Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Saya akan mengalami pencobaan dari luar maupun dari dalam diri sampai Yahushua datang di awan-awan kemuliaan atau membangkitkan saya dari kubur. Pada kedatangan kedua itulah, jika kita masih hidup, dan pada kebangkitan jika kita telah mati, pemuliaan akan terjadi.
Pemuliaan adalah penghapusan kodrat berdosa; sampai saat itu tiba, kita masih harus hidup dengan sifat yang berdosa ini. Sifat ini tetap ada dalam diri orang-orang percaya, tetapi tidak seharusnya berkuasa. “Sebab dosa tidak akan berkuasa lagi atas kamu, karena kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia.”
Luther belajar, bertentangan dengan didikan masa kecilnya, bahwa jalan keselamatan bukanlah melalui peraturan, ketetapan, hukum, dan perintah. Hukum ilahi yang kudus dan suci itu tidak diberikan kepada orang berdosa; hukum itu diberikan kepada makhluk yang sempurna pada saat penciptaan, dan mereka mampu menaatinya. Namun, Anda dan saya tidaklah seperti itu.
Kita tidak sempurna. Pikiran kita tidak jernih. Emosi kita telah rusak karena pengalaman masa kecil, warisan sifat bawaan, dan keputusan-keputusan buruk yang kita buat sendiri. Kita semua adalah perang saudara yang berjalan.
Oleh sebab itu, pengudusan adalah suatu proses seumur hidup, namun merupakan hak istimewa kita, dengan memandang kepada Yahushua, untuk menjadi lebih dari pemenang di dalam Dia yang telah mengasihi kita, meskipun kita sadar akan keberdosaan kita.
Ketika Luther menggunakan ungkapan “benar dan tetap berdosa pada saat yang sama,” ia mendapatkannya dari kitab Roma. Namun pemuliaan adalah saat kodrat berdosa itu diambil dariku, sehingga aku tidak lagi dicobai dari dalam.
Moody berkata bahwa ia memiliki lebih banyak kesulitan dengan dirinya sendiri daripada dengan siapa pun yang pernah ia temui. Itu juga kisahku. Aku memiliki lebih banyak kesulitan dengan Des Ford daripada dengan siapa pun yang pernah kutemui. Aku tidak malu mengatakannya, sebab itulah juga pergumulanmu. Dan yang paling buruk adalah bahwa kita sering menipu diri kita sendiri.
Sungguh mengerikan ditipu oleh orang lain, tetapi jauh lebih berbahaya bila kita menipu diri sendiri. Ananias dan Safira menyangka bahwa mereka sedang menipu Yahuwah, tetapi sebenarnya mereka telah lebih dahulu menipu diri mereka sendiri.
Kristus berkata, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Elohim.” Dari jiwa yang merasakan ketidakberdayaannya, tidak ada satu pun berkat yang akan ditahan.
Tidak pernah sekalipun keluar perkataan yang keras dari Juruselamat kita terhadap siapa pun yang membutuhkan. Tetapi betapa kerasnya dia menegur orang-orang yang membenarkan diri sendiri! (Matius 23). Itulah satu-satunya cara untuk membangunkan mereka.
Artikel ini bukan buatan WLC ditulis oleh Dr. Desmond Ford.
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC