Alasan yang Mendukung Pembacaan Preteris dari Matius 24
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenarannya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Abstrak: Khotbah di Bukit Zaitun yang diberikan oleh Yahushua dalam Kitab Matius Pasal 24-25 telah menjadi sumber banyak spekulasi mengenai kesudahan dunia dan kapan Yahushua mengatakan Dia akan kembali. Dalam tulisan ini, saya akan menyatakan bahwa hal-hal yang dinubuatkan Yahushua dalam Kitab Matius Pasal 24-25 bukanlah nubuatan tentang hal-hal yang akan terjadi di masa depan kita, melainkan, hal-hal ini telah digenapi dari tahun 64 M hingga 70 M.
Kunci Penafsiran #1: Prediksi Kehancuran Bait Suci
Kunci pertama untuk menafsirkan bagian ini adalah dengan memperhatikan bahwa Yahushua menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh murid-muridnya. Dalam ayat 1-3, Yahushua dan para murid meninggalkan Bait Suci, dan para murid terkagum-kagum atas kemegahan ukuran Bait Suci. Yahushua memberi tahu mereka bahwa Bait Suci besar yang mereka kagumi akan dihancurkan sedemikian rupa suatu saat nanti di masa depan sehingga tidak ada satu batu pun yang tersisa berdiri di atas batu lainnya. Tidak sulit membayangkan bahwa para murid akan terkejut ketika mendengar nubuatan yang tiba-tiba ini bahwa pusat dari agama dan identitas nasional mereka akan dilenyapkan, sehingga mereka dengan spontan mengajukan pertanyaan, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda kedatanganmu dan tanda kesudahan dunia?”
Ayat-ayat selanjutnya menjawab pertanyaan kapan kehancuran Bait Suci akan terjadi dan apa tanda kedatangan Yahushua dan tanda kesudahan dunia. “Tanda kedatanganmu” dan “tanda kesudahan dunia” telah banyak disalahpahami dalam lingkungan eskatologis. Mungkin inilah sebabnya para penganut dispensasionalis memandang nubuatan-nubuatan ini masih jauh di masa depan. Apa arti 'kedatangan Kristus' dan 'tanda kesudahan dunia' akan saya jelaskan nanti di tulisan ini. Untuk saat ini, kita harus menyadari bahwa akan sangat aneh jika Yahushua mengabaikan pertanyaan muridnya dan terus meramalkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan yang tidak ada hubungannya dengan ramalan radikalnya.
Kunci Penafsiran #2: “Kamu”, Bukan “Mereka”
Kunci kedua untuk memahami teks nubuatan ini adalah memahami kepada siapa Yahushua mengarahkan perkataannya. Apakah Yahushua sedang memikirkan orang-orang Yahudi di abad ke-21, 22, 23, atau 24, ataukah Dia sedang memikirkan orang-orang Yahudi di abad pertama? Kepada siapa Yahushua berbicara?
“Jawab Yahushua kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Matthew 24: 4-8
“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan KAMU.”
|
Perhatikan kata ganti orang kedua “kamu” digunakan berulang kali. “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan KAMU.” ”KAMU akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan KAMU gelisah.” “Pada waktu itu KAMU akan diserahkan supaya disiksa,” dll. Kamu, kamu, kamu, kamu.
Ketika orang-orang Kristen membaca nubuatan tersebut, mereka cenderung berasumsi bahwa Yahushua sedang merujuk pada generasi yang jauh ribuan tahun kemudian. Oleh karena itu, mereka membaca pernyataannya seolah-olah dia sedang berbicara kepada kita atau saudara-saudara kita dalam Kristus di masa depan. Namun, jika Yahushua menubuatkan hal-hal yang akan terjadi pada generasi ribuan tahun kemudian, mengapa Yahushua tidak menggunakan kata “mereka” dan bukan “kamu”? Fakta bahwa Yahushua berulang kali mengatakan “kamu” dan bukannya “mereka” dengan kuat menunjukkan bahwa maksud Yahushua adalah murid-muridnya pada abad pertama dan bukan generasi Kristen masa depan. Setiap kali seseorang berbicara kepada Anda dan menggunakan kata “kamu”, secara alami Anda berasumsi bahwa orang tersebut berbicara kepada dan tentang Anda, bukan cicit Anda.
Seperti yang dikatakan Brian Godawa dalam bukunya End Times Bible Prophesy: It’s Not What They Told You, “Bayangkan betapa bingungnya para murid saat berpikir bahwa Yahushua sedang berbicara kepada mereka padahal yang dimaksud adalah orang lain. Sungguh, saya katakan kepada Anda, para pembaca artikel ini yang budiman, bayangkan Anda sedang duduk dalam sebuah khotbah di gereja di mana seorang pendeta terus-menerus berbicara kepada Anda, namun yang dia maksud bukan Anda, melainkan generasi Kristen lainnya di masa depan. Anda pasti akan melihat sekeliling dan bertanya-tanya, Mengapa dia mengatakan 'kamu' seolah-olah dia sedang berbicara kepada kita? Mengapa dia tidak mengatakan 'mereka?' Sehingga tersirat dalam seluruh pembicaraan adalah pesan yang ditujukan kepada para pendengarnya: Kamu, bukan mereka.”
Ketika Yahushua berkata, ‘Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi’ (Matius 23:29), yang dia maksud adalah para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang mendengarkan khotbahnya, bukan generasi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang akan datang. Ketika dia berkata, ‘Kamu melihat semuanya itu’ bangunan-bangunan Bait Suci ini (24:2), dia sedang berbicara dengan murid-muridnya, bukan dengan murid di generasi yang masih jauh. Seluruh khotbahnya berisi lebih dari empat puluh referensi untuk kata “kamu”—empat puluh! Perkirakan para literalis yang bangga dengan kemampuan mereka dalam mengartikan nubuatan secara harfiah. Dalam hal ini, mereka pasti merasa sangat tidak nyaman ketika mereka memutarbalikkan kata-kata Yahushua yang sudah jelas dan literal untuk diterapkan secara kiasan kepada orang lain ribuan tahun kemudian.
Tentu saja, seseorang bisa mengatakan bahwa ada kalanya Yahushua menggunakan kata “kamu”, namun maksudnya bukan hanya para pendengarnya di abad pertama saja. Misalnya, Khotbah Di Bukit yang juga diisi dengan kata “kamu”. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” misalnya. Para futuris mungkin akan mempermasalahkan bahwa jika kata ganti orang kedua jamak dalam Khotbah di Bukit Zaitun tidak menyertakan generasi berikutnya, maka dengan alasan yang sama, kita dapat mengabaikan semua yang Yahushua katakan dalam ajaran-ajarannya kecuali Dia menggunakan istilah orang ketiga. Karena Yahushua berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” saya tidak wajib menaatinya, dan tidak apa-apa membenci musuh, bukan? Karna yang dimaksud hanya orang-orang yang duduk menyaksikan Yahushua pada saat itu, bukan?
Kendala dari hal yang dipermasalahkan ini adalah bahwa Khotbah Di Bukit dan pernyataan Yahushua di Bukit Zaitun adalah dua monolog yang sepenuhnya berbeda. Yang pertama, yakni Khotbah di Bukit berkaitan dengan kehidupan moral, bagaimana umat Yahuwah harus berperilaku. Yang terakhir ini, yaitu pernyataan Yahushua di Bukit Zaitun, Yahushua menanggapi pertanyaan spesifik yang diajukan oleh sekelompok orang tertentu mengenai suatu peristiwa khusus dan waktu pasti terjadinya peristiwa itu. Tentu saja, Khotbah di Bukit berlaku bagi umat Kristen modern. Namun demikian, meskipun ajaran-ajaran Yahushua berlaku untuk semua generasi, Dia masih berbicara kepada para pendengarnya di abad pertama. Surat-surat di Kitab Perjanjian Baru juga ditujukan untuk semua generasi tetapi ditulis kepada gereja-gereja tertentu.
Kunci Penafsiran #3: “Angkatan (generasi) Ini”
Di akhir pernyataan Yahushua, dia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya angkatan (generasi) ini tidak akan berlalu sebelum semuanya ini terjadi.” (ayat 34). Ayat ini dengan jelas mengungkapkan bahwa angkatan (generasi) yang Yahushua bicarakan, yaitu orang-orang yang hidup pada saat Dia memberikan Khotbah di Bukit Zaitun, tidak akan berlalu sampai semua yang dinubuatkannya digenapi.
Orang-orang yang menganut dispensasionalisme mencoba menafsirkan kembali arti dari frasa “angkatan (generasi) ini” sehingga nubuatan ini tidak harus merujuk pada generasi abad pertama. Banyak penganut aliran dispensasionalis berpendapat bahwa “angkatan (generasi)” berarti “ras orang Yahudi.” Orang-orang Yahudi tidak akan punah sampai semua nubuatan telah digenapi, dan karena orang-orang Yahudi masih ada sampai hari ini, maka nubuatan Yahushua masih dapat digenapi di masa depan. Penganut dispensasionalis yang lainnya akan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “angkatan (generasi) ini” bukanlah generasi yang sezaman dengannya, melainkan generasi yang akan datang. Ia mengatakan generasi mendatang yang akan melihat tanda-tanda ini tidak akan berlalu. Generasi masa depan itu bisa jadi milik kita atau generasi di masa depan kita.
Tidak ada dari kedua penafsiran ini mengenai “angkatan (generasi) ini” yang saya anggap dapat diterima. Mengenai penafsiran dispensasionalis yang pertama, keberatan saya adalah bahwa kata Yunani dalam teks ini yang diterjemahkan sebagai “angkatan (generasi)” adalah genea. Menurut The Louw-Nida Greek-English Lexicon, “Ungkapan ’orang-orang dari angkatan (generasi) ini’ juga dapat dinyatakan sebagai ’orang-orang yang hidup sekarang’ atau ’orang-orang pada masa ini’.” Kata ini tidak berarti “Ras Yahudi” di mana pun dalam Perjanjian Baru.
Dalam bukunya yang berjudul Matthew 24 Fulfilled, Brian Godawa membuat daftar 14 tempat di mana kata “angkatan (generasi) ini” (genea dalam bahasa Yunani) digunakan, dan tidak sekali pun kata tersebut secara sederhana merujuk pada ras Yahudi. Mari kita lihat beberapa contoh tersebut.
Matius 11:16 (lih. Lukas 7:31) “Dengan apakah akan kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya.”
Matius 12:39 (lih. Markus 8:12; Lukas 11:29): “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”
Matius 12:41 (lih. Lukas 11:32): “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!. ”
Matius 12:42 (lih. Lukas 11:31): “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!.”
Lukas 11:50-52 “supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Bait Suci. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.”
Dalam setiap contoh-contoh kata genea [generasi] ini, yang dimaksud Yahushua adalah orang-orang yang hidup pada saat itu.
|
Dalam setiap contoh-contoh kata genea ini, yang dimaksud Yahushua adalah orang-orang yang hidup pada saat itu. Saya tidak mengenal seorang pun sarjana Alkitab yang mau menganggap salah satu contoh ini mengacu pada ras Yahudi karena kenyataannya tidak dapat diterapkan pada angkatan (generasi) mana pun selain angkatan (generasi) yang pertama. Misalnya, dalam Kitab Matius pasal 12 ayat 39, Yahushua berkata bahwa suatu angkatan (generasi) yang jahat meminta suatu tanda tetapi tidak ada tanda yang diberikan selain tanda nabi Yunus. Seperti yang dijelaskan dalam ayat berikutnya, Tanda nabi Yunus adalah kematian dan kebangkitan Yahushua. “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan yang sangat besar tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:40). Yahushua tidak dibangkitkan dari kematian pada abad kedua puluh satu! Dia dibesarkan pada abad pertama! Kitab Markus pasal 9 adalah kisah Yahushua mengusir setan dari seorang anak laki-laki setelah murid-muridnya gagal melakukannya karena mereka tidak cukup berpuasa dan berdoa sebelumnya. Inilah konteks di mana kita menemukan perkataan Yahushua: “Hai kamu angkatan (generasi) yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi aku harus tinggal di antara kamu?” Apakah Yahushua sedang meratapi ras Yahudi? Bagaimana hal itu masuk akal?
Seperti yang dikatakan oleh sarjana Alkitab Gary DeMar; “Orang-prang yang menyangkal bahwa 'angkatan (generasi) ini' mengacu pada angkatan (generasi) yang mendengar Yahushua sedang berbicara dalam konteks di Kitab Matius pasal 24 harus mempertahankan bahwa 'angkatan (generasi) ini' memiliki arti yang berbeda dari cara penggunaan kata tersebut di bagian lain dalam Kitab Matius dan seluruh Injil Perjanjian Baru!.”1
DeMar juga menulis, “Ada sebuah masalah yang logis jika kata genea diterjemahkan sebagai 'ras.' Karena 'ras' mengacu pada ras Yahudi, Kitab Matius Pasal 24 ayat 34 akan berbunyi seperti ini: 'Ras Yahudi ini tidak akan berlalu sebelum semuanya ini terjadi. Ketika semua hal ini terjadi, maka ras Yahudi akan berlalu.’ Ini tidak masuk akal.”2
Jika Yahushua merujuk pada ras Yahudi, Dia pasti akan menggunakan kata Yunani genes (“ras”) dan bukan kata genea (“angkatan (generasi)”).8
Ok, jadi mengartikan kata genea sebagai ras Yahudi tidak bisa dipertahankan, tapi bagaimana dengan kemungkinan Penafsiran futuris yang kedua? Bagaimana jika “angkatan (generasi) ini” merujuk pada angkatan (generasi) yang akan melihat tanda-tanda itu terjadi, terlepas dari kapan pun angkatan (generasi) itu hidup? Saya pikir dua kunci penafsiran pertama yang kita lihat dalam makalah ini meruntuhkan kemungkinan penafsiran ini menjadi masuk akal. Pertama, ingatlah bahwa keseluruhan pernyataan ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan para murid: “Kapankah hal-hal ini [yaitu rubuhnya Bait Suci] akan terjadi?” dan “Apa tanda kedatanganmu?” Tanggapan Yahushua diisi dengan kata ganti orang kedua “kamu” dan bukannya “mereka,” yang secara kuat menunjukkan bahwa yang Dia maksud adalah orang-orang yang dia ajak bicara! Yang terakhir, sama seperti saya mengharapkan Yahushua untuk menggunakan kata “mereka” dan bukan “kamu” jika dia mengacu pada angkatan (generasi) umat Kristen di masa depan, saya juga berharap untuk menggunakan frasa “angkatan (generasi) itu” daripada “angkatan (generasi) ini”.” Keseluruhan struktur tata bahasa dari pernyataan Yahushua di Bukit Zaitun menunjukkan bahwa yang Yahushua maksud adalah angkatan (generasi) abad pertama dan bukan angkatan (generasi) selanjutnya.
Ketiga kunci penafsiran ini dengan kuat menunjukkan bahwa Yahushua berharap nubuatan-nubuatannya akan digenapi sebelum penutupan abad pertama. Saya sependapat dengan Thomas Newton yang mengatakan, “Bagi saya, sungguh mengherankan bagaimana seseorang dapat merujuk sebagian dari pembicaraan sebelumnya kepada kehancuran Yerusalem, dan sebagian lagi kepada akhir dunia, atau peristiwa lain yang masih jauh, ketika hal itu dikatakan dengan begitu tegas di sini pada kesimpulan bahwa, semua hal ini akan digenapi pada angkatan (generasi) ini.”3
Menelusuri Nubuatan-nubuatan yang Spesifik
Sekarang, setelah kita menentukan rentang waktu yang Yahushua harapkan akan terjadi, mari kita periksa hal-hal spesifik yang Yahushua nubuatkan dan apakah hal ini terjadi. Saya tidak akan memberikan komentar sebanyak yang saya miliki sejauh ini agar artikel ini tidak menjadi lebih panjang dari yang seharusnya. Sebaliknya, saya akan, untuk sebagian besar, hanya mengutip prediksi Yahushua diikuti dengan kutipan dari sumber sejarah yang mencatat penggenapannya.
Deru Perang dan Kabar-kabar Tentang Perang
Nubuatan: “Kamu akan mendengar deru perang dan kabara-kabar tentang perang, namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah, sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.” (ayat 6)
Penggenapannya: Nubuatan ini sangat penting dalam menandakan tanda kehancuran Yerusalem dan kedatangan Yahushua karena, pada titik ini, Roma sedang mengalami kedamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikenal sebagai “Pax Romana,” yang berarti “Damai Romawi.” Dunia selalu memiliki peperangan dan desas-desus tentang peperangan, jadi nubuatan Yahushua ini akan bersifat umum, ambigu, dan tidak relevan pada periode sejarah lainnya kecuali pada abad pertama, selama “masa damai” ini.
Dalam Histories 5.9, Tacitus menulis, “Di bawah pemerintahan Tiberius, keadaan menjadi tenang…” (pemerintahan Tiberius, 14-37 M). Dalam bukunya Histories 1.2 (Januari – Maret, 69 M), Tacitus menulis, “Sejarah yang saya telusuri adalah suatu periode mengerikan yang kaya akan bencana dengan peperangan, rusak oleh pertikaian sipil, dalam keadaan damai pun, buruk. Empat kaisar tewas karena pedang; ada tiga perang saudara, lebih banyak perang asing, dan seringkali keduanya terjadi secara bersamaan. Ada kesuksesan di Timur dan kemalangan di Barat. Ilirikum terganggu, provinsi-provinsi Galia goyah, dan Inggris pun ditundukkan dan segera dilepaskan. Sarmatae dan Suebi bangkit melawan kami; orang-orang Dacia mendapatkan ketenaran karena menderita kekalahan yang disengaja; bahkan orang-orang Partia hampir saja bangkit berperang karena tipu daya seorag Nero palsu. Selain itu, Italia dilanda bencana-bencana yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau yang kembali terjadi setelah berabad-abad. Kota-kota di pesisir Campania yang kaya dan subur tenggelam atau terkubur; Roma hancur akibat kebakaran besar, yang menyebabkan tempat-tempat suci paling kuno habis terbakar dan bahkan Capitolium terbakar oleh tangan warga. Upacara-upacara suci dicemarkan; ada perzinahan di tempat-tempat tinggi. Laut dipenuhi orang-orang buangan, tebing-tebingnya dipenuhi mayat.”
(Tacitus, Annals, hal 271) — “Pada tahun ini, perang pecah antara orang Armenia dan Iberia…”
Jospehus, dalam bukunya yang berjudul Wars 4:9:2 2. menulis “Sekarang ketika Vespasianus dikembalikan ke Cesarea, dan menyiapkan seluruh pasukannya untuk bergerak langsung menuju Yerusalem, dia diberitahu bahwa Nero sudah mati… perang saudara; – Saya tidak memberikan gambaran yang tepat mengenai hal tersebut, karena hal tersebut diketahui oleh semua orang, dan hal tersebut dijelaskan oleh sejumlah besar penulis Yunani dan Romawi; namun demi menghubungkan berbagai hal, dan agar sejarahku tidak menjadi kacau, saya hanya menyinggung semuanya secara singkat.”
Kelaparan dan Gempa Bumi:
Nubuatan: “Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.” (ayat 7)
Penggenapannya: Kelaparan Besar pada zaman Klaudius:
Kisah Para Rasul 11:27-29 — “Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh dia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.”
Josephus, Wars 6.299-300 (6:6:7) — “Selain itu, pada hari raya yang kita sebut Pentakosta, ketika para imam pada malam hari pergi ke bagian dalam [pelataran] Bait Suci, sesuai kebiasaan mereka, untuk melakukan tugas-tugas keagamaan mereka, mereka mengatakan bahwa, pertama-tama, mereka merasakan guncangan dan mendengar suara yang sangat keras, dan setelah itu mereka mendengar suara seperti kerumunan orang banyak yang berkata, “Mari kita lepaskan itu.”
Josephus, Wars 4.286-287 (4:4:5) (286) “Ada badai yang dahsyat pada malam hari, dengan keganasan yang paling hebat, dan angin yang sangat kencang, dengan curah hujan yang paling besar, dengan kilat yang tiada henti, gemuruh yang mengerikan , dan guncangan dan gemuruh yang luar biasa dari bumi, seperti yang terjadi saat gempa bumi. (287) Hal-hal ini merupakan sebuah indikasi nyata bahwa beberapa kehancuran akan menimpa manusia ketika sistem dunia dilanda kekacauan ini, dan siapa pun akan mengira bahwa kejadian-kejadian dahsyat ini menandakan bencana besar yang akan datang.”
Tacitus, The Annals, 12.43, “Tahun ini menyaksikan banyak kedahsyatan [tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk]…. gempa bumi yang berulang-ulang… pertanda-pertanda lebih lanjut terlihat dalam kelangkaan jagung yang mengakibatkan kelaparan… diketahui bahwa persediaan makanan di kota [Roma] tidak lebih dari lima belas hari. Hanya pertolongan istimewa dari Surga dan musim dingin yang tidak terlalu ekstrim yang dapat mencegah terjadinya sebuah bencana.”
Penganiayaan terhadap Umat Kristen:
Nubuatan: “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan dibenci semua bangsa oleh karena namaku.” (ayat 9)
Penggenapannya:
“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.” – Kisah Para Rasul 8:1
“Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.” - Kisah Para Rasul 12:1
“Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.” - Kisah Para Rasul 18:12
Eusebius, ECC. Histories 2:9
“[1] Sekarang, tentang masa itu” (jelas bahwa 1 yang dia maksud adalah zaman Klaudius) “Raja Herodes[2] bergerak untuk menyusahkan beberapa anggota Gereja. Dan dia membunuh Yakobus saudara Yohanes dengan pedang.” Dan mengenai Yakobus ini, Klemens, dalam kitab ketujuh, dari Hipotiposisnya,[3] menyampaikan sebuah kisah yang layak untuk diperhatikan; dia menceritakannya sebagaimana dia menerimanya dari orang-orang yang hidup sebelum dia. Dia mengatakan bahwa orang yang membawa Yakobus ke kursi penghakiman, ketika dia melihat Yakobus memberikan kesaksiannya, tergeraklah hatinya, dan mengaku bahwa dia sendiri juga seorang Kristen. Oleh karena itu, mereka berdua, katanya, dibawa pergi bersama-sama; dan dalam perjalanan dia memohon pada Yakobus untuk memaafkannya. Dan Yakobus, setelah mempertimbangkan sebentar, berkata, “Damai sejahtera bagimu,” dan menciumnya. Dan dengan demikian mereka berdua dipenggal pada saat yang bersamaan. 4 Dan kemudian, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci,[4] Herodes, setelah kematian Yakobus, karena melihat bahwa perbuatan itu menyenangkan hati orang-orang Yahudi, ia juga menyerang Petrus dan memasukkannya ke dalam penjara.”
Kemurtadan:
Nubuatan: “Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci,” (Ayat 10)
Penggenapannya: Lihat 2 Tesalonika 2:2, Wahyu 3:14, Roma 16:17-18, Kisah Para Rasul 15:1, Kisah Para Rasul 20:29, 2 Korintus 11:3, Filipi 3:2, Galatia 1:6, 1 Timotius 1 :18, 1 Timotius 3:5, 1 Timotius 4:1, 1 Timotius 6:20, 2 Timotius 1:15, 2 Timotius 2:16.
Nabi-nabi Palsu:
Nubuatan: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang”. (Ayat 11)
Penggenapannya: Lihat Kisah Para Rasul 8:9, Kisah Para Rasul 13:6, Kisah Para Rasul 20:29, 2 Timotius 3:1, Wahyu 2:2, Wahyu 2:14, Wahyu 2:20, 2 Korintus 11:12, 1 Yohanes 2:18 , 1 Yohanes 4:1
Eusebius, History of the Church, 2:13 1
“Kristus kini telah tersebar di antara semua manusia, musuh keselamatan manusia merancang sebuah rencana untuk merebut kota kekaisaran bagi dirinya sendiri. Dia mengarahkan Simon yang disebutkan sebelumnya ke posisi itu, membantunya dalam tipu muslihatnya, menyesatkan banyak penduduk Roma, dan dengan demikian membawa mereka ke dalam kekuasaannya. Hal ini dinyatakan oleh Justin, salah satu dari para penulis terkemuka kita yang hidup tidak lama setelah zaman para rasul. Mengenai dia, saya akan berbicara pada situasi yang tepat. Ambil dan bacalah karya orang ini, yang dalam Apology pertama, yang dia tujukan kepada Antonine atas nama agama kita, menulis sebagai berikut: “Dan setelah kenaikan Tuan ke surga setan-setan itu menempatkan orang-orang tertentu yang mengatakan bahwa mereka adalah Yahuwah, dan yang tidak hanya dibiarkan oleh Anda tanpa dituntut, melainkan juga bahkan dianggap layak mendapat kehormatan. Salah satunya adalah Simon, seorang Samaria dari desa Gitto, yang pada masa pemerintahan Kaisar Klaudius melakukan beberapa tindakan sihir yang hebat di kota kekaisaran Anda dengan seni setan yang beroperasi di dalam dirinya, dan dianggap sebagai Yahuwah,”
Injil Diberitakan Ke Seluruh Dunia:
Nubuatan: “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, akan selamat. Dan injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (ayat 12-14)
Ini adalah salah satu argumen yang diberikan oleh para penganut dispensasionalis/futuris/Left-Behind yang menentang pemahaman preteris tentang Khotbah Yahushua di Bukit Zaitun. Yahushua berkata bahwa Injil pertama-tama harus diberitakan ke seluruh dunia sebagai kesaksian kepada semua bangsa sebelum kesudahan dunia tiba. Mereka berpendapat bahwa hal itu tidak terjadi pada abad pertama. Memang benar, hal itu masih belum terjadi hingga saat ini. Bahkan saat ini, beberapa kelompok orang belum pernah mendengar Injil. Jadi, bagaimana saya bisa mengatakan bahwa nubuatan itu digenapi pada abad pertama?
Saya pikir hal pertama yang harus saya tunjukkan adalah bahwa frasa Yunani yang diterjemahkan sebagai “seluruh dunia” adalah Oikoumene. Frasa ini digunakan berkali-kali dalam Perjanjian Baru. Kapanpun kata itu digunakan, itu tidak berarti seluruh populasi manusia. Sebaliknya, yang dimaksud adalah Dunia Romawi atau bangsa-bangsa yang mereka kenal saat itu. Misalnya, Kitab Lukas Pasal 2 Ayat 1 mengatakan, “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia [oikoumene].” Tidak ada yang mengira Kaisar Agustus memerlukan sensus dari masyarakat Jepang, Cina, atau masyarakat di benua Amerika Utara. Yang diperlukan hanyalah “Dunia Romawi” untuk mendaftar sensus.
1. bumi yang berpenghuni;
a. dalam tulisan-tulisan Yunani, seringkali bagian bumi yang dihuni oleh orang-orang Yunani, dibedakan dengan negeri-negeri bangsa barbar, lih. Passow, ii., hal. 415a; (Liddell dan Scott, di bawah kata, I.).
b. dalam karya-karya penulis Yunani yang menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan Romawi (seperti bahasa Latinorbis terrarum) yang setara dengan kekaisaran Romawi: jadi πᾶσα ἡ οἰκουμένη secara kontekstual setara dengan semua subjek kekaisaran ini, Lukas 2:1.”5
Seandainya Yahushua mengindikasikan bahwa Injil akan diberitakan ke seluruh dunia, Dia akan menggunakan kata Yunani yang berbeda yaitu: Kosmos. Kosmos adalah kata yang digunakan oleh penutur bahasa Yunani kapan pun mereka ingin merujuk pada seluruh dunia, Bumi, atau seluruh alam semesta.
|
Jadi, ketika Yahushua mengatakan injil akan diberitakan ke “seluruh dunia,” yang dia maksud bukan keseluruhan dunia. Yang dia maksudkan adalah keseluruhan Kekaisaran Romawi. Seandainya Yahushua mengindikasikan bahwa Injil akan diberitakan ke seluruh dunia, Dia akan menggunakan kata Yunani yang berbeda yaitu: Kosmos. Kosmos adalah kata yang digunakan oleh penutur bahasa Yunani kapan pun mereka ingin merujuk pada seluruh dunia, Bumi, atau seluruh alam semesta. Dari sinilah kita mendapatkan kata bahasa Indonesia kosmos. Kata ini digunakan dalam Kitab Yohanes Pasal 1 ayat 10: “Ia telah ada di dalam dunia [kosmos] dan dunia [kosmos] dijadikan olehnya, tetapi dunia [kosmos] tidak mengenalnya.” Yahuwah tidak hanya menciptakan Kekaisaran Romawi. Yahuwah menciptakan seluruh alam semesta! Inilah mengapa Yohanes menggunakan kosmos dan bukan oikoumene. Kosmos juga digunakan dalam ayat-ayat seperti Yohanes 3:16, Yohanes 3:17, 1 Yohanes 2:2, dan Wahyu 17:8.
Sekarang kita tahu bahwa “seluruh dunia” dalam Kitab Matius Pasal 24 tidak berarti keseluruhan dunia, mari kita lihat apakah hal ini digenapi pada abad pertama. Apakah Injil diberitakan ke seluruh Kekaisaran Romawi sebelum tahun 70 M?
Penggenapannya: Dalam Kitab Roma Pasal 1 ayat 8, Rasul Paulus menulis: “sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.” Kata Yunani yang digunakan Paulus dalam Roma Pasal 1 ayat 8, yang diterjemahkan sebagai “seluruh dunia,” adalah kata Yunani yang sama yang digunakan Yahushua dalam Kitab Matius Pasal 24 ayat 14 (yaitu, oikumene). Menurut Paulus, Injil telah menyebar ke oikumene di masa hidupnya! Ini bukan satu-satunya tempat di mana Paulus mengatakan hal ini. Dalam Kitab 1 Timotius Pasal 3 ayat 16, ia berkata, “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: Dia yang telah menyatakan dirinya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh, yang menampakkan dirinya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Pembinasa Keji:
Nubuatan: “Jadi apabila kamu melihat ‘Pembinasa keji’ berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya. Dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusukan bayi pada masa itu!” (ayat 15-19)
Brian Godawa mengatakan bahwa “Pembinasa keji yang berdiri di tempat kudus adalah salah satu dari tiga hal berikut: 1) Pemimpin Romawi yang kafir, Titus dan Pasukannya yang mengepung Yerusalem, 2) Orang-orang Zelot yang tidak beragama yang memasuki Bait Suci, 3) Orang-orang Edom yang tidak beriman yang menodai Bait Suci.”6
Titus Mengepung Yerusalem
Berdasarkan kisah paralel Lukas tentang Khotbah di Bukit Zaitun dalam Injilnya pasal 21, saya pikir kemungkinan besarnya Pembinasa keji yang dimaksud adalah di pilihan yang pertama. Dalam catatan Lukas, Yahushua berkata, “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan.” (Lukas 21:20-21).
Kita hanya perlu membaca buku War Of The Jews karya Josephus untuk melihat penggenapannya.
Kesusahan yang Tidak Akan Ada Bandingannya Lagi:
Nubuatan: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang—dan yang tidak akan terjadi lagi.” (ayat 21)
Para Futuris berpendapat bahwa kesusahan besar belum terjadi, karena kita belum melihat periode penganiayaan yang “belum pernah terjadi sejak awal dunia, sampai sekarang, dan tidak akan pernah terjadi lagi.” Seperti yang dikatakan Hal Lindsey, penulis serial Left Behind, hal itu pasti sangat mengerikan sehingga tidak ada yang lebih buruk dari itu. Namun, jika kita mengartikan perkataan Yahushua bahwa tidak ada yang lebih buruk daripada kesusahan besar, kita harus menyimpulkan bahwa Alkitab bertentangan dengan dirinya sendiri. Mengapa? Pada tahun 587-586 SM, Babel menginvasi Israel, mengepung Yerusalem, menghancurkan Bait Suci, dan mengirim sebagian besar orang Yahudi ke pengasingan. Dalam Kitab Yehezkiel Pasal 5 ayat 9, Yahuwah berfirman: “Oleh karena segala perbuatanmu yang keji, akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat, dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.” Daniel menggemakan kata-kata yang sama persis dengan apa yang dikatakan saat peristiwa pembuangan ke Babel. Kitab Daniel Pasal 9 ayat 12: “Dan telah ditetapkannya firmannya, yang diucapkannya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkannya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem.” Jadi baik Daniel maupun Yehezkiel menggunakan bahasa yang sama dengan yang digunakan Yahushua: “Belum pernah terjadi hal seperti itu” dan “Tidak akan pernah lagi” hal itu akan terjadi. Dan mereka berdua membicarakan tentang musuh asing yang menghancurkan Yerusalem.
Pergolakan Astronomi?
Ada banyak prediksi dalam Kitab Matius Pasal 24 yang dapat kita lihat mengenai apa yang Yahushua katakan dan bagaimana hal itu digenapi, namun mengingat hal itu akan panjang, saya ingin melompat dari ayat 21 ke ayat 29, di mana Yahushua berkata, “Segera sesudah siksaan pada masa itu
“matahari akan menjadi gelap
dan bulan tidak bercahaya
dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit
dan kuasa-kuasa langit akan goncang.”
Kaum Futuris atau Kaum Left-Behind berpendapat bahwa hal ini tidak mungkin merujuk pada sesuatu yang terjadi di masa lalu. Lagipula, matahari tidak menjadi gelap pada abad pertama, bulan tidak berhenti memancarkan cahayanya, dan bintang-bintang tidak berjatuhan dari langit. Jika saja satu bintang jatuh ke Bumi pada abad pertama, seluruh dunia akan terbakar, dan kehidupan di dunia ini akan musnah!
Teolog John Owen menunjukkan bahwa bahasa ini bersifat metaforis. Dia menulis, “Tanpa ingin membuat anda terlalu lama bergantung pada apa yng begitu jelas dan nyata, Anda boleh menganggapnya sebagai suatu aturan, bahwa, dalam kecaman-kecaman atas penghakiman-penghakiman Yahuwah, melalui semua nabi, langit, matahari, bulan, bintang, dan keindahan dan kemegahan yang serupa dari langit-langit yang terlihat, diartikan sebagai pemerintahan-pemerintahan, gubernur-gubernur, kekuasaan-kekuasaan di negara-negara politik, seperti dalam Kitab Yesaya 14:12-15; Yeremia 15:9, 51:25. Yesaya 13:13; Mazmur 68:6; Yoel 2:10; Wahyu 8:12; Matius 24:29; Lukas 21:25; Yesaya 60:20; Obaja 4; Wahyu 8:13; 11:12; 20:11.”7
Perhatikan ayat-ayat yang dirujuk Owen. Beberapa di antaranya adalah nubuatan Perjanjian Lama tentang penghakiman yang diberikan Yahuwah kepada orang-orang jahat. Mari kita lihat Kitab Yesaya Pasal 13, misalnya. “Aku ini telah memerintahkan orang-orang yang Kukuduskan, telah memanggil orang-orang perkasa-Ku untuk melaksanakan hukuman murka-Ku, orang-orang-Ku yang beria-ria dan bangga. Ada suara keramaian di atas gunung-gunung, seperti suara kumpulan orang yang besar jumlahnya! Suara kegaduhan dari kerajaan-kerajaan, dari bangsa-bangsa yang berkumpul! TUHAN semesta alam sedang memeriksa pasukan perang. Mereka datang dari negeri yang jauh, ya dari ujung langit, yaitu Yahuwah serta yang melaksanakan amarahnya untuk merusakkan seluruh bumi. Merataplah, sebab hari Yahuwah sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Sebab itu semua tangan akan menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar, dan mereka akan terkejut. Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan.
Mereka akan berpandang-pandangan dengan tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam. Sungguh, hari Yahuwah datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyalanyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa. Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.”
Kedatangan Anak Manusia?
Kini kita sampai pada nubuatan yang paling kontroversial. “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya.”
Yahushua pasti telah kembali pada abad pertama, bukan? Lagi pula, jika Yahushua datang di atas awan-awan di langit saat seluruh penduduk bumi berduka, hal itu tentu akan menarik perhatian para sejarawan abad pertama, bukan? Menurut Anda apa artinya “Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit”? Kebanyakan orang (termasuk saya sendiri) percaya bahwa Yahushua berkata Dia akan menampakkan diri di langit di atas awan-awan, seperti banyak gambaran artistik pertunjukan kedatangan kedua (biasanya menunggang kuda putih).
Sekarang, seperti yang akan saya jelaskan di akhir artikel ini, saya pikir Yahushua akan datang kembali dengan cara seperti itu, tapi menurut saya bukan itu yang Yahushua katakan di Kitab Matius Pasal 24. Saya percaya pada kedatangan kedua dan kedatangan yang ada dalam Kitab Matius Pasal 24 adalah dua peristiwa yang sepenuhnya terpisah, yang terakhir telah digenapi pada tahun 70 Masehi. Izinkan saya menjelaskan alasannya.
“Kedatangan Kristus di atas awan-awan” sebagian besar diambil dari gambaran Perjanjian Lama tentang Yahuwah yang turun dari surga untuk melaksanakan penghakiman. Penghakiman ini adalah tindakan Yahuwah yang dijelaskan dalam bahasa kiasan karena tidak ada seorang pun yang melihat Yahuwah sebagai sosok humanoid yang “berselancar di awan” di langit ketika penghakiman-penghakiman ini terjadi.
Bilangan 11:25 “Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambilnya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruhnya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.” (KJV)
Mazmur 18:9-12 “Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kakinya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap angin. Ia membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi persembunyiannya, ya, menjadi pondoknya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar di hadapannya hilanglah awan-awannya bersama hujan es dan bara api.” (KJV)
Yesaya 19:1 ” Ucapan ilahi terhadap Mesir. Lihat, TUHAN mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapannya, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.” (KJV)
Daniel 7:13 “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapannya.” (KJV)
Nahum 1:3 “TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kakinya.” (KJV)
Saya yakin bahwa “kedatangan” Yahushua di atas awan-awan dalam Khotbah di Bukit Zaitun sama dengan “kedatangan” yang dilakukan Yahuwah dalam berbagai bagian Perjanjian Lama ini. Yahushua bisa “datang” untuk menghakimi Yerusalem tanpa harus benar-benar berada di langit di atas awan dimana semua orang bisa melihatnya dengan mata mereka.
Mengapa Yahushua datang ke Yerusalem untuk menghakimi? Karena “Ia datang kepada milik kepunyaannya, tetapi orang-orang kepunyaannya itu tidak menerimanya.” (Yohanes 1:11, KJV)
KESIMPULAN
|
Inilah sebabnya mengapa Yahushua menangis dalam Kitab Lukas Pasal 19; karena orang-orang Yahudi menolak Yahushua sebagai Mesias mereka, dan sekarang Dia harus menghakimi mereka melalui tentara Romawi.
Apakah ini berarti bahwa tidak akan ada lagi kedatangan Kristus di masa depan?
Sama sekali tidak! Meskipun para penganut preteris penuh akan mengatakan hal ini, saya tidak akan melakukannya. Saya seorang preteris parsial. Meskipun menurut saya keseluruhan Kitab Matius Pasal 24 (dan juga sebagian besar kitab Wahyu) telah digenapi pada abad pertama, menurut saya masih ada beberapa nubuatan dalam kitab suci yang belum digenapi. Saya pikir memang akan ada kedatangan Kristus yang kedua kali secara fisik dan terlihat, yang bertepatan dengan pengangkatan dan kebangkitan tubuh umat Kristen. Menurut saya, Kitab Matius Pasal 24 tidak membicarakan hal itu.
Kesimpulan
Yahushua adalah nabi sejati. Angkatan (generasi) itu tidak berlalu sebelum segala sesuatu yang dinubuatkannya terjadi.
CATATAN
1: Gary DeMar, “Last Days Madness”, Wolgemuth & Hyatt Pub; halaman 33
2: Gary DeMar, from the online article “Norman Geisler and ‘This Generation'”, 2007
3: Lihat “Norman Geisler and ‘This Generation'” By Gary DeMar, 2007
4: Thomas Newton, “Dissertations on the Prophecies Which Have Remarkably Been Fulfilled” (1754).
5: Thayer’s Greek Lexicon, “STRONGS NT 3625: οἰκουμένη” as cited on https://biblehub.com/greek/3625.htm
6: Godawa, Brian. Matthew 24 Fulfilled: Biblical and Historical Sources (Kindle Locations 1241-1242). Embedded Pictures Publishing. Kindle Edition.
7: John Owen, (vol. 8, p. 255, di dalam sebuah khotbah berjudul Shaking and Translating of Heaven and Earth, preached on April 19, 1649)
Ini adalah artikel non-WLC yang ditulis oleh Evan Minton.
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC