Apakah Kristus menyatakan semua makanan halal? Kesalahpahaman-kesalahpahaman mengenai Markus 7:19
Artikel ini bukan buatan WLC. Saat menggunakan sumber dari penulis luar, kami hanya mempublikasikan konten yang 100% selaras dengan Alkitab dan selaras dengan keyakinan Alkitabiah WLC pada saat ini. Jadi artikel semacam ini bisa dianggap seolah-olah bersumber langsung dari WLC. Kami sangat diberkati oleh pelayanan banyak hamba-hamba Yahuwah. Tetapi kami tidak menyarankan anggota kami untuk mengeksplorasi karya lain dari para penulis ini. Karya lain yang mengandung kesalahan tidak akan kami publikasikan. Sayangnya, kami belum menemukan pelayanan yang bebas dari kesalahan. Jika Anda dikejutkan oleh beberapa konten terbitan yang bukan buatan WLC [baik artikel maupun episode radio], ingatlah kitab Amsal 4:18. Pemahaman kita tentang kebenaran-Nya akan berkembang, seiring bertambah banyaknya terang yang dicurahkan di jalan kita. Kita harus menghargai kebenaran lebih dari hidup itu sendiri, dan mencarinya di mana pun itu dapat ditemukan. |
Tinggal di negara kepulauan, saya dibesarkan, seperti anak-anak lain di negara kami, untuk mencintai makanan laut. Udang, kepiting, dan sotong adalah makanan yang biasa kami makan. Makan tanpa makanan laut setidaknya seminggu sekali adalah hal yang tidak terpikirkan. Karena negara kami dipengaruhi oleh negara-negara seperti Belanda, Portugis, dan Inggris, kami pun telah menjadi penyuka daging babi. Saya dulunya juga seorang penggemar daging babi asap dan rutin makan udang & sotong. Saya tidak dapat membayangkan hidup tanpa makanan laut di menu makanan saya. Saat tumbuh dewasa, kami diajarkan bahwa Yahuwah sekarang lebih penuh kasih daripada yang dikisahkan di Perjanjian Lama. Dia digambarkan sebagai "Allah yang pengasih dan penyayang" dan bukan versi Perjanjian Lama, "Allah yang adalah api yang menghanguskan."
Hal Ini berjalan baik dalam kehidupan, masyarakat, dan pola makan kami, karena sebagian besar dari apa yang kami makan adalah apa yang Yahuwah telah larang untuk dimakan oleh Umat-Nya dalam Perjanjian Lama (yaitu, daging babi dan ikan tanpa sisik dan sirip, termasuk udang, kepiting, sotong, kerang, lobster, dll.).
Sesuatu muncul dalam benak saya ketika saya pertama kali mulai meneliti Kitab Suci secara keseluruhan, di mana tidak ada ayat yang dapat bertentangan atau membatalkan ayat lainnya. Apakah ini berarti kita masih harus makan dan tidak makan makanan yang sesuai dengan apa yang dikatakan Yahuwah dalam Imamat 11? Tetapi, bagaimana dengan tulisan-tulisan Paulus? Ia tampaknya mengatakan bahwa kita dapat makan apa saja, tetapi bukankah Injil bahkan menunjukkan Yahushua Sang Mesias menyatakan semua makanan halal?
Sebelum saya membahas Paulus, saya perlu melihat apakah Juruselamat kita (yang harus kita ikuti) benar-benar mengubah Hukum Makanan yang diberikan oleh Yahuwah. Satu-satunya ayat di mana saya dapat menemukan Dia mengatakan sesuatu yang mirip dengan pernyataan "Kita dapat makan apa pun yang kita inginkan" adalah di Markus 7.
Markus 7:19 sangat menarik, jadi saya membaca beberapa Terjemahan Alkitab dalam Bahasa Inggris. Sebagian besar versi mengatakan bahwa "Yahushua menyatakan semua makanan halal." Menariknya, KJV tidak memuat bagian ini, sementara semua versi lainnya mencantumkannya dalam tanda kurung.
- New International Version “Karena makanan tidak masuk ke dalam hati mereka tetapi ke dalam perut mereka, lalu keluar dari tubuh.” (Dengan mengatakan ini, Yahushua menyatakan semua makanan halal.)
- English Standard Version “Karena makanan tidak masuk ke dalam hatinya tetapi ke dalam perutnya, lalu dikeluarkan” (Dengan demikian ia menyatakan semua makanan halal.)
- New American Standard Bible “Karena makanan tidak masuk ke dalam hatinya, tetapi ke dalam perutnya, lalu dikeluarkan” (Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.)
- King James Version “Karena makanan itu tidak masuk ke dalam hatinya, tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban”
Mengapa KJV, salah satu terjemahan bahasa Inggris paling awal yang dibuat pada tahun 1611, tidak memuat bagian ini? Dan mengapa versi lainnya mencantumkannya dalam tanda kurung? Saya menemukan informasi menarik saat menyelidiki masalah ini.
Manuskrip Yunani Asli tidak memuat “Dengan mengatakan ini, Yahushua menyatakan” dalam Markus 7:19.
|
Manuskrip Yunani Asli tidak memuat “Dengan mengatakan ini, Yahushua menyatakan” dalam Markus 7:19.
Beberapa penerjemah kemudian menambahkan ini agar ayat ini lebih jelas. Inilah alasan mengapa Alkitab KJV tidak memasukkan bagian ini. Karena bagian ini telah diperjelas, saya sekarang harus memastikan apakah keputusan Penerjemah untuk menambahkan “(Dengan mengatakan ini, Yahushua menyatakan semua makanan halal)” adalah sah. Apakah Yahushua dengan jelas menyatakan bahwa Hukum Makanan tidak ada lagi. Untuk memutuskan hal ini adalah sangat penting melihat konteks Markus pasal 7 yang mengantar ke ayat 19. Mari kita pelajari Markus 7, dari ayat 1, hingga ke ayat-ayat yang dimaksud.
Markus 7:1-21 – Apakah ini tentang memakan semua jenis makanan atau makan tanpa cuci tangan sesuai tradisi?
Ketika membaca Markus 7:1-4, saya menyadari bahwa kisah itu dimulai dengan orang-orang Farisi yang menuduh beberapa murid Yahushua karena tidak mencuci tangan mereka sebelum makan roti. Dan Kitab Markus melanjutkan dengan mencatat bagaimana orang-orang Farisi dan orang-orang Yahudi tidak mau makan tanpa mencuci tangan mereka menurut "Adat istiadat Nenek Moyang." Mereka tidak makan tanpa mencuci tangan setelah pulang dari pasar dan memiliki banyak adat istiadat seperti mencuci cangkir, periuk, bejana tembaga, dan meja.
Beberapa orang akan mengaitkan orang Farisi dengan Perjanjian Lama dan menyimpulkan bahwa pembasuhan ini berasal dari Hukum Yahuwah di Perjanjian Lama. Namun, terpujilah Yahuwah, saya mendapat keistimewaan untuk belajar tentang orang Farisi dan bagaimana mereka memiliki Hukum dan ajaran mereka sendiri sebagai tambahan terhadap Hukum Yahuwah. Hal ini membuat semuanya berbeda, karena saya mengerti apa yang dimaksud Kitab Markus dengan “Adat istiadat Nenek Moyang” di ayat 3.
Dalam ayat 5, orang-orang Farisi bertanya kepada Yahushua mengapa murid-murid-Nya tidak berpegang kepada "Adat istiadat Nenek Moyang,"makan dengan tangan yang tidak dicuci.
Yahushua membahas hal-hal ini dalam ayat-ayat berikutnya: tidak berpegang pada adat istiadat nenek moyang dan makan dengan tangan yang tidak dicuci.
Dia mulai dengan mengutip Yesaya 29:13, yang menunjukkan kemunafikan mereka, dengan mengatakan bahwa mereka memuliakan Yahuwah dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari-Nya dan bahwa percuma mereka beribadah kepada-Nya, sedangkan mereka mengajarkan “Perintah Manusia” sebagai “Doktrin.”
|
Dalam ayat 6 dan 7, Dia mulai dengan mengutip Yesaya 29:13, yang menunjukkan kemunafikan mereka, dengan mengatakan bahwa mereka memuliakan Yahuwah dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari-Nya dan bahwa percuma mereka beribadah kepada-Nya, sedangkan mereka mengajarkan “Perintah Manusia” sebagai “Doktrin.”
Dalam ayat 8-13, ia lebih jauh menetapkan dan mengklarifikasi kesalahan mereka, dengan menunjukkan bahwa mereka mengabaikan Perintah-perintah Yahuwah dan berpegang teguh pada Adat istiadat Manusia, yang mencakup hal mencuci cawan dan kendi serta hal-hal lainnya. Ia mengatakan bahwa mereka menolak Perintah-perintah Yahuwah agar mereka dapat memelihara Adat istiadat mereka dan bahwa mereka membuat Firman Yahuwah tidak berlaku karena Adat istiadat mereka. Perhatikan bagaimana Yahushua menunjukkan perbedaan antara Perintah-perintah Yahuwah dan Adat istiadat manusia.
Apa konteksnya sejauh ini? Apakah Makanan? Atau apakah itu adat istiadat buatan manusia? Bukankah seluruh pembicaraan berkisar pada makan makanan dengan tangan yang tidak dicuci, yang merupakan tradisi yang menjadi fokus? Mari kita terus membaca.
Dalam ayat 14 dan 15, Ia berkata bahwa Apapun yang dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya. Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. Apa yang Yahushua katakan jika dan ketika kita memahaminya dalam konteksnya? Apakah Ia berkata bahwa kita sekarang dapat makan apa pun yang kita inginkan?
Apa yang Yahushua katakan bukanlah sebuah pernyataan, melainkan sebuah Perumpamaan. Dalam Ayat 17, para murid bertanya apa yang Dia maksud dengan Perumpamaan itu.
Sekarang, kita sampai pada ayat-ayat yang dimaksud. Yahushua menjawab para murid dalam ayat 18-23, dengan mengatakan bahwa apa pun yang masuk ke dalam manusia tidak dapat membuatnya najis, tetapi hanya melalui dosa yang keluar dari dalam diri manusia. Ia mengatakan bahwa manusia menjadi najis karena dosa di dalam dirinya.
Tetapi apakah Dia juga mengatakan bahwa Hukum-hukum Makanan Yahuwah tidak berguna karena apa pun yang kita makan akan dikeluarkan dari perut? Apakah Yahushua yang sama yang menyebut orang Farisi munafik karena membuat Hukum Yahuwah batal, juga mengatakan bahwa Hukum-hukum Makanan Yahuwah sekarang batal? Sebelum kita memutuskan hal ini, saya ingin memfokuskan perhatian Anda pada Matius 15. Dalam pasal ini, Matius mencatat kisah yang sama dalam Markus 7. (Saya tidak akan membahas seluruh pasal dari awal, meskipun membacanya sendiri akan menunjukkan bahwa itu identik).
Mari kita baca dari Kitab Matius 15:15. Sama seperti di Kitab Markus, para murid, Petrus (seperti yang dicatat di dalam KItab Matius), meminta Yahushua untuk menjelaskan perumpamaan itu kepada mereka. Yahushua mengatakan hal yang sama: "Apa pun yang masuk ke dalam manusia tidak dapat membuatnya najis, tetapi hanya melalui dosa yang keluar dari dalam manusia."
Semua yang dimaksud Yahushua dalam pernyataannya adalah bahwa “seseorang menjadi najis bukan karena makan dengan tangan yang tidak dicuci, tetapi karena dosa yang keluar dari orang itu.
|
Kitab Matius 15:20 adalah Kuncinya. Yahushua kemudian menjelaskan apa yang Dia bicarakan selama ini. Dia berkata, “Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." Bukankah ayat ini menjelaskan semuanya? Siapa pun yang menggunakan Markus 7:18,19 untuk mengatakan bahwa Yahushua memberi kita kebebasan untuk makan apa pun yang kita suka akan kesulitan menjelaskan Matius 15:20. Semua yang dimaksud Yahushua dalam pernyataannya adalah bahwa “seseorang menjadi najis bukan karena makan dengan tangan yang tidak dicuci, tetapi karena dosa yang keluar dari orang itu.
Faktanya adalah bahwa seluruh percakapan ini berkisar pada "makan dengan tangan yang tidak dicuci." Kitab Markus Pasal 7 dan Kitab Matius Pasal 15 berbicara tentang kejadian yang sama, dan Kitab Matius mencatat perkataan Yahushua mengenai masalah "Makan dengan tangan yang tidak dicuci." Tidak disebutkan tentang Hukum-hukum makanan Yahuwah dalam pasal-pasal ini, dan seharusnya para penerjemah tidak boleh menambahkan frasa seperti "(Dengan mengatakan ini, Yahushua menyatakan semua makanan halal)" dengan atau tanpa pemahaman yang tepat tentang konteksnya.
Artikel ini bukan buatan WLC. Sumber: https://biblethingsinbibleways.wordpress.com/2013/05/12/did-christ-declare-all-foods-clean-misunderstandings-regarding-mark-719/
Kami telah mengeluarkan nama-nama dan gelar-gelar umum dari Bapa dan Anak yang ada di dalam artikel ini, dan menggantinya dengan nama-nama dan gelar-gelar asli yang sudah diberikan. Kami juga melakukan hal yang sama pada kutipan-kutipan Alkitab yang ada, dengan mengganti nama-nama dan gelar-gelar yang ada dengan nama-nama dan gelar-gelar asli sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis Alkitab yang terilhami. -Tim WLC