Sang Pemberontak dari Surga Mengunjungi Bumi: Menyebabkan Kehancuran
Di website WLC, kami telah mengembalikan penggunaan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak, sebagaimana yang sebelumnya ditulis oleh para penulis Alkitab yang terilhami. Klik di sini untuk mengundu versi Alkitab tersebut. Versi Alkitab (RNV) ini adalah bukan berasal dari WLC. -Tim WLC |
Pada masa yang sangat lampau, sebelum penciptaan bumi, di surga ada sesosok makhluk yang bernama “Lusifer,” yang dikenal oleh sesamanya sebagai “putra fajar.”
Lebih aneh daripada kisah fiksi adalah catatan Alkitab tentang bagaimana malaikat yang ditinggikan ini memulai suatu pemberontakan melawan Yahuwah, memimpin sejumlah malaikat untuk mengikutinya, dan akhirnya diusir dari surga. Lusifer berubah menjadi “Iblis.”
Lusifer, si Iblis
1. Apakah Iblis benar-benar ada?
“Hendaklah kamu sadar dan berjaga-jaga! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8).
Jawaban: Ya, Alkitab mengatakan bahwa ia adalah musuh kita. Semua yang berusaha mengikut Yahushua akan dibawa ke dalam pertentangan dengan musuh yang gigih ini.
2. Apakah Setan sejak awal sudah menjadi Iblis?Jawaban: Tidak, ia pada mulanya adalah salah satu malaikat tertinggi Yahuwah di surga. Yahuwah telah menciptakannya sebagai “kerub yang diurapi” untuk berdiri di samping takhta Yahuwah dan menudunginya dengan sayapnya yang terentang. Ia sangat elok, penuh hikmat, dan seorang musisi yang terampil. Ia sempurna dalam segala jalannya. (Lihat Yehezkiel 28:12–15; 26:13).
Bukan Diciptakan Sebagai Iblis
3. Apa yang mengubah Lusifer yang elok ini menjadi Iblis?
Jawaban: Lusifer menjadi sombong karena kecantikannya (Yeh. 28:15–17) dan iri kepada Yahuwah; ia bertekad mengambil tempat-Nya sebagai Penguasa alam semesta –
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putra Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Elohim, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” (Yesaya 14:12–14).
4. Dan mengapa Lusifer berbuat dosa?Jawaban: Dosa Lusifer tidak dapat dijelaskan. Membenarkan dosa sama dengan membelanya. Lusifer memiliki segala sesuatu yang dapat diberikan Yahuwah kecuali keilahian-Nya. Banyak malaikat bergabung dalam pemberontakan melawan Yahuwah, dan mereka bersama-sama dengan Setan dilemparkan ke dunia ini (Wahyu 12:9). Demikian juga dosa akan menjadikan kita semua menjadi orang-orang buangan, kecuali jika kita mengakuinya dan meninggalkannya serta dengan rendah hati mengakui kedaulatan Yahuwah.
5. Setelah pemberontakan Lusifer, apa yang terjadi kepadanya?

“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” (Wahyu 12:9).
“Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: ‘Ya Tuan, juga setan-setan takluk kepada kami demi namamu.’ Lalu kata Yahushua kepada mereka: ‘Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.’” (Lukas 10:17–18).
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!” (Yesaya 14:12).
Jawaban: Lusifer berhasil mendapatkan dukungan sepertiga dari para malaikat (Wahyu 12:3–4) dan menimbulkan pemberontakan di surga. Yahuwah tidak memiliki pilihan selain mengusir Lusifer dan para malaikatnya. Inilah peperangan terbesar yang pernah terjadi. Tujuan Lusifer adalah merebut takhta Yahuwah, bahkan jika pada akhirnya harus sampai pada pembunuhan (Yohanes 8:44). Setelah pengusirannya dari surga, Lusifer disebut Setan (lawan) dan Iblis (pemfitnah), dan para malaikatnya disebut roh-roh jahat. Dalam Lukas 10:17–18, Yahushua melihat Setan ‘jatuh’ karena para murid telah mengusir roh-roh jahat, semakin meruntuhkan kuasa dan otoritasnya. Saat itulah Setan “diikat” (Wahyu 20:2–3).
Sang Pencoba Mengunjungi Eden
6. Setelah kejatuhannya, tempat manakah yang dikunjungi Setan?
“Engkau berada di taman Eden, yaitu taman Elohim.” (Yehezkiel 28:13).
Jawaban: Ia muncul di Eden, tempat Yahuwah menaruh Adam dan Hawa.
7. Dalam bentuk apakah Setan mendekati Hawa di Eden?
Jawaban: Ia menggunakan ular sebagai perantara dan berbicara kepada Hawa melalui ular itu. (Kejadian 3:1).
8. Dalam memberikan kebebasan kepada manusia untuk makan dari taman Eden, pengecualian tunggal apa yang ditetapkan Yahuwah?
“Lalu Yahuwah Elohim memberi perintah ini kepada manusia: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16–17).
Jawaban: Hal ini dimaksudkan sebagai ujian kesetiaan manusia kepada Penciptanya. Karena kasih, Yahuwah memberikan kepada Adam dan Hawa pilihan apakah mereka ingin taat kepada-Nya atau tidak. Jika Yahuwah tidak memberikan pilihan itu, mereka akan dipaksa untuk taat, sehingga ketaatan mereka akan serupa dengan budak atau robot, bukan ketaatan yang lahir dari kasih kepada Yahuwah. Kematian merupakan akibat yang pasti apabila terjadi ketidaktaatan. (Lihat Kejadian 3:1–3).
Meragukan Firman Yahuwah
9. Bagaimana Setan menantang Firman Yahuwah?
“Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Elohim mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Elohim, tahu tentang yang baik dan yang jahat.’” (Kejadian 3:4–5).
Jawaban: Dengan menimbulkan keraguan terhadap firman Yahuwah. Kebohongan Setan adalah: (1) kamu tidak akan mati, dan (2) memakan buah itu akan menjadikan kamu bijaksana. Setan, yang adalah pencipta dusta (Yohanes 8:44), mencampuradukkan kebenaran dengan kebohongan untuk menipu Hawa. Sejumlah kecil kesalahan yang dicampur dengan banyak kebenaran selalu menjadi metode penyesatan yang efektif dari Setan. Benar bahwa mereka akan “mengetahui yang jahat” setelah berbuat dosa. Karena kasih, Yahuwah telah menahan dari mereka pengetahuan tentang dukacita, penderitaan, sakit, dan kematian. Setan, sebagaimana yang dilakukannya hingga kini, menjadikan pengetahuan tentang kejahatan tampak menarik. Setan menyebarkan dusta untuk menyelewengkan gambaran tentang karakter Yahuwah karena ia tahu tidak seorang pun akan berpaling dari sang Pencipta yang penuh kasih kecuali jika salah memahami karakter-Nya.
10. Setelah menyerah kepada suara si penggoda dan tidak taat kepada Yahuwah, bagaimana perasaan Adam dan Hawa?“Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Yahuwah Elohim, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Yahuwah Elohim di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Yahuwah Elohim memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ‘Di manakah engkau?’ Ia menjawab: ‘Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.’” (Kejadian 3:7–10).
Jawaban: Mereka dipenuhi dengan rasa malu dan ketakutan.
11. Sebagai akibat dosa manusia, kutuk apa yang diucapkan Yahuwah atas mereka dan atas bumi?
“Lalu firman-Nya kepada manusia itu: ‘Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.’” (Kejadian 3:17–19).
Jawaban: Yahuwah mengutuk tanah oleh karena manusia.
12. Apa yang telah dialami seluruh umat manusia sebagai akibat dari dosa Adam?
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12).
Jawaban: Penderitaan yang tak terhitung, kesengsaraan, dukacita, kehancuran, kematian, dan lain sebagainya.
CATATAN: Kehidupan kekal yang dijanjikan kepada manusia dengan syarat ketaatan telah hilang karena pelanggaran. Adam tidak dapat mewariskan kepada keturunannya sesuatu yang tidak ia miliki; dan tidak akan ada harapan bagi umat manusia yang jatuh, seandainya Yahuwah, melalui pengorbanan Anak-Nya, tidak membawa kembali kehidupan kekal dalam jangkauan mereka. Meskipun “maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa,” Yahushua “telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa melalui Injil.” (Roma 5:12; 2 Timotius 1:10). Dan hanya melalui Yahushua kehidupan kekal dapat diperoleh. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Elohim tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36).
13. Di manakah pusat kedudukan Setan sekarang dan jabatan apa yang ia duduki?
“Lalu bertanyalah Yahuwah kepada Iblis: ‘Dari mana engkau?’ Maka jawab Iblis kepada Yahuwah: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’” (Ayub 1:7; lihat juga Ayub 2:2).
“Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Wahyu 12:12).
“Sebab siapa yang dikalahkan orang, ia menjadi hamba orang itu.” (2 Petrus 2:19).
Jawaban: Bertentangan dengan pandangan umum, pusat kedudukan Setan adalah bumi. Yahuwah memberikan kuasa atas bumi kepada Adam dan Hawa (Kejadian 1:26). Ketika mereka berdosa, kuasa itu jatuh ke tangan Setan (Roma 6:16), yang kemudian menjadi penguasa atau raja bumi (Yohanes 12:31). Setan dengan penuh kebencian memusuhi manusia yang diciptakan menurut gambar Yahuwah.
14. Metode apa yang digunakan Setan untuk membuat manusia binasa?
Ada tujuh jalur utama pendekatan yang digunakan musuh:
A. Melalui penipuan. Di taman Eden ia mengambil rupa seekor ular dan menipu Hawa (Kejadian 3:1).
“Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.” (1 Timotius 2:14).
Penipuan adalah metode utama iblis—yang pertama, terakhir, dan selalu seperti itu. Ia akan menipu setiap orang yang tidak mengasihi Yahuwah dan kebenaran di atas segala sesuatu (2 Tesalonika 2:1–12). Tertipu berarti menyangka diri benar padahal salah. Namun, kita tidak boleh selalu menyalahkan iblis atas perbuatan kita sendiri. Kita pun dapat menipu diri kita sendiri (1 Korintus 3:18; 1 Yohanes 1:8).
B. Melalui orang-orang yang mengaku sebagai hamba Yahuwah.
“Sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.” (2 Korintus 11:14). Ia bekerja melalui manusia berdosa, beberapa di antaranya mengaku sebagai hamba Yahuwah.
“Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul dari Yang Diurapi. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang besar, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran.” (2 Korintus 11:13–15).
C. Melalui organisasi.
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12).
D. Melalui mukjizat.
“Ialah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Yahuwah, Yang Mahakuasa.” (Wahyu 16:14; lihat juga 2 Tesalonika 2:8–9).
CATATAN: Setan ingin menguasai Petrus (Lukas 22:31–33). Ia berhasil menguasai Yudas (Lukas 22:3). Ia masuk ke dalam hati Ananias dan menuntunnya untuk berdusta kepada Roh Kudus (Kisah Para Rasul 5:1–5).
Yahushua memperingatkan, “Waspadalah supaya jangan ada seorang pun yang menyesatkan kamu.” (Matius 24:4). Inilah hari-hari di mana kita harus berjaga-jaga, supaya jangan sampai ada manusia ataupun suatu mukjizat yang membuat kita tidak percaya atau tidak taat kepada Yahuwah (Matius 24:24; 2 Timotius 3:13).
Paulus memperingatkan tentang kemurtadan besar dari semua jemaat dan denominasi, yang pada akhirnya akan dipimpin oleh “manusia durhaka.” Manusia ini akan mengklaim dirinya sebagai yang ilahi. Setan tidak menyukai hukum-hukum Yahuwah, dan ia ingin meninggikan takhtanya mengatasi Yahuwah. Di bumi, ia telah menipu miliaran manusia dengan suatu sistem keagamaan dengan meninggikan manusia sebagai ilahi, menuntunnya untuk mengutak-atik Sepuluh Perintah, dan berusaha mengubahnya; dengan demikian ia berusaha membuktikan klaimnya sebagai ilahi. Kita tidak boleh terus-menerus tertipu oleh Setan, oleh manusia, oleh organisasi, ataupun oleh diri kita sendiri.
E. Melalui dakwaan. “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Yahuwah kita, dan kekuasaan Yang Diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Elohim kita.” (Wahyu 12:10).
Setan mendakwa Yahuwah saat berbicara kepada Hawa (Kejadian 3:4–5). Ia mendakwa Ayub saat melaporkan dia kepada Yahuwah (Ayub 1:8–11; 2:4–5). Ia mendakwa atau melawan Yosua, imam besar (Zakharia 3:1–2). Dan ia akan mendakwa, mengutuk, serta menyusahkan Anda dengan banyak tuduhan jahat.
Ia akan datang kepada Anda dan mengatakan bahwa Anda tidak layak diselamatkan, bahwa Anda telah gagal terlalu banyak kali, atau bahwa Anda adalah pendosa terlalu besar. Ia akan mengungkit dosa-dosa Anda yang lalu untuk melemahkan semangat Anda.
F. Melalui penderitaan. “Lalu Iblis pergi dari hadapan Yahuwah, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.” (Ayub 2:7).
Ia membelenggu seorang perempuan selama delapan belas tahun. “Perempuan ini, keturunan Abraham, sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis.” (Lukas 13:16). Ia memukul tubuh Paulus (2 Korintus 12:7–10). Setan menimpa banyak orang dengan penderitaan, baik orang kudus maupun orang berdosa.
G. Melalui penganiayaan. Ketika iblis tidak dapat meyakinkan orang melalui penipuan, ia akan berusaha mendorong mereka ke dalam penganiayaan. Ia adalah tuan yang jahat dan kejam, dan mengobarkan kejahatan melawan umat Yahuwah. Ia menganiaya orang-orang yang benar dan setia yang beribadah di rumah mereka. Bacalah Wahyu 12. Ia berperang melawan mereka yang memelihara perintah-perintah Yahuwah (Wahyu 12:17).
“Ia adalah pembunuh manusia sejak semula.” (Yohanes 8:44).
“Ia adalah pembunuh manusia sejak semula.” Ia berusaha menghancurkan kasih manusia kepada Penciptanya dan ketaatan kepada-Nya; dan sepanjang zaman ia telah menghasut agama-agama palsu untuk menganiaya orang-orang kudus Yahuwah sampai kepada kematian. Yahushua mati supaya “oleh kematiannya Yahushua memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.” (Ibrani 2:14).
Ingatlah, Yahuwah menciptakan Lusifer, bukan Setan. Perubahan dari Lusifer yang benar kepada Setan yang berdosa dilakukan oleh Setan sendiri. Yahuwah dapat menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan dua cara: dengan kuasa memilih atau tanpa kuasa memilih. Ia menciptakan mereka dengan kuasa memilih. Inilah satu-satunya cara yang cerdas dan memuaskan. Dengan demikian, makhluk-makhluk itu melayani-Nya karena mereka mengasihi-Nya dan memilih untuk taat.
Selama Yahuwah memberikan kuasa memilih, kejahatan mungkin dipilih, yang adalah kebalikan dari jalan Yahuwah. Dari semua makhluk Yahuwah, Lusifer mempunyai paling sedikit alasan untuk berbuat dosa karena ia yang tertinggi. Namun, ia dengan sengaja memilih untuk iri hati.
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi Yahuwah, Elohimmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut kepada-Nya — sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu —.” (Ulangan 30:18–19).
Maukah Anda, seperti Yosua, memilih untuk melayani Sang Pencipta Anda, Yahuwah?
“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Yahuwah, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: allah yang kepada nenek moyangmu di seberang Sungai Efrat atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Yahuwah.” (Yosua 24:15).