Meterai Yahuwah: Sudahkah Anda Menerimanya? (Bagian 2)
Di website WLC, kami telah mengembalikan penggunaan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak, sebagaimana yang sebelumnya ditulis oleh para penulis Alkitab yang terilhami. Klik di sini untuk mengundu versi Alkitab tersebut. Versi Alkitab (RNV) ini adalah bukan berasal dari WLC. -Tim WLC |
Meterai Menguatkan
Meterai dibuat dari lilin. Lilin dilelehkan dan cetakan logam ditekan ke dalam lilin yang masih lunak. Ketika lilin menerima bekas cap meterai itu, ia mengeras. Meterai lilin yang mengeras merupakan cerminan sempurna dari meterai logam yang membentuknya.
Semua orang yang menerima meterai Yahuwah di dalam pikiran mereka, seperti lilin, menerima bekas cap ilahi. Hal ini dinubuatkan dalam Yeremia 31:33:
"Tetapi beginilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Yahuwah: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Elohim mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Yahuwah! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Yahuwah, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yeremia 31:33-34)
Ketika meterai Yahuwah diterapkan pada pikiran dan jiwa seorang pendosa yang bertobat, suatu ciptaan baru terbentuk. Pikiran menjadi diperbarui; menjadi satu dengan pikiran ilahi. Pikiran, emosi, motivasi, dan keinginan kini mencerminkan gambaran indah dari Sang Pencipta. Karena hukum Yahuwah adalah salinan sempurna dari karakter-Nya, semua yang dimeteraikan oleh Yahuwah dianugerahi keindahan karakter-Nya. Manusia yang lemah dan mudah goyah menjadi kuat melalui iman kepada Penebusnya. Perempuan yang pemarah dan pendendam menjadi lemah lembut dan penuh kasih melalui perubahan pikirannya, ketika ia mengklaim dengan iman kebenaran Yahushua.
"Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Yahushua, Dialah yang telah mengurapi kami, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita, dan memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita." (2 Korintus 1:21-22)
Kuasa Yahuwah memeteraikan (menjaga, memelihara, melindungi) semua orang yang telah mempercayakan diri mereka kepada pemeliharaan-Nya.
Tanda Kesetiaan
Sabat, yang mengandung meterai Yahuwah, pada akhirnya merupakan tanda kesetiaan. Sabat membedakan antara mereka yang melayani Yahuwah dan mereka yang tidak.
Pemberontakan dan ketidaktaatan terhadap hukum ilahi selalu menjadi tanda dari kerajaan Setan. Sebaliknya, kesetiaan terhadap hukum ilahi adalah tanda yang membedakan warga Kerajaan Surga. Yahushua dengan jelas menjelaskan bahwa bukti nyata kasih kepada Yahuwah terdapat dalam sikap hati yang menuruti hukum-Nya: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15)
Umat Yahuwah, sebagai warga Kerajaan Surga, mengasihi Sang Pemberi Hukum. Karena itu, mereka menaati Hukum Kasih yang agung. Ibadah pada Sabat yang sejati merupakan pernyataan kesetiaan mereka kepada Sang Pencipta. Kitab Suci bahkan menyatakan bahwa Sabat diberikan sebagai tanda antara Yahuwah dan umat-Nya:
"Sesungguhnya kamu harus memelihara sabat-Ku, sebab itulah suatu tanda antara Aku dan kamu, turun-temurun, supaya orang mengetahui, bahwa Akulah Yahuwah, yang menguduskan kamu." (Keluaran 31:13)
Pertanyaan besar di sini adalah – jika engkau tidak memelihara Sabat Yahuwah, siapakah yang menguduskan engkau?
Semua orang yang diselamatkan pada akhirnya akan dimeteraikan dengan meterai Elohim yang hidup. Kitab Wahyu telah menubuatkan hal ini.
“Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi; mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup ke bumi, atau ke laut atau kepada pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit, memegang meterai dari Elohim yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang kepadanya diberikan kuasa untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: ‘Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Elohim kami pada dahi mereka!’” (Wahyu 7:1-3)
Hal ini merupakan salah satu tindakan terakhir yang dilakukan sebelum berakhirnya sejarah dunia. Nubuat ini memiliki padanannya dalam Perjanjian Lama, yakni dalam kitab Yehezkiel:
“Lalu Ia berseru dengan suara nyaring di telingaku: ‘Suruhlah orang-orang yang diserahi tugas atas kota itu mendekat, masing-masing dengan senjata pemusnah di tangannya!’ Maka tampaklah enam orang datang dari pintu gerbang atas yang menghadap ke utara, masing-masing dengan senjata pemusnah di tangannya; dan di tengah-tengah mereka ada seorang berpakaian lenan dengan alat tulis di pinggangnya. Mereka masuk dan berdiri di sisi mezbah tembaga.
Lalu Yahuwah memanggil orang yang berpakaian lenan itu, yang ada alat tulis di pinggangnya, dan Yahuwah berfirman kepadanya: ‘Jelajahlah kota Yerusalem, dan buatlah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan mengeluh karena segala perbuatan kekejian yang terjadi di dalamnya.’
Dan kepada yang lain aku mendengar Ia berfirman: ‘Ikutilah dia melalui kota dan bunuhlah; janganlah matamu sayang dan janganlah kenal belas kasihan. Bunuhlah sampai tuntas tua, muda, anak-anak dara, anak-anak kecil dan perempuan; tetapi janganlah mendekati setiap orang yang di dahinya ada tanda itu. Mulailah dari tempat kudus-Ku.’
Maka mulailah mereka dengan para tua-tua yang berada di depan Bait Suci itu.” (Yehezkiel 9:1-6)
Sebagaimana yang telah terjadi pada masa lalu, meterai ilahi melindungi semua orang yang telah bertobat dan kembali menyembah Sang Pencipta pada hari Sabat-Nya yang kudus. Mereka telah menerima meterai-Nya pada dahi mereka melalui ketaatan kepada hukum-Nya. Dengan demikian, mereka dipelihara dan dijaga.
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Yahuwah: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Elohimku, yang kupercayai.’ ... Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. ...
Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.” (Mazmur 91:1, 7-8, 14-15)
“Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah turun-temurun, dan akan mengokohkan kembali dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan: ‘Yang memperbaiki tembok yang tembus’, ‘Yang membetulkan jalan, supaya tempat itu dapat dihuni.’ Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut sabat sebagai hari kenikmatan dan hari kudus Yahuwah sebagai hari yang mulia; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Yahuwah, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Yahuwahlah yang mengatakannya.” (Yesaya 58:12-14)
Bergabunglah dengan mereka yang setia, baik di surga maupun di bumi. Nyatakan kesetiaanmu kepada Sang Pencipta. Beribadahlah pada Sabat ketujuh yang sejati dan terimalah meterai Yahuwah.