Para pemelihara Sabat telah lama mengutip Katholik Roma untuk menunjukkan bahwa Gereja Katholik mengakui telah mengubah hari Sabat ke hari Minggu. Salah satu yang paling terkenal yaitu yang terdapat di dalam buku Great Controversy, halaman 448:
Umat Katholik menyatakan bahwa "pengudusan hari Minggu yang dilakukan oleh Umat Protestan adalah sebuah bentuk penghormatan yang mereka bayar terhadap kekuasaan Gereja [Katholik]." – Mgr. Segur, Plain Talk About the Protestantism of Today, hal. 213.
Pada tanggal 5 Januari 2006, Sarjana dan pembela Katholik Roma, Patrick Madrid, membuat sebuah pernyataan mengejutkan yang harus disimak oleh setiap orang yang mencintai Sabat yang sejati. EWTN, Jaringan Radio Katholik Global, penyelenggara sebuah acara interaksi radio melalui panggilan telepon yang berjudul Open Line. Seorang pendengar menelepon dengan pertanyaan yang menyangkut pernyataan bahwa Gereja Katholik telah mengubah hari Sabat dari hari Sabtu ke hari Minggu.
Madrid menyatakankan bahwa hari Sabtu yang sekarang ini adalah bukan hari Sabat Alkitabiah yang sesungguhnya, perubahan ini yang dibuat oleh Gereja Katholik adalah sebenarnya perubahan penanggalan. Berikut adalah kutipan dari transkrip pernyataan Patrick Madrid:
Jadi, yang harus kita ingat adalah, pertama-tama apa yang Yesus katakan: Dia berkata jangan lupa bahwa manusia tidak diadakan untuk hari Sabat, hari Sabat diadakan untuk manusia. Dan Tuhan sendiri, kita diberi tahu, adalah Tuhan atas hari Sabat, sehingga Dia yang berkuasa, dalam wilayah-wilayah sejauh bagaimana kita akan menaati perintah itu.
Apa yang saudara iparmu mungkin tidak mengerti adalah bahwa Gereja Katholik tidak mengubah perintah itu. Gereja Katholik menaati perintah untuk menguduskan hari Tu-. . . Hari Sabat, tetapi dilakukan di Hari Tuhan , dan umat Kristen mula-mula mengubah ketaatan mereka terhadap perintah itu dari hari Sabtu menjadi hari Minggu.
Terutama, karena adanya pemisahan yang kontras antara tuntutan-tuntutan Perjanjian Lama: ritual-ritual dan tuntutan-tuntutan perjanjian Musa berhadapan dengan ibadah Hari Sabat dan pengorbanan binatang, dan hal semacamnya. Dan mereka ingin menunjukkan Kekristenan yang berbeda dari agama Yahudi. Itu berasal dari agama Yahudi, tetapi itu berbeda dari agama Yahudi. eh, merayakan kedatangan Tuhan, maaf, merayakan kematian dan kebangkitan Tuhan pada hari di mana Dia bangkit dari kematian tampaknya paling tepat.
Eh, hal lain yang harus kita ingat juga adalah bahwa kalendar yang kita ikuti, termasuk yang diikuti oleh Gereja Advent Hari Ketujuh, bukan hanya sebuah kalendar yang dirancang oleh Gereja Katholik, tetapi juga itu adalah kalendar yang berdasarkan tahun solar, bukan tahun lunar. Dan kalendar Yahudi yang dipakai pada zaman Kristus, mengikuti kalendar lunar yang beberapa hari lebih pendek dari kalendar solar.
Sehingga ironi besarnya adalah bahwa bahkan Gereja Advent Hari Ketujuh sendiri tidak beribadah pada hari Sabat yang sama seperti Sabat Yahudi pada zaman Kristus, karena beberapa hari libur zaman sekarang, eh, memiliki, eh, telah diubah ke [dari?] kalendar lunar.