Print

Sabat dari Matahari Terbenam? Tidak Logis dan Mustahil!

Peningkatan terang dalam beberapa tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa hari menurut Alkitab —termasuk hari Sabat— dimulai saat fajar. Urutan kejadian-kejadian yang terjadi diseputar kematian dan penguburan Yahushua menjadi bukti yang meyakinkan bahwa kaum Yahudi pada zaman Yahushua masih tetap menguduskan hari Sabat yang dimulai pada saat fajar.

coup de grâcePernahkah anda mendengar istilah coup de grace? Para wartawan kadang-kadang memberitakannya sebagai coup d’etat atau kudeta dalam bidang politik atau dalam bidang yang lain. Namun coup de grace ini berbeda. Coup de grace adalah sebuah serangan membunuh yang dilakukan dengan cepat.

Ini dimulai kembali ketika kebutuhan akan pengobatan di medan perang jauh lebih banyak melebihi apa yang diharapkan. Pada dasarnya, coup de grace adalah sebuah pembunuhan lembut di mana seorang sejawat yang sudah sangat sekarat dibunuh secepat dan semudah mungkin, tanpa merasakan kesakitan. Ungkapan ini telah berkembang sampai, digunakan di dunia moderen, dan diartikan sebagai "suatu tindakan atau peristiwa yang mengakhiri atau menghancurkan sesuatu yang sudah semakin melemah atau yang sudah parah".1

Pendapat bahwa Sabat adalah sebuah periode 24-jam, yang berlangsung dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, telah menjadi semakin melemah dan melemah dengan adanya penemuan, diantara bukti-bukti yang lain, bahwa ayat utama yang menjadi dasar pelaksanaannya yaitu, Imamat 23:32, telah diartikan di luar konteks dan sama sekali tidak berlaku untuk Sabat hari ketujuh.

Coup de grace yang menghapuskan untuk selamanya keyakinan terhadap Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam ditemukan dalam catatan kematian dan penguburan Sang Juruselamat. Urutan kejadian dari peristiwa-peristiwa ini menetapkan dengan kepastian yang mutlak bahwa jam-jam Sabat dimulai pada pagi hari, dan bukan pada saat matahari terbenam.

URUTAN KEJADIAN


Kematian Yahushua:

"Kira-kira jam sembilan berserulah Yahushua dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Eloah-Ku, Eloah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? ... Yahushua berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya". (Matius 27:46 & 50, KJV)

Sebelum jam mekanik ditemukan, waktu di siang hari secara merata dibagi menjadi 12 bagian. Ketika Yahushua bertanya, "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?" (Yohanes 11: 9, KJV) tidak ada orang yang berdebat dengan-Nya. Semua orang bisa melihat sebuah jam matahari dan mengetahui bahwa hari dimulai dengan datangnya terang atau cahaya. Karena itu, “waktu” musim dingin menjadi lebih pendek dari waktu di musim panas.

Yahushua sudah meninggal "sekitar jam sembilan" pada hari Paskah, tanggal 14 bulan Abib. Ini setara dengan kira-kira pukul tiga sore. Untuk waktu pada tahun itu, tidak lama setelah titik balik matahari musim semi, tepatnya itu terjadi pada jam tiga sore lebih sedikit. Mereka yang bersikeras bahwa hari Sabat dimulai saat matahari terbenam meyakini bahwa Yahushua diambil dari kayu salib dan dimakamkan pada saat matahari sudah turun di kaki langit. Waktu Yerusalem pada tahun itu, matahari terbenam antara pukul 18:59-19:19. Kajian yang seksama mengungkapkan bahwa adalah tidak mungkin bagi semua hal yang dicatat dalam Alkitab untuk dapat terjadi dalam tempo empat jam mulai dari waktu setelah kematian Sang Juruselamat sampai matahari terbenam.

3:07

Yahushua wafat segera setelah jam 3 sore.


Mayat Yahushua Diminta

"Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yahushua juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yahushua. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya". (Matius 27:57-58, KJV)

Ada dua bagian Alkitab yang secara tegas mengungkapkan hari dimulai saat fajar, salah satunya adalah pada catatan mengenai penyaliban. Namun, karena tradisi dan kesalahan penerjemahan, ayat-ayat ini dikaburkan oleh mereka yang memaksakan bahwa hari Sabat dimulai saat matahari terbenam.

Tradisi: Orang-orang secara tradisional telah beranggapan kitab Kejadian pasal 1 mengajarkan bahwa hari dimulai saat matahari terbenam karena kalimat yang sering diulang: "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari [pertama, kedua, ketiga, dll]". Namun, kalimat ini diluar dari konteks. Dalam pasal pertama Kitab Kejadian, Yahuwah sudah menjelaskan apa yang disebut hari, yaitu: terang! "Berfirmanlah Elohim, Jadilah terang: Lalu terang itu jadi. Elohim melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu hari dan gelap itu malam". (Kejadian 1: 3-5, KJV).

Keluar dari kegelapan yang tak tertembus sebelum Penciptaan, hari pertama Penciptaan dimulai ketika Yahuwah menyatakan, "Jadilah terang". Tindakan berikutnya adalah memisahkan terang dari gelap. Dia kemudian menamai dua hal yang telah dibagi-Nya itu. Yahuwah "menamai Hari itu terang, dan gelap itu malam". Oleh karena itu, adalah pemaksaan jika "hari" dimulai dari gelap dan itu adalah upaya menggabungkan apa yang telah dipisahkan Yahuwah.

Ungkapan, "jadilah petang, dan jadilah pagi, dalam satu hari" harus dipahami dalam konteks terang sebagai "hari" dan berhubungan dengan cahaya, dan "malam" sebagai periode gelap.

Kata yang diterjemahkan "petang" dan diasumsikan salah sebagai waktu-waktu malam berasal dari kata Ibrani, ereb.

Kata ini merupakan waktu siang sesaat sebelum dan kemudian diikuti terbenamnya matahari. ... Ungkapan "pada waktu petang" [sesungguhnya, "diantara waktu petang"] berarti periode antara matahari terbenam dan waktu gelap, "senja".2

Hasil terjemahan dari kata ini tidak bisa mengacu pada waktu gelap yang Sang Pencipta sebut  Malam, karena dimulai sebelum matahari terbenam! Terang menguasai hari; gelap menguasai malam. Oleh karena itu, jika masih ada sedikit cahaya di langit, masih dianggap sebagai siang hari.

Kesalahan Penerjemahan: Alkitab untuk kedua kalinya menjelaskan bahwa hari tidak dimulai saat matahari terbenam, sebagaimana yang dinyatakan, di dalam kisah penguburan Yahushua. Khususnya, ketika Yusuf dari Arimatea pergi dan meminta tubuh Yahushua kepada Pilatus. Karena hal ini tidak memiliki terjemahan langsung dari kata Yunani, para penerjemah memilih untuk menggunakan kata "petang". Karena kata itu terdengar seperti kata "petang" yang digunakan dalam kitab Kejadian pasal 1, yang telah menghasilkan kebingungan dan keyakinan bahwa hari dimulai saat matahari terbenam terus berlanjut.

Namun, hal ini tidak didukung oleh Alkitab. Bahkan, ayat singkat dalam kitab Matius ini memberikan konfirmasi paling jelas bahwa Sabat tidak dimulai saat matahari terbenam. Pikirkan kembali ayat ini: "Menjelang malam, datanglah seorang kaya ... yang bernama Yusuf, yang ... pergi menghadap Pilatus, dan meminta mayat Yahushua". (Matius 27: 57-58).

Kata "petang" di sini berasal dari kata Yunani opsios dan, hal yang sama, penggunaan umumnya tidak memiliki arti yang serupa dengan kata Ibrani yang digunakan dalam kitab Kejadian pasal 1. Kata ini berarti: "Waktu malam ... kata ini benar-benar menandakan 'larut malam', yang terakhir dari dua 'petang' yang diperhitungkan oleh orang-orang Yahudi, yang pertama dari pukul 3 sore sampai matahari terbenam, dan yang terakhir setelah matahari terbenam; ini adalah arti yang lazim. Namun, keduanya digunakan".3

Bahkan tanpa bukti kronologis tambahan, ini saja seharusnya cukup untuk membuktikan selamanya bahwa Sabat tidak dimulai saat matahari terbenam karena penggunaan umum dari kata tersebut mengungkapkan bahwa Yusuf bahkan tidak mendekati Pilatus untuk mendapatkan izin untuk mengambil tubuh Yahushua sampai setelah matahari terbenam!

Namun tujuan dari penelitian ini, bukan untuk membuktikan bahwa Yusuf dari Arimatea pergi menghadap Pilatus setelah matahari terbenam. Hal ini untuk menunjukkan kemustahilan penyelesaian penguburan Yahushua sebelum matahari terbenam. Penggunaan umum kata opsios mengacu pada setelah matahari terbenam. Tetapi karena kata tersebut kadang digunakan untuk periode waktu dari sore hari sampai matahari terbenam, waktu yang lebih awal akan digunakan dalam hal ini. Sekali lagi, ini bukan penggunaan umum dari kata tersebut, tetapi karena digunakan sesekali untuk merujuk pada jam sore hari sebelum matahari terbenam, yang akan menjadi titik awal untuk penelitian kita.

Oleh karena argumen, selama penelitian terpendek ini, perkiraan waktu yang paling konservatif selalu dipilih.

Kitab Injil sangat berhati-hati dalam menyembutkan pengikut Sang Juruselamat yang hadir pada waktu kematian-Nya. Baik Yusuf dari Arimatea maupun Nikodemus tidak tercatat sebagai orang yang hadir pada waktu itu di setiap kisah dalam Injil. Kehadiran para pengikut terkemuka ini pasti akan disebutkan jika mereka hadir pada waktu itu.

Dikarenakan panjangnya jam-jam pada waktu tahun itu, Yahushua kemungkinan besar meninggal sekitar pukul 3:10 sore. Akan membutuhkan waktu bagi Yusuf dari Arimatea untuk mengetahui kematian-Nya. Beberapa orang Yahudi yang datang bersukacita atas kematian Juruselamat kembali ke Yerusalem setelah itu, karena takut dengan kegelapan dan gempa bumi. "Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri". (Lukas 23:48, KJV). Berita kematian tersebut masih akan memakan waktu untuk sampai kepada Yusuf.

Adalah tidak dapat dibantah untuk beranggapan bahwa dibutuhkan setidaknya 45 menit sampai satu jam atau lebih bagi Yusuf untuk mengetahui Yahushua telah meninggal. Dia tentu akan membutuhkan sedikit waktu untuk pulih dari syok dan kesedihan yang mendalam, dan setelah itu memutuskan suatu tindakan dan melanjutkannya. Dia bahkan mungkin, pada saat itu, telah berkonsultasi dengan Nikodemus. Kita berbicara tentang hati manusia yang sejati dengan emosi-emosi dan respon-respon manusia yang sejati. Bahkan jika Yusuf mengetahui kematian Juruselamat dalam waktu yang cukup singkat, adalah tidak realistis untuk menganggap bahwa di menit dia menerima kabar, dia langsung pergi untuk meminta tubuh Yahushua. Dia akan menghabiskan setidaknya sedikit waktu untuk berduka. Kemudian akan membutuhkan beberapa menit untuk berjalan kaki dari rumahnya ke tempat Pilatus tinggal. Dia akan tiba di sana tidak lebih awal dari pukul 4:30 di sore hari.

Yusuf juga mungkin menjadi seorang Yahudi yang berpangkat tinggi, namun Pilatus masih berpangkat lebih tinggi darinya. Akan dibutuhkan beberapa menit bagi penjaga untuk mengirim permintaan Yusuf kepada Pilatus dan kembali dengan jawaban, bahwa Pilatus menyetujuinya.

Dengan memperkirakan secara konservatif bahwa Yusuf pergi menghadap Pilatus sekitar pukul 4:30 sore, waktu tercepat yang dia habiskan ketika menghadap Pilatus—dan ini agak terburu-buru—yaitu pukul 4:45 sore.

 

4:45 

Paling cepat Yusuf akan dapat bertemu Pilatus pada jam 4:45 sore, dan mungkin lebih lambat.


Pilatus terkejut dan tidak percaya

Mati oleh penyaliban adalah kematian yang lambat dan menyakitkan. Justru dari kata "menyalibkan" ini sehingga kita mendapatkan kata "menyiksa", menandakan penderitaan yang sangat intens. Biasanya dibutuhkan beberapa hari untuk otot pada akhirnya ambruk dan korban mati karena sesak napas. Namun, Yahushua tidak mati karena sesak napas. Dia mati karena jantung yang pecah.

Pilatus tidak mengetahui hal ini. Sehingga, ketika Yusuf meminta izin untuk mengambil tubuh Yahushua, "Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yahushua sudah mati". (Markus 15:44, NKJV). Dengan terus terang, Pilatus tidak percaya bahwa ada orang bisa mati dari penyaliban dengan begitu cepat. Dia "memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yahushua sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf". (Markus 15: 44-45, Alkitab Jenewa thn. 1599).

Ini membutuhkan beberapa waktu. Pilatus tidak tinggal di Yerusalem. Dia tinggal di Kaisarea. Catatan-catatan menunjukkan bahwa dia hanya datang ke Yerusalem pada saat perayaan-perayaan nasional ketika orang-orang Yahudi diketahui ada kemungkinan berbuat rusuh. Penemuan-penemuan arkeologi baru-baru ini menolak skenario yang disarankan sebelumnya bahwa Pilatus tinggal di Benteng Antonia dan menunjukkan bahwa jauh lebih mungkin Pilatus adalah tamu dari Herodes Antipas di istana yang dibangun oleh Herodes Agung.

Bentuk Istana Herodes

Bentuk Istana Herodes, tempat dimana Pilatus diyakini tinggal sebagai seorang tamu dari Herodes Antipas.

Mendapatkan persetujuan memasuki istana untuk berbicara kepada Pilatus mungkin membutuhkan waktu lebih dari 15 menit dalam penelitian ini. Pastinya pada saat Yusuf diantar masuk untuk menghadap Pilatus, mereka saling menyapa sesuai dengan adat-istiadat orang Timur, menyatakan permintaannya, mendengarkan pertanyaan-pertanyaan Pilatus, kemudian mendengarkan lagi saat Pilatus memerintahkan untuk seorang utusan dikirim kepada perwira yang bertugas di Golgota, lebih banyak waktu akan berlalu. Paling lambat jam 5 sore, dan lebih mungkin jam 5:15 sore, atau bahkan lebih lambat, tergantung kapan Yusuf tiba dan mulai meminta izin untuk dapat menghadap Pilatus.

Namun, oleh karena asumsi, kita akan menganggap itu terjadi pada jam 5 sore.

Tempat penyaliban adalah sekitar 1 kilometer (atau kurang dari satu mil) dari istana Herodes4. Seorang perwira yang sehat dapat menempuh jarak ini dalam hitungan menit, terutama jika dia menunggangi kuda. Tapi harus diingat bahwa kepala pasukan itu akan diperlambat oleh banyaknya peziarah yang memadati Yerusalem untuk merayakan Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi. Pada saat itu (1) seorang utusan dipanggil, diberikan sebuah pesan dan diutus, (2) mencari jalannya sendiri untuk melewati rakyat banyak, (3) menyampaikan pesan, (4) Kepala pasukan itu memberi perintah-perintah dan menunjuk tentara lain untuk tetap bertugas selama dia pergi, (5) dan kemudian perwira itu mencari jalan sendiri kembali melalui orang banyak, saat itu waktu  akan cenderung menunjukkan setidaknya jam 5:15 sore.

 

5:15 

Sampai waktu dimana prajurit tiba untuk menjawab pertanyaan Pilatus, itu sudah setidaknya akan terjadi pada jam 5:15 sore.


Pilatus mengizinkan Yusuf untuk mengambil mayat

"Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf." (Markus 15:45)

Adalah mustahil untuk mengetahui apakah Pilatus hanya memberi perintah lisan kepada kepala pasukan untuk melepaskan mayat Yahushua untuk diberikan kepada Yusuf dari Arimatea, atau apakah dia menulis perintah pada kertas dari kulit. Terlepas dari itu, pada saat itu kepala pasukan diizinkan masuk, menjawab pertanyaan-pertanyaan Pilatus, meyakinkannya tentang kematian Juruselamat, Pilatus memberikan izin, dan Yusuf berangkat, waktu tercepat yang telah berlalu setidaknya 15 menit, sehingga waktu menjadi jam 5:30 sore. Jika Pilatus mengutus seorang juru tulis untuk menulis perintah, dan memeterainya dengan cincin materainya, itu akan menunda kembali keberangkatan Yusuf dari istana sekitar minimal 15 menit.

 

5:30

Yusuf tidak akan meninggalkan Pilatus sebelum jam 5:30 sore.

 

Rute langsung dari Istana Herodes ke Golgota

Golgota sekitar 1 kilometer jauhnya dari Istana Herodes. Siapapun yang melintasi jarak ini akan diperlambat oleh kerumunan para pengunjung yang berkumpul untuk perayaan Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi.


Yusuf mempersiapkan pemakaman

"Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain lenan ..." (Markus 15:45-46, KJV)

Yusuf tidak segera bergegas ke Golgota. Dia bahkan tidak tahu apakah dia akan mendapatkan izin untuk mengambil mayat penjahat yang dihukum. Setelah mendapat izin, dia melakukan hal berikut:

  1. Dia kembali ke rumah untuk memberikan perintah kepada para hambanya untuk mulai mengumpulkan bersama-sama alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menurunkan mayat Yahushua dari kayu salib, membawanya ke tempat pemakaman, dan kemudian membersihkan dan mempersiapkan untuk dimakamkan.
  2. Dia mungkin mengirim pesan kepada Nikodemus, karena Nikodemus diketahui akan datang membawa rempah-rempah untuk pemakaman.
  3. Dia pergi (atau menyuruh seorang hambanya untuk pergi) dan membeli kain lenan untuk pemakaman. (Markus 15:46)

Saat beberapa orang mungkin mempertanyakan tentang bagaimana Yusuf dapat membeli alat-alat pemakaman di akhir sore pada hari Paskah, ada tiga poin penting yang perlu diingat. Tiga poin penting ini berlaku untuk skenario tersebut jika penggunaan umum dari kata opsios diterima, yang menunjukkan bahwa Yusuf pergi menghadap Pilatus setelah matahari terbenam.

  1. Paskah adalah hari kerja
  2. Entah toko-toko yang masih terbuka; atau,
  3. Dia mampu melacak pemilik toko yang tidak akan ragu untuk menjual beberapa dagangannya, bahkan di malam hari, karena persyaratan pemakaman yang ketat dari orang-orang Yahudi yang mengharuskan segera dikubur.

Adalah mungkin bahwa Yusuf dapat membeli kain pemakaman setelah matahari terbenam. Orang-orang Yahudi, selalu dikenal tentang usaha mereka yang tak ada henti-hentinya untuk menghasilkan uang, tentu akan masih membuka toko setelah matahari terbenam. Dalam kitab Amos pasal 8, orang-orang Yahudi tidak dikecam karena menjual di malam hari. Sebaliknya, mereka telah dikecam karena ingin mempercepat berlalunya jam-jam suci hari Sabat.

Kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan berpikir: “Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah  hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu?. (Amos 8: 4,5, KJV)

Perhatikan bahwa jika semua toko secara rutin ditutup saat matahari terbenam, tidak akan ada keinginan untuk buru-buru mengakhiri jam-jam suci karena semua akan tahu bahwa mereka tidak bisa membuka toko sampai hari berikutnya.

Bukit tengkorak Golgota

Golgota, bukit berbentuk tengkorak, terletak sekitar 1 kilometer dari Istana Herodes.

Namun, jika toko-toko ditutup, Yusuf akan melacak orang-orang yang menjual kain kafan di rumah mereka. Di banyak negara, bahkan sampai hari ini, pemilik-pemilik toko tinggal di atas atau di belakang toko mereka. Ini tidak akan menjadi hal yang sulit baginya untuk membeli kain pemakaman bahkan di akhir sore hari atau malam. Tapi ini akan masih membutuhkan lebih banyak waktu karena penjaga toko akan merayakan (atau bersiap-siap untuk merayakan) Paskah dengan keluarga dan teman-teman. Dengan beranggapan bahwa Yusuf tahu persis kemana harus pergi dan tidak perlu membuang waktu dengan berputar-putar mencari toko di jalan, namun langsung menuju ke toko, itu juga akan membutuhkan waktu. Yerusalem bukanlah kota yang moderen, yang ditata dengan luas dan dengan jalan-jalan raya yang lurus. Yerusalem memiliki jalan-jalan yang sempit, berliku-liku, dan penuh sesak dengan kios-kios dan peziarah.

Golgota hanya berjarak beberapa ratus meter di luar pintu gerbang kota. Namun, Golgota berjarak satu kilometer dari istana Herodes. Jika seseorang menambahkan jarak satu kilometer tersebut dari jarak-jarak tambahan yang dijalani oleh Yusuf saat dia kembali ke rumahnya, pergi mencari dan membeli kain pemakaman, kembali ke rumah untuk mengumpulkan sisa dari apa yang diperlukan, pergi ke pintu gerbang kota, itu semua menambah akumulasi berlalunya waktu.

Dari saat Yusuf pergi meninggalkan Pilatus, hingga saat dia berangkat ke Golgota, setidaknya dua jam akan berlalu, bahkan mungkin lebih. Adalah wajar jika menganggap bahwa Yusuf dan Nikodemus kemungkinan besar bertemu di pintu-pintu gerbang kota dan melanjutkan perjalanan ke Kalvari bersama-sama. Dengan menambahkan kegiatan lain yang terjadi sejak Yusuf pertama kali pergi menghadap Pilatus, ini akan membawa dia, paling cepat, sekitar jam 7:30 malam saat dia mulai keluar menuju Golgota dengan hamba-hambanya dan mungkin dengan satu atau dua keledai untuk membawa perlengkapan yang diperlukan.

Ketika hambatan-hambatan yang terlibat dalam proses ini dengan cermat dipertimbangkan, secara cepat menjadi jelas bahwa adalah mustahil untuk melakukan pemakaman pada saat matahari terbenam (antara pukul 18:59-19:19). Oleh karena itu, jika kita mengasumsikan waktu paling cepat dan terpendek yang memungkinkan, maka matahari sudah terbenam saat Yusuf meninggalkan kota tersebut.

 

7:30

 

Yusuf, dengan para hamba dan perlengkapannya, akan meninggalkan Golgota setelah matahari terbenam.


Menurunkan Mayat Yahushua

"... kemudian dia menurunkan mayat Yahushua ..." (Markus 15:46, KJV)

Tidak akan membutuhkan waktu lama bagi Yusuf, Nikodemus dan hamba-hamba itu untuk mencapai Golgota. Lagi pula, situasinya sudah terkondisi di sepanjang jalan utama masuk Yerusalem. Setibanya di sana dengan izin Pilatus untuk menurunkan mayat Yahushua, mereka akan menjadi sibuk.

Beberapa saat setelah Yahushua meninggal, orang-orang Yahudi mengamati proses-prosesnya dan memutuskan bahwa tidak ada satu pun mayat yang boleh berada di atas salib karena hari berikutnya adalah hari Sabat dan hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib (sebab Sabat itu adalah hari yang besar) maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yahushua. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yahushua dan melihat bahwa Dia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. (Yohanes 19: 31-33, KJV)

Ayat ini masih memberikan bukti tambahan bahwa Sabat tidak bisa dimulai saat matahari terbenam. Perhatikan fakta-fakta berikut:

  1. Pilatus terkejut ketika mendengar ada orang yang bisa mati begitu cepat melalui penyaliban, sehingga dia memanggil seorang kepala pasukan yang bertanggung jawab atas eksekusi itu untuk bertanya kepadanya.
  2. Kepala pasukan itu mengkonfirmasi kematian Yahushua.
  3. Orang-orang Yahudi telah pergi menghadap Pilatus untuk meminta izin untuk mematahkan kaki orang yang dihukum itu sebelum Yusuf pergi menghadap dia, gubernur tidak perlu memanggil kepala pasukan untuk mengkonfirmasi kematian Yahushua. Dia pasti sudah mengetahui bahwa Yahushua sudah mati karena sesak napas yang disebabkan oleh kaki yang patah.

Dekat tempat di mana Yahushua disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.

Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yahushua ke situ.

 (Yohanes 19:41-42, KJV)

Dengan demikian, orang-orang Yahudi pergi menghadap Pilatus untuk meminta izin untuk mempercepat kematian dua tahanan lainnya5. Yusuf telah menerima izin untuk mengambil mayat Yahushua. Mereka kemungkinan besar menyampaikan permintaan mereka kepada Pilatus ketika Yusuf sedang berkoordinasi dengan Nikodemus untuk pemakaman Yahushua.

Menurunkan tubuh Juruselamat dari salib akan menjadi tugas yang melelahkan dan memakan waktu. Alkitab mencatat bahwa tidak ada tulang Yahushua yang patah, sesuai dengan nubuat. Yusuf, Nikodemus dan hamba-hamba mereka, akan sangat berhati-hati saat melepaskan tubuh Yahushua, namun meskipun demikian, itu bukanlah tugas yang mudah untuk melepaskan paku-paku yang begitu besar, yang tertancap jauh ke dalam kayu. Bahkan, para arkeolog memiliki tulang-tulang yang utuh dalam sebuah osuarium (kotak tulang) yang masih berisi paku. Jelas, siapa pun yang mengubur mayat tersebut tidak mampu melepaskan paku itu atau, setidaknya, dianggap sebagai usaha yang sia-sia.

Yusuf dan Nikodemus akan menghabiskan berapa lama pun waktu yang diperlukan untuk dengan sangat hati-hati, penuh hormat menurunkan mayat Yahushua dari kayu salib. Mereka tidak terburu-buru untuk pergi makan makanan Paskah. Mereka terlibat dalam peristiwa yang paling penting dalam hidup mereka. Lalu, mereka menyuruh hamba-hamba mereka untuk membawa mayat Yahushua ke Taman Makam, yang dekat. Ini mungkin memakan waktu satu jam untuk menyelesaikannya, hingga diperoleh waktu jam 8:30 malam.

 

8:30

Menurunkan mayat tanpa membuatnya semakin rusak merupakan sebuah pekerjaan yang rumit.
Hal ini akan membuat mereka selesai menurunkan mayat setidaknya pada jam 8:30 malam.


Membersihkan Mayat Yahushua untuk dikuburkan

"Dan sesudah dia menurunkan mayat itu, dia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat." (Lukas 23:53, KJV)

Mempersiapkan mayat untuk penguburan selalu memakan waktu. Dengan penganiayaan berat yang diderita oleh Sang Juruselamat sebelum kematian, dipadu dengan ritual-ritual dari proses penguburan orang Yahudi, itu bahkan akan memakan waktu yang lebih lagi. Yusuf, sebagai orang yang sangat kaya, memiliki sebuah makam yang baru digali yang disiapkan untuk istri dan dirinya sendiri di sebuah taman yang tenang. Di dalam lokasi makam tersebut terdapat kolam air yang sangat besar untuk penampungan air hujan. Mereka memiliki persediaan air yang banyak, tetapi itu masih akan menjadi tugas yang sangat lama dan sulit untuk membersihkan mayat yang terluka dan rusak. Setiap satu ember air harus diturunkan dan diangkat; rambut dan bagian yang tersisa dari jenggot, dicuci. Ritual pembersihan jauh lebih lama dari bilasan yang cepat. Tingkat pembersihan yang dibutuhkan kemungkinan akan mengharuskan setidaknya dua jam. Karena hal ini, itu akan menjadi sekitar jam 10.30 malam.

 

10:30

Membersihkan mayat pasti sulit, membuat waktu berlalu sampai jam 10:30 malam.


Membungkus mayat Yahushua untuk dikuburkan

"Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yahushua. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yahushua, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat". (Yohanes 19: 39-40, KJV)

Taman Makam

Taman Makam

Setelah mayat itu dibersihkan secara menyeluruh, pekerjaan sulit mengikat mayat dengan kain-kain pengikat dan rempah-rempah masih harus dilakukan. Tidak seperti mayat-mayat yang ditempatkan di dalam peti mati di dunia barat, tidak ada satu pun bagian tubuh yang menyentuh bagian lain. Lengan dan kaki semua harus terikat dengan kain yang memisahkannya. Tangan dan kaki biasanya diikat dengan kain secara terpisah seperti wajah. Ini merupakan praktik umum yang dapat disimpulkan dari keterangan yang diberikan dalam Alkitab tentang Lazarus setelah kebangkitan-Nya: "Orang yang telah mati datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yahushua kepada mereka, bukalah kain-kain itu dan biarkan dia pergi”. (Yohanes 11:44, KJV)

Dalam pemikiran orang Yahudi, proses penguburan sangat penting. Jika tubuh mayat tidak benar dikubur, individu dianggap dikutuk oleh Yahuwah. Oleh karena itu, proses mengubur mayat, terutama untuk seseorang yang dikasihi, akan menjadi proses yang menyeluruh dan sangat hati-hati.

Tidak semua orang dikuburkan terbungkus dengan rempah-rempah. Hanya raja dan orang yang sangat kaya yang mampu melakukan pembalseman rempah-rempah. Raja Hizkia menyimpan rempah-rempah di dalam rumah harta karunnya. Rempah-rempah itu dianggap sebagai bagian dari kekayaannya. "Rempah-rempah yang disebutkan sebagaimana yang digunakan oleh Nikodemus untuk persiapan mayat Tuan kita, Yoh 19: 39,40 adalah 'mur dan gaharu', dimana kata yang terakhir harus dipahami bahwa bukan gaharu untuk pengobatan, tetapi kayu yang sangat wangi dari kelas agallochum Aquilaria."6 Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa nilai rempah-rempah yang dibawa oleh Nikodemus adalah lebih dari $200.000 dollar di pasar zaman sekarang.7

"Rempah-rampah seberat lima puluh kati" adalah jumlah yang sangat besar dari rempah-rempah yang sangat mahal! Mur adalah suatu cairan. Gaharu adalah bubuk. Ritual membungkus mayat dengan rempah-rempah jauh lebih dari sekedar membuat mumi secara kilat, dengan segenggam dupa yang dilemparkan ke dalamnya. Setiap bagian dari tubuh harus dibungkus secara individual dalam beberapa lapisan. Campuran rempah-rempah cair dan bubuk diaplikasikan pada setiap lapisan, dengan hati-hati dan penuh hormat. Itu adalah proses yang sangat memakan waktu.

Pembungkusan mayat yang teliti dengan rempah-rempah, dapat memakan waktu hingga dua jam (jika tidak lebih) untuk menyelesaikannya. Sehingga akumulasi waktu akan membawa mereka hingga tengah malam.

 

12:30

Membungkus mayat dengan rempah-rempah adalah sebuah proses yang sangat menguras waktu.
  Mereka akan selesai melakukan itu setidaknya setelah pukul 00:30 malam.


Pemakaman

"Dan sesudah dia menurunkan mayat itu, dia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat." (Lukas 23:53, KJV)

Ketika mayat tersebut sudah selesai dibungkus, hanya akan membutuhkan beberapa menit untuk akhirnya meletakkan mayat itu di dalam kubur. Mengguling batu ke tempatnya, melepaskan kain yang berlumuran darah, dan mengumpulkan alat yang digunakan untuk melepaskan Sang Juruselamat dari kayu salib, tidak akan memakan waktu yang sangat lama. Saat jam 12:50 malam, keadaan memilukan akan mengantarkan langkah-langkah lelah menuju ke rumah.

 

 

12:50

Mereka, baik para pria maupun para perempuan akan kembali ke Yerusalem sekitar pukul 12.50 malam.

 

Rute para perempuan pulang dari taman makam 

Para perempuan akan membutuhkan waktu sekitar 15 sampai dengan 20 menit untuk kembali dari Taman Makam.


Para Perempuan

"Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yahushua dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat". (Lukas 23: 55-56, KJV).

Dalam budaya-budaya Timur Tengah, anggota-anggota keluarga adalah orang-orang yang harus mempersiapkan mayat-mayat untuk dimakamkan. Perempuan-perempuan dari keluarga tersebut mempersiapkan mayat jika yang meninggal adalah seorang perempuan, sementara anggota keluarga laki-laki mempersiapkan mayat jika yang meninggal adalah seorang laki-laki. Berbagai sumber menyatakan bahwa Yusuf dari Arimatea adalah anggota keluarga Yahushua, sehingga hal yang logis jika dia terlibat dalam penguburan Sang Juruselamat.

Sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Suci, perempuan-perempuan tinggal di belakang dan tidak terlibat dalam proses penguburan. Mereka juga sangat ingin melakukan sesuatu untuk penguburan tersebut, tetapi mempersiapkan mayat untuk penguburan adalah pekerjaan laki-laki. Sebagai gantinya, mereka menyaksikan dari jarak tertentu dengan penuh hormat, menentukan dan mengumpulkan rempah-rempah dan minyak untuk mengurapi mayat setelah mayat itu dibungkus.

Setelah batu itu digulingkan ke tempatnya, tidak ada lagi yang harus dilakukan di makam. Perempuan-perempuan kembali ke rumah, mungkin menemani para laki-laki untuk perlindungan. Ini bukan perjalanan yang terburu-buru. Mereka telah terjaga sepanjang malam. Mereka secara mental, emosional, dan fisik kelelahan. Tentu saja, tidak ada cara untuk menentukan secara tepat di mana perempuan-perempuan tersebut tinggal, tetapi jika mereka tinggal di sekitar ruang umum bagian atas, mereka berjarak kira-kira satu kilometer dari makam. Jika mereka tinggal di kota bagian bawah, butuh waktu lebih lama untuk kembali ke rumah. Pergi dengan jarak yang lebih pendek, bagaimanapun, itu akan memakan waktu sekitar 15-20 menit untuk melintasi jarak yang melelahkan dari kubur ke rumah mereka.

Bentuk kota Yerusalem

Tempat Ruangan Atas berada pada sudut kanan bawah dari gambar bentuk Yerusalem kuno ini. Perlu dicatat juga bahwa Istana Herodes berada di kiri atas.

Perempuan-perempuan mungkin telah menggunakan waktu tersebut untuk mendiskusikan rangkaian tindakan mereka selanjutnya. Mereka ingin untuk mengurapi mayat Tuan mereka yang  tercinta. Mereka juga ingin melakukan beberapa tindakan kecil untuk memuliakan-Nya. Setelah kembali ke rumah mereka, mereka membuat dengan tekun campuran rempah-rempah pengurapan yang mereka telah sediakan. Lukas mengatakan bahwa perempuan-perempuan "menyediakan rempah-rempah dan minyak". Namun, Alkitab menjelaskan secara jelas bahwa, ketika mereka membandingkan dan meracik apa yang ada di tangan mereka, mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki jumlah yang cukup. Tidak ada yang bisa dilakukan pada saat itu karena hari Sabat akan dimulai karena matahari telah terbit. Oleh karena itu, "pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat". (Lukas 23:56).

Setelah hari Sabat berlalu dan kios-kios pasar dibuka kembali untuk bisnis, perempuan-perempuan itu "membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yahushua". (Markus 16: 1, KJV). Meskipun mereka sangat ingin kembali ke makam untuk meminyaki mayat Yahushua, mereka menunggu. Mereka tidak bisa membeli rempah-rempah tambahan yang mereka butuhkan sampai Sabat berlalu. Mereka tahu cara terbaik untuk menghormati Dia adalah menaati-Nya. Dia mengatakan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala  perintah-Ku." (Yohanes 14:15, NKJV). Mereka menaati hari Sabat untuk menghormati "Tuan atas hari Sabat" itu.

Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa perempuan-perempuan itu kembali ke Yerusalem bersama para laki-laki. Dengan memungkinkan 15 menit untuk perjalanan pulang, ini akan membuat mereka kembali ke rumah sekitar jam 1:05 malam. Perempuan-perempuan itu kembali ke rumah mereka masing-masing, melihat persediaan yang mereka miliki, lalu berkumpul sekali lagi untuk berkonsultasi tentang apa saja pasokan mereka yang masih kurang yang harus dibeli setelah hari Sabat berlalu. Karena ini adalah tengah malam, jelas tidak akan ada toko-toko terbuka. Dengan berbicara secukupnya, ini akan memakan waktu minimal satu jam, sehingga waktu menjadi pukul 02:00 malam.

 

2:00 

Dengan perkiraan waktu zaman dulu, para perempuan baru akan menghentikan persiapan mereka pada sekitar jam 2 malam.


Sabat saat fajar

"Hari itu adalah hari persiapan dan Sabat hampir mulai." (Lukas 23:54, KJV)

Kumpulan catatan Injil tentang kematian dan penguburan Yahushua sangat singkat. Alkitab hanya memberi petunjuk banyaknya waktu yang terlibat dalam proses penguburan. Namun, ketika daftar kejadian diambil, langkah demi langkah, ketika kata-kata penting yang dicari dalam bahasa Yunani, fakta-fakta menjadi jelas: penguburan Yahushua tidak bisa terjadi sebelum matahari terbenam. Jika penggunaan yang lebih umum dari opsios diterima, butuh waktu hampir sepanjang malam! Segala sesuatu yang terjadi selama jam-jam malam dianggap sebagai bagian dari hari keenam dalam seminggu dan disebut hari persiapan. Menurut Injil Lukas, mereka tidak selesai sampai hari berikutnya ketika hari Sabat dimulai yaitu saat fajar.8 Meskipun hal ini tidak jelas dalam terjemahan bahasa Inggris, bahasa Yunani yang asli menetapkan ini tanpa pertanyaan.

Ungkapan yang diterjemahkan "hampir mulai" dalam ayat ini, adalah kata Yunani, ... (epiphosko). Definisinya mencengangkan: "mulai bertambah terang. - mulai fajar"9

Ini adalah bentuk #2017, ... (epiphauo), yang berarti "menerangi ... memberikan terang."10 Karena mereka menunggu dari petang hingga malam untuk memulai proses meminta izin untuk mengambil mayat tersebut, menurunkankannya, membersihkan dan membungkusnya, dll,. itu membawa mereka pada jam-jam malam untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka belum selesai sampai hari Sabat dimulai pada saat terang mulai bertambah.11

The New Strong’s Expanded Dictionary of Bible Words menguraikan tentang definisi ini, menyatakan epiphosko "bermakna mendekatnya hari Sabat."12 Jika kata tersebut digunakan dalam hubungannya dengan mendekatnya hari Sabat, dan jika kata itu sendiri berarti "mulai menyingsingnya fajar", kesimpulannya adalah jelas: Sabat dimulai saat fajar merekah, bukan saat terbenamnya matahari dan saat gelap gulita.

Di Yerusalem, pada zaman itu matahari terbit terjadi antara pukul 5:54 - 6:27. Namun, fajar-permulaan terang- bahkan muncul lebih awal. Waktu fajar astronomi di Yerusalem untuk bulan April terjadi antara jam 5:05 (awal bulan) dan jam 4:25 (di akhir bulan saat hari-hari memanjang menuju titik balik matahari musim panas).

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, perkiraan waktu tersingkat itu sengaja dipilih untuk penelitian ini. Tidak perlu membuat-buat rintangan-rintangan waktu yang terlibat. Entah seluruh proses bisa diselesaikan sebelum matahari terbenam atau tidak bisa. Dengan asumsi Yusuf meminta izin untuk mengambil mayatsebelum matahari terbenam, membawa kita sekarang pada saat perempuan-perempuan mempersiapkan rempah-rempah untuk pengurapan. Mereka akan menyadari bahwa mereka tidak memiliki cukup rempah-rempah dan tidak ada cara untuk membeli lebih banyak di waktu tengah malam. Mereka menunda upaya-upaya mereka sampai mereka bisa membeli lebih banyak pada saat hari Sabat telah berlalu. Berdasarkan perhitungan kami, ini sekitar tujuh jam setelah matahari terbenam. Kendati demikian, hebatnya, perkiraan konservatif kami sekitar empat jam. Dengan kata lain, Alkitab menjelaskan bahwa prosesnya benar-benar memakan lebih banyak waktu daripada waktu yang diperkirakan dalam penelitian ini!

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Sabat dimulai saat fajar karena mereka menunda persiapan-persiapan mereka. Oleh karena itu, pada saat pekerjaan penguburan orang-orang itu selesai, mereka kembali ke Yerusalem, perempuan-perempuan telah mengumpulkan rempah-rempah urapan mereka dan menyadari bahwa mereka membutuhkan lebih banyak rempah-rempah, adalah sebenarnya mendekati jam 5 pagi! Sabat, tanggal 15 bulan Abib, tiba dengan fajar dan perempuan-perempuan beristirahat menurut hukum Taurat.

 

5:00

Alkitab menyatakan bahwa keseluruhan proses itu berakhir
pada saat fajar mulai merekah pada hari Sabat, atau sekitar pukul 5 pagi!
Daftar kegiatan ini sesungguhnya dilakukan sepanjang malam.


Kebangkitan

"Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yahushua. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur" (Markus 16: 1-2, KJV).

Dalam hal ini, masih ada satu konfirmasi terakhir bahwa hari dimulai dengan fajar, bukan matahari terbenam: "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu". (Matius 28: 1, KJV). Ungkapan  menjelang menyingsingnya fajar" berasal dari kata yang sama persis seperti yang digunakan dalam Lukas 23:54 untuk menunjukkan bahwa hari Sabat "hampir mulai" saat perempuan-perempuan itu mengesampingkan persiapan-persiapan mereka karena hari Sabat hampir hampir dimulai. Ini berarti, "mulai bertambah terang: - Mulai fajar"13

"Menjelang" adalah sebuah kata yang menunjukkan pergerakan ke arah sesuatu. Ini adalah terjemahan yang baik dari kata Yunani, eis, yang juga mengungkapkan gerakan dan menunjukkan sebuah titik yang dicapai.14 Kata ini tidak akan digunakan jika Hari Pertama dimulai saat matahari terbenam pada malam sebelumnya. Kata itu hanya digunakan saat cahaya "fajar memulai hari pertama minggu itu" dimana hari dimulai.

Jika orang-orang Yahudi memulai hari mereka saat matahari terbenam, mereka akan mulai setiap hari saat matahari terbenam, termasuk hari pertama minggu itu. Namun, Matius 28: 1 jelas menyatakan bahwa setelah lewat hari Sabat (itu berakhir dengan berlalunya terang pada malam sebelumnya) karena terang mulai merekah pada hari pertama minggu itu, (hari pertama minggu itu belum dimulai saat matahari terbenam malam sebelumnya), perempuan-perempuan kembali ke kubur untuk meminyaki mayat Yahushua. Ini adalah Hari Raya Buah Pertama, pada tanggal 16 bulan Abib.

Dia tidak ada di sini! Dia telah bangkit! 


Dia tidak di sini! Dia telah bangkit!

"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." (Mazmur 119: 18, KJV)

Hikmat kemahatahuan Yahuwah secara sengaja merancang kematian Anak-Nya yang tunggal dalam setiap bagiannya. Kemahatahuan-Nya tahu bahwa kebenaran hari Sabat akan tersembunyi selama hampir 2.000 tahun. Tindakan yang paling terakhir dari kehidupan yang egois untuk meninggalkan catatan kronologi peristiwa-peristiwa yang, ketika dipelajari dengan hati-hati, dapat menunjukkan kepada orang-orang percaya dari generasi terakhir kebenaran tentang kapan hari Sabat dimulai.

Penganut Sabat hari Sabtu yang menaati hari Sabat dari matahari terbenam pada Jumat malam sampai matahari terbenam pada Sabtu malam, ingin menyesuaikan seluruh kronologi peristiwa antara kematian Yahushua tak lama setelah jam 3 sore dan matahari terbenam sekitar pukul 7 malam - kurang dari empat jam! Namun, ini adalah pekerjaan yang mustahil. Seperti yang ditunjukkan, perkiraan waktu paling konservatif mengungkapkan proses akan menyita waktu sembilan jam paling sedikit! Dan, sebagaimana yang dibuktikan berdasarkan waktu-waktu untuk fajar astronomi, seluruh proses benar-benar menyita waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Tidak ada cara yang sesuai dalam segala sesuatu yang terjadi dalam rentang waktu empat jam. Lebih lanjut, dengan melakukan hal tersebut bertentangan dengan fakta-fakta berikut sebagaimana yang diuraikan oleh Kitab Suci:

  1.  Jika penggunaan umum dari kata opsios diterima, Yusuf dari Arimatea tidak bisa mendekati Pilatus untuk meminta izin mengambil mayat itu sampai setelah matahari terbenam. (Matius 27: 57-58). Bahkan jika Yusuf pergi ke Pilatus sebelum matahari terbenam, masih tidak mungkin untuk menyesuaikan seluruh kronologi kejadian menjadi sesempit empat jam.
  2. Setelah menerima izin untuk menguburkan mayat itu, Yusuf pergi untuk membeli kain penguburan. (Markus 15:46)
  3. Proses penguburan tersebut begitu panjang, Alkitab menyatakan hari baru sudah mulai saat fajar karenanya perempuan-perempuan mengesampingkan persiapan-persiapan mereka dan beristirahat selama hari Sabat. (Lukas 23:54)
  4. Setelah lewat hari Sabat, perempuan-perempuan itu pergi dan membeli lebih banyak rempah-rempah yang digunakan untuk meminyaki mayat. (Lukas 23:56 dan Markus 16:1).
  5. Perempuan-perempuan itu kembali ke kubur karena hari itu "fajar mulai menyinsing pada hari pertama minggu itu." (Matius 28:1).

Kronologi kejadian kematian dan penguburan Yahushua dengan teguh menetapkan fakta bahwa hari menurut Alkitab, dan Sabat hari ketujuh, dimulai saat fajar, bukan saat matahari terbenam. Ini adalah saatnya untuk menanggalkan kesalahan-kesalahan dari tradisi dan asumsi dan menyambut jam-jam kudus Sabat sebagaimana yang dimaksud: dari datangnya cahaya saat fajar, sampai cahaya pergi di waktu malam. Yang lainnya hanyalah tradisi berdasarkan asumsi yang salah.

WLC menantang semua orang yang masih terus berpegang teguh pada pemeliharaan hari Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam untuk menyampaikan urutan kejadian lain untuk membuktikan posisi mereka. Urutan kejadian itu tentu harus terlaksana di antara waktu kematian Yahushua sesaat setelah jam 3 sore sampai matahari terbenam, pada sekitar jam 7 malam. Nyatakan waktu, jarak dan urutan kejadiannya. Jika itu adalah kebenaran, itu bisa dibuktikan. Jika tidak, saatnya untuk menguji kembali pemahaman yang sudah kuno.

Kontent Terkait:


1 Merriam-Webster Dictionary

2 The New Strong’s Expanded Dictionary Of Bible Words, 2001 ed., #6153, penekanan diberikan.

3 Ibid.,#3798, penekanan diberikan

4 Tempat penyaliban “tradisional” diusung oleh Katolik Roma sebagai Golgota dapat diabaikan karena berbagai alasan, salah satunya adalah bahwa tempat tersebut terletak di dekat sebelah barat kota. Kemurnian hukum ritual Yahudi serta faktor –faktor terkait menetapkan bahwa tidak ada yang bisa dikuburkan di sisi barat Yerusalem. Karena Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kubur di mana Yahushua dikuburkan dekat dengan tempat eksekusi, tempat tradisional Golgota tidak termasuk sebagai tempat asli eksekusi.

5 Yohanes 19 menjelaskan para tentara mematahkan kaki orang lain tetapi tidak pada Yahushua karena Dia telah mati. Ayat 38 diterjemahkan dengan menyatakan bahwa “setelah itu Yusuf dari Arimatea, ... meminta kepada Pilatus, supaya dia diperbolehkan menurunkan mayat Yahushua. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah dia dan menurunkan mayat itu. Di sini sekali lagi timbul masalah terjemahan. Kata diterjemahkan "setelah" sebenarnya menunjukkan "pendampingan; 'ditengah-tengah' ... (gen asosiasi, atau acc Suksesi). Dimana dia bergabung; menduduki posisi menengah. "(Strong’s Expanded Dictionary, #3326, penekanan diberikan.)

Dengan kata lain, itu menggambarkan perjalanan waktu dimana banyak hal-hal yang berbeda yang terjadi serentak, serta saling tumpang tindih dengan tidak adanya urutan yang digambarkan secara jelas. Masih ada kemungkinan menunjukkan dengan tepat ketika orang-orang Yahudi mendekati Pilatus dengan mempertimbangkan kumpulan catatan Injil Markus tentang kejadian-kejadian yang sama, yang membuktikan bahwa Pilatus tidak mengetahui kematian para tahanan pada saat Yusuf pergi menghadap dia.

6 Smith’s Bible Dictionary

7 Alkitab tidak menyatakan bahwa Nikodemus pergi dan membeli rempah-rempah untuk penguburan. Hal ini juga sejalan dengan bagaimana orang kaya pada zaman itu memelihara kekayaan mereka. Dengan tidak adanya  bank-bank sebagai tempat menyetorkan uang, mereka biasanya membeli aset-aset yang nyata, yang bisa dijual jika diperlukan.

8 Injil Lukas sesungguhnya menyatakan bahwa Sabat dimulai saat fajar dan diikuti segera dengan teks yang menggambarkan pada saat  para laki-laki menggulingkan batu ke tempatnya. Namun semua kumpulan catatan Injil harus dipertimbangkan. Ini jelas merupakan sebuah kesimpulan yang umum, yang memperkuat fakta bahwa peristiwa-peristiwa penguburan mencakup semua jam-jam malam, dan bukan menentukan saat waktu tertentu.

9 The New Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible, #2020, edisi 1990.

10 S.d.a.

11 eLaine Vornholt and Laura Lee Vornholt-Jones, The Great Calendar Controversy, hal. 40.

12 Op. cit., #2020, penekanan diberikan

13 S.d.a.

14 Strong’s Expanded Dictionary, #1519