Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenarannya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Binatang dalam Kitab Wahyu melambangkan Kekaisaran Romawi; yang menjadi kaisar pada saat penulisan Kitab Wahyu adalah Nero, dan setanlah yang memberinya kekuasaan itu. Namun, jika ini benar, kita harus menjelaskan bagian akhir dari Kitab Wahyu pasal 13, yang menyatakan bahwa bilangan binatang itu adalah 666. Jika Nero adalah binatang itu, dia harus sesuai dengan deskripsi dari Kitab Wahyu 13:18.
"Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." (Wahyu 13:18)
Karena Yohanes menggunakan kata "menghitung," hampir pasti dia merujuk pada praktik gematria, sebuah praktik yang dilakukan dengan menambahkan nilai numerik huruf pada nama seseorang.
|
Perlu dicatat bahwa bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia, seorang individu. Perlu juga dicatat bahwa bilangan binatang itu adalah enam ratus enam puluh enam, bukan terpisah menjadi 6-6-6. Bilangan ini memiliki sebuah nilai numerik, bukan sekadar angka 6 yang diulang tiga kali. Karena Yohanes menggunakan kata "menghitung," hampir pasti dia merujuk pada praktik gematria, sebuah praktik yang menghitung jumlah numerik dari semua huruf pada nama seseorang. Ribuan tahun yang lalu, untuk menghitung, dunia tidak secara universal menggunakan sistem numerik (1, 2, 3, 4, dll.), tetapi menggunakan sistem abjad. Kita mungkin sudah diajari satu contoh sistem abjad daripada angka Romawi. Kita semua mengetahui hal berikut:
- I = 1
- V = 5
- X = 10
- C = 100
- D = 500
- M = 1,000
- MMXXI = 2,021
Orang-orang Romawi bukanlah satu-satunya budaya yang menggunakan metode ini. Orang-orang Ibrani dan Yunani juga menggunakannya. Mereka semua menggunakan gematria. Dengan mengetahui konsep-konsep ini (nilai numerik abjad dan gematria), kita dapat menghitung bilangan binatang itu, yang saya yakini merujuk kepada Nero. Ketika kita menghitung nilai numerik dari "Nrwn Qsr," yang merupakan gelar "Kaisar Nero" dalam bahasa Ibrani, maka kita akan mendapatkan 666.
- Nun = 50
- Resh = 200
- Waw = 6
- Nun = 50
- Qof = 100
- Samek = 60
- Resh = 200
- 50 + 200 + 6 + 50 + 100 + 60 + 200 = 666
Kaisar Nero dalam bahasa Ibrani = 666;
|
Seseorang mungkin akan langsung mengatakan, "Ini tampak sewenang-wenang. Mengapa bilangan ini harus merujuk kepada Nero dan bukan kepada orang lain?" Terkait sanggahan seperti itu, saya akan merujuk pada variasi teks yang mengejutkan. Beberapa naskah yang sangat kuno menuliskan: "jumlahnya adalah 616." Sekarang, saya tidak meyakini bahwa naskah-naskah ini mencerminkan angka asli yang ditulis Yohanes, yaitu 666. Namun, kita harus menjelaskan bagaimana seseorang bisa keliru menulis "616" di mana seharusnya dia menulis "666." Angka-angka ini terlihat sangat berbeda dalam bahasa Yunani sehingga tidak akan pernah tertukar oleh seorang juru tulis. Oleh karena itu, juru tulis yang menulis "616" pastilah telah memilih dengan sengaja untuk menulis seperti itu. Dia menghitung nama binatang itu dan mendapatkan bilangan 616, bukan 666.
Sehingga, dia menulis bilangan "616" dalam naskahnya, bukan "666." Bagaimana juru tulis itu bisa mendapatkan bilangan 616? Penjumlahan huruf gelar "Kaisar Nero" dalam bahasa Latin adalah 616. Inilah alasan mengapa variasi teks yang aneh seperti itu muncul secara tradisi dalam naskah. Orang-orang tahu bahwa Nero adalah binatang itu, jadi mereka mengubah angka yang mencerminkan bahasa yang mereka gunakan untuk perhitungan gematria. Dalam bahasa Ibrani, bilangan itu adalah 666. Dalam bahasa Latin, bilangan itu adalah 616, dan itulah mengapa naskah yang ditemukan di wilayah-wilayah berbahasa Latin berisi bilangan 616, bukan 666. Saya yakin bukti yang mendukung Nero sebagai binatang itu adalah kuat. Namun, kita kemudian harus bertanya bagaimana Nero cocok dengan catatan tanda binatang dalam kitab Wahyu pasal 13.
"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya." (Wahyu 13:16-17)
Kata "tanda" dalam bahasa Yunani adalah charagma, yang memiliki dua makna pada abad pertama Masehi. Ini bisa merujuk pada gambar Kaisar yang dicap di koin Kekaisaran Romawi atau meterai/segel Kaisar pada dokumen resmi (Elwell, Kamus Teologi Evangelikal, edisi ke-3, 462)
|
Kata "tanda" dalam bahasa Yunani adalah charagma, yang memiliki dua makna pada abad pertama Masehi. Ini bisa merujuk pada gambar Kaisar yang dicap di koin Kekaisaran Romawi atau meterai/segel Kaisar pada dokumen resmi (Elwell, Kamus Teologi Evangelikal, edisi ke-3, 462). Hal ini mengungkapkan dua kemungkinan penafsiran tentang Tanda Binatang itu.
Pertama, tanda binatang itu bisa jadi adalah penggunaan koin yang dicetak Nero, di mana pada koin itu dia dinyatakan sebagai dewa dengan menyebutnya "Augustus," "Imperator," "Tribunicia Potestate," "Pater," dan "Pontifex Maximus." Yang terjemahannya secara berturut-turut adalah "Yang Maha Kuat," "Kaisar," "Maha Kuat Yang Kudus," "Bapa," dan "Imam Agung". Semua gelar-gelar ini adalah penghinaan dari sudut pandang abad ke-1, bahkan sekalipun jika yang digambarkan adalah seorang yang memang suci, terlebih lagi Nero adalah seorang penjahat. Penggunaan koin-koin ini bisa menjadi tanda binatang, charagma. Jika warga Romawi ingin berpartisipasi dalam masyarakat, mereka harus menggunakan koin-koin yang menghina ini, sesuatu yang ditolak oleh orang-orang Kristen, yang pada akhirnya dilarang berdagang di pasar-pasar umum. Ini adalah penafsiran yang sangat masuk akal, tetapi ada satu opsi kurang bernilai sejarah lain yang tersedia.
Terminologi charagma juga dapat merujuk pada meterai/segel kekaisaran pada dokumen resmi, dan akhirnya, satu dokumen yang memiliki segel ini adalah libellus. Pada abad ketiga, Kaisar Decius mengharuskan setiap orang memiliki sebuah libellus untuk membeli atau menjual di pasar raya. Untuk mendapatkan sebuah libellus, mereka yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi diharuskan untuk mempersembahkan sejumput dupa kepada gambar Caesar sambil melafalkan kata: "Kaiser Kurios," artinya: "Kaisar adalah Tuhan." Orang-orang Kristen tidak bisa memenuhi persyaratan ini, sehingga dilarang berdagang di pasar karena mereka tidak memiliki libellus dengan charagma di atasnya. Ini adalah penjelasan lain untuk tanda binatang itu, tetapi ada rintangan sulit yang harus diatasi. Tidak ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa Nero pernah menerapkan penggunaan libellus. Saat ini, kita tidak memiliki pemahaman sejarah yang lengkap tentang Kekaisaran Romawi selama masa pemerintahan Nero. Kita masih belum memiliki bukti tentang libellus sebelum abad ketiga Masehi. Namun, jika kita nanti menemukan bahwa Nero memang mengharuskan orang-orang memiliki libellus untuk bisa bertransaksi di pasar, maka ini sudah pasti menjadi tanda binatang itu. Sebelum itu, penafsiran terkait koin lebih mungkin dari dua opsi tersebut.
Tanda binatang tidak harus menjadi bahan cerita eskatologi yang dicari di tempat gelap saat malam tiba. Ketika kita mengidentifikasi binatang sebagai Kaisar Nero dan menghitung nilai numerik namanya menggunakan gematria, kita melihat bahwa angka tersebut adalah 666. Dalam bahasa Latin, angka 616 menjelaskan variasi teks yang khas dalam beberapa naskah, dan ini mendukung interpretasi Nero lebih lanjut. Karena Nero adalah binatang itu, dan angka itu adalah 666, maka tanda binatang kemungkinan adalah gambar Nero yang dicap pada koin-koin standar di Kekaisaran Romawi. Koin yang sama yang menyatakan Nero sebagai "Kaisar Nero" juga menyatakan nama-nama gelar hujatannya. Ini tentu akan membuat orang-orang Kristen berada dalam situasi sulit, berpotensi menghalangi mereka untuk membeli dan menjual di pasar, seperti yang dijelaskan dalam kitab Wahyu pasal 13.
Ini adalah artikel non-WLC yang ditulis oleh Dennis Haroldson.
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC