Print

Pertanyaan-pertanyaan yang Harus Direnungkan oleh Para Penganut Tritunggal/Dwitunggal yang Tulus

Yahuwah itu esa/satu. Yahushua, sang mesias/kristus, adalah anak tunggal-Nya. Berlawanan dengan kepercayaan umum, Alkitab tidak mengajarkan bahwa kristus adalah sang Pencipta itu sendiri, Alkitab tidak mengajarkan bahwa Bapa dan anak adalah pribadi/makhluk yang sama, dan bahkan Alkitab tidak mengajarkan bahwa Yahushua sudah ada sebelum kelahirannya di Betlehem.

Banyak saudara-saudari seiman terkasih, yang dengan rajin mengajarkan bahwa Bapa Surgawi kita yang penuh kasih dan putra-Nya adalah merupakan pribadi yang sama. Dalam artikel ini, kami akan mengajukan beberapa pertanyaan penting yang berkaitan dengan pengajaran ini dan akan mengkaji banyak ayat yang sering digunakan untuk mendukungnya. Artikel ini sengaja dibuat untuk memicu nalar dan bukan untuk argumentasi. Tujuan kami di sini adalah untuk menghadirkan terang, bukan perang.

bohlam listrikKami berharap, ketika Anda tekun berdoa sambil merenungkan poin-poin/pertanyaan-pertanyaan ini, maka Anda akan dapat mengesampingkan semua asumsi-asumsi, gagasan-gagasan yang telah dipegang sebelumnya, dan tradisi-tradisi yang sudah diwarisi. Dengan rendah hati kami mengingatkan anda agar anda membentuk pemahaman Anda hanya berdasarkan Alkitab.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran... (Yohanes 16:13a)

Pertanyaan # 1: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, bagaimana mungkin Bapa tidak dapat dicobai, sementara sang Anak bisa dicobai?

Yahuwah tidak dapat dicobai:

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Yahuwah!" Sebab Yahuwah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (Yakobus 1:13)

Yahushua telah dicobai:

Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani dia. (Markus 1:13; Lihat juga Mat. 4:1 dan Lukas 4:2.)

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia [Yahushua] harus disamakan dengan saudara-saudaranya, supaya dia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Yahuwah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena dia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka dia dapat menolong mereka yang dicobai. (Ibrani 2:17-18)

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita,dia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibrani 4:15)

Pertanyaan # 2: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, bagaimana bisa Bapa mengetahui waktu kembalinya Yahushua, sedangkan Yahushua sendiri tidak? Bukankah tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa Bapa menyembunyikan rahasia dari diri-Nya sendiri?

"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32)

"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32)

Pertanyaan # 3: Yahuwah itu abadi dan tidak bisa mati. Namun, Yahushua telah mati; dia rela menyerahkan hidupnya untuk Anda dan saya. Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, bagaimana itu bisa terjadi?

Yahuwah itu abadi:

Di hadapan Yahuwah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yahushua yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuan kita Yahushua Kristus menyatakan dirinya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang abadi, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Tim. 6:13-16)

"Satu-satunya yang abadi - Kata ini berasal dari kata - ἀθανασία (athanasia) – arti yang paling tepatnya adalah 'tidak bisa mati', dan itu berarti bahwa Tuhan, sesuai dengan sifat-Nya, menikmati kondisi di mana Dia sepenuhnya tidak tersentuh kematian." - Catatan Albert Barnes tentang Alkitab

Yahushua telah mati:

Yahushua berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawanya. (Mat. 27:50)

Akan tetapi Yahuwah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5:8)

Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya dia menjadi Tuan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (Roma 14:8-9)

Orang yang menyatakan bahwa Bapa dan Sang Anak adalah pribadi yang sama, maka orang itu sebenarnya sedang mencemooh peristiwa penyaliban dan menganggapnya hanya sebagai sandiwara. Berpegang teguh pada ideologi bahwa Yahushua adalah Yahuwah akan memaksa Anda juga untuk percaya bahwa Yahushua hanya berpura-pura mati karena dia sebenarnya masih hidup di Surga. Mohon berhenti sejenak untuk memikirkan konsekuensi dari doktrin semacam itu. Ini adalah penolakan terhadap pesan Injil itu sendiri.

Pertanyaan # 4: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua mengatakan bahwa Yahuwah menciptakan manusia? Mengapa dia tidak mengatakan langsung bahwa dia menciptakan umat manusia?

Sebab pada awal dunia, Yahuwah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan. (Markus 10: 6; Lihat juga Mat. 19:4.)

Di sini adalah kesempatan yang luar biasa bagi Yahushua untuk memberi tahu semua orang bahwa dia adalah Pencipta jika dia ingin melakukannya. Tapi dia tidak melakukannya. Dia tidak pernah membuat klaim seperti itu.

Pertanyaan # 5: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua terus-menerus menyebut sang Bapa sebagai pribadi tunggal yang berbeda dengan sebutan “Dia”, dan atau “-Nya”?

Jadi jika demikian Yahuwah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Dia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? (Mat. 6:30)

Dia bukanlah Elohim orang mati, melainkan Elohim orang hidup. Kamu benar-benar sesat!". (Markus 12:27)

Tidakkah Yahuwah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Dia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Lukas 18:7)

Pertanyaan # 6: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua berulang kali menyebut Yahuwah sebagai "Eloah-nya". Apakah Yahuwah memiliki Tuhan?

". . . Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Eloahku dan Eloahmu." (Yohanes 20:17)

Kira-kira jam tiga berserulah Yahushua dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Eloahku, ELoahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? (Mat. 27:46; Lihat juga Mar 15:34.)

Kata Yahushua kepadanya: "Janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Eloahku dan Eloahmu." (Yohanes 20:17)

Yahushua menyebut sang Bapa sebagai "satu-satunya Eloah yang benar" - terpisah dan berbeda dari dirinya sendiri.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Eloah yang benar, dan mengenal Yahushua Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Pertanyaan # 7: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua berdoa kepada Bapa? Apakah dia berdoa pada dirinya sendiri?

Pada waktu itu berkatalah Yahushua: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Elohim langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (Mat. 11:25)

Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari padaku, tetapi janganlah apa yang aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." (Markus 14:36)

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yahushua menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi aku, aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku." (Yohanes 11:41-42)

Demikianlah kata Yahushua. Lalu dia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah anak-Mu, supaya anak-Mu mempermuliakan Engkau. (Yohanes 17:1)

Pertanyaan # 8: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Yahushua yang akan menghakimi umat manusia dan bukan Bapa? Bagaimana mungkin satu pribadi yang sama bisa menghakimi dan tidak menghakimi sekaligus?

Yahuwah "dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang manusia [Yahushua] yang telah ditentukan-Nya." (Kisah 17:31)

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak. (Yohanes 5:22)

Karena Ia [Yahuwah] telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia [Yahuwah] dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang manusia [Yahushua] yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia [Yahuwah] memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan dia [Yahushua] dari antara orang mati." (Kisah 17:31)

[Lihat juga: Mat. 25: 31-32; Yohanes 5:26; Kisah Para Rasul 10:40; Roma 2:16; 2 Tim. 4: 1]

Pertanyaan # 9: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua berulang kali menyebut Yahuwah sebagai "Bapa"-nya? Apakah Yahushua adalah Bapa dari dirinya sendiri?

Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. (Mat. 7:21)

Dan aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapaku menentukannya bagiku. (Lukas 22:29)

Tetapi dia berkata kepada mereka: "Bapaku bekerja sampai sekarang, maka akupun bekerja juga." (Yohanes 5:17)

Pertanyaan # 10: Jika Bapa dan sang Anak secara harfiah adalah pribadi yang sama, mengapa Yahushua berulang kali menyebut dirinya sebagai "anak" Yahuwah? Apakah Yahuwah adalah anak dari diri-Nya sendiri?

Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Eloah yang hidup!" Kata Yahushua kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di sorga. (Mat 16:16-17)

Mari perhatikan secara khusus ayat di atas.

  1. Petrus mengakui bahwa Yahushua adalah "Anak Eloah yang hidup." (Petrus tidak mengatakan bahwa Yahushua adalah Eloah yang hidup.)
  2. Yahushua membenarkan pengakuannya dan mengatakan bahwa "Bapanya" adalah sumber dari pewahyuan yang diterima Petrus.

Orang-orang yang mengajarkan bahwa Yahushua adalah Eloah itu sendiri telah menuduh Petrus dan Yahushua telah salah di sini. Yahuwah tentu tidak akan mengijinkan kita menerima pengajaran seperti itu.

Kapan/mengapa Yahushua disebut "Anak Yahuwah"?

“Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Eloah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Yahuwah.” (Lukas 1:35)

Yahushua disebut "Anak Yahuwah" karena ia dikandung dalam rahim Maria melalui kuasa Roh Kudus yang menaunginya. Firman Yahuwah yang kekal, yang dikandung dalam rahim sang perawan itu, secara harfiah telah menjadi manusia (Yohanes 1:14).

Kejadian ajaib inilah yang dinubuatkan pemazmur sekitar 1.000 tahun yang lalu. Yahushua, Mesias yang dijanjikan, keturunan Daud dan sang pewaris takhta, harus benar-benar diperanakkan pada waktu tertentu, di dalam periode waktu yang fana ini.

"Aku mau menceritakan tentang ketetapan Yahuwah; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk." (Mazmur 2:7-9)

Alkitab tidak mengajarkan bahwa Yahushua sudah ada di Surga sebelum dia menjadi janin.


Memahami Ketentuan

 

Bagaimana orang Ibrani memahami "Kristus"? Siapa atau apa itu "Mesias"?

Pada saat ini, kita sering salah memahami arti sebenarnya dari kata Mesias dan Kristus sebagaimana yang telah ditulis oleh para penulis Alkitab. Kedua istilah ini berarti "diurapi." Kedua kata ini, sama sekali tidak menyiratkan keilahian atau ketuhanan. Hal ini menjadi sangat jelas ketika Anda menyadari bahwa Koresh, sang raja Persia, disebut sebagai "mesias" Yahuwah dalam kitab Perjanjian Lama.

Beginilah firman Yahuwah: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi [H4899: mashiyach (messiah)], kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya; . . . (Yes. 45:1a)

bola-bola lampuMesias/Kristus hanyalah gelar yang menyatakan pengurapan untuk tujuan khusus.

Mashiyach berarti "yang diurapi." (1) Mashiyach adalah sebuah kata yang penting untuk memahami baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ini adalah kata yang memberi kita istilah mesias. (2) Kata mashiyach menyiratkan pengurapan untuk jabatan atau fungsi khusus. (2a) Karena itu, Daud menolak untuk menyakiti Saul karena Saul adalah "orang yang diurapi Tuhan" (1 Sa 24: 6). . . (4) Gelar Kristus dalam Perjanjian Baru berasal dari bahasa Yunani – Christos – yang persis sama dengan gelar mashiyach dalam bahasa Ibrani, karena itu juga berakar pada gagasan 'mengolesi dengan minyak'. Jadi istilah Kristus menekankan pengurapan khusus Yesus dari Nazareth untuk perannya sebagai orang yang dipilih Tuhan. (The New Strong’s Expanded Dictionary of Bible Words)

Apakah Yahushua bersifat "ilahi"?

Pertanyaan ini telah menyebabkan kebingungan di antara banyak orang karena makna "ilahi" belum jelas digambarkan.

Kamus Webster mendefinisikan "ilahi" sebagai:

1. agama
a: dari, berkaitan dengan, atau berasal langsung dari Tuhan atau dewa
b: bersifat ketuhanan

Jika pertanyaannya adalah, "Apakah Yahushua berasal langsung dari Yahuwah?" (Definisi 1a), maka jawabannya adalah ya. Dia berasal dari Yahuwah; dia adalah firman Yahuwah yang menjadi manusia. (Namun, dia tidak memiliki keberadaan sebelum dia dikandung secara ajaib di dalam rahim Maria.)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Kata Yahushua kepada mereka: "Jikalau Yahuwah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi aku, sebab aku keluar dan datang dari Yahuwah. Dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. (Yohanes 8:42)

Jika pertanyaannya adalah, "Apakah Yahushua adalah Tuhan?" (Definisi 1b), maka jawabannya adalah bukan. Yahushua adalah keturunan Daud yang dijanjikan itu, seorang manusia yang lahir dari seorang perawan melalui karya ajaib roh Yahuwah.

"dari keturunannya [Daud]lah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Yahuwah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yahushua". (Kisah Rasul 13:23)

Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa El Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Yahuwah. (Lukas 1:35)

"Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitannya dari antara orang mati…." (Roma 1:3-4)

Setelah Saul disingkirkan, Yahuwah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Yahuwah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Yahuwah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yahushua. (Kis. 13: 22-23)

Apa maksud Alkitab ketika mengatakan bahwa Yahushua adalah seorang "manusia"?

Maksudnya sudah seperti itu apa adanya. Yahuwah, Bapa Surgawi kita, tidak pernah disebut sebagai "manusia". Banyak orang Kristen yang tulus mengajarkan bahwa Yahushua adalah 100% Yahuwah dan 100% manusia. Ini sama sekali tidak masuk akal, dan tidak dapat ditemukan di manapun dalam Alkitab.

Tetapi karunia Yahuwah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Yahuwah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yahushua Kristus. (Roma 5:15)

Karena Eloah itu esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Eloah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yahushua. (1 Tim. 2: 5) [Perhatikan bahwa "manusia Kristus Yahushua" dengan jelas disebutkan terpisah dari "Eloah yang esa" itu].

"Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang manusia [Yahushua] yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan dia dari antara orang mati." (Kis. 17:31)

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yahushua dari Nazaret, seorang manusia yang telah ditentukan Yahuwah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Yahuwah dengan perantaraan dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kis. 2:22)

Perhatikan baik-baik pernyataan Petrus pada ayat terakhir di atas. Petrus mengatakan bahwa Yahushua adalah "seorang manusia yang telah ditentukan Yahuwah". Petrus tidak mengatakan bahwa Yahushua adalah Yahuwah. Ini sejalan dengan pernyataan Paulus bahwa Yahushua adalah seorang "manusia" yang telah "ditentukan Yahuwah". (Kisah 17:31)

Apakah ada dua Tuhan?

Banyak orang, yang mengakui bahwa Alkitab membuat perbedaan yang jelas antara Bapa dan anak dan mengakui bahwa mereka adalah pribadi/makhluk yang berbeda, namun masih berpegang teguh pada gagasan bahwa Yahushua adalah sang wakil-pencipta dan sudah ada sebelumnya di Surga sebelum kelahirannya di Betlehem. Namun, gagasan semacam ini memberi kita sebuah kontradiksi yang nyata.

Alkitab menjelaskan bahwa Yahuwah sendiri adalah Pencipta dan satu-satunya El yang benar. Yahuwah itu echad (esa/satu).

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yahushua dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yahushua memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yahushua: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Yahuwah Elohim kita, Yahuwah itu esa. Kasihilah Yahuwah, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Lihat Markus 12:28-30.)

Beginilah firman Yahuwah, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah Yahuwah, yang menjadikan segala sesuatu, yang membentangkan langit sendirian, yang menghamparkan bumi dengan diri-Ku sendiri… (Yes. 44:24)

Penolakan pada kebenaran yang sudah dinyatakan secara jelas ini telah menjadi penyebab utama orang-orang Yahudi dan Muslim menolak Injil. Yahuwah itu satu. Dialah satu-satunya Eloah. Dialah satu-satunya Pencipta. Doktrin Tritunggal dan Dwitunggal yang keliru ini dengan segera ditolak oleh orang-orang Yahudi dan Muslim yang tulus karena keduanya tahu bahwa Eloah itu satu. Akibatnya, telinga mereka tertutup bagi kebenaran yang memberi kehidupan sebagaimana yang ada di dalam Yahushua dan mereka tidak dapat memahami anugerah belas kasihan Yahuwah yang mulia dalam berita injil.


Melihat Lebih Dekat Beberapa Ayat Yang Sering Disalahpahami

Di bawah ini adalah beberapa ayat yang sering digunakan oleh banyak penganut Tritunggal / Dwitunggal yang penuh kasih dan tulus untuk membuktikan bahwa Yahushua dan Yahuwah sebenarnya adalah pribadi yang sama.

“Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10:30)

Jika kita kembali dan memeriksa ayat ini sesuai konteksnya, segera menjadi jelas bahwa Yahushua tidak mengklaim bahwa dia dan Bapa secara literal adalah pribadi yang sama.

27Domba-dombaku mendengarkan suaraku dan aku mengenal mereka dan mereka mengikut aku, 28dan aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganku. 29Bapaku, yang memberikan mereka kepadaku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30Aku dan Bapa adalah satu.” 31Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yahushua. 32Kata Yahushua kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapaku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari aku?” 33Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari engkau, melainkan karena engkau menghujat Eloah dan karena engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan dirimu dengan Eloah. Kata Yahushua kepada mereka: ” …..36Masihkah kamu berkata kepada dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Eloah! Karena aku telah berkata: Aku Anak Eloah?” (Yohanes 10:27-33 dan 36)

Perhatikan yang berikut ini:

Bukti lebih lanjut bahwa Yahushua tidak mengklaim bahwa dia dan Bapa secara harfiah pribadi yang sama dapat ditemukan dalam doanya dalam Yohanes 17:

Dan aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. (Yohanes 17:22)

Dan aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (Yohanes 17:11)

Dan aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. (Yohanes 17:22)

Yahushua, dalam ayat-ayat di atas, berdoa agar murid-muridnya dapat menjadi satu sama seperti dia dan Bapa menjadi satu. Apakah dia berdoa agar kita semua menjadi satu makhluk literal? Tidak. Dia berdoa agar kita semua menjadi satu pikiran, satu keinginan, dan satu roh seperti dia dan Bapa (Yohanes 10:30). Paulus dan Petrus pun sama-sama menggemakan hal yang sama ini.

Sehingga dengan satu hati dan satu suara [fikiran] kamu memuliakan Yahuwah, Bapa dari Tuan kita Yahushua Kristus. (Roma 15:6)

Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Yahuwah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu! (2 Kor. 13:11)

Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil. (Filipi 1:27)

Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. (Filipi 2:2)

Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati. (1 Petrus 3:8)

Ayat lain yang sering disalahpahami …

“Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yohanes 17:5)

Ayat ini sudah seringkali ditafsirkan dengan arti bahwa Yahushua sudah ada sebelumnya dengan Bapa sebelum dunia diciptakan. Tapi bukan itu yang dia katakan. Yahushua, di sini, merujuk pada kemuliaan yang Yahuwah telah tetapkan sebelumnya bagi dirinya sebelum dunia diciptakan (sebelum dia dilahirkan). Petrus menerangkan kemuliaan yang dimaksud ini dengan sangat jelas:

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan dirinya pada zaman akhir. Oleh dialah kamu percaya kepada Yahuwah, yang telah membangkitkan dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakannya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Yahuwah. (1 Petrus 1:18-21)

Kita melihat topik mengenai pra-penetapan ini disampaikan secara teratur di seluruh Perjanjian Baru. Rencana keselamatan Yahuwah telah ditetapkan sebelum dunia dijadikan, tetapi belum dinyatakan sampai kelahiran, kematian, dan kebangkitan anak-Nya, Yahushua sang juruselamat kita.

"melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan dirinya pada zaman akhir" (1 Petrus 1:19-20)

Sebab di dalam dia Yahuwah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Ef. 1:4)

Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yahushua sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan juruselamat kita Yahushua Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. (2 Tim. 1:9-10)

Dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Yahuwah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Yahuwah juruselamat kita. (Titus 1:2-3)

Jika anda masih meragukan penjelasan Yohanes 17: 5 ini, Anda hanya perlu membaca doa Yahushua secara keseluruhan.

Setelah berkata, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada”, Yahushua melanjutkan doanya dan berkata:

Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku. Dan aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. (Yohanes 17:20-22)

Dalam ayat-ayat di atas, Yahushua mengatakan bahwa dia telah memberikan kemuliaan yang dianugerahkan kepadanya dan memberikannya kepada mereka yang bahkan belum dilahirkan – kepada “orang-orang, yang percaya kepadaku [Yahushua] oleh pemberitaan mereka [para murid].” Dia telah memberikan kemuliaannya kepada kita bahkan sebelum kita dilahirkan – tepat seperti yang dilakukan Bapa kepadanya.

Ingat, sekali lagi, bahwa rencana Yahuwah telah ditetapkan jauh sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa Yahushua adalah “Anak Domba yang telah disembelih sebelum dunia dijadikan.” (Wahyu 13: 8)

Kesimpulan

Sebenarnya, ada banyak ayat yang sekilas tampaknya mendukung pengajaran pra-inkarnasi Kristus. Namun, kita harus ingat bahwa para penerjemah Alkitab tidak luput dari ke-berpihakan dalam pekerjaan mereka. Mereka adalah manusia yang bisa saja melakukan kekeliruan sama seperti Anda dan saya, karena dengan gagasan-gagasan yang sudah terbentuk sebelumnya dan tradisi-tradisi yang diwarisi – dan sengaja, atau tidak, hal itu muncul dalam terjemahan mereka.

Masih banyak hal yang bisa dibahas tentang hal-hal ini, tetapi doa kami adalah agar ANDA (pembaca), sebagai pelajar Alkitab yang jujur ​​dan sebagai pencari kebenaran yang tulus mau dengan penuh doa menyelidiki hal-hal ini sendiri. Kebenaran itu tidak perna takut pada penyelidikan yang mendalam.

Karena Yahuwah itu esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Yahuwah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yahushua. (1 Tim. 2:5)

Terpujilah Nama Yahuwah yang Mahabesar, sekarang dan selamanya.

seorang laki-laki duduk di bawa pepohonan, memegang sebuah alkitab


Untuk mendapatkan penjelasan ayat-ayat yang paling sering digunakan untuk mendukung doktrin pra-inkarnasi Kristus, silahkan menuju ke link berikut: https://www.worldslastchance.com/topical-biblical-studies/anti-trinitarian-studies

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesalahan doktrin Tritunggal silahkan buka link berikut: https://www.worldslastchance.com/directory#The-Trinity-(doctrinal-error)