Sabat hari ketujuh, tugas membuang ragi adalah bagian dari pekerjaan "persiapan" yang dilakukan pada hari Persiapan (tanggal 14 Abib).

Perjamuan Paskah selalu dimakan dengan roti tidak beragi. Itu adalah simbol yang indah dari Yahushua, Sang Roti Hidup, yang tidak berdosa. Secara otomatis, jika Perjamuan Terakhir adalah perjamuan Paskah resmi, maka roti yang telah dimakan adalah roti yang tidak beragi.

Dalam bahasa Ibrani, hanya ada satu kata yang menggambarkan kata dalam bahasa inggris "roti beragi." Ungkapan kata dalam bahasa inggris "roti tidak beragi" juga berasal dari kata Ibrani tunggal. Untuk menyampaikan gagasan roti beragi atau roti tidak beragi, kata ekstra harus ditambahkan dalam bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa Ibrani, konsep ini tercakup dalam satu kata. Hal yang sama juga berlaku dalam bahasa Aram dan bahasa Yunani.2

IBRANI

Roti tidak beragi = matzah (atau matzot lebih dari satu kali).

Beragi = lekhem (atau lekhemim lebih dari satu kali).

ARAM

Roti tidak beragi = patireh

Beragi = lakhma

YUNANI

Roti tidak beragi = azumos (atau azumon atau Azuma lebih dari satu kali).

Beragi = artos (atau Arton lebih dari satu kali).

Ketika membicarakan tentang Hari Raya Roti Tidak Beragi, selalu dan tanpa pengecualian, Alkitab menggunakan kata untuk roti tidak beragi - roti yang tidak memiliki ragi.

Keluaran 12: 18 mengacu pada memakan roti tidak beragi pada hari ke-14 bulan pertama.

Keluaran 23: 15 sekali lagi mengacu pada Perayaan Roti Tidak Beragi yang menggunakan kata untuk roti bebas-ragi.

Imamat 23: 6 perintah untuk makan roti bebas-ragi selama Hari raya Roti Tidak Beragi berlangsung.

keranjang roti tidak beragiBilangan 28:17 menyatakan bahwa roti tidak beragi harus dimakan selama tujuh hari perayaan.

Setiap rujukan, tanpa terkecuali, untuk Hari raya Roti Tidak Beragi, menggunakan kata matzot untuk merujuk pada roti bebas-ragi yang dimakan selama perayaan itu, dimulai dari jamuan makan malam Paskah pada tanggal 14.

Sebaliknya, Imamat 23: 17 mengacu pada dua buah roti yang akan disampaikan kepada Yahuwah pada hari Pentakosta. Ayat ini secara eksplisit menyatakan: "Roti itu harus dibuat dari tepung; roti itu akan dipanggang dengan ragi." Dalam hal ini, kata Ibrani yang digunakan adalah lekhem karena itu adalah roti beragi, yang dikembangkan dengan ragi.

Dalam Perjanjian Baru, penjelasan Alkitab tetap konsisten, baik menggunakan bahasa Aram maupun bahasa Yunani.

Matius 26: 17 - "Pada hari permulaan dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid [Yahushua] kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu ...?"

Ayat ini sedikit menyesatkan, seperti yang dijelaskan dalam artikel Teka-teki Paskah, kata-kata yang dicetak miring (di atas) ditambahkan oleh penerjemah dan itu tidak ada di dalam bahasa aslinya. Juga, kata "permulaan" sebenarnya berarti "sebelum"3. Jadi ayat ini lebih akuratnya menyatakan: "Pada hari sebelum Roti Tidak Beragi, datanglah murid-murid [Yahushua] kepada-Nya". Kata-kata yang digunakan di sini, baik dalam bahasa Aram maupun dalam bahasa Yunani, merujuk pada roti bebas-ragi yang digunakan pada saat hari Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi.

Markus 14: 1 dan 12 - "Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. . . . Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yahushua berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"4

Sekali lagi, bahasa Yunani dan bahasa Aram keduanya sepakat bahwa kata-kata yang digunakan mengacu pada roti yang di panggang tanpa ragi, untuk roti tidak beragi.

Lukas 22: 1 dan 7 - "Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat. . . . Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah."

Kata-kata Yunani dan bahasa Aram sekali lagi sepakat: ayat-ayat ini merujuk pada roti bebas-ragi, roti tidak beragi.

Jika Perjamuan Terakhir itu adalah perjamuan Paskah, maka kata Ibrani dan Aram yang mengacu pada "roti" yang dipecah-pecahkan oleh Sang Juruselamat dan diberikan kepada para murid akan menggunakan kata-kata yang sama seperti yang digunakan di atas untuk roti tidak beragi.

rotiPengamatan seksama terhadap rujukan Injil untuk Perjamuan Terakhir mengungkapkan pilihan kata yang mengejutkan: roti yang digunakan adalah roti beragi! Roti dengan ragi!

Matius 26: 26 - "Dan ketika mereka sedang makan, Yahushua mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."

Kata yang digunakan di sini untuk "roti" menunjukkan bahwa roti beragi telah digunakan. Baik bahasa Aram maupun bahasa Yunani menggunakan kata umum untuk roti beragi.

Markus 14: 22 - "Dan ketika Yahushua dan murid-murid-Nya sedang makan, Yahushua mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat bahwa roti ini adalah roti biasa, yang dipanggang dengan ragi.

Lukas 22: 19 - "Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

Sekali lagi, bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat dalam pilihan kata-kata mereka bahwa roti yang digunakan adalah roti biasa, bukan roti tidak beragi.

Injil Yohanes tidak mengacu pada roti, melainkan bercerita tentang pembasuhan kaki. Namun, tulisan-tulisan Paulus, menyatakan lebih banyak mengenai Perjamuan Terakhir.

1 Korintus 11: 23-24 - "Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Yahuwah, yaitu bahwa [Yahushua, Sang Juruselamat], pada malam waktu Ia diserahkan, roti dan jusmengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

Penjelasan Paulus sepakat dengan pilihan kata dari Injil: roti yang digunakan adalah roti beragi!

1 Korintus 11: 26 - "Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian [Yahushua] sampai Ia datang."

Sekali lagi, baik bahasa Aram dan dan bahasa Yunani sepakat bahwa roti yang dirujuk di sini adalah roti beragi.

1 Korintus 11: 27 - "Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan [Yahushua], ia berdosa terhadap tubuh dan darah [Yahushua]."

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat: kata yang digunakan adalah untuk roti biasa, roti beragi.

1 Korintus 11: 28 - "Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu."

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sekali lagi sepakat: kata yang digunakan adalah kata untuk roti biasa, roti beragi.

Tidak ada kemungkinan Perjamuan Terakhir bisa menjadi perayaan Paskah nasional atau tidak ada kemungkinan roti yang telah digunakan adalah roti tidak beragi. Sangat jelas, Perjamuan Terakhir terjadi sehari sebelum Paskah.

Yahushua tahu bahwa Dia akan mati ketika makan Paskah tiba. Perjamuan Terakhir adalah makanan terakhirnya sebelum Dia disalibkan sebagai Anak Domba Yahuwah. Kematian-Nya pada hari Paskah pada waktu kurban petang dilakukan adalah pemenuhan yang sempurna, penggenapan besar, semua domba yang telah disembelih sejak Adam dan Hawa untuk pertama kalinya berbalik melangkahkan langkah lelah mereka keluar dari taman Eden.

Keindahan simbolisme ini diuraikan oleh Paulus ketika dia memperingatkan jemaat Korintus:

Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? [Sedikit dosa merusak seluruh manusia].

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu [Yahushua].

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (1 Korintus 5: 6-9, NKJV)

Layanan persekutuan, yang ditetapkan oleh Yahushua pada Perjamuan Terakhir, adalah peringatan kematian-Nya. Tidak disarankan untuk menggunakan roti beragi ketika mengambil bagian dalam persekutuan ini hanya karena Yahushua menggunakan roti beragi. Menggunakan roti tidak beragi dan jus anggur murni5 pada perjamuan Paskah adalah inti dari upacara ini.

Yahushua adalah sempurna, Anak Yahuwah yang tanpa dosa. Sebagai Sang Roti Hidup, roti yang tidak beragi adalah simbol sempurna dari-Nya. Dia pasti bisa meminta roti yang tidak beragi disediakan untuk makanan terakhir-Nya dengan murid-murid-Nya. Fakta bahwa Dia memilih untuk menggunakan roti panggang biasa yang beragi sebagai simbol tubuh-Nya, yang dihancurkan bagi kita, dapat dipahami oleh fakta bahwa Dia adalah pengganti kita.

[Yahuwah] membuat Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh [Yahuwah]. (2 Korintus 5: 21, NKJV)

anggur sari Buah dan AlkitabYahushua memberi roti beragi kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." (Lukas 22:19) Yahushua adalah suci dan tidak berdosa. Tapi sebagai pengganti kita, Dia mengambil dosa kita. Hasilnya adalah bahwa semua orang yang percaya kepada-Nya dapat diselamatkan. Kebenaran-Nya yang tidak bernoda diberikan dengan gratis kepada semua orang yang mau menerima dengan iman pengorbanan-Nya untuk kita. Hal ini dilambangkan dengan penggunaan roti tidak beragi dalam persekutuan. Kita dengan aman dapat dilewati dan tuntutan hukum yang telah dirusak dipenuhi di dalam darah-Nya yang telah ditumpahkan bagi kita.

Ketika kita makan roti tak beragi untuk mengenang Yahushua, kita memberitakan kematian-Nya sampai Ia datang. Kita mengenang hadiah terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia: Anak Domba Yahuwah, yang menghapus dosa dunia.


1 Lihat juga Lukas 22: 11, 13 dan 15. 

2 Kata-kata tambahan adalah bentuk kata yang berbeda dari kata yang sama, yaitu, tunggal dibandingkan dengan bentuk jamak dari kata yang sama.

3 Kata "permulaan" berasal dari kata πρώτος (prōtŏs) yang berarti "paling utama (dalam waktu, tempat, perintah atau kepentingan)." Hal ini dapat berarti "awal" dan "terbaik" tetapi juga bisa diterjemahkan dengan benar sebagai "sebelum". Jika πρώτος (prōtŏs) diterjemahkan sebagai "sebelum" maka Matius 26: 17 akan menyatakan: "Sebelum roti tidak beragi datanglah murid-murid...." Hal ini sesuai dengan Yohanes 13: 1: "Sementara itu sebelum hari raya Paskah dimulai..." (#G4413, The New Strong's Expanded Dictionary of Bible Words.)

4 Kata bertulisan miring telah ditambahkan oleh penerjemah.  Alkitab New King James Version yang digunakan.

5 "Anggur" yang diminum pada perjamuan Paskah adalah anggur yang murni, jus anggur yang tidak difermentasi. Ada larangan ketat terhadap penggunaan alkohol ketika beribadah dihadapan Yahuwah. Orang-orang tertentu, seperti yang terikat oleh sumpah Nazaret, dilarang untuk meminum alkohol sama sekali. Yahushua, yang bahkan menolak pembunuh rasa sakit yang dicampur dengan anggur pada saat penyaliban (lihat Matius 27: 34) tidak akan mencemarkan diri-Nya dengan anggur yang difermentasi sesaat setelah Dia akan menyelesaikan misi-Nya sebagai Anak Domba korban. (Kutipan: Pelarangan anggur mengacu pada sumpah Nazaret, tetapi juga untuk imam yang sedang melayani juga, sebagaimana dinyatakan dalam Imamat 10: 9; "Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun". Walaupun sedikit anggur diijinkan diantara orang-orang dari zaman dulu, kemabukan akan dihukum dengan kematian. Di bawah perjanjian baru, semua orang adalah imam-imam dan raja-raja, dan sebagai imam yang melayani di bait Roh Kudus, yang berada di dalam tubuh manusia, sepenuhnya menjauhkan diri dari minum anggur yang difermentasi adalah penting. Tapi Imamat 10: 9 juga menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti Kristus ke dalam Ruang Maha Kudus di surga, juga akan menyingkirkan zat-zat yang memabukkan karena itu tidak sesuai dengan pelayanan di tempat kudus di mana kita berpartisipasi melalui doa-doa kita.)