Sepuluh Alasan untuk meyakini kitab Wahyu di tulis sebelum tahun 70 M
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Setelah merilis artikel terbaru tentang Tanda Binatang, saya mendapatkan beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah tentang kapan Yohanes menulis kitab Wahyu. Artikel ini dibuat sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menyampaikan beberapa alasan mengapat waktu penulisannya lebih cepat dari sangkaan sebelumnya, yaitu sebelum waktu penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M. Telah diyakini sebelumnya bahwa Yohanes menulis kitab Yohanes pada masa pemerintahan Kaisar Domitian.
Mengapa ini penting? Jika memang kitab Wahyu berbicara tentang penghancuran Yerusalem yang akan datang pada tahun 70 M, maka kita dapat berargumen (seperti yang telah saya lakukan) bahwa kitab/surat itu ditulis untuk memperingatkan orang-orang Kristen abad pertama tentang peristiwa tersebut dan untuk mengidentifikasi Binatang itu (Nero) dan untuk memberikan konteks nubuatan tentang apa yang akan segera terjadi.
Namun, jika dapat ditunjukkan bahwa Yohanes menulis kitab Wahyu setelah jatuhnya Yerusalem, maka kitab ini akan menjadi sebuah surat peringatan bagi orang-orang Kristen di masa depan tentang peristiwa-peristiwa yang belum terjadi.
10 alasan yang tertulis di bawah ini diambil hampir seluruhnya dari artikel yang ada di blog Raptureless yang link-nya sudah disertakan, namun catatan serta komentar saya tertulis dibawah setiap alasan yang ada.
Pertentangan
Pulau Patmos
Sebelum saya membagikan alasan saya untuk mengklaim tanggal/waktu yang lebih awal dari keyakinan sebelumnya, mari kita lihat mengapa beberapa orang percaya bahwa Kitab Wahyu ini ditulis setelah masa pemerintahan Nero. Pertama adalah karena terdapat kesaksian yang bertentangan tentang kapan Yohanes diasingkan ke pulau Patmos (di mana dia menulis kitab/surat ini). Beberapa orang mengatakan bahwa dia diasingkan ke sana oleh Domitian (yang memerintah setelah Nero) dan berada di pulau itu antara tahun 81 M hingga 96 M. Namun, banyak dokumen sejarah yang membantah klaim ini dan mengatakan bahwa Yohanes diasingkan selama masa pemerintahan Nero (sebelum tahun 70 M).
Bukti paling kuat untuk tanggal/waktu yang diyakini pertama berasal dari Irenaeus (120-202 M), yang mengklaim bahwa Yohanes menulis kitab Wahyu di bawah pemerintahan Domitian. Namun, Irenaeus memiliki catatan akurasi sejarah yang buruk. Sebagai contoh, dia juga mencatat bahwa pelayanan Yahushua berlangsung dua puluh tahun dan bahwa dia disalibkan pada usia 50. Tidak ada orang yang menganggap serius klaim tersebut, jadi mungkin kita juga tidak harus percaya kata-katanya tentang kapan Yohanes menulis kitab Wahyu.
Berbeda dari penafsiran sebelumnya, berikut adalah 10 alasan yang dengan yakin dapat kita terima terkait waktu penulisan kitab Wahyu.
Alasan 1: Yohanes mengidentifikasi Nero sebagai Kaisar yang berkuasa pada saat itu.
Dalam Wahyu 17:10, Yohanes berkata, "Ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja."
Di sini, Yohanes berusaha mengidentifikasi makna dari binatang berkepala tujuh. Dia mengatakan bahwa tujuh kepala itu adalah tujuh raja, lima sebelumnya telah mati, dan yang keenam masih hidup. Jika kita memulai dari Julius Caesar (Kaisar pertama Roma) dan mulai menghitung, kita akan menemukan bahwa Kaisar keenam – yang sekarang berkuasa – adalah Nero.
Bukankah itu sudah sangat jelas?
Yohanes sendiri memberi tahu kita bahwa penguasa Kekaisaran Romawi pada saat dia menulis suratnya adalah Kaisar keenam, dan itu tidak lain adalah Nero.
Alasan 2: Kitab Perjanjian Baru dari Siria.
Salah satu dokumen kitab Perjanjian Baru tertua yang diketahui berasal dari abad kedua, dan diberi nama Perjanjian Baru Siria atau Peshitto. Dalam versi awal ini, jika Anda membuka Kitab Wahyu, Anda akan melihat ini di halaman judul:
"Sekali lagi, wahyu itu diberikan Yahuwah kepada Yohanes sang Penginjil yang suci ketika dia berada di pulau Patmos, tempat di mana kaisar Nero mengasingkannya."
Karena Nero memerintah Roma dari tahun 54 M hingga 68 M, maka Yohanes pastilah menulis kitab Wahyu selama periode ini.
Alasan 3: Penganiayaan Orang Yahudi terhadap Orang-orang Kristen.
Perjanjian Baru mengungkapkan bahwa, sejak dari awal, para penguasa Yahudi telah menganiaya gereja mula-mula. Rasul Paulus endiri adalah anggota dari kelompok yang berjalan keliling menangkap dan mengganggu mereka yang mengikuti Yahushua sebagai Mesias. Penganiayaan oleh orang Yahudi ini berlanjut dan meningkat sampai sesuatu yang drastis terjadi: Bait Suci Yahudi dihancurkan, Yerusalem dijarah, dan sistem agama Yahudi secara efektif dihancurkan.
Karena Yohanes merujuk pada penganiayaan orang Yahudi dalam kitab Wahyu sebagai sesuatu yang masih sedang dialami oleh orang-orang Kristen pada saat dia menulis, maka ini berarti bahwa Bait Suci masih berdiri. Oleh karena itu, kita dapat mengetahui bahwa kitab Wahyu ditulis sebelum tahun 70 M.
Alasan 4: Penganut agama Yahuwdi di dalam Gereja.
Menurut tulisan Yohanes, Orang-orang beragama Yahudi sangat aktif pada saat dia menulis.
“Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.” (Wahyu. 2:9)
“Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” (Wahyu. 3:9)
Jika Yohanes menulis kitab/surat ini setelah Bait Suci di Yerusalem dihancurkan maka hal-hal ini tidak akan dipersoalkan.
Selain itu, sekali surat-surat Paulus yang mengkritisi para penganut agama Yahudi (misalnya: Galatia, Roma, dan Efesus) diterbitkan dan diedarkan di seluruh gereja mula-mula (sesuatu yang dapat kita asumsikan terjadi setelah kitab Wahyu Yohanes ditulis), kegiatan ini tidak akan akan dapat ditoleransi dengan mudah.
Jadi, setelah beredarnya surat-surat Paulus yang mengecam para penganut agama Yahudi, maka hal tersebut tidak akan lagi menjadi masalah. Fakta bahwa Yohanes membahas masalah ini berarti bahwa surat-surat Paulus belum ditulis dan diedarkan. Oleh karena itu, kitab Wahyu ini ditulis sebelum penulisan kitab/surat Galatia, Roma, dan Efesus, dan itu berarti masa penulisannya adalah sebelum tahun-70 M.
Alasan 5: Keberadaan Yerusalem dan Bait Suci.
Dalam kitab Wahyu, pasal 11, Yohanes mendapat perintah "bangunlah dan ukurlah Bait Suci Yahuwah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya." (ay. 1)
Jika Bait Suci telah dihancurkan, Yohanes tidak akan bisa melakukan tugas ini. Oleh karena itu, Wahyu Yohanes kemungkinan ditulis sebelum penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M.
Alasan 6: Peristiwa-peristiwa yang akan datang dengan "Segera" dan "Sudah dekat".
Sepanjang tulisannya di dalam kitab Wahyu, Yohanes terus mengingatkan pembacanya bahwa peristiwa yang dia nubuatkan dalam suratnya akan terjadi dengan "segera," "tak lama lagi," atau "dengan cepat." Jika dia bermaksud bahwa peristiwa-peristiwa ini akan terjadi lebih dari 2.000 tahun kemudian, dia tentu bisa mengatakannya. Tapi bukan seperti itu yang dikatakannya.
"Inilah wahyu Yahushua Kristus, yang dikaruniakan Yahuwah kepadanya, supaya ditunjukkannya kepada hamba-hambanya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikatnya yang diutusnya, dia telah menyatakannya kepada hambanya Yohanes. (Wahyu. 1:1)
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. “ (Wahyu. 1:3)
“Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.” (Wahyu. 22:10)
“Dia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuan Yahushua!.” (Wahyu. 22:20)
Alasan 7: Kristus Dilihat Oleh "Mereka Yang Menyalibkannya".
Untuk menjelaskan alasan ini (dan referensi di atas dari kitab Wahyu 22:20), perlu untuk pertama-tama mendefinisikan apa yang kita maksud dengan "Kedatangan" Yahushua, sebagai lawan dari "Kembalinya Kristus" di Akhir Zaman.
Ada beberapa referensi di seluruh Alkitab tentang peristiwa penghakiman sebagai "kedatangan Yahuwah." Misalnya, dalam kitab Perjanjian Lama (PL), kita menemukan nubuatan tentang penghakiman Yahuwah terhadap beberapa bangsa yang diungkapkan dengan cara ini:
“Lihat, Yahuwah mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapan-Nya, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.” (Yesaya 19:1)
Apakah Yahuwah mengendarai awan dan menyerang Mesir? Tidak. Namun, tentara Asyur menyerang Mesir dalam pemenuhan nubuat ini pada sekitar abad ke-7 SM.
Ini sama dengan cara Yahushua mengatakan dia akan "datang dengan awan-awan" untuk membawa penghakiman terhadap Yerusalem karena telah menolak dia dan injilnya. Misalnya, Yahushua memberitahu Imam Besar bahwa dia akan secara pribadi melihat Yahushua datang dengan penuh kuasa di atas awan:
“Jawab Yahushua: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” (Matius 26:64).
Janji ini dibuat secara khusus kepada seorang pria bernama, Kayafas, sang Imam Besar, dengan berkata: “Engkau akan melihat Anak Manusia…datang di atas awan-awan di langit.”
Yahushua juga bernubuat selama Khotbahnya di Bukit (yang semuanya berbicara tentang penghancuran bait suci), diantaranya sebagai berikut:
“Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaann.” (Matius 24:30)
Jadi, setelah mengatakan semua itu, mari kita lihat apa yang dikatakan Yohanes dalam kitab Wahyu:
“LIHATLAH, IA DATANG DENGAN AWAN-AWAN dan setiap mata akan melihat dia, juga mereka yang telah menikam dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi dia. Ya, amin.” (Wahyu 1:7)
Di sini, Yohanes mengatakan bahwa orang-orang yang sama, yang telah menyalibkan Kristus akan melihat dia "datang di atas awan-awan," yang tidak hanya sejalan dengan kata-kata Yahushua sendiri tetapi juga menunjuk pada Penghakiman yang akan datang terhadap Yerusalem dengan menggunakan frasa "datang di atas awan-awan" sebagai referensi kepada ayat-ayat PL di atas.
Sebagai catatan, "mereka yang telah menyalibkannya" tidak hidup pada tahun 96 M, yaitu waktu yang diyakini oleh sebagian orang sebagai masa di mana Yohanes menulis kitab Wahyu. Bagaimana kita tahu hal ini? Karena mereka semua terbunuh pada tahun 70 M ketika orang-orang Romawi menghancurkan Yerusalem. Oleh karena itu, "mereka yang menyalibkannya" masih hidup sebelum tahun 70 M, dan itu berarti Yohanes harus telah menulis suratnya ketika mereka masih hidup.
Alasan 8: Kondisi Yohanes Pada Tahun 96 M.
Kita tahu dari tulisan-tulisan Yerome (seorang Bapa Gereja mula-mula) bahwa Rasul Yohanes masih terlihat pada tahun 96 M dan bahwa dia cukup lemah, Yerome mengatakan:
"…dia dengan susah payah diantar ke gereja dan hanya bisa berbicara beberapa kata kepada orang banyak.”
Yohanes mendapat perintah “jangan meteraikan penglihatan itu.” Mengapa? Karena kepadanya diberitakan nubuatan yang “menyangkut hal-hal yang harus segera terjadi.” (Lihat Wahyu 22:10).
|
Dan, jika kita membaca Wahyu 10:11, Yohanes berkata:
“(Aku) harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.”
Jika Yohanes menulis kitab Wahyu pada tahun 96 M, ketika kita memiliki saksi mata yang mengatakan dia hampir tidak bisa berjalan atau berbicara pada saat itu, maka bagaimana Yohanes bisa terus berbicara kepada siapa pun dalam kondisi itu?
Namun, jika Yohanes menulis kitab Wahyu pada tahun 70 M, maka dia masih memiliki banyak tahun kehidupan tersisa untuk berbicara kepada banyak bangsa dan raja tentang Injil Yahushua sebelum tahun 96 M.
Alasan 9: Nubuatan Daniel.
Ketika malaikat Yahuwah menyampaikan nubuatan kepada nabi Daniel, dia diperintahkan untuk "meteraikan penglihatan itu, karena nubuatan itu masih jauh" (Lihat Daniel 12:4). Namun peristiwa-peristiwa yang ditulisnya “hanya” tentang kisah 483 tahun kemudian. Tetapi Yohanes mendapat perintah “jangan meteraikan penglihatan itu.” Mengapa? Karena kepadanya diberitakan nubuatan yang “menyangkut hal-hal yang harus segera terjadi.” (Lihat Wahyu 22:10).
Jika peristiwa dalam nubuatan Yohanes akan terjadi hanya beberapa tahun lagi (10 atau 20 tahun), maka semua ini menjadi masuk akal. Namun, jika nubuatan Daniel dimeteraikan karena itu “masih jauh” (sekitar 483 tahun), maka adalah tidak masuk akal bahwa nubuatan Yohanes TIDAK dimeteraikan jika itu “harus segera terjadi” lebih dari 2.000 tahun kemudian?!
Untuk alasan ini, saya percaya bahwa Wahyu Yohanes ditulis sebelum penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M.
Alasan 10: Hanya Tujuh Gereja?
Kitab/surat Yohanes dimulai dengan pesan-pesan khusus dari Yahushua kepada Tujuh Gereja di Asia Kecil. Jika surat ini Yohanes ditulis setelah tahun 70 M, katakanlah pada tahun 96 M, seperti yang beberapa orang sarankan, pasti sudah ada banyak, dan bahkan sangat banyak gereja di wilayah itu, bukan hanya tujuh.
Peta Asia Kecil 1
KESIMPULAN
Ini adalah sepuluh alasan terbaik untuk menerima waktu lebih awal penulisan Wahyu Yohanes dan untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa yang ditemukan dalam kitab/surat ini sebagai sesuatu yang telah dipenuhi pada waktu penghancuran Yerusalem oleh orang Romawi pada tahun 70 M.
Artikel ini bukan buatan WLC yang ditulis oleh Keith Giles.
1 - Peta Asia Kecil dari https://bible-history.com/maps/map-new-testament-asia-cities
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC