Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenarannya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
“Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang”. Matius 24:29
Bahasa apokaliptik yang Yahushua gunakan untuk menggambarkan kehancuran Bait Suci di Yerusalem sering disalahartikan sebagai bahasa tentang hari kiamat atau akhir dunia dan tentang hari kedatangan Kristus yang kedua kali.
Pada pembukaan dari apa yang disebut “Khotbah di bukit Zaitun,” Yahushua dan murid-muridnya berada di Bait Suci. Para murid menunjuk ke batu-batu bait suci itu dan mereka merasa takjub betapa luar biasanya batu-batu itu. Mereka berkata, “Lihat, Guru! Batu-batu itu sangat besar! Bangunan ini luar biasa!”
Dan Yahushua menjawab, “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Pernyataan itu mengganggu mereka, maka mereka pun bertanya kepada Yahushua: “Kapankah hal-hal ini akan terjadi? Dan apa tandanya bahwa semua itu akan segera digenapi?”
Ayat-ayat yang tertulis kemudian, semuanya adalah merupakan jawaban atas dua pertanyaan tersebut.
“Akhir zaman” bukanlah “hari kiamat”. Zaman yang akan segera berakhir adalah zaman Yahudi di mana imamat mereka, pengorbanan binatang yang mereka lakukan sehari-hari, bait suci mereka, dan status mereka sebagai sebuah bangsa akan segera dihapuskan dari muka bumi.
Dalam konteks ini, “kedatangan Tuhan” serupa dengan ayat-ayat yang menyampaikan tentang Yahuwah yang menunggangi awan-awan saat Dia menjatuhkan hukuman terhadap Mesir:
“Lihat, Yahuwah mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapan-Nya, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.” – Yesaya 19:1
Apakah Yahuwah menunggangi awan dan datang melintasi langit ketika Dia menghakimi bangsa Mesir? Tidak, bukan itu yang terjadi.
Tentara dari negara lain yang datang menyerang Mesir, dan mereka mengalami “kedatangan Tuhan,” yang “mengendarai awan yang cepat” melawan mereka.
Inilah yang ingin disampaikan oleh Yahushua ketika, dalam konteks mengumumkan penghakiman serupa terhadap Yerusalem dan Bait Suci mereka, dia berkata:
“Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya.” – Markus 13:26
Yahushua bahkan memberi tahu mereka kerangka waktu kapan peristiwa-peristiwa ini akan terjadi:
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.” – Markus 13:30
Dan Yahushua benar. Bait suci itu dihancurkan pada tahun 70 M, seperti yang dia sudah prediksikan, tanpa ada batu yang tersisa di atas batu yang lain dan ini semua terjadi di masa hidup orang-orang yang mendengarkan dia mengucapkan penghakiman yang bersifat nubuatan ini.
CATATAN WLC: Segera setelah bernubuat tentang kedatangan seorang Nabi/Mesias (Ul. 18:18-19), Yahuwah bersabda: " Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan Yahuwah? -- apabila seorang nabi berkata demi nama Yahuwah dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Yahuwah; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya." (Ul. 18:20-22) |
Bagaimana tentang Yahushua mengacu pada hal-hal seperti matahari dan bulan yang tidak memancarkan cahayanya? Bagaimana dengan nubuatannya tentang bintang-bintang yang jatuh dari langit? Bukankah itu berarti dunia dan alam semesta sedang dihancurkan?
Ya dan tidak.
Sama seperti penggunaan istilah bahasa “api tidak padam dan ulatnya tidak mati” yang juga dia nyatakan sebelumnya, bahasa ini juga adalah hiperbola apokaliptik.
Berikut beberapa contohnya:
Yesaya bernubuat melawan Babel:
“Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.” – Yesaya 13:10-11
Yehezkiel bernubuat melawan Mesir:
“Waktu Aku membinasakan engkau, langit akan Kututup dan bintangnya Kubuat berkabut. Matahari Kututup dengan awan dan bulan, cahayanya tak disinarkan. Semua yang bersinar di langit akan Kugelapkan demi engkau. Kegelapan Kudatangkan atas tanahmu, demikianlah firman Adonai Yahuwah.” – Yehezkiel 32:7-8
Amos bernubuat melawan Israel tentang bagaimana Asyur akan menghancurkan mereka:
“Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah firman Adonai Yahuwah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.” – Amos 8:9
Yesaya bernubuat melawan Edom:
“… dengarlah, dan perhatikanlah, … baiklah bumi serta segala isinya mendengar…. Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, … Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun menghakimi Edom, bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas…. Sebab Yahuwah mendatangkan hari pembalasan … – Yesaya 34:1-8
Apakah anda memperhatikan sesuatu?
Apakah Anda melihat bagaimana para nabi ini mengumumkan penghakiman di dunia nyata terhadap mereka namun menggunakan bahasa kehancuran kosmik/alam semesta?
Apakah anda memperhatikan bagaimana mereka masing-masing menyatakan bahwa bintang-bintang akan menjadi gelap atau langit akan hancur dan tergulung seperti sebuah gulungan kitab? Apakah anda memperhatikan bagaimana mereka menubuatkan bahwa kehancuran ini akan ditandai dengan tidak bersinarnya matahari dan bulan?
Semua itu? Ini adalah hiperbola apokaliptik—pernyataan berlebihan yang bersifat profetik dan puitis tentang penghakiman tingkat kosmis yang akan menimpa mereka semua.
Puitis, bukan secara literal/fisik.
Tidak ada bintang yang dirusakkan dalam pembinasahan Edom, tidak ada bulan atau matahari yang dipadamkan ketika Babel dan Mesir dijarah, dan tidak ada langit yang digulung seperti roti.
Hiperbola.
Sekarang, kembalilah dan bacalah apa yang Yahushua katakan tentang kehancuran Bait Suci dan “akhir zaman” yang akan menimpa Yerusalem dalam satu generasi. Jika Anda melakukannya, Anda akan melihat dia menggunakan ungkapan yang sama, dan ketika dia melakukannya, para murid memahami bahwa bulan, matahari, bintang, dan langit tidak akan berubah menjadi darah, padam, jatuh, atau tergulung seperti sebuah karet gelang.
"Kehancuran Bait Suci 70 M" oleh Francesco Hayez
Mereka tahu – meskipun kita sepertinya tidak mengetahuinya – bahwa ini adalah bahasa apokaliptik gaya Perjanjian Lama yang tersebar luas dan digunakan untuk menyampaikan hari kehancuran dan penghakiman yang jelas yang akan segera terjadi.
Bahasanya kiasan, namun kehancurannya sangat-sangat nyata.
Perhatikan beberapa contoh dari jenis hiperbola apokaliptik ini:
“Aku akan menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi, demikianlah firman Yahuwah. … Aku akan merebahkan orang-orang fasik dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi.” – Zefanya 1:2-3
Catatan: Zefanya bernubuat tentang Yehuda sebelum kehancuran Yerusalem melalui serangan Babel pada tahun 587 SM. Dalam peristiwa ini, Yahuwah tidak menghancurkan seluruh dunia atau melenyapkan segala sesuatu dari muka bumi.
Ketika nabi Yoel bernubuat melawan Yehuda, dia mengatakan hal ini tentang pasukan yang akan digunakan untuk menjatuhkan penghakiman Yahuwah:
“Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya”. – Yoel 2:10
Sekali lagi, ini bukanlah sebuah janji untuk memadamkan matahari dan bulan atau memadamkan bintang-bintang di langit. Hal ini menjanjikan kehancuran besar atas Yehuda karena dosa-dosa mereka.
Mengerti?
[Saya harap anda mengerti]
Ini contoh bonus untuk Anda.
Ketika Yahushua berkata:
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” [dalam Matius 24:21] …
…anda sudah tahu apa yang ingin dia katakan di sini, ya kan?
Tentu saja Anda tahu. Dalam Perjanjian Lama, bahasa semacam ini digunakan berulang kali untuk melebih-lebihkan betapa parah dan mengerikannya penghakiman yang akan datang:
“Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.” – Yehezkiel 5:9
Ayat ini berbicara tentang kehancuran Yerusalem yang akan terjadi pada tahun 586 SM. Yahushua menerapkan istilah yang sama pada kehancuran Yerusalem yang akan segera terjadi pada tahun 70 M (Matius 24:21). Dengan menggunakan hiperbola yang digunakan secara umum pada saat itu, kedua peristiwa tersebut dibicarakan seolah-olah keduanya benar-benar sangat mengerikan, tetapi ini hanya untuk memberi penekanan.
Wabah/tulah belalang yang disebutkan dalam kitab Keluaran pasal 10:14 digambarkan dengan menggunakan bahasa yang sama, namun kitab Yoel pasal 2:2 nampaknya menggambarkan wabah belalang yang lain lagi, yang juga sangat mengerikan dan “tak tertandingi sejak permulaan dunia”, dll.
Intinya—dan saya pikir saya telah berhasil menyampaikannya—adalah bahwa hiperbola tidak pernah bersifat literal, namun kehancuran selalu demikian..
|
Namun apakah ketiga peristiwa ini bisa menjadi yang terburuk sepanjang masa dan tidak bisa ditandingi lagi? Tentu saja tidak, tapi bukan itu maksudnya di sini. Hiperbola ini tidak bersifat literal, namun kehancurannya lah yang akan nyata.
Demikian pula, Salomo disebut sebagai pribadi yang sangat bijaksana dan luar biasa, dengan menggunakan hiperbola yang sama (1 Raja-raja 3:12-13). Namun kita mengetahui adalah satu orang lagi [Yahushua] yang “lebih besar dari Salomo” (Matius 12:42).
Bahasa “yang belum pernah dan tidak akan pernah lagi” merupakan hiperbola tipikal dan tidak boleh ditekankan pada arti harafiah yang melebihi apa yang dimaksudkan dalam setiap penggunaannya.
Dalam kitab Daniel pasal 9:12, Daniel menyatakan tentang kehancuran Yerusalem di bawah pemerintahan Nebukadnezar:
“Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem.”
Apakah benar begitu? Ya, mungkin sampai pada masa itu, tapi yang pasti hanya untuk sementara waktu.
Intinya—dan saya pikir saya telah berhasil menyampaikannya—adalah bahwa hiperbola tidak pernah bersifat literal, namun kehancuran selalu demikian.
Ini adalah artikel non-WLC yang ditulis oleh Keith Giles.
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC