Print

Nefilim (Raksasa) di dalam Alkitab: Apakah Bapa adalah Maniak Genosida atau Pencipta yang Pengasih?

Berulang-ulang kali, orang-orang yang tidak percaya seperti para atheis dan agnostik telah menyatakan serangkain tuduhan menentang Yahuwah dan melawan firman-Nya,

Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah maniak genosida! Dia dengan sewenang-wenang telah menumpas banyak bangsa di dalam Perjanjian Lama tanpa alasan yang jelas! Dia benar-benar bukan Tuhan yang pengasih!

Ayat-ayat berikut ini sering dikutip untuk mendukung tuduhan aneh ini. Di sini, Yahuwah memerintahkan orang-orang Israel untuk menumpas secara menyeluruh tujuh bangsa:

Apabila Yahuwah, Elohimmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Yahuwah, Elohimmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada dewa-dewa lain. Maka murka Yahuwah akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis. (Ulangan 7:1-5).

Nations of Canaan Before the Israelite Invasion

Bangsa-bangsa Kanaan sebelum Serbuan Orang Israel
http://www.bible-history.com

Tujuh bangsa yang ditumpas:

    1. Orang Het
    2. Orang Girgasi
    3. Orang Amori
    4. Orang Kanaan
    5. Orang Feris
    6. Orang Hewi
    7. Orang Yebus

    Pada ayat berikut ini, Yahuwah membuat sebuah perbedaan yang jelas antara bangsa-bangsa yang harus dihancurkan (bangsa-bangsa Kanaan) dan bangsa-bangsa yang akan beroleh belas kasihan.

    Nyatakan Belas Kasihan:

    Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah Yahuwah, Elohimmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, boleh kaupergunakan. Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. (Ulangan 20:10-15).

    Tumpas Seluruhnya:

    Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Yahuwah, Elohimmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi dewa-dewa mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Yahuwah, Elohimmu. (Ulangan 20: 16-18)1.

    Mengapa Yahuwah membuat sebuah perbedaan antara bangsa-bangsa Kanaan dan bangsa-bangsa lain? Mengapa Dia memerintahkan supaya mereka ditumpas sepenuhnya? Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa penyembahan berhala yang ditularkan oleh orang-orang Kanaan (Ul. 7:4) adalah sebuah alasan yang mendasarinya, tapi ada alasan yang lebih besar di sini melibihi yang dapat terlihat. Untuk memahami gambaran lebih besar yang ada di sini, kita harus kembali ke zaman Nuh. Kitab Kejadian pasal 6 memegang kuncinya:

    Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. . . . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian 6:1-2,4).

    perplexed man reading the BibleMakna sebenarnya dari ayat ini telah lama terkubur, dan sering diabaikan oleh para sarjana dan juga oleh orang-orang yang mempelajari Alkitab. Untuk membuka arti dari ayat-ayat ini, pertama kita harus menentukan siapa yang disebut dengan "anak-anak Elohim" itu. "Anak-anak Elohim" dalam bahasa Ibrani adalah B'nai HaElohim. Kata-kata ini ditemukan hanya dalam tiga ayat lain lagi dalam Kitab Perjanjian Lama. Ketiga ayat ini terdapat dalam Kitab Ayub.2

    Pada suatu hari datanglah anak-anak Elohim menghadap Yahuwah dan di antara mereka datanglah juga Iblis. (Ayub 1:6).

    Pada suatu hari datanglah anak-anak Elohim menghadap Yahuwah dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap Yahuwah. (Ayub 2:1).

    Maka dari dalam badai Yahuwah menjawab Ayub: "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semuaanak-anak Elohim bersorak-sorai? (Ayub 38:1-7).

    Dalam semua ayat-ayat di atas, penulis3 menyatakan dengan jelas bahwa "anak-anak Elohim" adalahpara malaikat. Lalu kemudian apa yang Musa katakan kepada kita dalam kitab Kejadian pasal 6? Dengan jelas telah dinyatakan, Musa mengatakan kepada kita bahwa para malaikat tinggal bersama [kawin] dengan para perempuan dan bagi mereka lahirlah anak-anak bertubuh raksasa (Ibrani: Nefilim). Bagi sebagian orang ini mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang ayat-ayat ini katakan.

    Peristiwa-peristiwa aneh yang tercatat dalam kitab Kejadian pasal 6 telah dipahami oleh sumber-sumber kerabian kuno, serta oleh para penerjemah Septuaginta, sebagai peristiwa yang merujuk pada para malaikat pemberontak yang berkembang biak menghasilkan keturunan campuran [hibrida] yang aneh dengan perempuan manusia - yang dikenal dengan nama "Nefilim". Hal ini juga yang menjadi pemahaman dari para pemimpin gereja mula-mula. Peristiwa-peristiwa aneh ini juga bergema dalam legenda-legenda dan mitos-mitos dari setiap kebudayaan kuno yang ada di atas bumi, seperti kebudayaan: Yunani kuno, Mesir, Hindu, Kepulauan di Laut Selatan, Indian Amerika, dan hampir di semua kebudayaan-kebudayaan yang lain.4


    Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita secara singkat membahas beberapa masalah yang ada pada penafsiran "Keturunan Set" yang populer mengenai kitab Kejadian pasal 6.

    Teori Keturunan Set berpendapat bahwa "anak-anak Elohim" adalah keturunan Set dan "anak-anak perempuan manusia" adalah keturunan Kain. Teori ini menyatakan bahwa melalui perkawinan campur antara keturunan Set sebagai keturunan orang benar dan keturunan Kain sebagai keturunan orang jahat, dunia menjadi rusak sampai tidak bisa dibenahi lagi. Akibatnya, Yahuwah terpaksa membinasakan dunia dengan air bah dan memulai baru dengan Nuh, Orang Benar itu, dan keluarganya.

    Masalah #1: Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang menyebut keturunan Set sebagai "anak-anak Elohim" (B'nai HaElohim). B'nai HaElohim digunakan secara khusus untuk merujuk pada para malaikat dalam Kitab Perjanjian Lama. Kitab Ayub pasal 38 secara khusus telah menjelaskan bahwa B'nai HaElohim adalah para malaikat, karena manusia mana yang sudah hadir pada saat Yahuwah meletakkan dasar bumi?

    Maka dari dalam badai Yahuwah menjawab Ayub: . . . Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak-anak Elohim [B’nai HaElohim] bersorak-sorai? (Ayub 38:1-7).

    Tidak ada preseden Alkitab yang dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa "anak-anak Elohim" dalam kitab Kejadian pasal 6 adalah keturunan Set.

    Tidak ada preseden Alkitab yang dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa "anak-anak Elohim" dalam kitab Kejadian pasal 6 adalah keturunan Set.

    Penafsiran "Anak-anak laki-laki Set dan anak-anak perempuan Kain" bersifat memaksa dan mengaburkan pertentangan tata bahasa yang dimaksudkan antara anak-anak laki-laki Allah dan anak-anak perempuan Adam. Ini adalah upaya untuk menyalahkan pandangan lain pada teks ini yang banyak mengemuka pada abad-abad sebelumnya mengenai pemahaman teks Ibrani di antara para rabi dan para sarjana gereja mula-mula. Pertentangan bahasa kamus dengan jelas dimaksudkan untuk membangun perbedaan antara "para malaikat" dan perempuan Bumi.

    Jika teks itu dimaksudkan untuk membedakan "anak-anak laki-laki Set dan anak-anak perempuan Kain", mengapa tidak langsung berkata seperti itu? Set bukan Allah, dan Kain bukan Adam. (Mengapa bukan "anak-anak laki-laki Kain" dan "anak-anak perempuan Set?" Tidak ada dasar untuk membatasi teks ini pada salah satu kelompok dari keturunan Adam. Lebih jauh, tidak ada disebutkan di sana anak-anak perempuan Elohim).

    Dan bagaimana penafsiran "Keturunan Set" memberi peran pada penyebab nyata Air Bah, yang merupakan penyebab utama dalam teks itu? Seluruh pandangan telah dibuat pada serangkaian asumsi tanpa adanya dukungan yang Alkitabiah. . . .

    Upaya untuk menerapkan istilah "Anak-anak Elohim" dalam sebuah arti yang lebih luas tidak memiliki dasar tekstual dan mengaburkan ketepatan penggunaan pengartiannya. Ini terbukti adalah asumsi yang bertentangan dengan keseragaman penggunaan istilah Alkitab.5

    Hal lain yang perlu dipertimbangkan di sini adalah bahwa Alkitab bahkan tidak mengatakan bahwa keturunan Set adalah keturunan orang-orang benar.

    Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama Yahuwah. (Kejadian 4:26).

    Walaupun ayat di atas sering dikutip untuk membuktikan bahwa Set dan keturunannya adalah orang-orang benar, ada dua persoalan berbeda yang timbul dari pernyataan ini: (1) Ayat ini mengatakan "waktu itulah orang mulai memanggil nama Yahuwah". Ayat ini tidak mengatakan "waktu itulah keturunan Set mulai memanggil nama Yahuwah". (2) Selain itu, banyak para sarjana yang telah menyatakan bahwa ayat ini tidak diterjemahkan dengan akurat. Sebuah terjemahan yang lebih akuratnya adalah seperti ini: "Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai mencemarkan nama Yahuwah".

    Tidak boleh ditutup-tutupi bahwa banyak orang terkemuka telah menyatakan bahwa הוחלhuchal, yang kita terjemahkan sebagai “mulai”, harus diartikan sebagai “mulai mencemarkan”, atau “kemudian pencemaran dimulai”, dan dari masa ini mereka menandai asal mula penyembahan berhala. Sebagian besar doktor-doktor Yahudi berpendapat seperti ini, dan Maimonides telah membahasnya sedikit di dalam tulisannya: Treatise on Idolatry; karena bagian ini membuat penasaran, dan memberikan catatan yang paling mungkin dari asal-usul dan perkembangan penyembahan berhala . . . (Adam Clarke's Commentary on the Bible).

    Kitab Yaser [Kitab Orang Jujur], yang direkomendasikan oleh Alkitab sendiri (Yosua 10:13; 2 Samuel 1:18), menguatkan pemahaman ini.

    Dan Set hidup seratus lima tahun, dan dia memperanakkan seorang anak; dan Set menamainya Enos, dia berkata, karena pada waktu itu anak-anak manusia telah mulai bertambah banyak, dan menghinakan diri dan jiwa mereka dengan melanggar dan memberontak menentang [Elohim]. Dan pada zaman Enos inilah anak-anak manusia terus memberontak dan melawan kehendak [Elohim], untuk meningkatkan kemarahan [Yahuwah] terhadap anak-anak manusia. Dan anak-anak manusia pergi dan mereka melayani allah-allah lain, dan mereka melupakan [Yahuwah] yang telah menciptakan mereka di bumi: dan pada masa itu anak-anak manusia membuat patung-patung dari kuningan dan besi, kayu dan batu, dan mereka sujud dan melayani mereka. Dan setiap orang membuat dewanya dan mereka sujud kepada mereka, dan anak-anak manusia meninggalkan [Yahuwah] disepanjang hidup Enos dan anak-anaknya; dan kemarahan [Yahuwah] dinyalakan dalam catatan perbuatan-perbuatan dan kekejian-kekejian yang mereka lakukan di bumi. (Yaser 2:2-5).

    Masalah #2: Sama sekali tidak ada alasan untuk percaya bahwa "anak-anak perempuan manusia" adalah rujukan khusus untuk keturunan Kain. Secara konteks, "anak-anak perempuan manusia" hanya menunjukkan perempuan duniawi, yaitu anak-anak perempuan yang lahir bagi manusia karena mereka mulai berkembang biak di bumi.

    Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2).

    Masalah #3: Sama sekali tidak ada alasan untuk percaya bahwa perpaduan keturunan Set dan keturunan Kain akan menghasilkan orang-orang raksasa [Nefilim].

    Perkawinan orang tua yang memiliki pandangan keagamaan yang berbeda-beda tidak akan menghasilkan keturunan yang tidak wajar. . . . Karena perkawinan yang tidak alamilah yang menghasilkan makhluk-makhluk tidak normal yang menjadi alasan utama penghakiman Air Bah.

    Ketidakadanya kepalsuan tersebut pada riwayat manusia dalam kasus Nuh juga dicatat di dalam Kejadian 6:9: riwayat keluarga Nuh secara khusus tidak bercela.6

    Angels expelled from HeavenMasalah #4: Perjanjian Baru membenarkan pemahaman bahwa para malaikat entah bagaimana telah melakukan perkawinan dengan para perempuan pada zaman Nuh, bahkan menyatakan penghakiman pada mereka karena dosa besar ini. Dalam ayat-ayat berikut, Petrus mengatakan bahwa sebelum air bah, para malaikat berdosa dan akibatnya dilemparkan ke neraka [Yunani: Tartarus] untuk menunggu penghakiman.

    Sebab jikalau Yahuwah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; dan jikalau Yahuwah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; (2 Petrus 2:4-5).

    Dalam ayat-ayat berikut, Yudas menggemahkan kesaksian Petrus mengenai para malaikat yang telah berdosa. Yudas membandingkan dosa para malaikat ini dengan Sodom dan Gomora, yang menyatakan secara tegas bahwa mereka dengan cara yang sama “melakukan percabulan” dan mengejar “kepuasan-kepuasan yang tak wajar”.

    Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. (Yudas 1:6-7).

    Masih banyak lagi yang dapat dikatakan tentang ini, tapi menjelaskannya lebih jauh akan menjadi berlebihan. Hanya intinya di sini adalah bahwa "anak-anak Elohim" dalam kitab Kejadian pasal 6 adalah para malaikat pemberontak, bukan manusia (keturunan Set). Bersikeras mempertahankan bahwa "anak-anak Elohim" adalah sebenarnya "anak-anak Set" hanya akan menjadi kesalahan berdasarkan teks itu. Jika kita mau menjadi para pelajar Alkitab yang jujur, maka kita harus membiarkan Alkitab berbicara untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini, sama seperti dalam semua pembelajaran lain, kita harus tanpa prasangka mengikuti bukti ke mana pun bukti itu mengarah.

    Dalam pandangan mereka yang menganggap Alkitab dengan serius, pendapat yang mendukung "Pandangan Malaikat" adalah menarik.

    Bagi mereka yang dengan senang hati mau membebaskan diri mengambil penjelasan langsung dari teks itu, tidak akan ada sanggahan yang terbukti pada akhirnya.

    Dalam pandangan mereka yang menganggap Alkitab dengan serius, pendapat yang mendukung "Pandangan Malaikat" adalah menarik. Bagi mereka yang dengan senang hati mau membebaskan diri mengambil penjelasan langsung dari teks itu, tidak akan ada sanggahan yang terbukti pada akhirnya.7

    Catatan: Beberapa keberatan muncul pada penafsiran serbuan para malaikat dalam kitab Kejadian pasal 6 dengan alasan bahwa "malaikat tidak bisa kawin". Ayat-ayat ini ditampilkan untuk mendukung keberatan ini, meskipun, ayat-ayat ini berkaitan khusus untuk para malaikat yang ada di surga dan perkawinan (Matius 22:30; Markus 12:25; Lukas 20:34-36). Alkitab tidak mengatakan bahwa "malaikat-malaikat pemberontak yang tidak taat, yang meninggalkan tempat kediaman mereka", (Yudas 1:6) adalah tidak mampu berkembang biak.


    Sekarang mari kita lihat pengertian yang lebih besar dari pemahaman ini dan bagaimana kaitannya dengan perintah Yahuwah untuk menumpas bangsa-bangsa Kanaan.

    Secara sederhana, Yahuwah memerintahkan penumpasan bangsa-bangsa Kanaan karena mereka telah sepenuhnya terkontaminasi dengan gen Nefilim (perpaduan malaikat/manusia). Hal ini bertentangan dengan rencana-Nya bagi umat manusia, yang pada awalnya telah diciptakan menurut gambar-Nya. Jika dibiarkan, kontaminasi genetik ini akan menjadi begitu merajalela di semua tempat dan membuat Sang Mesias akan mustahil untuk lahir dengan murni dan tanpa cela8. Jika Yahuwah tidak campur tangan melalui pedang bangsa Israel, semua garis keturunan pada akhirnya akan terkontaminasi dengan gen Nefilim. Semua harapan keselamatan melalui Sang Mesias yang dijanjikan akan lenyap.

    Karena Alkitab tidak menyebutkan adanya serbuan malaikat yang kedua9, maka harus disimpulkan bahwa gen Nefilim kemungkinan besar berhasil selamat dari air bah melalui para isteri dari anak-anak Nuh yang ikut naik ke atas Bahtera. Setelah air bah, gen Nefilim muncul kembali ketika keluarga Nuh mulai menyebar dan berkembang biak di bumi. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan bangsa-bangsa Nefilim yang berkembang di tanah Kanaan di zaman Musa dan Yosua. Walaupun dalil ini mungkin mengejutkan bagi banyak orang, namun ini adalah sebuah pengambilan keputusan yang paling masuk akal berdasarkan bukti Alkitab.

    Urutan Peristiwa-peristiwa dalam Kitab Kejadian pasal 6 dan Setelah Air Bah:


    (1) Malaikat pemberontak kawin dengan manusia (perempuan duniawi).

    "Pada waktu itu orang-orang raksasa [Nefilim] ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketikaanak-anak Elohim [malaikat-malaikat] menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan". (Kejadian 6:4).

    Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim [malaikat-malaikat] melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah Yahuwah: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." Pada waktu ituorang-orang raksasa [Nefilim] ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim [malaikat-malaikat] menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian 6:1-4).

    Karena banyak malaikat [Elohim] yang tinggal bersama dengan perempuan, dan melahirkan anak-anak yang terbukti jahat, dan menjadi pembenci semua hal yang baik, karena keyakinan yang mereka memiliki pada kekuatan mereka sendiri; kebiasaannya adalah, bahwa orang-orang ini melakukan perbuatan-perbuatan yang mirip dengan apa yang dilakukan oleh para raksasa menurut sebutan orang-orang yang berbahasa Yunani. (Flavius ​​Josephus, Antiquities of the Jews, Buku 1, Bab 3, 1.3.1, http://www.biblestudytools.com/history/flavius-josephus/antiquities-jews/book-1/chapter-3.html)

    Pemahaman bahwa para malaikat pemberontak yang kawin dengan perempuan sebelum air bah (Kitab Kejadian pasal 6) adalah hal yang lazim di abad pertama, seperti yang dapat dilihat dalam kutipan Flavius ​​Josephus di atas. Jadi bukan nanti pada abad ke-5 ketika penafsiran "Keturunan Set" mengenai kitab Kejadian pasal 6 mulai mengambil alih.

    Barulah setelah pada abad ke-5 Masehi penafsiran "malaikat" dalam kitab Kejadian pasal 6 ini menjadi semakin dipandang sebagai sesuatu yang memalukan pada saat diserbu oleh para kritikus. . . .

    Celsus dan Julian yang murtad telah menggunakan keyakinan "malaikat" lama untuk menyerang Kekristenan. Julius Africanus telah memaksakan penafsiran Keturunan Set sebagai sebuah wilayah yang lebih nyaman. Cyril dari Alexandria juga menolak kebenaran penafsiran umum "malaikat" dan menggantinya dengan penafsiran "garis keturunan Set". Agustinus juga menganut teori Keturunan Set dan dengan demikian menjadi jaya pada abad pertengahan.10

    (2) Sebagai sebuah dampak dari serbuan malaikat yang disebutkan dalam Kejadian 6:1-4, hati manusia menjadi tak terelakkan didiami pikiran jahat.

    Ketika dilihat Elohim, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Yahuwah, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. (Kejadian 6:5-6).

    (3) Yahuwah mengatakan bahwa Dia harus membinasakan manusia dari muka bumi.

    Berfirmanlah Yahuwah: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." (Kejadian 6:7).

    Perhatikan bahwa Yahuwah mengatakan bahwa Dia juga harus menghancurkan "hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara". Mengapa binatang yang demikian banyak juga harus dibinasakan? Kitab Yaser [Kitab Orang Jujur] mengatakan bahwa setelah "para hakim dan para penguasa" (sepertinya yang dimaksudkan adalah para malaikat) mencuri "anak-anak perempuan manusia" dari suami-suami mereka, orang-orang mulai mencampur berbagai jenis hewan yang berbeda bersama-sama. Akibatnya, hewan-hewan sekalipun menjadi rusak.

    Dan para hakim dan para penguasa mereka mendatangi anak-anak perempuan manusia dan mengambil istri-istri mereka dengan paksa dari suami mereka sesuai dengan pilihan mereka, dan anak-anak manusia pada zaman itu mengambil dari ternak-ternak di bumi, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan mengajarkan pengawinan silang hewan-hewan11 dari satu jenis dengan jenis yang lain, dengan tujuan membangkit amarah [Yahuwah]; dan [Elohim] melihat seluruh bumi dan bumi itu sudah rusak, sebab semua makhluk telah sedemikian rusak di bumi, semua manusia dan semua hewan-hewan. (Yaser 4:18).

    historical depictions of chimeras

    Klik Gambar12 untuk membesarkan.
    Manusia, hewan hibrida, dan Simera di dalam Alkitab? (Video non-WLC)

    Hal ini menjelaskan penggunaan kalimat "segala jenis" yang disampaikan Musa berulang kali ketika merujuk pada hewan-hewan yang naik ke atas bahtera. Hewan-hewan ini secara genetik masih murni, masing-masing berdasarkan jenis mereka sendiri sebagaimana yang Yahuwah maksudkan, dan sebagaimana ketika Dia menciptakan mereka pada mulanya. (Kejadian 1:20-25).

    Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. (Kejadian 6:18-20).

    Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap. (Kejadian 7:13-14).

    Bukan hanya hewan-hewan yang memasuki Bahtera yang secara genetik murni, tetapi Alkitab juga memberitahu kita bahwa Nuh juga secara genetik adalah murni.

    (4) Nuh dinyatakan murni secara genetik.

    Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Yahuwah. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Elohim. (Kejadian 6:8-9).

    Kata yang diterjemahkan sebagai "tidak bercela" dalam ayat di atas adalah tamiym [H#8549]. Dalam konteks, kata ini tampaknya menjadi rujukan bukan hanya pada sifat dan perbuatan Nuh, tetapi juga kemurniannya secara genetik. Domba Paskah dan lembu betina merah, misalnya, harus tamiym (tidak cacat fisik), sama seperti semua korban penghapus dosa. (Lihat Keluaran 12:5, Bilangan 19:2, dan Imamat 4:3).

    Tidak adanya kepalsuan tersebut pada riwayat genetik manusia dalam kasus Nuh juga didokumentasikan dalam Kejadian 6:9: silsilah keluarga Nuh secara khusus tidak bercela. Istilah tamiym, yang digunakan, digunakan untuk tubuh fisik.13

    Kata Ibrani tamim berarti tidak bercela, dan adalah sebuah kata teknis untuk tubuh dan kesempurnaan fisik, danbukan secara moral. Karena itu digunakan pada hewan untuk kemurnian kurban. Hal ini diartikan tidak bercela dalam Keluaran 12:5; 29:1. Imamat 1:3,10; 3: 1,6; 4:3,23,28,32; 5:15,18; 6:6; 9:2,3; 14:10; 22:19; 23:12,18. Bilangan 6:14; 28:19,31; 29: 2,8,13,20,23,29,32,36. Yehezkiel 43:22,23,25; 45:18,23; 46:4,6,13. Tidak bercela. Bilangan 19:2; 28: 3,9,11; 29:17,26. Tidak bercela. Mazmur 119:1. Hal ini menunjukkan bahwa Kejadian 6:9 tidak berbicara tentang kesempurnaan moral Nuh, tapi menyampaikan kepada kita bahwa hanya dia dan keluarganya saja yang memelihara keturunan mereka dan menjaganya agar tetap murni, terlepas dari kerusakan yang terjadi yang diakibatkan oleh malaikat-malaikat yang memberontak. [Penekanan asli]14

    (5) Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki yang murni secara genetik.

    Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. (Kejadian 6:10).

    Menurut Kitab Yaser, Nuh mengambil salah satu dari anak perempuan Henokh untuk menjadi istrinya.

    . . . Nuh pergi dan mengambil seorang istri, dan dia memilih Naama anak perempuan Henokh, yang berusia lima ratus delapan puluh tahun. Dan Nuh berumur empat ratus sembilan puluh delapan tahun, ketika dia mengambil Naama menjadi istrinya. (Yaser 5:15-16).

    Mengingat Henokh tidak diragukan lagi adalah merupakan orang benar (Kejadian 5:18-24), adalah wajar untuk menyimpulkan bahwa istri Nuh (anak perempuan Henokh) adalah secara genetik murni dan, dampaknya, demikian pula pada anak-anak Nuh.

    (6) Telah dinyatakan bahwa bumi dan semua makhluk telah menjadi rusak.

    Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Elohim dan penuh dengan kekerasan. Elohim menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua makhluk menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6:11-12).

    (7) Yahuwah mengatakan bahwa Dia akan membinasakan semua makhluk.

    Berfirmanlah Elohim kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. (Kejadian 6:13).

    (8) Noah diperintahkan untuk membangun sebuah Bahtera.

    Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. (Kejadian 6:14-17).

    (9) Alkitab menyebutkan para isteri anak-anak Nuh untuk pertama kalinya.

    Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. (Kejadian 6:18).

    Sangat penting untuk dicatat di sini bahwa Musa tidak menyebutkan para isteri anak-anak Nuh sampai setelah:

    Ini sangat menunjukkan bahwa para isteri anak-anak Nuh tidak murni secara genetik. Mereka mungkin membawa setidaknya sebuah bakat gen Nefilim. Hal ini dibuktikan dengan tiga fakta: (1) Orang-orang raksasa muncul kembali setelah air bah, tanpa serbuan malaikat kedua. (2) Nuh secara genetik murni, dan bukti kontekstual menunjukkan bahwa anak-anaknya juga. (3) Tidak adanya penyebutan para istri sampai setelah dinyatakan bahwa semua makhluk telah menjadi rusak. (Kitab Yaser menguatkan pemahaman ini dengan mengatakan kepada kita bahwa para istri tidak dipilih sampai setelah Bahtera dibangun. Lihat Yaser 5:33-35).

    Sekali lagi, sementara proposisi ini mungkin datang sebagai kejutan bagi banyak orang, itu adalah kesimpulan paling masuk akal berdasarkan bukti Alkitab.

    [Catatan: Membawa gen Nefilim (seperti gen manapun) tidak menjamin bahwa gen itu akan diteruskan kepada keturunannya. Dalam kasus anak-anak Ham, terutama Kanaan, itu jelas terbawa. Catatan sejarah menunjukkan bahwa anak Yafet, Magog, mungkin juga telah mewarisi gen ini. Namun, tidak ada bukti, bahwa gen ini diwujudkan dalam keturunan Sem. Hal ini juga penting untuk dicatat di sini bahwa seseorang tidak dapat mengaku bersalah pada apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Para isteri anak-anak Nuh tidak akan secara otomatis dihakimi jika mereka terlahir dengan bakat DNA Nefilim].

    (10) Yahuwah membanjiri dunia. (Lihat kitab Kejadian pasal 7-8).

    Noah's Ark

    (11) Orang-orang raksasa (Nefilim) muncul kembali setelah air bah.

    Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het,orang Yebus danorang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.

    Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"

    Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."

    Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dansemua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

    Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa [Ibrani: Nefilim; kata yang sama yang digunakan Musa dalam Kejadian 6:4], orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13: 29-33).

    Perhatikan bahwa bangsa-bangsa "raksasa" (Nefilim) yang tercantum di sini semuanya adalah bangsa Kanaan (yang berarti bahwa mereka semua berasal dari cucu Nuh, Kanaan) dan adalah orang-orang yang diperintahkan Yahuwah agar ditumpas habis oleh orang Israel. Walaupun hanya empat dari tujuh bangsa Kanaan yang disebutkan di sini oleh para mata-mata, namun dapat dipahami bahwa tiga bangsa yang lain (orang Girgasi, orang Feris, orang Hewi) juga termasuk, karena mereka adalah bagian dari Kanaan. Sangat mungkin bahwa para mata-mata tidak menyebutkan nama orang Girgasi, orang Feris, orang Hewi karena alasan rute yang mereka lalui ketika mereka mengintai negeri itu. Para mata-mata datang melalui padang gurun Zin di sebelah selatan dan kemudian melanjutkan perjalanan ke utara sampai yang paling jauh di Rehob.

    Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat. Mereka berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di sana ada Ahiman, Sesai dan Talmai, keturunan Enak. (Hebron didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan di Mesir). Ketika mereka sampai ke anak sungai Eskol [lembah Eskol], dipotong merekalah di sana suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara. Tempat itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur yang dipotong orang Israel di sana. Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu. (Bilangan 13:21-25)

    Klik gambar untuk membesarkan. 

    Walaupun bangsa-bangsa Kanaan bukan satu-satunya bangsa orang-orang raksasa (Nefilim), namun mereka adalah bangsa yang paling besar dan paling banyak menduduki wilayah melebih suku-suku kecil manapun.

    Berikut ini adalah beberapa dari suku-suku para raksasa lain yang disebutkan dalam Alkitab:

    Menurut International Standard Bible Encyclopedia, "Kemungkinan mereka [orang Refaim, orang Enak, orang Zamzummim, dan orang Emim] adalah semua kelompok yang sama, diberi nama yang berbeda oleh berbagai suku yang perna bertemu dengan mereka". Keterkaitan antara Alkitab dan wilayah pendudukan orang Hori dengan suku-suku lain menunjukkan bahwa mereka juga adalah bagian dari sebuah kelompok yang lebih besar.

    Catatan: Semua suku-suku di atas terlibat dalam perang kitab Kejadian pasal 14. Ini bukan pertikaian biasa; ini adalah sebuah pertempuran antara manusia dan orang-orang raksasa (Nefilim)! Pemahaman ini dikuatkan oleh tulisan-tulisan sejarawan abad pertama, Flavius ​​Josephus, yang menyatakan bahwa "keturunan orang-orang raksasa" ditewaskan dalam pertempuran ini.17


    (12) Yahuwah mengatakan kepada orang Israel untuk membinasakan bangsa-bangsa Nefilim, sambil menunjukkan belas kasihan kepada bangsa-bangsa lain.

    Nyatakan Belas Kasihan:

    Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah Yahuwah, Elohimmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, boleh kaupergunakan. Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. (Ulangan 20:10-15).

    Tumpas habis bangsa-bangsa Nefilim:

    Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Yahuwah, Elohimmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Yahuwah, Elohimmu. (Ulangan 20:16-18).

    Apabila Yahuwah, Elohimmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Yahuwah, Elohimmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka Yahuwah akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis. (Ulangan 7:1-5).

    ALT TEXT

    Sebuah Ensiklopedia para raksasa oleh Stephen Quayle

    Menjaga garis keturunan...

    Perlu dicatat Yahuwah memberi perintah yang jelas untuk tidak menikah dengan bangsa-bangsa Nefilim:

    Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki. (Ulangan 7:3).

    Ini jelas menunjukkan bahwa Bapa Yahuwah menjaga garis keturunan yang darinya Mesias akan datang. Dia benar-benar melarang orang Israel untuk hidup bersama dengan bangsa-bangsa Kanaan. Bukti lain yang menarik dari kesimpulan ini ditemukan dalam fakta bahwa garis keturunan duniawi Yahushua datang melalui perkawinan Yehuda dengan menantu perempuannya, Tamar, bukan melalui anak yang dia dapat dari istri Kanaannya!

    Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya. . . . Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar [menantu perempuan Yehuda]: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya," maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, . . . Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu . . . maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya. . . . Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: "Inilah yang lebih dahulu keluar." Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau menembus ke luar," maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah. (Lihat Kejadian 38).

    Inilahsilsilah Yahushua Yang Diurapi, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, . . . (Matius 1:1-3; Lihat juga Lukas 3:33).

    Salah satu bukti pamungkas dari niat Yahuwah untuk mencegah garis keturunan Israel dari pencemaran gen Nefilim Kanaan ini ditemukan dalam pengumpulan orang Israel ke tanah Mesir di mana, mereka terisolasi, sehingga mereka bisa bertambah kuat dan bertambah banyak jumlahnya. Lebih dari 400 tahun sebelum peristiwa Keluaran, Yahuwah menyatakan kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi orang asing di negeri lain (Mesir), tapi akan kembali ke sana (Kanaan) ketika "kedurjanaan orang-orang Amori" sudah genap.

    Firman Yahuwah kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap". (Kejadian 15:13-16, penekanan diberikan).

    Segera setelah firman ini, kita membaca bahwa Yahuwah membuat perjanjian dengan Abraham di mana Dia berjanji untuk memberikan tanah yang diduduki oleh orang-orang Amori dan Nefilim lain untuk keturunannya.

    Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Yahuwah mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu." (Kejadian 15:17-21).

    Tampaknya di sini bahwa Bapa Yahuwah juga membiarkan bangsa-bangsa Kanaan (Nefilim) bertambah kuat dan bertambah banyak jumlahnya, sehingga pada waktu-Nya yang sempurna, Dia bisa membasmi keturunan pemberontak ini dan menunjukkan keperkasaan diri-Nya melalui tangan bangsa Israel yang tetap setia.

    Perintah Bapa untuk menumpas bangsa-bangsa Kanaan bukanlah sebuah tindakan yang sewenang-wenang. Jauh dari melakukan genosida secara acak, penumpasan orang-orang Kanaan adalah sebuah tindakan yang menjadi tanda dari pemeliharaan yang tak tertandingi dan kasih yang tanpa pamrih.

    Kesimpulan:

    Perintah Bapa untuk menumpas bangsa-bangsa Kanaan bukanlah sebuah tindakan yang sewenang-wenang. Jauh dari melakukan genosida secara acak, penumpasan orang-orang Kanaan adalah sebuah tindakan yang menjadi tanda dari pemeliharaan yang tak tertandingi dan kasih yang tanpa pamrih. Jika Bapa Yahuwah membiarkan kekafiran bangsa-bangsa Nefilim terus berlanjut tanpa hambatan, maka seluruh bumi sekali lagi akan menjadi rusak, dan garis keturunan Sang Mesias yang dijanjikan akan tercemar, sehingga akan menjadi mustahil bagi kita untuk dapat terselamatkan.

    Masuk akal mengapa [Yahuwah] mungkin telah membiarkan kode genetik mikroskopis (yaitu sisa dari informasi genetik) untuk bertahan hidup -- cukup lama bagi umat-Nya untuk memusnahkan mereka. Mengapa? Karena. . . melalui tindakan kepahlawanan dari orang-orang Ibrani maka seluruh dunia setelah Air Bah menjadi takut kepada mereka dan kepada YHVH, [Elohim] mereka - [Elohim] Yang Benar dari Abraham, Ishak dan Yakub. [Yahuwah] mendapat kemuliaan melalui orang-orang pilihan-Nya dan bangsa baru "Pembantai raksasa" ini berdiri sebagai sebuah kesaksian bagi semua bangsa lain akan kekuatan dan kebenaran yang luar biasa dari Sang Pencipta langit dan bumi Yang Hidup.

    Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa [Yahuwah] telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa [Yahuwah] telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab [Yahuwah Elohimmu], ialah [Elohim] di langit di atas dan di bumi di bawah. (Yosua 2:8-11)

    Ketika anda mempertimbangkan apa yang bangsa kecil ini lakukan pada semua kebudayaan besar dari orang-orang raksasa setelah Air Bah, sangat mudah untuk melihat mengapa [Yahuwah] "mengijinkan" gen Nefilim bertahan hidup -- cukup lama untuk dilenyapkan oleh umat-Nya. Dengan demikian, [Yahuwah] menunjukkan kepada dunia dan kepada malaikat pemberontak apa yang manusia dalam hubungan yang benar dengan-Nya dapat lakukan.18

    Pujilah nama Yahuwah yang tak tertandingi sekarang dan selamanya. Dia yang mengetahui kesudahan sesuatu dari sejak awal adalah adil dan benar dalam segala jalan-Nya!


    Masih banyak yang dapat dikatakan mengenai rincian dari serbuan malaikat dalam kitab Kejadian pasal 6, tetapi bukan dalam lingkup pembelajaran khusus ini untuk maju melampaui apa yang telah diuraikan di atas. Intinya di sini sudah dinyatakan dengan ringkas dalam kesimpulan di atas.


    Kitab Henokh

    Banyak orang yang berpendapat bahwa Kitab Henokh adalah sebuah sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui lebih dalam serbuan malaikat. WLC tidak menganjurkan atau menyangkal kemungkinan ini, tapi WLC telah berusaha untuk menunjukkan dari Alkitab saja bentuk sebenarnya dari kontroversi kitab Kejadian pasal 6. Walaupun Kitab Yaser secara periodik telah digunakan dalam penelitian ini untuk memberi penjelasan pada beberapa poin, itu sama sekali tidak diperlukan untuk membuktikan realitas serbuan malaikat dan dampaknya. Alkitab sendiri, dengan tak terbantahkan adalah cukup.

    Zaman Nuh

    Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:37).

    Bila dilihat dalam terang yang baru ini, dampak dari peringatan nubuatan ini membuat maknanya menjadi lebih besar.

    Pada zaman Nuh, semua makhluk telah rusak karena tindakan keji dan terlarang dengan melakukan perkawinan silang antara jenis-jenis yang tidak sama. Nefilim/orang-orang raksasa (Kejadian 6:4) dan simera (Yaser 4:18) dihasilkan dari penggabungan haram dan kecanggihan pemberontakan. Hari ini, kita kembali melihat perbuatan menjijikkan ini! "Para ilmuwan" sudah terlalu berani memanipulasi dan merusak gen manusia dan hewan; mereka, tanpa merasa bersalah, mengawinkan apa yang Yahuwah sebut "sangat baik" pada mulanya. (Kejadian 1:31). Sesungguhnya, kita sedang hidup di "zaman Nuh".

    Berikut adalah sedikit contoh dari banyaknya usaha-usaha mengerikan yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan moderen.

    Bukan hanya penggabungan manusia dan hewan yang telah menjadi praktek umum, tapi GMOs (Genetically Modified Organisme), atau makhluk hidup yang secara genetik sudah dimodifikasi, telah dengan cepat menjadi standar produksi pangan dan bahan konsumsi. GMOs sudah pasti menjadi sebuah penghinaan terhadap Yahuwah! Manusia, yang melakukan ini yang dikenal dengan sebuatan palsu "ilmu pengetahuan," menyombongkan diri bahwa mereka dapat menjadikan lebih baik apa yang Yahuwah sudah nyatakan "sangat baik" adalah merupakan tanda yang jelas dan masuk akal dari zaman di mana kita hidup.

    Banyak orang yang mempelajari Alkitab dan para peneliti Nefilim hari ini yang yakin bahwa kita akan melihat kembalinya Nefilim di hari-hari terakhir. Hal ini tentu saja mungkin terjadi, dan semua hal dapat dipertimbangkan, bahkan bila itu hanya kemungkinan. "Dan seperti di zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia". (Lukas 17:26). Semoga Yahuwah memperkuat hati kita dan memberikan kita hikmat di hari-hari mendatang.


    * Semua kutipan Kitab Suci berasal dari KJV dengan pemberian Nama-nama Suci.

    1 Orang Girgasi tidak terdapat dalam daftar kitab Ulangan pasal 20 tentang bangsa-bangsa orang Kanaan, tetapi termasuk di dalam kitab Ulangan pasal 7, Yosua 3:10, dan Yosua 24:11.

    2 "Anak-anak Elohim" (B'nai HaElohim) ditemukan dalam 5 ayat kitab Perjanjian Lama: Kejadian 6:2; Kejadian 6:4; Ayub 1:6; Ayub 2:1; Ayub 38:7

    3 Musa secara umum diberi kredit sebagai penulis kitab Ayub.

    4 Chuck Missler, Textual Controversy: Mischievous Angels or Sethites?http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    5 S.d.a.

    6 S.d.a.

    7 S.d.a.

    8 Yahushua, sebagai penggenapan lambang "Domba Yahuwah," harus tanpa cela.  "Anak domba [paskah]mu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing". (Keluaran 12:5) "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat". (1 Petrus 1:18-19).

    9 Beberapa orang telah berpendapat bahwa ada serbuan malaikat yang kedua, yang berarti bahwa malaikat-malaikat mengawini para perempuan baik sebelum dan setelah air bah. Namun, bukti menunjukkan bahwa kejadian ini hanya terjadi sekali. Untuk mengetahui lebih banyak, silahkan baca Archon Invasion: The Rise Fall and Return of the Nephilim oleh Rob Skiba, hlm. 31-64.

    10 Chuck Missler, Textual Controversy: Mischievous Angels or Sethites?, http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    11 Legenda-legenda simera (makhluk yang mengandung perpaduan gen yang berbeda, misalnya penggabungan manusia dengan hewan, hewan yang berbeda jenis digabungkan menjadi satu, dll.) adalah kisah yang terkenal disepanjang sejarah yang tercatat. Walaupun banyak orang yang mengabaikan kisah-kisah ini dan menganggapnya sebagai dongeng belaka, kebenarannya adalah bahwa simera adalah (dan sangat mungkin) sesuatu yang nyata. (Jasher 4:18; 36:32; 61:25) "Human,animal hybrids and Chimeras in the Bible?"

    12  (1) "Simera Arezzo" terbuat dari tembaga adalah salah satu contoh terbaik dari karya seni orang Etruria kuno. (400 SM)

    (2) "Sentaur..." oleh Laurent Marqueste (Orang Perancis, 1850–1920). Marble, 1892. Di Taman Tuileries, Paris.
    (3) Sphinx Raksasa di Giza
    (4) Patung Simera pada Fontaine Saint Michel, Paris, France.
    (5) Griffon Mesir
    (6) Vase Griffon, trefoil-mouth oinochoe, 420SM-400SM, Dibuat di: Attica (Eropa, Yunani, Attica (Yunani))
    (7) Theseus berkelahi dengan Minotaur oleh Étienne-Jules Ramey (French, 1796–1852). Marble, 1826. Di Taman Tuileries, Paris.
    (8) Obelisk Hitam Shalmaneser III adalah sebuah relief batu nisan hitam Neo-Syria dari Nimrud (Kalhu kuno), di bagian utara Iraq, memperingati tindakan-tindakan Raja King Shalmaneser III (bertakhta 858-824 SM). Tampilan detil dari dua cetakan plester yang berbeda.
    (9) Shedu Sirya

    13 Chuck Missler, Textual Controversy: Mischievous Angels or Sethites?, http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    14 Dr. E. W. Bullinger, Appendixes To The Companion Bible, Lampiran 26, http://www.markfoster.net/rn/companion_bible_appendices.pdf.

    15  Adalah mungkin bahwa "Rafa adalah bapa-suku dari Refaim, sebuah suku kuno dengan ketinggian yang sangat tinggi, yang mana hanya sedikit keluarganya yang masih tersisa bahkan di zaman Musa." Keil & Delitzsch, Commentary on the Old Testament, Volume 2, Joshua, Judges, Ruth, 1 and 2 Samuel, 2006, hlm. 680.

    16 Tempat tidur Og sekitar 13.5 kaki panjangnya dan sekitar 6 kaki lebarnya.  Ini adalah sebuah perkiraan tradisi berdasarkan hitungan 18” hasta.

    17 Flavius Josephus, Antiquities of the Jews, Book 1, Chapter 9, 1.9.1, http://www.biblestudytools.com/history/flavius-josephus/antiquities-jews/book-1/chapter-9.html

    18 Rob Skiba, Archon Invasion: The Rise, Fall and Return of the Nephilim, 2012, hlm. 157-158.