Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Tanyakan kepada siapa saja yang beragama Kristen, maka mereka akan memberitahu anda siapa Yahushua Kristus itu. Namun, jika anda menanyakan apa arti “Kristus,” kemungkinan besar jawaban yang diberikan adalah salah. Ada yang menganggap Kristus adalah nama belakang Yahushua. Namun, Kitab Suci menyatakan bahwa “marga”nya, jika boleh dikatakan demikian, adalah “anak Yusuf.”¹ Ada juga yang beranggapan bahwa “Kristus” merupakan sebutan untuk menunjukkan keilahian, tetapi seperti yang akan kita lihat, hal itu juga tidak benar. Jadi, apakah arti sebenarnya dari “Kristus”?
Kata “Kristus” adalah transliterasi dari bahasa Yunani Christos, yang berarti “yang diurapi.”
|
Kata “Kristus” adalah transliterasi dari bahasa Yunani Christos,² yang berarti “yang diurapi.” Kata ini berasal dari akar kata yang berarti mengoleskan atau menggosok dengan minyak, yang membawa konotasi tindakan suci atau religius.³ Padanan katanya dalam bahasa Ibrani adalah Mashiach,⁴ atau dalam bentuk Anglikan yang lebih dikenal: “Mesias.” Kita melihat kedua istilah ini digunakan secara bergantian oleh Yohanes ketika ia menjelaskan pernyataan Andreas kepada para pembacanya:
Yohanes 1:41: “Ia mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya sendiri, dan ia berkata kepadanya: ‘Kami telah menemukan Mesias’ (artinya: Kristus).”⁵
Baik dalam bahasa Yunani maupun Ibrani, istilah ini digunakan bagi mereka yang dipisahkan untuk berbagai peran dalam melayani Yahuwah, terutama imam, raja, dan nabi⁶—jabatan yang semuanya digenapi oleh Yahushua sendiri.⁷ Dalam Kitab Suci, tindakan pengurapan seseorang dengan minyak kadang bertepatan dengan “pengurapan” oleh Roh Kudus, yang memampukan orang tersebut melakukan pekerjaan Yahuwah.
1 Samuel 16:13: “Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu, lalu mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya, Roh Yahuwah berkuasa atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel kembali ke Rama.”
Istilah “yang diurapi” juga dapat merujuk kepada seseorang yang dipenuhi Roh Yahuwah tanpa diurapi dengan minyak. Misalnya, hal ini terlihat dalam kehidupan Yahushua. Tidak ada catatan bahwa Ia menjalani suatu “upacara pentahbisan” dengan pengurapan minyak untuk pelayanan. Namun, pada saat baptisan airnya, Roh Kudus turun ke atasnya.⁸ Lebih lanjut, Petrus menegaskan bahwa Yahuwah telah mengurapi Yahushua dengan Roh Kudus dan kuasa.⁹
Kisah Para Rasul 10:38: “yaitu tentang Yahushua dari Nazaret: bagaimana Elohim mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Elohim menyertai dia.”
Umat Kristen mungkin terkejut mengetahui bahwa kata “mesias” tidak digunakan secara khusus hanya untuk Yahushua.
|
Umat Kristen mungkin terkejut mengetahui bahwa kata “mesias” tidak digunakan secara khusus hanya untuk Yahushua. Dalam Perjanjian Lama, Mashiach hampir selalu diterjemahkan sebagai “yang diurapi.” Raja pertama yang disebut sebagai Mashiach atau mesias adalah Saul. Ketika Saul mengejar Daud, Daud memiliki kesempatan untuk membunuh raja yang memberontak itu, tetapi dengan bijaksana ia memilih untuk tidak melakukannya. Daud berkata:
1 Samuel 26:11: “Kiranya Yahuwah menjauhkan aku daripada mengangkat tanganku melawan orang yang diurapi Yahuwah...”
Ketika Raja Daud membawa tabut perjanjian untuk ditempatkan dalam kemah pertemuan di Yerusalem, ia mempersembahkan sebuah mazmur syukur di mana ia memuji Yahuwah karena melindungi “orang-orang yang diurapi-Nya”:
1 Tawarikh 16:21-22: “Ia tidak membiarkan seorang pun menganiaya mereka, bahkan raja-raja dihukum-Nya oleh karena mereka, dengan firman-Nya: ‘Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan nabi-nabi-Ku janganlah kamu celakakan!’”¹⁰
Raja Salomo juga disebut sebagai Mashiach:
Mazmur 132:10: “Oleh karena Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!”
Bahkan Yahuwah menyebut Koresy,¹¹ raja kafir dari Media dan Persia, sebagai “mesias”-Nya, karena Yahuwah akan menggunakan dia untuk mengembalikan bangsa Israel ke Tanah Perjanjian setelah tujuh puluh tahun dalam pembuangan.
Seiring waktu, mashiach atau mesias menemukan pemenuhannya yang paling utama sebagai sebutan bagi raja yang pemerintahannya tidak akan berkesudahan.
|
Seiring waktu, mashiach atau mesias menemukan pemenuhannya yang paling utama sebagai sebutan bagi raja yang pemerintahannya tidak akan berkesudahan. The Oxford Companion to the Bible menyatakan:
“Dalam penggunaan Alkitab yang utama, maka ‘yang diurapi’ pada dasarnya merupakan sinonim dari ‘raja,’ khususnya Daud dan keturunannya…pada akhirnya bahasa dan citra kerajaan diterapkan terutama pada harapan akan seorang raja masa depan, yang pemerintahannya akan ditandai oleh keadilan, keamanan, dan damai sejahtera yang kekal.”¹²
Salah satu bagian paling terkenal mengenai Mesias yang akan datang berbicara tentang perlawanan sengit yang akan Ia hadapi sebagai raja pilihan Yahuwah. Namun pada akhirnya, Yahuwah dan Mesias-Nya akan menang. Perhatikan bagaimana pemazmur menggunakan istilah “yang diurapi” dan “raja” secara sinonim:
Mazmur 2:2, 4-6, 9 dan 12: “Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Yahuwah dan melawan yang diurapi-Nya…4 Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Yahuwah mengolok-olok mereka. 5 Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: 6 ‘Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!’ …9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar. …12 Ciumlah kaki-Nya, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!”
Dalam Perjanjian Baru, kata Christos atau “Kristus” muncul lebih dari 516 kali.¹³ Kadang-kadang digunakan secara umum untuk merujuk pada Mesias yang akan datang. Sebagai contoh, ketika orang Farisi mendengar bahwa Yohanes Pembaptis membaptis di padang gurun, mereka mengutus utusan untuk menanyai Yohanes siapa dirinya. Ia menjawab dengan berkata, “Aku bukan Kristus.”¹⁴ Lebih dari 500 kali, “Kristus” dikaitkan dengan Yahushua, sehingga kata ini menjadi pengenal dia sebagai Mesias yang telah lama dinantikan. Para penulis Perjanjian Baru menggunakan kata messias—yang merupakan bentuk Yunani dari mesias—hanya dua kali, dan keduanya menunjuk kepada Yahushua sebagai raja yang dinantikan:¹⁶
Yohanes 4:25-26: “Jawab perempuan itu kepadanya: ‘Aku tahu bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.’ 26 Kata Yahushua kepadanya: ‘Akulah dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.’”
Memang, Yahushua adalah Kristus, tetapi banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa peran Kristus atau raja yang diurapi itu bukanlah sesuatu yang melekat padanya sejak semula.
|
Memang, Yahushua adalah Kristus, tetapi banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa peran Kristus atau raja yang diurapi itu bukanlah sesuatu yang melekat padanya sejak semula. Pada hari Pentakosta, Petrus berdiri di hadapan orang banyak dan dengan berani menyatakan bahwa Yahuwah telah menjadikan Yahushua sebagai Kristus:
Kisah Para Rasul 2:36: “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Yahuwah telah membuat Yahushua, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuan dan menjadi Kristus.”
Paulus memberikan alasan mengapa Yahuwah menjadikan Yahushua sebagai Tuan dan Kristus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi:
Filipi 2:9-11: “Itulah sebabnya Yahuwah sangat meninggikan dia dan mengaruniakan kepadanya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yahushua bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: ‘Yahushua Kristus adalah Tuan,’ bagi kemuliaan Yahuwah, Bapa!”
Apakah alasan Yahuwah meninggikan Yahushua? Ayat sebelumnya menyatakan bahwa hal itu karena Yahushua taat kepada Yahuwah, bahkan sampai mati di kayu salib. Oleh sebab itu, Yahuwah meninggikan Yahushua di sebelah kanan-Nya dan memberikan kepadanya nama (atau otoritas) di atas segala nama. Yahuwah menjadikan Yahushua Mesias-Raja. Ketika Yahushua masuk ke dalam kerajaannya, setiap lidah akan mengaku bahwa dia adalah Tuan, bagi kemuliaan Yahuwah, Sang Bapa.
Sebagai kesimpulan, istilah Kristus atau Mesias berarti “yang diurapi.” Ini bukanlah sebutan untuk keilahian, melainkan menunjuk kepada mereka yang ditetapkan dan diperlengkapi untuk melakukan kehendak Yahuwah. Meskipun istilah ini tidak digunakan secara khusus hanya bagi Yahushua, pemaknaan dan penggenapannya yang paling utama terdapat pada Pribadi dari Nazaret yang ditinggikan oleh Yahuwah sebagai Raja.
Yohanes 18:37: “Maka kata Pilatus kepadanya: ‘Jadi engkau adalah raja?’ Jawab Yahushua: ‘Engkau mengatakan bahwa aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini, supaya aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraku.’”
1 Yahushua dari Nazaret, anak Yusuf – Yohanes 1:45.
2 Christos, #5547, New American Standard Exhaustive Concordance of the Bible.
3 Chriô tidak boleh disamakan dengan aleiphô (yang berarti mengurapi atau mengoles dengan minyak, tetapi digunakan dalam konteks biasa atau non-sakral). Lihat “chriô, #5548,” The Complete Word Study Dictionary, Spiros Zodhiates, (Chattanooga, TN: AMG Publishers, 1993), hlm. 1486.
4 Mashiach, #4899, New American Standard Exhaustive Concordance of the Bible.
5 Lihat juga Yohanes 4:25-26.
6 Misalnya: imam – Imamat 4:3; nabi – 1 Raja-raja 19:16.
7 Ibrani 3:1; Yohanes 19:21; Lukas 24:19.
8 Matius 3:16-17.
9 Lihat juga: Yesaya 61:1-2 yang digenapi dalam Lukas 4:18-21; Kisah Para Rasul 4:27.
10 Pernyataan yang sama muncul dalam Mazmur 105:15.
11 Yesaya 45:1 – kata “yang diurapi” adalah mashiach dalam bahasa Ibrani, atau ditransliterasikan sebagai messiah dalam bahasa Inggris.
12 “Messiah,” The Oxford Companion to the Bible, Bruce M. Metzger, ed. (New York: Oxford University Press, 1993), hlm. 514.
13 New American Standard Bible, 1995.
14 Yohanes 1:19-28, khususnya ayat 20; lihat juga Lukas 3:15.
15 Kristus (Yahushua Kristus, Kristus Yahuwah, dan sebagainya) digunakan bagi Yahushua sebanyak 503 kali dalam Perjanjian Baru. Messiah digunakan dua kali (messias dalam bahasa Yunani). Herbert Lockyer, All the Divine Names and Titles in the Bible, (Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House, 1975), hlm. 101-102; 104-105; dan 206.
16 Yohanes 1:41 dan 4:25.
Artikel ini bukan buatan WLC. Sumber: https://onegodworship.com/what-does-christ-and-messiah-mean/
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC